Ep 04

Siang itu nampak berbeda untuk kehidupan Raditya, karena saat ini dia harus berbagi waktu untuk menjadikan Elya layak untuk dirinya.

Hal yang paling sering dia lakukan saat mood sedang tidak baik, adalah menikmati Rokok.

Hari-hari Raditya banyak di habiskan di sekolah.

Karena statusnya saat ini adalah guru Matematika di sebuah sekolah di jakarta.

Usai Raditya saat ini sudah memasuki 28 tahun.

Saat ini dia fokus pada tuntutan kedua orang tuanya, mereka menginginkan Raditya untuk segera menikah.

Raditya bukan tidak mampu memikat wanita, akan tetapi dia sering kali menutup diri dari wanita yang mendekatinya.

Namun saat ada lelaki yang ingin menjual keponakannya sendiri membuat dia tertarik lalu membeli Wanita itu dengan harga yang di minta oleh Willy(paman Elya).

Niat awal Raditya membeli Elya adalah untuk menjadikannya seorang istri, lalu jika dia sudah menemukan wanita yang menurut dia tepat, maka dia akan dengan mudah meninggalkan Elya.

Raditya berpikir jika gadis polos seperti Elya masih bisa dia permainkan bagaikan boneka.

Walau pun Raditya mengetahui jika usia Elya masih sangatlah muda, bahkan usia mereka terpaut sangat jauh.

" Permisi Tuan..." Datanglah seorang pegawai hotel bersama dengan Elya.

Raditya terperanjat dari duduknya, ia tidak menyangka jika gadis desa itu menjelma menjadi sosok bidadari anggun.

Dengan bantuan para pegawai, Elya di rubah menjadi gadis dewasa dengan semua pakaian yang di sesuaikan di tubuh Elya.

" Kalian pergi."

Raditya menghampiri Elya. Pandangan kagum tidak lepas dari tubuh gadis cantik di hadapannya tersebut.

Sekujur tubuh Elya bergetar, rasa takut mulai membaut dirinya ketakutan.

Tatapan tajam Raditya seolah menghentikan denyut nadinya.

Deru nafas mulai tidak beraturan saat Raditya mulai menghembuskan nafas di bekalang telinga Elya.

Tentunya saat ini Elya berpikir jika dirinya akan segera mengalami hal buruk.

" Kalau kamu bergetar seperti ini, maka aku tidak tertarik." Cetus Raditya sembari melangkah menuju ranjang putih tertata rapi dengan berhiaskan keindahan kamar tersebut.

" Tuan..." Lirih Elya.

Mulut terasa berat saat ia mencoba memanggil lelaki yang telah membelinya itu.

" Raditya, namaku adalah Raditya Hitma."

Elya masih mematung di tempat semula.

"T_Tuan Raditya." Terasa berat baginya membuka mulut untuk sekedar menyebut lelaki tersebut.

" Hemmm..." Tanpa perduli dengan Elya, Raditya membuka kemejanya lalu melemparkan baju itu pada Elya.

" Letakkan baju itu disana, lalu ambilkan aku baju di lemari itu."

Elya menuruti kemauan Raditya, dengan langkah berat serta rasa takut, ia perlahan berjalan menuju lemari kayu dengan ukiran mewah di sisi lemari tersebut.

Fasilitas di hotel itu sangatlah lengkap. Karena kamar hotel itu khusus di desain untuk Raditya, karena sesungguhnya dia tidak hanya seorang guru, melainkan anak dari pemilik hotel tersebut.

" Tuan, baju mana yang ingin anda pakai?" Sebelum dia mengambil baju di lemari tersebut, ia bertanya pada sang pemilik.

" Terserah." Cetus Raditya dengan fokus pada ponsel di tangannya.

Tak berapa lama Elya mengambilkan kaos berwarna biru muda.

" Kenapa pilihan kamu kampungan seperti ini? sama kampungannya seperti kamu." ucap Raditya kesal.

" Saya tidak tau mana baju yang anda sukai. Mohon maafkan saya." Elya menunduk takut.

" Huh, sudahlah. kalau begitu aku ambil sendiri saja." Raditya bergegas dari tempat tidur. "Oh iya, mulai besok kamu harus belajar menjadi seorang istri, dan kamu akan segera memulai bersekolah kembali ."

" Istri? sekolah? maksud anda apa Tuan?." Elya kebingungan atas semua hal yang secara tiba-tiba itu.

Namun semua pertanyaan Elya tidak di perdulikan oleh Raditya, setelah selesai berganti baju, Ia pun kembali ke atas ranjang lalu menghempaskan tubuh di atas ranjang empuknya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***