HAIR EXTENSION ~ 9

...📖 Sebelum membaca,...

...Jangan lupa klik like, vote dan rate....

...Kasih komentar yang positif agar semangat menulis....

...Happy Reading...

...----------------...

Perjalanan ke rumah kakek Arion ditempuh oleh dua kendaraan. Satu kendaraan berisi empat orang, ada Dewangga, Arion, Amanda dan Nisa. Sedangkan mobil yang satunya adalah mobil orang tuan Nisa dan Amandan beserta sopir.

Seperti apa yang Arion sarankan. Sebelumnya mereka mampir dulu ke salon yang mana menangani Nisa untuk melakukan hair extension. Mbak-mbak di salon itu merasa sayang sekali karena masih baru hair extension itu sudah diminta dicopot. Namun Nisa beralasan kalau dia nggak terbiasa memakai seperti itu.

"Gimana Nisa? Kamu merasa lebih enakan?"tanya Amanda melihat sang adik yang kini sudah terbebas dari hair extension tersebut.

"Lumayan mbak, tapi pundakku masih terasa berat dan sakit,"ujar Nisa sambil memegang pundaknya.

"Itu wajar karena tidak mungkin seketika hilang seperti sulapan. Kamu tenang saja Nisa, nanti disana akan kita bersihkan,"ujar Arion.

"Iya bang Arion. Tapi sebenarnya kenapa Nisa harus melepas hair extension itu bang? Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Nisa penasaran dengan yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

"Ada sosok yang menempel pada tubuhmu Nisa. Dan aku lihat dia menempel tepat di rambut kamu. Itulah mengapa aku meminta kamu melepaskan rambut sambungan itu. Sepertinya dia pemilik rambut tersebut,"kata Arion.

"Apa???? Maksud bang Arion, sosok itu pemilik rambut palsu itu?"sahut Nisa terperangah.

"Iya, Nis. Kata kakak kamu itu kamu memilih rambut asli kan bukan yang sintetis. Kemungkinan besar itu rambut milik orang yang sudah meninggal,"ucapan Arion sukses membuat Nisa merinding dibuatnya.

"Tapi bagaimana bisa bang Arion ? Maksud Nisa, bagaimana bisa orang salon mengambil rambut orang yang sudah meninggal itu?"

"Nisa, kita tidak bisa menyalahkan orang salon itu yang mengambil. Bisa saja kan mereka juga membelinya dari orang lain. Mungkin saja mereka juga nggak tahu kalau rambut itu ada penunggunya. Yang lebih penting dari itu semua adalah kamu harus dibersihkan dari sisa-sisa tempelan makhluk itu. Biar kamu nggak bisa jadi wadah tempelan untuk sosok lain,"jelas Arion.

Setelah sampai di rumah kakek Arion yang merupakan seorang kyai itu. Dilakukanlah pembersihan diri pada Nisa. Sang kakek juga mendengarkan cerita dari Arion tentang apa yang dia lihat sebelumnya. Banyak wejangan yang diberikan oleh sang kakek kepada Nisa sebelum mereka kini berkumpul di ruang tamu kediaman kakek Arion.

"Alhamdulillah kalau memang sosok itu sudah tidak mengganggu putri kami lagi. Terimakasih banyak kakek dan Arion sudah membantu Nisa,"ucap Ayah dan Ibu selaku orang tua dari Nisa.

"Sama-sama bapak ibu, sebagai sesama manusia sudah seharusnya kita saling tolong menolong apalagi jika ada saudara kita yang mengalami musibah. Nak Nisa setelah ini perbanyak dzikir, sholatnya jangan bolong, agar makhluk seperti mereka tidak lagi berani mengganggu kamu,"tutur sang kakek.

"Iya, kek, Nisa akan lakukan pesan kakek."

"Dan kamu juga nggak perlu nyimpen dendam lagi kepada mantanmu yang buaya rawa itu lagi. Buaya buntung kek gitu kamu pikirin. Lihat tuh efek dari perasaan dendam kamu jadi mudah ketempelan makhluk jahat seperti itu. Udahlah Nisa, masih banyak cowok yang lebih baik dari si kadal gurun itu. Noh Arion, kurang apa coba dia,"cerocos Amanda tanpa bisa di rem. Dewangga mencoba menenangkan calon istrinya tersebut.

"Apaan sih, kak Manda jangan buat Nisa malu Napa,"ujar Nisa dengan raut wajah memerah. Apalagi diliriknya Arion hanya tersenyum kecil menatapnya.

"Jangan buat malu adik sendiri. Ini dirumah kakek lho Manda,"bisik dewangga.

"Habis aku gemes sama dia. Cowok nggak bener masih dipikirin aja,"ucap Amanda kesal.

"Sudah nanti saja bahasnya kalau sudah dirumah,"kata ibu melerai perdebatan kecil itu.

"Makhluk itu akan senang membuat manusia tersesat. Mungkin disaat itu perasaan Nak Nisa sedang dalam suasana kalut jadi mereka memanfaatkan itu sehingga bisa membuat perasaan nak nisa menjadi risau, gelisah, tak tenang dan tidak fokus dengan apa yang seharusnya dia lakukan. Dia menjadikan perasaan resah dan gelisah itu untuk menguasai jiwa dan raga dari nak Nisa. Oleh sebab itulah jangan terbawa oleh perasaan tidak menentu itu. Jika kita ada masalah ceritakan semuanya kepada Allah. Hanya kepadaNya lah sebaik-baiknya tempat kita mengadukan segala permasalahan kita. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT."

"Aamiin ya rabbal alamin."

END 🍵

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sambil menunggu update an cerita terbaru dari PIMOY. Boleh mampir dulu ke karya novel kakak author ERNA SURLIANDARI 💕 selain novel, juga sudah ada Audiobook nya dengan pengisi suara PIMOY ☺️

Terimakasih 🌸

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

halooo Ell piye kabar Mu apik ta...Tante meh teruske yo...Tante wis maca tekan ep 9 jebule he he 🙏🤭😭

2022-10-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!