"Jadi hari resmi kita berdua berkencan ya, " Noura ingin memastikan nya karena takut dirinya di bohongi.
"hem" jawaban Joaquin.,"tapi apa kau yakin?? "tanyanya.
Noura menganggukkan kepalanya. Menurutnya ini adalah keputusan yang benar.
" aku menyukai mu. "ucap Noura, tapi berasa ada yang kurang apa ya. batinnya
" namaku Joaquin de Niels Ceo JN corp. kau harus ingat itu. karena ini identitas kekasihmu"Joaquin memperkenalkan diri pada kekasihnya. "Tidak mungkinkan kau tidak tahu nama kekasihmu sendiri. " ejek Joaquin karena memang Noura belum tahu namanya. malu banget, ih... kolam mana kolam pengen dech nyebur. batin Noura.
"He.. he.. he... Pantes aku ngrasa ada yang kurang, ternyata kurang tau nama kamu,, " Noura cengengesan menutupi rasa malunya.
"Aku mungkin tidak bisa membahagiakan kamu layaknya pasangan kekasih pada umumnya, tapi aku berusaha tetap membahagiakanmu dengan caraku sendiri. " janji Joaquin
Noura tahu kemana arah pembicaraan Joaquin karena dengan kondisi fisiknya pasti dia merasa insecure. Di saat pasangan lain bisa jalan bersama dia justru tidak ingin melakukan itu agar Noura tidak malu dengan kondisinya.
Noura mendekat, menggengam tangan Joaquin, tatapannya menelisik dalam mata Joaquin untuk mengatakan lewat mata yang tidak pernah bisa berbohong bahwa Noura serius dengan perasaannya. Tangan yang menggemgam tangan Joaquin agar bisa menyalurkan kehangatan dalam hatinya untuk menghangatkan jiwa Joaquin yang bisa Noura tahu selama ini pasti sulit untuknya menjalani hidup.
Boleh aku egois saat ini, mengurung dalam cintaku yang tak sempurna ini? Maukah kau menjalani ini bersama ku walaupun kau harus hidup dalam egoisnya cintaku? pantaskah aku bersanding denganmu, melihat ketidaksempurnaan pada diriku dan cintaku.? tanya Joaquin dalam hati.
Tangannya terulur memeluk Noura, andai waktu bisa berhenti dirinya ingin seperti ini seterusnya. Memiliki cinta dari gadis kecilnya dengan segala keegoisannya. Noura tak dapat menahan air matanya lagi. Betapa berat hidup pria yang kini memeluknya, seberapa besar sakit hatinya, seberapa besar kekecewaannya terhadap garis takdir dirinya. Begitulah yang terlintas dalam benak Noura.
Joaquin mengurai pelukannya, "Kau tidak ingin bertanya kenapa kakiku bisa seperti ini? "
"ingin.. sangat ingin tapi aku tidak mau baru beberapa menit yang lalu kau menerima cintaku, kau langsung memutuskan ku karena aku terlalu ingin tahu masa lalumu, " jawabnya
"Hahahahahaha.... kenapa kau lucu sekali"
Tawa Joaquin yang pertama kali dia lihat,, sangat menawan ketampanannya meningkat membuat Noura tersihir.
"Ehmm.. boleh aku sentuh itu? " Noura menunjuk bekas luka pada wajah Joaquin.
"Peganglah!! bukankah aku kekasihmu. aku milikmu"
Pipi Noura bersemu merah mendengar kata-kata kekasihnya itu.. Setelah sekian detik menetralisir detak jantungnya, tangan Noura terulur memegang luka itu. Luka yang dulu menyayat hatinya saat pertama kali melihatnya
"Apakah sakit?" tanyanya.
"Saat itu aku sudah tidak bisa merasakan apapun jadi tidak sakit. " jawaban Joaquin kembali meruntuhkan hatinya. Tangis itu tak dapat dibendung, deras seperti hujan.
"kenapa kau menangis?? kau mengasihaniku?? aku tidak suka dikasihani orang" ketus Joaquin.
"siapa yang mengasihani mu, aku... aku hanya berpikir pasti sakit. Oh God, apa yang terjadi padamu, kau bilang tadi mati rasa. "
Joaquin mengusap pelan pipi Noura, "Rasa sakit itu sudah terbayar lunas dengan kebersamaan kita. batin Joaquin.
"Kau bekerja apa?? " Joaquin bertanya untuk mengubah suasana yang terlihat melow agar kembali membaik.
"Aku kerja di Jambrud corp. Tapi di bagian design interior dan eksterior. " jawabnya.
