4. Tentang Perasaan Mentari

Mentari Pov

Setelah pekerjaan kantor yang menumpuk selesai, kulihat gawaiku yang menyala. Ternyata pesan dari Mang Ujang. Mang Ujang memberitahu jika ia tak bisa menjemput Adam sekolah, karena terapi yang dilakukan Ayah belum selesai.

Setahun belakang, Ayah mengalami penyakit stroke. Tapi, untungnya stroke yang di derita Ayah belum terlalu parah. Tanpa menunggu waktu lama, aku bergegas mengambil kunci mobil untuk menjemput Adam.

Ku lihat, jam di pergelangan tangan, sepertinya Adam sudah bubar sekolah dan rasanya aku akan telat menjemput dia. Mudah-mudahan saja anak itu mau menunggu dan tak berkeliaran kemana-mana.

Menempuh waktu kurang lebih 15 menit, akhirnya aku sampai di sekolah Adam. Kulihat, ia sedang duduk dengan seorang laki-laki. Seketika perasaanku was-was, takut laki-laki itu ingin berniat jahat pada Adam.

Namun, setelah jarak aku dan mereka semakin dekat, aku bisa bernafas lega. Ternyata Adam sedang duduk bersama Mas Darto, laki-laki yang selama ini gencar mendekatiku.

"Assalamualaikum" ucapku kepada mereka.

"Waalaikumsalam" ucap mereka serempak.

Melihat kedatanganku, Adam langsung memeluk diriku. Ku ucapkan maaf jika telat menjemput dan memberi penjelasan pada Adam, alhamdulillah anak itu mengerti dan tak marah padaku.

Setelah basa-basi sebentar dengan Mas Darto, aku pun pamit undur diri bersama Adam. Tak lupa, ku ucapkan terima kasih juga karena telah menemani Adam menungguku datang.

Sebelum pergi, Mas Darto meminta izin padaku ingin membawa Adam jalan-jalan di akhir pekan nanti. Ku izinkan saja, karena melihat Adam juga begitu antusias. Aku pun diajak serta, namun aku berdalih sedang banyak pekerjaan dan tak bisa menemani mereka.

Padahal, itu hanyalah alasan saja. Entahlah, aku tau Mas Darto menyimpan perasaan padaku. Dan itu, ia sudah nyatakan berkali-kali. Namun, aku masih belum bisa membuka hatiku untuk lelaki mana pun.

Rasa sakit dari masa lalu masih membekas di hatiku. Walaupun sudah 6 tahun lalu, tapi sakit dari luka itu masih aku rasakan. Aku tak ingin melukai hatiku lebih dalam lagi dengan Cinta yang baru.

Tekadku untuk tidak menikah lagi dan hanya berfokus pada Adam, banyak ditentang oleh orang lain seperti Ayah, kedua orang tua mantan suamiku dan juga sahabat-sahabatku. Memang, seharusnya aku tak menyamaratakan semua laki-laki seperti Dimas.

Namun, jika ditilik ke belakang, aku takut kejadian dari masa lalu terulang kembali. Apakah aku sudah mati rasa terhadap makhluk yang namanya lelaki? Tidak! Jawabannya adalah tidak. Karena, sebenarnya dalam lubuk hatiku yang paling terdalam, aku juga mengagumi sosok Mas Darto. Namun, rasa sakit dan egoku mengalahkan itu semua.

🍀🍀🍀🍀

"Ma, apa Mama benar tak bisa ikut jalan-jalan dengan kami?" pertanyaan yang terlontar dari mulut Adam, seketika membuyarkan semua fikiranku.

"Eh, emmm. Iya, maaf ya sayang Mama gak bisa ikut nemenin Adam sama Om Darto jalan-jalan" jawabku sedikit kikuk.

"Yaaaah, padahal Adam pengen banget jalan-jalan sama Mama sama Om baik juga. Adam pengen seperti teman-teman Adam. Bisa jalan-jalan sama Mama Papa nya" ucap Adam dengan nada lesu.

Deg!

Hatiku seketika berdenyut sakit. Akhirnya, apa yang aku takutkan sekarang terjadi. Adam pasti merindukan sosok Ayah disampingnya. Adamku, anak yanh sedari lahir tak merasakan kasih sayang dari sosok laki-laki yang bergelar Ayah.

Aku sudah tau, pasti lambat laun Adam akan mencari dan merindukan sosok Ayahnya. Namun, aku tak bisa berbuat apa-apa, sosok yang ia rindukan nyatanya sampai hari ini masih terkukung dengan ketidak warasannya. Setelah 6 tahun berjalan, keadaan Dimas tak menunjukkan apa-apa dan malah semakin parah. Hingga pada akhirnya, kami semua memutuskan untuk memberitahu Adam jika Ayah nya sudah meninggal.

Bukannya kami mendoakan Dimas yang tak baik, namun memang keadaan Dimas sekarang, sudah seperti mayat hidup saja. Ah, anakku. Maafkan Ibumu ini yang masih belum mampu untuk membahagiakanmu. Batinku.

"Adam ingin seperti teman-teman Adam yang lain Ma. Yang punya Mama dan Papa" ucap Adam lagi.

"Dam, dengerin Mama. Adam gak perlu iri dengan teman-teman Adam yang memiliki keluarga lengkap. Adam selama ini banyak yang sayang kan. Ada Mama, Eyang Kung, nenek, ateu Riri, Kakek, Om Radit, Tante Aisyah, Dek Zahra dan juga Om Darto. Mereka semua sayang loh sama Adam" jawabku, memberi pengertian pada Adam.

"Kalau begitu, kenapa Mama gak sama Om Darto aja. Adam pengen punya Papa kaya Om Darto" ucap Adam sumringah.

Ya Allah, Adam. Permintaan anak ini ada-ada saja. Entahlah, aku serasa mati kutu saat Adam berbicara seperti itu. Bukan kali ini saja Adam sebenarnya ingin aku bersama Mas Darto, namun aku selalu memberi pengertian pada Adam bahwa aku belum bisa bersama dengan Mas Darto. Tentu saja dengan bahasa anak-anak Dan mudah di mengerti oleh Adam.

Maafkan Mama mu ini ya Dam, Yang masih belum bisa memenuhi permintaanmu itu. Mama hanya takut, menambah luka dalam hati Dan hidup Mama.

Jika saatnya tiba nanti Mama memiliki lagi pasangan hidup, mama berharap dia adalah laki-laki yang bisa menerima kita berdua. Bukan hanya mencintai dan menyayangi Mama saja, tapi ia juga harus mencintai dan menyayangimu juga.

Sudah cukup rasa sakit yang harus kamu rasakan. Dari dulu kamu tak pernah mendapatkan kasih sayang dan Cinta dari ayahmu sendiri. Padahal Ayah mu masih hidup. Tapi kamu tak pernah mendapat kasih sayangnya.

Mama bukan tak ingin memberimu sosok seorang Ayah. Namun luka dari masa lalu begitu masih terasa perih di hati ini. Aku hanya tak ingin salah dalam memilih pasangan lagi.

Cinta dan kasih sayang Mas Darto memang tak perlu aku ragukan lagi. Namun, bayang-bayang masa lalu lagi-lagi selalu menjadi hal menakutkan bagiku untuk melangkah.

Maaf, maafkan Mama sekali lagi Dam. Bersabarlah sedikit lagi. Jika nanti saatnya tiba, Mama pastikan kamu akan mendapat kasih sayang yang tulus dari laki-laki yang bergelar Ayah. Meski itu hanya sebatas Ayah dan anak sambung.

Dan untukmu Mas, terima kasih untuk rasa sayang dan cintamu. Beri aku sedikit waktu lagi. Jika memang kita berjodoh, sejauh apa pun aku pergi, pasti nanti akan kembali lagi padamu.

Bersambung....

Assalamualaikum semuanya

Apa kabar kalian semua? Semoga baik-baik saja Dan Allah limpahkan kesehatan untuk kita semua yaaa. Alhamdulillah, author bisa Up lagi setelah sekian Lama gak Up dikarenakan kondisi kesehatan author.

Terima kasih nih author ucapin sama yang masih Setia nunggu kelanjutan cerita ini. Insha Allah, semoga author bisa Up setiap hari ya.

Semoga kalian semua suka sama ceritanya. Terima kasih ♡

Terpopuler

Comments

Emma Tea

Emma Tea

Doa Tari saya aamiinkan 😊
Salam kenal dari Love in a Sparkling World dan Mengejar Cinta Anak Juragan Kost Thor

2022-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!