Noura dan keluarga sedang asyik bercengkrama saat Joaquin pamit ingin keluar. Aunty Mira melihat sedikit gurat kesedihan terpancar dari wajah Joaquin pun memutuskan untuk ikut keluar.
" Aunty tinggal dulu. Mau ke bawah ambil barang yang ketinggalan di mobil. " pamit aunty Mira.
Sejenak aunty Mira berjalan di belakang Joaquin agak jauh. Aunty ingin memastikan kondisi Joauqin.
Aunty Mira mendengar semua ucapan Joaquin tentang keluarga. Hatinya ikut sedih saat melihat anak dari sahabatnya harus hidup tanpa kasih sayang keluarga. Bahkan salah satu keluarganya lah yang membuat hidupnya jadi seperti ini.
" Liliana... " gumam pelan Aunty Mira. Dia tidak sanggup melanjutkan kata-katanya lagi.
Saat hendak menghampiri Joaquin, beberapa orang nampak mendekati Joaquin. Mereka menghibur dan juga saling menguatkan. Nampak mereka berpelukan dan tersenyum, hati aunty Mira sedikit merasa lega melihat senyum tipis terbit di bibir Joaquin.
Tak ingin menganggu aunty Mira kembali keruangan Noura setelah sebelumnya singgah ke kamar mandi untuk menghapus jejak air matanya.
Saat sampai di ruang rawat Noura, di sana sudah terlihat Joaquin dan pria yang tadi menghibur Joauqin. Setelah perkenalan barulah aunty Mira tahu mereka adalah saudara seperjuangan.
" Kalian sudah bertemu sejak kecil? " tanya Aunty Mira
" Tidak nyonya, saya lebih dulu bertemu dengan tuan lalu Theo dan terakhir Gilbert. " terang Dan
Aunty Mira terlihat mengangguk dan mengulas senyum menatap pria tampan saudara Joaquin itu.
" Theo apa benar kau akan menikahi Vinda" tanya Noura
" Hemm aku akan menikahinya. Jika dulu aku tidak bisa karena keluarganya sekarang ada kesempatan kenapa aku sia siakan. " jawab Theo
" Berjanjilah padaku kau akan menerimanya dan tidak akn menyakitinya. " pinta Noura
Theo mengangguk, " Aku berjanji. "
Setelah mendengar jawaban Theo dia bisa tenang. Pasalnya Vinda kini tengah berbadan dua. Noura tidak ingin Theo hanya menerima Vinda tidak dengan anak dalam kandungan Vinda
Satu hari telah berlalu. Kini di ruang rawat Noura sudah ada daddy Adeard dan mommy Rita. Keduanya tadi dijemput uncle Lucio di bandara. Uncle juga sudah menceritakan tentang Joaquin pada orang tua Noura.
Bagaimana pun daddy Noura dulunya adalah rekan bisnis daddy Vincent baik dalam perusahaan maupun dalam dunia mafia. Mereka berdua adalah rekan kerja yang saling mendukung.
" Malangnya nasib anak itu. Lalu bagaimana kelanjutannya, Apa dia berniat untuk membalas dendam? " daddy Adeard bertanya.
Kini dadda Adeard dan uncle Lucio sedang membicarakan masalah Joaquin. Sedang mommy Rita dan aunty Mira sedang ke kantin, Noura sendiri baru saja terlelap setelah suntikan obat dari dokter.
" Dia bilang akan mengurus semuanya sendiri. Jika kita ingin membantu cukup dengan menjaga Noura saja, begitulah keinginannya. " uncle menjawab sesuai apa yang Joaquin katakan.
" Bagus, dia mirip seperti Vincent. Vincent juga akan melakukan hal sama jika dia jadi Joaquin. Sayangnya aku tidak akan pernah bertemu rekan seperjuangan ku itu. " sesal daddy Adeard.
Katakanlah andai semua terulang kembali, daddy Adeard pasti akan pasang badan untuk melindungi keluar Cassano. Jika Vincent tidak mampu bertindak pada Joshua maka dia akan menggantikan nya memeberi pelajaran. Dan sayangnya sekali lagi semua yang telah terjadi takkan terulang kembali.
" Dia menjadi CEO JN Corp sekarang, walaupun dia memeliki keterbatasan secara fisik. Tapi kepintaran otaknya tidak perlu diragukan. " ujar uncle Lucio.
" JN corp kau bilang. Benar-benar anak Vincent. Dia mewarisi semua yang ada pada Vincent. " puji daddy Adeard.