"Apa kalian dapat pesanan design resort di Hawaii. " tanyanya lagi.
"Kok tahu?? " Noura keheranan darimana Joaquin tahu tentang hal itu.
"Siapa designer yang mengerjakan proyek itu? "
"Aku.. " Noura menunjuk dirinya sendiri.
"Syukurlah kau yang men design nya. Design yang bagus ya. Aku akan memberimu hadiah bila design itu bagus. "
"heem.. " jawab Noura.
Saking asyiknya mereka mengobrol, matahari mulai mengintip di ujung langit sana. Joaquin maupun Noura benar-benar benar menikmati waktu mereka. Setelah saling jujur dengan perasaan masing-masing, membuat beban dihati keduanya terangkat, meninggalkan keinginan untuk saling membahagiakan.
Noura pamit pulang untuk membersihkan tubuhnya. 1jam setelah kepulangan Noura dia kembali lagi ke rumah Joaquin membawa sarapan untuk mereka berdua.
Sandwich isi sayur, keju dan daging menjadi pilihannya. Mereka menyantap sarapan itu dengan hikmat, ditemani dengan susu coklat membuat sarapan mereka terasa luar biasa.
"Basok dan lusa mungkin kita tidak akan bertemu, aku sibuk dan akan kembali ke mansion keluargaku di pinggiran kota. Aku akn kembali hari berikutnya, maukah kau menemani aku terapi?" Joaquin membuka pembicaraan setelah keduanya selesai makan.
"Terapi apa kalo aku boleh tau? " Noura bertanya.
"Terapi untuk bisa kembali berjalan, selama sepuluh tahun aku melakukan perawatan dari tulang-tulangku yang dulu hancur, kini sudah terbentuk seperti sedia kala, aku bisa terapi berjalan sekarang. " jelasnya
"hancur?? tulang hancur.. Ya Tuhan apa yang terjadi bagaimana tulang bisa hancur" Noura bertanua dalam hati.
"Kenapa diam? kau tak mau menemaniku??
"Mau.. tentu aku mau, aku hanya berpikir kenapa tulangmu bisa hancur? " Noura bertanya karena sangat penasaran. "eh jangan dijawab kalau tidak mau cerita. " lanjutnya karena melihat ekspresi Joaquin yang berubah.
Hah.. helaan nafas Joaquin yang panjang membuatku takut dia marah karena aku bertanya hal yang sangat sensitive padanya.
"Jelas bisa, bila dipukul dengan benda tumpul berkali-kali dengan kuat. Saat itu aku masih kecil jadi jelas pasti hancur. " Joaquin menjawab santai seperti hal itu biasa dia alami.
Degh
Degh
Degh....
Jantung Noura berdetak kencang, pikirannya melayang pada mimpi buruknya beberapa hari belakangan ini. Mimpi tentang Jo yang dipukul dengan benda tumpul pada kakinya, jerit tangis kesakitan memenuhi ruangan itu. Betapa darah ada di mana-mana tapi sangat pelaku tetap menghantam kaki Jo sampai puas.
Tubuh Noura bergetar, mata indah itu menganak sungai. Mimpi buruk itu kembali diingatnya, berputar seperti vidio pada otaknya. Joaquin uang menyadari perubahan sikap Noura langsung memeluk tubuh gadis yang telah menjadi kekasihnya itu.
"ada apa" tanya nya setelah dikiranya tangis Noura mereda.
"aku... aku bermimpi... buruk.." jawabnya sesengukan.
"Aku bermimpi melihat kak Jo, temanki waktu kecil dan juga orang yang dulu aku cintai dipukul oleh seseorang tepat di kakinya. pukulan demi pukulan menghantam kaki mungil itu, darah di mana-mana. Aku selalu memimpikannya akhir-akhir ini. Apa kau juga mengalami hal yang sama? "tubuhnya bergetar hebat menceritakan tentang mimpi itu.
Joaquin mengeratkan pelukannya sambil sesekali menghujami ciuman di pucuk kepala Noura. Mengelus punggung Noura untuk menenangkannya.
" Sudah jangan menangis, itu hanya mimpi. "Joaquin berusaha menenangkan Noura.
" Kenapa kau bermimpi hal mengerikan itu sayang, lihat kau sangat ketakutan. Jangan takut biarlah aku saja yang merasakan sakit dan ketakutan itu, untukmu kanu harus tetap tersenyum dan bahagia jangan menangis lagi sayang"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Dinda lope Dinda
keren
2022-07-24
0