Pagi itu di mansion Niels, pekerja dan beberapa orang dari WO sedang sibuk menyiapkan dekorasi untuk pesta pernikahan dua hari lagi.
Noura sudah keluar dari rumah sakit satu minggu yang lalu. Barulah setelah itu Theo dan Vinda mulai mempersiapkan pernikahan mereka. Mulai dari fitting baju pengantin, foto prewedding, mencari cincin untuk pernikahan mereka dan juga mencari WO yang bisa dibawa ke mansion Niels yang jauh dari kota.
Joaquin benar-benar ingin semua terbaik untuk saudaranya yang paling muda itu. Joaquin bahkan rela kantongnya terkuras untuk mengadakan pesta mewah itu. Uang bisa dicari tapi kebahagiaan seperti menikah mungkin hanya akan dilihat satu kali jadi harus semeriah dan semewah mungkin.
" Apakah semuanya sudah beres? " tanya Noura.
" Noura kau baru keluar dari rumah sakit, jadi jangan terlalu lelah. " tegur Joaquin.
" Oh ayo lah sayang. Ini akan jadi yang pertama dan terakhir untuk keduanya. Aku pengen semuanya perfect. " Noura memelas
Joaquin hanya bisa menghela nafas saja. Kekasihnya itu susah sekali di nasehati. Mulai dari pernak pernik sekecil apapun sampai souvenir untuk tamu pun semua Noura yang memikirkannya dan tidak lupa Joaquin yang mengeluarkan uang untuk itu semua.
Rencananya Noura, Sherly, dan mommy Rita sera aunty Mira akan memakai baju yang seragam. Sedangkan Joaquin, Gilbert, daddy dan uncle akan memakai jas dengan warna senada. Joaquin berulang kali menolak ide itu, tapi beruang kali jiga Noura memaksa bahkan sampai mau menangis agar Joaquin mau mengikuti ide itu, dan berhasil Joaquin mengalah untuk Noura.
" Sayang bagaimana dengan souvenirnya. Kok belum juga dateng sih paketnya. " keluh mommy Rita.
" Sebentar Noura telfon dulu ya mom. " Noura langsung menyambar handphone nya dan menghubungi pihak pengiriman souvenir.
Jika Noura tengah sibuk di dalam, Sherly dan Gilbert justru sibuk mengurus yang ada di luar. Dekorasi dan susunan kursi serta hiasan untuk tempat duduk undangan dan pelaminan. Mereka berdua memastikan apa yang Noura pinta dapat terealisasikan.
" Ini benar-benar melelahkan. Apa seperti ini jika akan menikah? " Sherly merasa seluruh tubuhnya kelelahan.
" Kalau kamu yang menikah pasti tidak akan capek megurusi ini semua. " ujar Gilbert.
Keduanya saling pandang lalu tertawa bersama. Merasa lucu dengan pemikiran mereka. Coba kalau aku yang jadi pengantinnya pasti tidak akan capek. Begitulah kiranya apa yang dipikirkan keduanya.
dekorasi pernikahan Vinda dan Theo tema outdoor
" Aku nggak nyangka ternyata dunia itu sempit. Jodoh Vinda justru teman tuan Joaquin dan begitu pula sebaliknya jodoh Tuan Theo adalah teman Noura. " Sherly memandangi dekorasi untuk pernikahan kedua mempelai.
" Kau benar dunia itu sangat sempit. " Gilbert tersenyum
Gilbert merasa bahagia salah satu saudaranya akan menikah dan salah satu yang lain menemukan cintanya yang hilang. Gilbert tahu bagaimana kedua hancur karena cinta kini dia juga bisa melihat bahagia keduanya karena cinta.
" Kau tahu nona Sherly terkadang tidak perlu terlalu keras mencari jodoh kita karena di waktu yang tepat kita pasti akan bertemu dengannya. " ujar Gilbert
" Karena itulah anda masih sendiri tuan Gilbert. "
" Aku sedang menanti jodohku tidak mau terlalu keras tapi juga tidak menyerah. Kalau anda? "Gilbert bertanya
" Kalau aku bilang kisah cintaku sama payahnya dengan Vinda apa anda percaya? Banyak yang datang tapi hanya singgah begitulah. " Sherly tersenyum kecut.
Mereka mengobrol membahas tentang kisah cinta mereka, sambil mengawasi para pegawai menghias halaman mansion Niels menjadi tempat diadakannya pernikahan.
Lain cerita lagi dengan kedua mempelai yang tengah dalam masa pingitan. Di larang bertemu sampai di saat keduanya akan mengucap janji suci.
Biarlah saling rindu karena nanti pas bertemu pasti akan berkesan. Begitu kata mommy Rita.
" Bagaimana kondisi kandunganmu, kedua anakku nakal tidak? " tanya Theo. Dia sedang video call dengan Vinda
" Baik, Anak-anak kami juga nggak nakal. Sepertinya mereka tahu sebentar lagi mereka aka bersama daddy nya. " jawab Vinda malu-malu.
" Kalo tidak ada mereka semua di sini aku pasti akan menyelinap pergi menemui mu. Tapi sayangnya semua orang di sini. Bahkan kakak sengaja memberi penjaga di depan pi tu kamarku. " adu Theo yang mendapat penjagaan ketat dari Joaquin.
" Bukan hanya kau saja yang dijaga. Aku pun juga, ada beberapa penjaga tapi tuan Joaquin menyediakan dokter kandungan dan perawat di sini. "
" Jika masalah dokter dan perawat itu pasti kakak ipar yang mengusulkan, kalau kakak pasti tidak akan terfikirkan sampai ke sana. "
" Kakak ipar?? " beo Vinda
" Kakak ipar itu Noura. Bagi kami bertiga dia adalah kakak ipar walaupun keduanya belum menikah. " terang Theo
" Tapi kenapa mereka tidak segera menikah, bukankah keduanya saling suka dari kecil ya. " tanya Vinda
" Kakak punya urusan yang harus diselesaikan dahulu baru bisa menikah. Takut kakak ipar terkena masalah karena urusan kakak. " jawab Theo.
" Iya mungkin memang belum waktunya. Ehmm aku tutup telfunnya ya, makanan untukku sudah disiapkan pelayan. " pamit Vinda
" Oke, kalau ada sesuatu yang terjadi langsung hubungi aku atau kakak ipar ya. " Theo mematikan panggilan videonya.
" Sial.. Kenapa harus terkurung di sini. Kakak kenapa jadi tegas begini biasanya denganku tidak pernah begini. " keluh Theo
Sudah dua hari ini dia dikurung dalam kamarnya, biar tidak nekat menemui penganti wanita. Biar tambah berkesan nanti pas pesta pernikahannya karena beberapa hari tak bertemu.
" Ini terlalu kejam, bahkan dengan alasan bertemu Amara pun tak mereka izinkan. " gerutu Theo.
Noura mencoba melihat sudah sampai seperti apa halaman mansion yang di dekorasi itu. Berkali kali berdecak kagum, dia merasa sangat puas. Dekorasi benar-benar indah, antara altar dan tempat berpesta pun di dekor berbeda.
" Wah luar biasa. Kau lihat sayang apakah saat kita menikah nanti akan seperti ini. " Noura mengajak Joaquin bicara sambil jalan-jalan.
" Akan aku buat lebih mewah dari ini. Bagaimana mungkin bila untuk ratuku disamakan dengan orang lain. " ujar Joaquin
" Kau belajar dari mana berkata manis seperti itu. " ledek Noura
Mereka berdua berjalan menuju tempat yang akan dijadikan tempat menjamu undangan. Di mana nanti ditengahnya akan ada tempat yang digunakan untuk tuk berdansa. Meja dan kursi jamuan diletakkan memutari lantai dansa itu.
" Pasti akan sangat meriah nanti. Kau akan ikut kamu berpesta kan. " tanya Noura
" Pasti, karena Theo akan bersedih bila aku tidak datang. " jawab Joaquin
Joaquin dan Theo sangat akrab, bisa dibilang diantara tiga saudaranya Joaquin paling dekat dengan Theo. Mungkin karena Theo yang paling muda membuat Joaquin memperhatikan Theo lebih dari dua saudara lainnya.
" Apa yang sedang kau pikirkan sayang? " Noura bertanya pada Joaquin karena melihat kekasihnya itu sedang melamun.
" Setelah menikah aku pasti akan sangat kehilangan si bungsu itu. Dia selalu berisik jika sudah mengangkut tentang diriku tapi sebentar lagi dia akan lebih sibuk dengan istrinya. " jawab Jaoquin.
Terkadang dalam hidup orang asing seperti saudara dan saudara seperi orang asing. Termasuk dengan kasus Joaquin. Keluarganya justru memusuhinya sedangkan orang asing justru menjadi saudaranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments