...📖 Sebelum membaca,...
...Jangan lupa klik like, vote dan rate....
...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....
...Happy Reading...
...----------------...
"Kalian ini darimana saja? kita cariin dari tadi," tegur Wulan kepada Restu dan kekasihnya. Mereka berempat sudah mencari keberadaan mereka namun hingga lama tidak ketemu juga. Nggak tahunya setelah mereka berempat merasa lelah dan hampir saja meninggalkan mereka. Eh, justru ketemu keduanya di area hutan di wilayah tersebut.
"Ngapain aja kalian ini, Tia sedang sakit, kita segera pulang saja," ujar Vino yang membonceng Tia dengan wajah sedikit pucat. Entah kenapa sejak berada di area pemandian terbengkalai itu membuat diri Tia aneh. Merasa meremang dan pegal-pegal mendadak.
"Emm.. kita cuma cari udara segar saja di hutan, bukan begitu Haikal?" tanya Restu mencari dukungan dari sang kekasih.
"Hah! eh... i..iya," jawab Haikal yang terpaksa mengikuti apa mau restu. Karena dia nggak mungkin menolak permintaan pemilik hatinya itu.
"Ya sudah, ayo pulang, sudah mau sore, sebelum gelap," ujar Burhan lalu dengan segera dia menancap laju motornya. Dia tidak mau jika sampai kemalaman di hutan. Apalagi tempat ini sudah terkenal dengan ke angkerannya.
"Kenapa kekasih saudara sepupumu itu? Jutek amat wajahnya," geram Haikal yang melihat wajah sinis Burhan kepadanya.
"Sudahlah, jangan memulai perkara lagi. Aku malas mendengar perdebatan kalian," geram Restu.
"Tapi dia emang sok banget, pengen rasanya aku..."
"Cukup! Atau tidak ada jatah buat malam ini!" final Restu membuat Haikal seketika terdiam dan tidak lagi membahas masalah yang baru saja terjadi.
Kalau dia masih saja mengulas permasalahan dengan kekasih sepupu restu. Pastinya ceweknya itu akan memenuhi ancamannya. Tidak! Semalam saja tidak mendapatkan jatah dari sang kekasih sudah membuat dia pusing tujuh keliling. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
Setibanya di rumah, ke empat orang tersebut melakukan aktifitasnya masing-masing.
"Kamu yakin tidak mau berobat saja? Aku antarkan ke klinik terdekat saja bagaimana?" tawar Vino karena melihat wajah Tia yang semakin memucat. Dan tubuhnya juga demam. Vino sendiri sudah membelikannya obat pereda demam di apotek yang mereka temui saat perjalanan pulang tadi.
"Tidak usah, aku hanya butuh istirahat saja. Mungkin juga karena bawaan aku sedang dapet kali ya. Jadi badannya sampai ngedrop begini akibat perjalanan jauh," ujar Tia menenangkan diri Vino. Pemuda itu sedetikpun tidak meninggalkan dirinya sendirian saat tahu jika dirinya sedang sakit.
"Ya sudah, istirahatlah, aku akan menemanimu di sini," kata Vino sambil merapikan selimut yang digunakan oleh Tia.
"Eh, tapi kemana Restu. Bukankah ini sudah jam buat istirahat. Kamu kembali saja ke kamarmu, aku sudah tidak apa-apa kok. Lagian nanti Restu gimana kalau kamu jaga aku di sini?" tanya Tia panjang lebar. Sedangkan Vino hanya menghela napas panjang.
"Mereka sedang asyik dikamar berduaan. Lagian aku hanya akan menjadi obat nyamuk di sana. Mendingan aku di sini nemenin kamu," jelas Vino.
"Restu akan tidur di kamar Haikal?" tanya Tia yang memang masih belum tahu jika hubungan dua temannya itu sudah sangat jauh.
"Iya."
"Apa!?"
"Apanya yang kenapa? Itu sudah biasa buat mereka. Jangan kamu bilang nggak tahu tingkah laku mereka selama ini?" tanya Vino sambil menatap penuh selidik ke arah Tia.
Dan benar saja, Tia hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku memang tidak tahu dan juga..."
"AAaaaaaaaarrrrkkkkhhhh!!!!!"
"Vino, suara Restu!"
"Astaga! Ada apa dengan mereka berdua!"
TBC 🍵
...****************...
Sambil menunggu update episode terbaru dari PIMOY mampir ke karya kakak Author Momy Ida yuk. Selain novel, juga sudah ada Audiobook nya dengan PIMOY sebagai pengisi suaranya 💕
Terimakasih 🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments