02 Kerja Di Club

Frenky lalu memperkenalkan Zee pada Anggi.

Dan menunjukkan kontrakan mana yang akan Zee tempati.

"Jadi ini kontrakan gue, untung masih ada satu yang kosong jadi lo bisa ngontrak di sini. Ini kunci kamarnya" Anggi menyodorkan kunci pada Zee.

"Makasih kak"

"Panggil aja gue Anggi. Lo kenal sama Frenky udah lama?"

"Ngak. Baru satu jam yang lalu"

"Oh. Ya udah ini nomer hp gue biar nanti kalo ada apa-apa lo bisa langsung hubungin gue. Tapi lo tenang aja di sini aman kok bebas dari berandal, kecuali satu...."

"Satu? Siapa?"

"Yang bawa lo kesini. Hahahaaa...."

Anggi dan Zee sama-sama tertawa.

"Enak aja lo kalo ngomong" Frenky mencubit lengan Anggi.

"Ya udah, sekarang lo istirahat. Gue sama Anggi mau balik" kata Frenky

"Iya. Sekali lagi makasih ya...."

Frengky dan Anggi pun pergi dan Zee langsung masuk dan mulai membereskan barang-barangnya.

Zee merebahkan tubuhnya melepas lelah setelah perjalanan seharian.

Zee mengambil handphone nya dan melihat foto almarhum papa mamanya.

"Pa... Ma... Zee sekarang udah hidup sendiri tidak bergantung lagi sama paman dan bibi. Do'ain Zee ya biar cepet dapet kerjaan dan bisa menebus kembali kalung mama"

Setelah itu Zee langsung terlelap.

Keesokan harinya Frenky kembali mendatangi kontrakan Zee.

"Hai..." Sapa Frenky

"Hai... Ngapain pagi-pagi udah kesini" tanya Zee

"Mau ngajakin lo sarapan. Lo belom sarapan kan?"

"Ya udah, ayok. Tenang gue traktir lo sarapan pagi ini"

Zee tersenyum kemudian naik ke motor Frenky.

"Kita mau sarapan dimana?" Tanya Zee

"Gue ada langganan bubur ayam terbaik di daerah sini. Lo pasti bakal suka sama rasanya"

"Oh ya? Emang se enak apa sih?"

Beberapa saat kemudian mereka sampai di tempat yang di tuju, bubur ayam mang Udin.

"Mang, bubur ayamnya 2 ya"

"Oke siap..."

Tak lama bubur ayam pun sudah siap. Zee segera mencicipinya karena penasaran dengan rasanya, dan ternyata benar rasanya sangat enak dan gurih.

"Gimana? Enak kan?"

"Hm.. iya enak"

"Gue tuh udah lama langganan di sini"

"O... Pantes"

"Pantes apa"

"Udah kek adek kakak. Akrab banget"

"Haha.... Bisa aje lo"

Sambil menikmati semangkuk bubur ayam mereka asyik mengobrol.

"Lo ga kerja?" Tanya Zee

"Gue kerjanya malem"

"Kerja apa?"

"Dj"

"Wow keren. Jadi lu seorang dj?"

"Ya. Kalo lo mau kerja apa disini?"

"Gue juga ga tau mau kerja apa di sini. Sedangkan gue cuma lulusan SMA"

"Gimana kalo lo kerja barengan sama gue" ajak Frenky

"Apa? DJ? Emang ada lowongan?"

"Udah tenang aja, club nya kan punya gue. Jadi gue bebas mau mempekerjakan siapa aja"

"Tapi gue ga bisa nge DJ"

"Tenang tenang. Biar gue yang ajarin"

Zee mengangguk setuju. Zee memang sangat butuh pekerjaan untuknya bertahan hidup.

Terlebih lagi jika mengingat soal kalung mamanya, itu semakin membuatnya semangat untuk mencari uang.

Selesai sarapan, Frenky membawa Zee ke rumahnya.

Di sana Frenky akan mengajari Zee bagaimana caranya menjadi DJ.

Dengan penuh semangat Zee menyimak dengan baik step by step nya.

Setelah seharian, Zee akhirnya pamit pulang.

Frengky pun yang mengantarnya pulang.

"Oh ya Zee, kalo lo mau lebih jago nge DJ ntar malem ikut gue" ajak Frenky

"Kemana?"

"Ada deh. Pokoknya lo siap-siap nanti malem jam 8 gue jemput, oke"

Tanpa berpikir panjang Zee mengangguk.

Tanpa berpikir panjang Zee mengangguk.

Zee beristirahat membaringkan tubuhnya di kasur.

"Tak apa meski aku harus bekerja di club malam, yang penting aku punya penghasilan. Aku harus bekerja keras agar aku bisa cepat kaya, aku harus bisa buktikan pada paman dan bibi kalau aku bisa sukses."

Karena sekarang sudah jam 7 malam, Zee segera mandi dan bersiap-siap.

Tak lama kemudian, Frenky pun datang.

Mereka langsung pergi ke tempat yang sudah di rencanakan, yaitu club.

Di sana tempat yang begitu ramai. Tempat yang dengan pencahayaan yang minim, hanya lampu disko yang menerangi.

Sejak hari ini Zee mulai terjatuh dalam kelap kelip kehidupan dunia malam.

Malam ini Zee hanya menyaksikan dan menikmati alunan musik DJ yang di putar dengan suara keras.

"Hai frenk...." Sapa segerombolan laki-laki dan perempuan teman Frenky

"Hai bro..." Frengky mengajak Zee untuk menghampiri teman-temannya.

"Siapa dia Frenk? Bening amat" tanya Agil

"Benang bening, jaga mata lo ya. Dia teman gue"

"Wah... Dapat dari mana lo teman bening kek gini. Keknya belom pernah kesini deh"

"Iya, dia emang baru di Jakarta. Dia mau kerja di sini"

"Wah bagus dong biar bisa kenal lebih dekat. Hahaha...."

Frengky meminta teman-teman ceweknya untuk menemani Zee. Sedangkan Frenky asyik menikmati minuman dengan berjoget di tengah-tengah kerumunan.

Salah satu dari mereka menjulurkan tangan untuk berkenalan.

"Hai... Gue Sasha, ini Sindi dan ini Poppy. Mereka semua juga kerja disini."

"Nama gue Zee"

Mereka lalu mengajari Zee bagaimana bekerja do club ini. Seperti melayani dan menuangkan minuman di gelas customer.

Bahkan mereka juga mencontohkan pada Zee cara agar cepat mendapatkan uang meski belum waktunya gajian.

Sasha mendekati om om yang sedang menikmati anggur di gelasnya.

"Hai om... Mau Sasha temenin...?"

Sasha berbicara dengan centil lalu duduk di sebelah om itu, mengangkat sebelah pahanya dan meletakkannya di atas paha om itu.

"Dengan senang hati..." Saut si om

Sasha melayani om itu dengan menuangkan kembali minuman anggur di gelasnya sambil bergelayut manja di pangkuan si om.

Zee yang baru pertama kali melihatnya merasa agak aneh dengan tingkah Sasha.

Demi uang tips yang lumayan, soal ciuman sudah menjadi hal biasa.

"Emang harus gitu?" Tanya Zee

Poppy dan Sindi tertawa mendengar pertanyaan Zee.

"Haha.... Lo baru pertama kali main di club ya?"

"Iya"

"O pantes. Dunia malam memang begini say.... Kalo lo ga genit dompet lo ga bakal berisi. Hahah...."

"Ga usah tegang Zee, santai.... Nikmatilah malam yang indah ini. Coba deh" Poppy memberikan segelas anggur agar Zee minum.

Zee menciumnya dan baunya begitu menyengat

"Ini alkohol?"

"Ya iyalah. Emang lo pikir di club ada yang jual nutr*sar*. Buruan cobain deh ntar kalo lo udah tau rasanya lo pasti suka. Ya ga Sin..."

Zee mencoba meminumnya, dan baru sekali tegukan tenggorokannya terasa panas. Rasanya yang aneh membuat Zee sedikit merasa mual.

Tiba-tiba ada laki-laki yang mendekati Zee dan meminta untuk di layani.

"Maaf tuan... Dia masih baru di sini jadi masih belum faham bagaimana cara melayani mu sampai puas. Bagaimana jika aku saja yang melayani mu? Aku jamin malam mu akan berlalu dengan menyenangkan tuan...."

Poppy pun pergi dengan laki-laki itu, minum dan berjoget bersama,hingga akhirnya mereka pergi keluar dan menghabiskan malam di hotel.

☀️☀️☀️☀️☀️

Terpopuler

Comments

Amar arjuna

Amar arjuna

semoga gak terjerumus ya.

2023-04-22

1

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

bibinya msh membelikan HP ya?