" Apa yang akan kau lakukan saat ini putri kesayanganmu memadu kasih dengan anak Vincent. "
" Apa kau bilang?? Noura... Joaquin... " pekik daddy Adeard
Melihat ekspresi kaget kakaknya, Lucio sampai tergelak. Sudah lama dia tidak melihat ekspresi itu dari kakaknya.
" Kau mengerjaiku. " hardik daddy Adeard
" Untuk apa karena itu benar adanya. Kau tidak akan merestui mereka? " tanya uncle Lucio penasaran.
" Tentu saja aku akan.... mendukung keputusan mereka, senang rasanya berbesan dengan Vincent. " jawab daddy Adeard menerawang jauh
Flashback on
" Hai Vincent kau lihat itu kedua anak kita. Rasanya mereka sangat cocok. " seru Adeard
Vincent melihat putranya tengah asyik bermain dengan putri rekan bisnisnya.
" Kau benar haruskah kita dari rekan menjadi besan. " Keduanya tergelak.
" Itu pasti akan sangat menyenangkan, pasti seru berbesan denganmu. " ujar Adeard
" Pasti, kita akan menjadi keluarga bila itu benar terjadi. " ujar Vincent membenarkan pernyataan Adeard.
Flashback off
Siang harinya saat jam makan siang Joaquin datang bersama Dan dengan membawa beef teriyaki seperti yang diminta Noura.
Daddy Adeard langsung memeluk Joaquin begitu tubuh Joaquin masuk ke dalam ruangan.
" Kau masih mengingat uncle Boy. " sapa Adeard.
Joaquin mengulas senyum dang mengangguk. Dia ingat betul pria seusia daddy nya ini dulunya adalah rekan bisnis daddy nya sekaligus ayah dari gadis yang dicintainya.
" Iya uncle aku mengingat anda. Senang bertemu anda. " sapa Joaquin
" Tentu nak, syukurlah kau selamat. Syukur kau selamat nak. Katakan padaku jika butuh bantuan dalam hal apapun aku usahakan semaksimal mungkin membantumu. " ujar daddy Adeard.
" Oh daddy, berhenti bersikap seperti itu. Kau membuat Joaquin tidak nyaman. " tegur Noura
" Apa, aku tidak melakukan apapun. " elak daddy Adeard
Noura hanya mencebik kan bibirnya. Daddy itu benar- benar lupa daratan saat bertemu Joauqin yang adalah putra rekan kerjanya.
" Ini aku bawakan pesananmu. " Joaquin mendekati Noura
" Terima kasih. " Noura tersenyum
Noura menikmati makanan lezat yang ada di depannya itu. Dirinya begitu bosan dengan makanan dari rumah sakit makanya meminta Joaquin itu membelikannya.
" Theo akan menyelengarakan pernikahannya dengan Vinda di mansion Neils. Mereka menunggumu keluar dari rumah sakit untuk mangadakannya. Dan keponakan kita nantinya kembar. " kata Joaquin.
" Benarkah kembar? " pekik Noura
" iya" Joaquin mengulas senyum.
Noura merasa bahagia untuk Vinda dan Theo. Ingin dirinya juga bisa seperti itu bersama Joaquin, sayangnya Joaquin belum berani menjalani itu karena takut akan mengancam nyawa Noura.
" Jika semuanya sudah terselesaikan maka kita juga akan seperti mereka. " ujar Joaquin seakan tahu apa yang dikhawatirkan oleh kekasihnya itu.
Noura mengangguk, dia akan berusaha mengerti dengan apa yang Joaquin inginkan. Sebisa mungkin dia tidak ingin menjadi bebas untuk Joaquin.
Tak lama setelah itu mommy Rita dan aunty Mira datang membawa beberapa kantong berisi makanan.
" Nou, kenapa tidak menunggu lauk dulu. " pekik mommy Rita. Mommy Rita pikir Noura memakan masakan rumah sakit.
" Aku pengen makan beef terriyaki. Jadi aku minta Joaquin bawain makanan tersebut. " ujar Noura
Mommy Rita dan aunty Mira hanya ber geleng kepala melihat tingkah calon menantu mereka itu.
" Akan sangat menyenangkan jika kita bisa melihat senyuman terbit di bibir mungilnya. Cita citanya terkabul saat kita berbesan nanti. " ucap aunty Mira
Mommy Rita hanya tersenyum membayangkan hal itu. Pasti Lilliana akan sangat heboh bila benar adanya hal itu akan terwujud.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments