Helikopter mulai mengudara, terbang dia tas kota membuat Noura takjub. Sungguh indah jika dilihat dari langit.
Beberapa saat kemudian, helikopter terbang di atas lautan bunga matahari. Benar-benar sangat indah. itulah pemikiran Noura. Dia melihat ke samping dipandangi nya wajah kekasihnya itu nampak tenang. Noura menggengam tangan Joaquin
" Ini di mana? Kok ada taman bunga matahari di tengah hutan" tanyanya
" Ini dirumah kakek ku mansion Niels. Di sinilah aku tumbuh setelah kehilangan kedua orang tuaku. Dan untuk taman bunga itu, aku sengaja membuatnya untuk membantuku tetap mengingatmu. " jawab Joaquin
Helikopter yang mereka tumpangi mendarat di roottop mansion Niels. Noura turun terlebih dulu berbarengan dengan Dan. Keduanya nampak membantu Joaquin untuk turun dari helikopter. Mereka turun ke lantai satu dengan menggunakan lift ..
Ting
Pintu lift terbuka, Joaquin membawa Noura untuk melihat taman bunga matahari di samping mansion tersebut.
" It's beautiful right. " Noura memuji keindahan taman itu.
" Yeah, " jawab Joaquin. " Aku membuat taman ini sekitar lima tahun yang lalu. Saat itu aku sangat merindukanmu. Aku takut bila mencarimu aku akan kecewa mendapati kau bersama pria lain, jadi aku membuat taman ini dan bila aku merindukan mu aku akan ke sini " ujar Joaquin
" Hehehehehe, aku tidak menyangka kau romantis juga. " Noura menggoda Joaquin
Joaquin langsung memalingkan wajahnya agar Noura tidak dapat melihat wajahnya sekarang yang bersemu merah. Tapi terlambat Noura lebih dulu melihatnya.
" Emmmm jadi ini sisi kakak yang manis, aku suka sekali., " Noura tersenyum memandang wajah Joaquin.
Mereka berbincang sambil berjalan di jalan setapak yang membelah lautan bunga matahari itu. Mereka bercengkrama kadang tertawa kadang saling melontarkan pujian, benar-benar seperti pasangan yang baru saja bertemu.
Keluar dari taman bunga matahari mereka memasuki hutan. Di dalam hutan itu ada jalan setapak yang mengarah ke tempat yang jauh dari penglihatan orang.
" Kok ada jalan, ini mengarah ke mana" Noura bertanya.
" Ke tempat saudara-saudaraku. " jawab Joaquin.
" Saudara? " beo Noura.
Joaquin hanya mengangguk sebagai jawaban.
Berjalan kira-kira sepuluh menit, mereka sampai di sebuah bangunan tua yang terlihat tidak di rawat sama sekali. Noura tiba-tiba merinding, " apa jangan- jangan ini makam keluarganya" batin Noura
Seorang pria berbadan tegap berkulit hitam nampak menundukkan kepala nya saat Joaquin melewatinya. Pria itu berjalan di belakang mereka Tibalah di sebuah pintu berwarna hitam, pria yang mengikuti Noura dan Joaquin berjalan mendahului
untuk membuka pintu tersebut.
Saat memasukinya Noura dibuat tak bisa berkata apa-apa.
" Selamat datang Tuan. " puluhan laki-laki memakai baju hitam serempak menundukkan setengan badan mereka.
Noura mendorong kursi roda Joaquin sampai di tengah puluhan pria tadi.
" Perkenalkan ini adalah Noura, kalian harus mematuhi semua yang diperintahkan dan melindunginya seperti kalian memperlakukan ku. Karena jika dia terluka aku juga ikut terluka. " perintah Joaquin
" Baik Tuan. " jawab mereka serempak.
Joaquin mengajak Noura masuk ke sebuah ruangan yang ada di ujung tempat tadi.
Kriettt.
Di buka oleh Joaquin pintu itu. Di dalam ruangan itu sudah ada Gilbert, Theo dan Daniel.
" Hai kakak ipar kita berjumpa lagi. " sapa Theo. Di panggil dengan sebutan kakak ipar pipi Noura langsung bersemu merah.
" Jangan menggodanya, " tegus Joaquin.
" Siapa yang menggoda, kan memang benar dia cilin kakak ipar kita semua. Hahahaha," Theo langsung tergelak melihat tatapan tajam Joaquin.
" Jangan menggoda mereka Theo, kau bisa tidur dengan Amara nanti malam jika sampai kakak tertua marah, " Gilbert menegur Theo.
" Siapa Amara? " tanya Noura. Dalam pikiran Noura, Amara itu adalah seorang gadis. " enak sekali hukumannya di suruh tidur dengan wanita, " pikir Noura.
Melihat ekspresi wajah Noura, keempat pria itu seperti menahan tawa mereka.
" Pfffft... apa kau ingin bertemu Amara? " tanya Theo.
" Apa dia kekasihmu" Noura bertanya karena penasaran.
Hwahahhahahahah
Mereka tergelak, Joaquin hanya tersenyum sambil menggeleng- gelengkan kepalanya. Lucu sekali kekasihnya itu.
" Dan ayo kita ajak kakak ipar bertemu kekasih Theo. " ajak Gilbert yang ingin mengerjai Noura.
Theo mendorong kursi roda Joaquin mengikuti Dan, Gilbert dan Noura yang berjalan lebih dulu.
Dari ruangan tadi ada sebuah pintu di pojok yang mengarahkan mereka semua ke tanah lapang yang sangat luas. Seperti lapangan sepak bola, dengan pohon pinus tinggi di sekelilingnya.
Suuuuuiiiittttt
Joaquin bersiul seperti sedang memanggil orang. Noura kebingungan kenapa dibawa ke tanah lapang itu jika ingin bertemu kekasih Theo.
Bugh... Bugh.. Bugh..
Terdengar suara langkah kaki besar dan kuat menggetarkan tanah itu. Muncul seekor beruang madu betina yang berlari ke arah kelima orang itu. Noura yang yang ketakutan hendak berlari tapi keduluan tangan Joaquin mencekalnya. Joaquin menatap intens kearah kedua bola mata Noura seperti mengatakan bahwa tidak akan terjadi hal buruk. Noura berbalik melihat beruang madu betina tadi, dan berapa terkejutnya dirinya melihat beruang itu langsung memeluk Theo dan menjatuhkan diri ke rumput sambil tetap memeluk Theo.
Mulut Noura ternganga melihat kejadian di luar nalarnya itu. Beruang itu terlihat sangat senang melihat Theo. Sejurus pandang mata Joaquin dan beruang itu saling bersitatap. Beruang itu bangkit meninggalkan Theo berjalan ke arah Joaquin dan Noura. Beruang itu duduk di depan Joaquin dan tangan Joaquin menggelus kepala beruang itu.
" Amara itu seekor beruang, " tanya Noura.
Gilbert tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. " Amara dulu yang menyelamatkan Joaquin saat si serang srigala liar sebelum hutan ini di beri pembatas dengan hutan yang bukan tanah keluarga Niels. " Gilbert bercerita.
" Joaquin memangku Amara dan kembali ke mansion dengan luka dan darah yang banyak. Dia berteriak meminta dokter untuk menyelamatkan Amara. Saat itulah pertama kali aku mendengar suaranya. Setelah kejadian naas itu Joaquin jadi pendiam, tidak ada yang bisa mengajaknya bicara. Dia selalu ke hutan ini. " terang Gilbert.
" Coba kau lihat interaksi keduanya, terlihat seperti teman kan?? " Gilbert menunjuk ke arah Joaquin dan Amara.
" Amara teman pertama yang diakuinya, dia merasa tanpa berkata Amara bisa tahu apa yang dipikirkanya jadilah mereka akrab. "
" Diantara kami berempat, Amara lebih dekat dengan Joaquin dan Theo karena Theo adalah penjaga tempat ini. sedangkan aku Dan Gilbert membantunya mengurus perusahaan. " Dan menambahi.
Noura melihat ke arah Joaquin dan Amara, Theo lalu bergabung. Theo dan Joaquin tertawa saat berhasil mengerjai Amara. Beruang itu tidak marah hanya mendengus.
Tawa Joaquin inilah yang lama tidak pernah dilihat Noura. " Dia tertawa" Noura bergumam. Air matanya mengalir begitu saja tanpa bisa ditahan. Betapa bahagianya Noura melihat pria yang dicintainya tertawa lepas, tidak lagi menangis ataupun mengamuk. Joaquin terlihat seperi orang pada umumnya, dan hal itu yang membuat Noura sangt bahagia.
" Nona saya meminta maaf jika kencan pertama anda dengan Tuan hanya biasa seperti ini. Saya bisa saja mengatur dinner special tapi saya yakin tuan dan nona pasti tidak akan nyaman. Tuan juga tidak pernah berinteraksi dengan orang lain. Sekali lagi saya minta maaf nona" Dan membungkukkan setengah badannya.
Dan tahu jika Joaquin pasti akan minder ketika berjalan berdua dengan Noura di tengah ramainya kota. Orang pasti akan menggunjingkan mereka berdua, Dan tidak mau itu terjadi, Joaquin bisa lepas kendali dan mengamuk jika seperti itu.
" Ini sudah lebih dari cukup, melihat dia tertawa bahagia adalah kencan pertama yang sangat berkesan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Dinda lope Dinda
keren
2022-07-24
0