"Nama anak yang selamat itu"
"Jonathan Cassano. " potong Dan.
Noura sudah tidak mampu lagi menahan sesak di dadanya. Tubuhnya terasa sangat lemas.
"Dan aku ke kamar mandi sebentar. " pamit Noura.
Sesampainya dikamar mandi dia masuk ke salah satu bilik lalu menguncinya. Tak sanggup lagi menahan bobot tubuhnya, Noura merosot ke lantai. Tangisan yang ditahannya sejak tadi kini langsung membanjiri wajah cantiknya. Noura menangis dalam diam, dia berteriak meraung tapi tidak ada suara yang lolos, karena tak ingin ada yang tahu dirinya menangis. Noura memukul mukul dadanya, sesak itulah yang dia rasakan.
"kenapa sangat kejam takdir padamu, betapa sakitnya hari-hari yang kau lalui tapi aku tak ada di sana. Aku menikmati hidup di atas permukaan deritamu,." Noura terus menyalahkan dirinya dalam hati. Takdir mereka begitu kejam, tapi seperti kata pepatah habis gelap terbitlah terang. Inilah nanti yang akan disambut Joaquin dan Noura, akhir yang bahagia.
Joaquin sudah selesai dengan terapinya.. Rasanya sangat lelah. Dirinya saat ingin beristirahat tapi perasaannya tak enak.
"Dan di mana Noura? " tanya nya.
" bagaimana aku bisa lupa tenteng Noura, mati aku. " batinnya. " em... em.. No- na Noura pergi ke ke toilet tuan" Dan menjawab dengan terbata.
"Pengawal!!! " teriakan Joaquin menggema di lorong itu.
" Cari Noura sampai ketemu, jika sampai malam kalian tidak menemukannya maka nyawa kalian taruhannya.cepat"
Ingatan tentang hari itu tiba-tiba terlintas kembali, Joaquin ketakutan, tubuhnya bergetar hebat, keringat dingin menghiasi keningnya.
Brak
Dan menoleh, Joaquin terjatuh dari kursi roda nya.
"Tuan saya bantu berdiri. " Dan meraih tubuh Joaquin, tapi tangan itu ditepis olehnya. "Pergi pergi... ampun, aku mohon ampuni aku. Lepaskan aku.,, tolong... tolong.. " Joaquin hilang kendali.
Bahkan dokter, perawat dan pengawalnya tak mampu menenangkan Joaquin.
Dokter Stevano datang membawa obat penenang, saat hendak menyuntikkan itu pada Joaquin, tangan nya terhenti di udara ketika terdengar suara seorang mencegahnya.
"Hentikan,, jangan menyentuhnya.. lepaskan tangan kalian darinya, dia ketakutan. " serunya.
Dengan perlahan Noura mendekati Joaquin, dia mengacuhkan larangan dokter untuk tidak mendekat pada Joaquin.
Dilihat oleh Nuora tubuh bergetar Joaquin ditambah racauan yang meminta ampun untuk dilepas.
Grep
Noura memeluk erat tubuh kekasihnya. Mengusap pelan kepalanya, menhujami ciuman di seluruh wajah kekasihnya, "Sayang ini aku Noura. Kau akan baik-baik saja karena aku tak akan meninggalkanmu. "
Usapan tangan Noura bagai obat penenang alami untuk Joaquin, perlahan tubuhnya mulai tenang, racauannya berhenti hingga akhirnya kelopak mata itu tertutup pertanda Joaquin sudah tidur.
Dan mengangkat tubuh Tuannya untuk dibawanya pulang. Noura dan pengawal Joaquin mengekor di belakangnya.
Kediaman Lama
Perlahan Joaquin membuka matanya.
Degh.
"kenapa aku di rumah, apa yang terjadi" tanyanya dalam hati.
Krieeetttt
Pintu terbuka, Noura masuk dengan membawa nampan berisi makanan, minuman, dan obat untuk Joaquin.
"Kau sudah bangun. " Noura tersenyum sangat manis.
" Kenapa aku di rumah, apa terjadi sesuatu" Joaquin bertanya.
"Tidak terjadi apa-apa kau hanya kelelahan dan tertidur" jawab Noura.
Noura dengan telaten mulai menyiapkan bubur itu sedikit demi sedikit hingga mangkok itu kosong. Noura meraih air lalu membantu Joaquin minum.
Noura mengengam erat tangan Joaquin, pandangannya menilisik wajah tampan Joaquin.
Kemudian berkata, "Maaf aku tidak ada di sampingmu saat terpuruk nya dirimu. Aku dengan mantap melanjutkan hidupku karena ku pikir kau telah meninggalkan ku. Tapi kenyataannya kau hari melewati hari- hari yang menyakitkan selama 10 tahun sendiri. Maafkan aku Kak, maafkan aku. "
Hiks.. hisk.. hisk.
Joaquin bisa melihat Noura sudah tahu semuanya saat dia memanggil Joaquin 'Kak' sama seperti saat mereka masih kecil.
Dibawanya tubuh Noura masuk dalam pelukannya. Mengusap pelan punggung gadis yang kini adalah kekasihnya itu. "Ini bukan salahmu, jangan ada penyesalan. Jika itu ada berarti kau menyesal bersamaku saat ini. "
Noura mengelengkan kepalanya kuat, dirinya tak menyesal tapi justru sangat bahagia meski takdir sempat membawa pergi cintanya tapi kini dirinya telah kembali.
"Sudah ya jangan menangis, kau itu sekarang kekasih Joaquin CEO JN crop. Jadi jangan cengeng, aku memintamu untuk menjadi gadis tangguh untuk ada disisiku., " bujuk nya pada gadisnya agar berhenti menangis.
"Aku ingin tidur denganmu boleh"
Uhuk. Uhuk. Uhuk.
Joaquin tersedak mendengar apa yang baru saja diutarakan gadisnya itu.
"Hanya tidur tidak terjadi apa-apa. kau jangan berpikir macam-macam. " Noura menjelaskan setelah melihat tatapan tajam prianya.
Joaquin bergeser kesamping memberi ruang untuk Noura ikut berbaring di ranjang itu. Untung ranjang di rumah Joaquin adalah ranjang king size jadi masih ada banyak ruang walau mereka tidur berdua.
"Ada Dan yang mengatakan? " Joaquin bertanya.
"Heem. Tapi aku udah curiga dari pertama bertemu. Mata, hidung, dan bibir ini aku seperti mengenalnya. " Jari telunjuk Noura menyentuh mata, hidung dan bibir Joaquin.
" Aku merindukanmu, sangat rindu. " Noura lagi berkata.
" Bukan kah kau akan menikah, tidak mungkin kan kau rindu padaku secara ada seorang lelaki yang menggilaimu. Dan bilang 5 tahun kalian bersama, aku jadi cemburu padanya dia bisa menghabiskan banyak waktu denganmu. " sarkas Joaquin tapi masih menggunakan bahasa yang halus.
" Kau cemburu? " tanya Noura.
Joaquin menganggukkan kepalanya, memang dia cemburu karena saat Dan melaporkan tentang hal itu ruangan kerja Joaquin menjadi korban amukannya." Jujur ya saat bersamanya aku tidak tahu apakah aku menyukainya, "
" Sampai hampir menikah kau mengatakan tidak tahu perasaanmu, apa kau mengejekku" kesal Joaquin.
"hish, dengar dulu sampai selesai baru komentar" menjeda ceritanya. Noure menghela nafas panjang, untuk menyiapkan hati untuk kembali bercerita tentang nasibnya. "Semenjak aku tahu apa yang dialami keluargamu, aku seperti merasa bahwa hatiku telah kau bawa pergi. Sampai Robin datang menawarkan hatinya padaku. Aku tidak menerimanya tapi dia terus mengejarku, aku bilang padanya hatiku nasib milik cinta pertamaku tapi dia begitu pandai. Menggunakan ayahnya untuk dekat dengan daddy ku akhirnya orang tuaku yang membuatku menerimanya.
"Kalian pernah berciuman"
Noura terkejut dengan pertanyaan Joaquin.
" kenapa kau tidak mau mengaku, lima tahun tidak mungkin tidak mungkin ada seorang pria normal tidak mencium pasangan nya. Katakan saja dengan jujur aku tidak akan marah. " Joaquin terus mendesak Noura. Dirinya tahu Noura pasti akan kebingungan mendapat serangan dari Joaquin.
" Tidak pernah ciuman, hanya gandengan tangan. Robin mulai berani mencium ku setelah kami tunangan itupun hanya dipipi dan kening karena aku tidak mau ciuman di bibir. " terang Noura memberi penjelasan pada kekasih hati yang overposesiv itu.
Joaquin mengambil tisu dari atas nakas sampuing ranjangnya. Diusap nya kening dan pipi Noura untun membersihkan bekas ciuman si borokok itu.
Noura tergelak melihat tingkah kekasihnya, bukan kah itu konyol ciuman itu saja sudah hampir 6 bulan lalu lamanya, tapi baru sekarang dia membersihkan nya.
" Ayolah lah sayang jangan bertingkah seperti anak kecil, sekarang hanya ada kamu dan akan selalu kamu. "
" Bolehkah kita memulai kembali kisah kita yang tertunda dulu, aku hanya ingin bersamamu, aku tidak ingin kehilangan lagi" Noura menambahkan ucapannya.
Joaquin menjawab dengan ciuman di bibir. Ciuman penuh kasih, karena ini ciuman mereka setelah ungkapan isi hati masing-masing
Malam sudah larut, dia sejoli itu tidur sambil memeluk satu sama lain menyalurkan cinta dan kasih mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments