" Tuan, Elya Mahendi adalah nama saya." Lirih Elya sembari mendekati lelaki setengah baya yang membawa sebuah kertas bertuliskan namanya.
" Oh iya, kalau begitu mari ikut dengan saya." Ucap Lelaki tersebut.
Elya hanya tersenyum lalu mengikuti langkah kaki lelaki itu, tanpa ada satu keraguan sedikit pun di hati. Karena dia yakin bahwa lelaki itu adalah suruhan pamannya.
Tak berapa lama ia sampai di parkiran mobil.
" Saya ambil mobil dulu, Nana harap menunggu sebentar..."
Sementara itu, Elya duduk di sebuah kursi panjang di dekatnya.
Elya menatap luasnya parkiran mobil, ada banyak mobil mewah terparkir disana.
Pemandangan yang jarang di temukan di desanya.
Bip bip....
Terdengar suara klakson mobil dari kejauhan, Saat Elya melihat ke arah mobil itu, ternyata sang pengemudi adalah lelaki yang menjemputnya.
" Baik pak...." Elya berlari kecil dengan menenteng sebuah tas ransel yang berisikan baju dan peralatan lainnya.
tok tok..
Elya mengetuk kaca mobil, ia kesulitan membuka pintu.
Maklum, karena selama ini Elya tidak pernah naik mobil mewah. Bahkan untuk sekedar membayangkan saja tidak pernah.
" Dasar bodoh." Cetus seorang lelaki yang juga berada di dalam mobil tersebut.
Clik...
Pintu mobil terbuka, lalu Elya masuk dengan membawa semua barang bawaannya.
" Jangan letakkan barang kamu disini..."
Mendengar suara itu, Elya terkejut.
" Siapa kamu?." Elya panik saat melihat lelaki tampan berkacamata duduk di sampingnya.
" Tentunya aku pemilik mobil ini."
" Tidak mungkin. Ini adalah mobil pamanku." Elya berusaha menyangkal semua kebenaran.
" Cih...mana bisa paman kamu itu membeli mobil seperti ini? bahkan untuk seumur hidupnya dia tidak akan mampu." Raditya menyombongkan diri dengan apa yang dia punya saat ini.
" Jangan sembarangan bicara kamu, jika pamanku tau kamu menghina dia, maka kamu akan di hukum." Ucap Elya penuh percaya diri.
" Maaf nona, mohon berlaku sopan terhadap Tuan muda. Beliau benar, mobil ini adalah miliknya." Sambung lelaki yang tengah mengendalikan stir kemudi.
" Maksud bapak apa? bukankah bapak menjemput saya atas permintaan dari paman Willy?."
" Bukan..." Sambung Raditya, ia menatap wajah kusam dari Elya. " Kamu diam atau turun di sini?." Merasa kesal Raditya pun melontarkan kalimat menakutkan bagi Elya.
" Kembalikan aku pada paman Willy..." Rengek Elya sembari menggenggam erat tas yang berada di pangkuannya. Dia takut terjadi sesuatu padanya, karena baru kali ini bertemu orang asing.
" Hahaha, lucu sekali kamu ini. Apakah kamu belum tau kebenarannya, jika kamu sudah di jual oleh paman kamu kepadaku."
Bagaikan panah menusuk hati.
Elya terdiam dalam sakit.
Semua ucapan Raditya seolah membunuhnya tanpa ada satu penyebab.
"Kamu bohong, dasar penipu." Elya memukul lengan Raditya dengan brutal.
" Dasar gadis kampung. Singkirkan tangan kamu dari tubuh saya." Bentak Raditya, selama hidup Raditya paling tidak suka jika ada seorang yang lancang terhadap dirinya.
Hik hik....
" Aku ingin pulang..." Rengek Elya.
" Diam...!" Teriak Raditya.
Karena kesal, Raditya pun meraih lengan Elya lalu menggenggamnya dengan sangat erat..
" Patuh padaku, maka kamu akan baik-baik saja." Cetus Raditya.
Elya semakin ketakutan. Tidak pernah terbayang jika pamannya sendiri mampu berbuat kejam terhadap dirinya.
Diam adalah satu-satunya jalan bagi Elya saat ini, tidak mudah baginya untuk melepaskan diri di kota besar itu.
Rasa takut membuat sekujur tubuhnya menggigil....
Beberapa jam kemudian, mobil berhenti di sebuah hotel berbintang.
" Sekarang kamu bawa dia untuk berganti pakaian. Jangan biarkan dia masuk ke kamarku dengan baju lusuh seperti itu." Ucap Raditya pada salah satu pegawai di hotel tersebut.
" Baik tuan."
Ada dua wanita yang membantu Elya berganti pakaian, bahkan ia di rias secantik dan semenarik mungkin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
atin p
siapa takut
2022-02-06
0
Wartini
kasiannya
2020-10-29
1
$uRa
di jual sama pemuda tampan dan kaya.....ehmmmm... 🙄🙄🙄😇😇😁😁
2020-10-29
3