Penyesalan.

Daffin memejamkan matanya saat merasakan sensasi gila karena Jessy dengan sengaja meraba bagian sensitif nya.

Sial, apa dia ingin bermain-main dengan ku. batin Daffin.

Dan Jessy masih melakukannya, dia meraba-raba hingga membuat Devan tidak bisa diam, dan melihat itu rekan bisnis Devan pun mengerutkan keningnya aneh.

"Apa ada masalah?" tanya Choky.

"No, kita lanjutkan" balas Daffin bohong.

Daffin mengigit bibir bawahnya, dia mengintip sedikit ke bawah dan melihat Jessy yang tertawa di atas penderitaan nya.

Baiklah gadis nakal kau yang meminta nya bukan? jadi jangan salahkan aku kalau aku tidak akan melepaskan mu. batin Daffin sambil tersenyum menyeringai.

"Chok, seperti nya aku sedang tidak konsentrasi, kita tunda meeting nya" kata Daffin beralasan.

"Ck, sudah sudah ku duga, baiklah hubungi aku jika kau ingin melanjutkan nya" Choky dan asisten nya berdiri.

Keduanya langsung pergi meninggalkan Daffin sendirian di ruangan nya.

"Keluar kau!" kata Daffin dengan suaranya yang terdengar kesal.

"Huh, kau tau aku kehabisan nafas di bawah" Jessy bangun dari kolong meja.

Dia berjalan berniat untuk keluar dari ruangan nya, tapi tangan nya langsung di tahan oleh Daffin.

"Setelah membuat milik ku bangun kau pikir masih bisa lari dari diriku hah? tidak, maafkan aku nona Jessy tapi aku rasa kau harus membuat adik ku tertidur" Daffin membuka resleting celana nya.

Glekkk !

Jessy menelan ludahnya kasar, dia berniat melepaskan diri tapi kenyataannya tidak semudah itu, Jessy tertangkap dan dengan santainya Daffin melakukan apa yang dia inginkan pada tubuh Jessy.

"Daffin sialan aku bersumpah kau akan aku bunuh jika aku menjadi mafia nanti!" kesal Jessy karena Daffin menaikan rok nya.

"Oke, kau juga orang pertama yang akan aku cari setelah aku menjadi king Mafia, kau menjadi budak ku" Dengan santainya Daffin melakukan kegilaan nya.

Jessy meringis dan memejamkan mata nya, dia sangat membenci Daffin.

25 menit berlalu..

Jessy menaikkan rok nya setelah Daffin puas dengan kegilaan nya, dia tidak berpikir sejauh ini untuk menjadi wanita nakal.

Dan Daffin membuat nya menjadi wanita jala*g itu, satu hal Jessy ingin coba dan dia malah semakin terjerumus ke dalam dosa maksiat itu.

"Setelah ini kau ikut dengan ku" kata Daffin yang sedang merapihkan jas nya.

Pun dengan Jessy yang baju nya acak-acakan, itu karena dia mengeluarkan semua tenaganya untuk berontak akan yang Daffin lakukan terhadap nya.

Tapi tentu saja tenaga Jessy bukan apa-apa nya di bandingkan dengan Daffin, dia kalah telak dan pada akhirnya Jessy harus berakhir menjadi santapan Daffin.

"Aku tidak sudi" sahut Jessy tegas.

"Dan aku tidak perduli" balas Daffin tidak perduli.

"Setalah ini jangan harap mendekati ku, aku membenci mu" kata Jessy sambil mengambil tas nya.

"Terserah" Daffin membalas acuh.

Dia merasa puas karena pada akhirnya dia menang banyak, dan Daffin tidak perduli lagi jika Jessy tidak mau bersama nya karena itu bukan salah nya.

Jessy yang menolak nya, padahal jika Jessy mau Daffin akan bertanggung jawab karena sekarang Daffin tau kalau Jessy adalah wanita yang menyerahkan kesucian nya di Amerika.

Jessy pulang, dia tidak peduli meski dirinya tidak mendapatkan pekerjaan, yang Jessy pikirkan sekarang adalah pulang dia tidak akan berkelana Jessy akan pulang ke kota B, kota kelahiran nya.

Sesampai nya di apartemen nya Jessy yang pulang sore itu melihat Ambar, wanita itu membawa pulang seorang pria yang Jessy tidak kenal.

"Jess aku kira kau pulang malam" Ambar melepaskan ciuman panas nya.

"Lakukan apa pun yang kau mau Am, aku akan diam di kamar" kata Jessy santai.

"Oke, tunggu aku 3 jam lagi, Jess" kata Ambar sambil memeluk kekasih baru nya.

"Tentu" sahut Jessy masuk ke kamar nya.

Ambar melirik pacar baru nya itu, keduanya sudah lama berteman dan sebenarnya alasan Ambar yang sebenarnya adalah untuk bertemu dengan Wilson, teman mantan pacar nya yang kini juga menjadi kekasih nya.

Keduanya baru bertemu tadi siang, Ambar tidak tau kalau tempat dia bekerja adalah tempat Wilson bekerja, yang membuat keduanya akhirnya memilih langsung ke adegan ranjang.

"Apa dia teman mu honey" tanya Wilson.

"Ya, apa kamu menyukainya?" tanya balik Ambar, matanya melihat dengan selidik.

Wilson menaikkan sebelah alisnya ke atas, tangan nya menyentuh pinggang gadis bule itu dan Wilson mencium bibir Ambar dengan ganas.

"Tidak selagi aku memiliki kekasih secantik mu, kau terlalu sayang untuk di abaikan" kata Wilson.

"Hem, baiklah kalau begitu mari kita mulai permainan ini, aku sudah tidak sabar bercinta dengan mu honey" Ambar langsung membuka satu persatu kancing kemeja nya.

Dan setelah itu hal yang keduanya inginkan pun terjadi, keduanya saling berbagi kehangatan di sofa, tentunya tanpa memperdulikan Jessy yang ada di kamar.

Jessy nampak memberesi semua pakaian nya ke dalam koper, setelah selesai Jessy pun memilih masuk ke kamar mandi dia berendam di air hangat.

"Hari yang melelahkan" gumam Jessy sambil memejamkan matanya.

"Tidak seharusnya aku menjadi gila seperti ini, aku sudah dua kali merasakan dua barang milik laki-laki yang berbeda" lanjut Jessy lagi.

Jessy mulai memikirkan semua nya, dia merasa keputusan nya untuk merasakan dunia bebas itu salah, Jessy malah semakin masuk ke dalam pergaulan bebas yang penuh kegelapan.

Setelah selesai berendam Jessy pun langsung membersihkan sisa sabun di tubuhnya dengan berdiri di bawah guyuran shower, tangan Jessy meraba beberapa titik yang tadi di sentuh Daffin.

"Aku sudah seperti jala*g yang bodoh, aku bukan wanita yang baik aku gadis nakal" kesal Jessy sambil membersihkan tubuh nya.

Andai waktu bisa berputar kembali, Jessy akan berpikir dua kali sebelum dia memutuskan masuk kedalam rasa yang tidak seharusnya itu.

🌹

Banyak yang di skip, tapi ya gimana lagi Mak Ntoon yang sekarang nggak bisa tahan panas, hot dikit langsung tolak 🤐

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***