2022-08-07

2

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

smg zee ga trjeeumus terlalu jauh ya.
kamu cari keeja di tempat lain aja zee jangan di club malam...smg kamu bisa jaga diri ya zee

2022-07-31

3

lihat semua
Episodes
1 01 Kabur Dari Rumah
2 02 Kerja Di Club
3 03 Liburan
4 04 Orang Misterius
5 04 Orang Misterius
6 05 Hampir Hilangnya Mahkota
7 06 Terketuknya Hati
8 07 Kembali Sibuk
9 08 Penculikan Zee
10 09 Pertemuan Kedua
11 10 Kabur Dari RS
12 11 Perjodohan Adam
13 12 Batalnya Perjodohan Adam
14 13 Bertemu Lagi
15 14 Fitnah Masyarakat
16 15 Terpaksa Menikah
17 16 Hari Pertama Di rumah Adam
18 17 Adaptasi
19 18 Pendekatan
20 19 Lingerie
21 20 Perubahan Zee
22 21 Panggilan Baru
23 22 Rangkulan Pertama
24 23 Jujur
25 24 Meninggalnya Umi Fatimah
26 25 Malam yang Sunyi
27 26 Sholat Bersama
28 27 Sahabat Adam
29 28 Ciuman Pertama
30 29 Cappadocia
31 30 Malam Pertama
32 31 Masih di Cappadocia
33 32 Lamaran untuk Kirana
34 33 Kembali dari Cappadocia
35 34 Gara-gara Undangan
36 35 Teringat Umi Fatimah
37 36 Kejutan di Dalam Koper
38 37 Pertunangan Kirana
39 38 Kirana
40 39 Memulai Usaha
41 40 Cerita Masa Lalu
42 41 Telpon dari Dita
43 42 Ziarah Makam
44 43 Tertembaknya Zee
45 44 Rumah Sakit
46 45 Zee Siuman
47 46 Bubur
48 47 Di jenguk Warga
49 48 Pembelaan dari Adam
50 49 Cerita Mulia
51 50 Pulang dari RS
52 51 Mandi
53 52 Haid
54 53 Sidang
55 54 Tidak Sabaran
56 55 Kode Gagal
57 56 Tempur Lagi
58 57 Undangan dari Kirana
59 58 Melamun
60 59 Nasgor Gosong
61 60 Zee Cemburu
62 61 Pijat plus-plus
63 62 Bertemu Chef
64 63 Mengunjungi Panti Asuhan
65 64 Dinner Romantis
66 65 Cincin Pernikahan
67 66 Kekuatan Adam
68 67 Kejutan Tak Terduga
69 68 Adam Bingung
70 69 Dita Dilema
71 70 Pembukaan Rumah Makan Zee
72 71 Pesona Dita
73 72 Sepupu Alfan
74 73 Choki
75 74 Cerita Dita
76 75 Q-Time with Dita
77 76 Dita Pulang
78 77 Gosip Ibu Ibu
79 78 Gosip 2
80 79 Terluka
81 80 Tiga Tahun Kemudian
82 81 Ta'aruf
83 82 Belum Rezeki
84 83 Berbagi
85 85 Panggilan Pertama Dari Kirana
86 84 Bertemu Kirana
87 86 Jujur
88 87 Persiapan
89 88 Pernikahan Dita
90 89 Bertemu Fans
91 90 Rusuh
92 91 Saling Bercerita
93 92 Adam dan Zee Pulang
94 93 Sampai di Rumah
95 94 Memberikan Kejutan
96 95 Umroh
97 96 Pulang Umroh
98 97 Musibah
99 98 Masih Rejeki
100 99 Kabar Baik
101 100 Iri
102 101 Menyendiri
103 102 Zee Sakit
104 103 Curiga
105 104 Pikiran Negatif
106 105 Menangis
107 106 Unek unek
108 107 Baikan
109 108 Pergi ke Bandung
110 109 Acara 7 Bulanan
111 110 UGD
112 111 Pulang dari RS
113 112 BBQ an
114 113 Pulang
115 114 Curiga
116 115 Alhamdulillah
117 116 Tes Lagi
118 117 Mulai Protektif
119 118 USG Pertama
120 119 Belanja
121 120 Menyantuni Anak Yatim
122 121 Teman Masa Lalu
123 122 Di Diemin Adam
124 123 Sakit Perut
125 124 Bed Rest
126 125 Memberi Tahu Dita
127 126 Tetangga Julid
128 127 Tendangan Pertama Si Kecil
129 128 Acara 4 Bulanan
130 129 Hadiah dari Dita
131 130 Jalan Pagi
132 131 Mimpi Buruk
133 132 Rumah Sakit
134 133 Darurat
135 134 Operasi
136 135 Kelahiran Yang Di Nanti
137 136 Dita Meninggal
138 137 Bangun Dari Koma
139 138 Pertemuan Pertama
140 139 Episode Terakhir
141 Pengumuman
Episodes

Updated 141 Episodes

1
01 Kabur Dari Rumah
2
02 Kerja Di Club
3
03 Liburan
4
04 Orang Misterius
5
04 Orang Misterius
6
05 Hampir Hilangnya Mahkota
7
06 Terketuknya Hati
8
07 Kembali Sibuk
9
08 Penculikan Zee
10
09 Pertemuan Kedua
11
10 Kabur Dari RS
12
11 Perjodohan Adam
13
12 Batalnya Perjodohan Adam
14
13 Bertemu Lagi
15
14 Fitnah Masyarakat
16
15 Terpaksa Menikah
17
16 Hari Pertama Di rumah Adam
18
17 Adaptasi
19
18 Pendekatan
20
19 Lingerie
21
20 Perubahan Zee
22
21 Panggilan Baru
23
22 Rangkulan Pertama
24
23 Jujur
25
24 Meninggalnya Umi Fatimah
26
25 Malam yang Sunyi
27
26 Sholat Bersama
28
27 Sahabat Adam
29
28 Ciuman Pertama
30
29 Cappadocia
31
30 Malam Pertama
32
31 Masih di Cappadocia
33
32 Lamaran untuk Kirana
34
33 Kembali dari Cappadocia
35
34 Gara-gara Undangan
36
35 Teringat Umi Fatimah
37
36 Kejutan di Dalam Koper
38
37 Pertunangan Kirana
39
38 Kirana
40
39 Memulai Usaha
41
40 Cerita Masa Lalu
42
41 Telpon dari Dita
43
42 Ziarah Makam
44
43 Tertembaknya Zee
45
44 Rumah Sakit
46
45 Zee Siuman
47
46 Bubur
48
47 Di jenguk Warga
49
48 Pembelaan dari Adam
50
49 Cerita Mulia
51
50 Pulang dari RS
52
51 Mandi
53
52 Haid
54
53 Sidang
55
54 Tidak Sabaran
56
55 Kode Gagal
57
56 Tempur Lagi
58
57 Undangan dari Kirana
59
58 Melamun
60
59 Nasgor Gosong
61
60 Zee Cemburu
62
61 Pijat plus-plus
63
62 Bertemu Chef
64
63 Mengunjungi Panti Asuhan
65
64 Dinner Romantis
66
65 Cincin Pernikahan
67
66 Kekuatan Adam
68
67 Kejutan Tak Terduga
69
68 Adam Bingung
70
69 Dita Dilema
71
70 Pembukaan Rumah Makan Zee
72
71 Pesona Dita
73
72 Sepupu Alfan
74
73 Choki
75
74 Cerita Dita
76
75 Q-Time with Dita
77
76 Dita Pulang
78
77 Gosip Ibu Ibu
79
78 Gosip 2
80
79 Terluka
81
80 Tiga Tahun Kemudian
82
81 Ta'aruf
83
82 Belum Rezeki
84
83 Berbagi
85
85 Panggilan Pertama Dari Kirana
86
84 Bertemu Kirana
87
86 Jujur
88
87 Persiapan
89
88 Pernikahan Dita
90
89 Bertemu Fans
91
90 Rusuh
92
91 Saling Bercerita
93
92 Adam dan Zee Pulang
94
93 Sampai di Rumah
95
94 Memberikan Kejutan
96
95 Umroh
97
96 Pulang Umroh
98
97 Musibah
99
98 Masih Rejeki
100
99 Kabar Baik
101
100 Iri
102
101 Menyendiri
103
102 Zee Sakit
104
103 Curiga
105
104 Pikiran Negatif
106
105 Menangis
107
106 Unek unek
108
107 Baikan
109
108 Pergi ke Bandung
110
109 Acara 7 Bulanan
111
110 UGD
112
111 Pulang dari RS
113
112 BBQ an
114
113 Pulang
115
114 Curiga
116
115 Alhamdulillah
117
116 Tes Lagi
118
117 Mulai Protektif
119
118 USG Pertama
120
119 Belanja
121
120 Menyantuni Anak Yatim
122
121 Teman Masa Lalu
123
122 Di Diemin Adam
124
123 Sakit Perut
125
124 Bed Rest
126
125 Memberi Tahu Dita
127
126 Tetangga Julid
128
127 Tendangan Pertama Si Kecil
129
128 Acara 4 Bulanan
130
129 Hadiah dari Dita
131
130 Jalan Pagi
132
131 Mimpi Buruk
133
132 Rumah Sakit
134
133 Darurat
135
134 Operasi
136
135 Kelahiran Yang Di Nanti
137
136 Dita Meninggal
138
137 Bangun Dari Koma
139
138 Pertemuan Pertama
140
139 Episode Terakhir
141
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!