Pertemuan

Tiga hari berlalu Jessy dan Ambar sudah mengirimkan beberapa CV ke perusahaan yang menurut keduanya bagus, salah bukan bagus lebih tepat nya sesuai dengan keahlian nya.

Keduanya sudah menemukan apartemen untuk tempat tinggal selama keduanya di New York, dan hari ini Jessy berniat untuk menemui seseorang yang dia kenal.

"Jess aku akan ke club' kamu menyusul ya" kata Ambar.

"Ya jika aku sempat" sahut Jessy yang sedang berdandan.

"Harus Jess, kita harus segera menemukan pacar syukur-syukur kita dapat Hot Daddy" celetuk Ambar sambil tertawa.

Jessy yang mendengar ucapan teman nya hanya tersenyum, dan setelah itu dia berpamitan pada Ambar dan pergi.

Jessy memesan taksi dan tak lama dia pergi dengan naik taksi, sepanjang perjalanan Jessy terlihat berpikir sampai akhirnya ponselnya berdering..

"Halo aunty"

"Ya sayang, sudah sampai di mana? kau tau anak Aunty sudah tidak sabar menunggu mu cantik"

"Hem, Aunty sangat berlebihan aku masih di jalan"

"Apa masih sangat lama? kau tau Jess Putra Tante itu sedikit pemalu dia akan grogi melihat kecantikan mu"

"Baiklah Aunty aku sudah di jalan, bye aunty" Jessy mematikan panggilan nya sepihak.

Setelah itu Jessy menghembuskan nafas nya panjang, Jessy menggaruk kepalanya yang tidak gatal dia tidak tau maksud Aunty Tara mengubungi nya, tapi mendengar obrolan membawa nama anak Jessy sangat yakin jika teman Mommy nya itu akan menjodohkan nya.

"Hanya perlu menolak secara halus Jess, santai saja" gumam Jessy.

Beberapa menit berlalu..

Akhirnya Jessy sampai di pagar luar mansion, dia langsung menelpon Aunty Tara dan tak lama kemudian Jessy di jemput oleh mobil.

Jessy keluar dari mobil dan langsung di sambut oleh senyuman cantik Aunty Tara, Jessy memeluk dan keduanya cipika-cipiki.

"Apa kabar sayang?" tanya Mom Tara.

"Baik Aunty, Aunty apa kabar?" tanya balik Jessy.

"Seperti yang kamu lihat sayang, Aunty baik dan sangat baik setelah melihat mu" balas Mom Tara.

Keduanya masuk setelah mengobrol ringan, Jessy melihat mansion yang sangat mewah itu, dia tau kalau teman Mommy nya itu adalah istri dari seorang kolongmerat di kota nya.

"Daff, kemarilah Jessy sudah datang" kata Mom Tara pada sang putra.

Daffin menghela nafasnya panjang, mau tak

mau dia berjalan mendekati Mommy nya dan duduk di dekat Mommy nya.

Jessy melihat Daffin yang duduk di dekat Mom Tara, dia hanya melirik sekilas dan Jessy tidak tertarik karena menurut Jessy pria-pria berjas itu tidak lah menarik.

"Kalian dulu sudah saling mengenal kan, tapi saat itu Jessy masih empat tahun jadi Jessy mungkin akan melupakan mu Daff" jelas Mom Tara.

"Anak aunty sudah 40 tahun ya? pantas saja aku tidak ingat punya teman laki-laki" sahut Jessy.

40 tahun? aku baru 34 tahun. batin Daffin kesal.

"No sayang, Daffin baru 34 tahun dan dia jomblo" jelas Mom Tara tanpa filter.

Membuat Daffin yang mendengar nya melotot, Mommy nya memang tidak pernah berniat membuat anak nya terlihat keren di mata orang lain.

"Jomblo? pantas si Aunty yang aku lihat wajah nya itu tipe-tipe pria menyebalkan" celetuk Jessy santai.

"Setuju sayang, Aunty juga berpikir begitu karena Daffin memang sangat menyebalkan" alih-alih kesal putra nya di hina Mom Tara malah ikut menyudutkan putra nya.

Dan hal itu lagi-lagi membuat Daffin kesal, karena yang Mommy nya janjikan tidak sesuai dengan ekspektasi nya, Mommy nya selalu bisa membuatnya tersudutkan dengan ucapan nya yang selalu tanpa filter.

Sebenarnya Mommy berniat menjodohkan atau membuat anak nya malu. batin Daffin kesal.

🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Ulang tahun

Episode berikutnya

Spesies yang sama.