Ctak... Ctak... Tak... Tak... Ctak...
Tampak seorang gadis berpakaian seragam pasien rumah sakit sedang duduk di atas ranjang memangku laptop. Dia tampak fokus menggerakkan jari-jemarinya diatas keyboard laptop sembari mengunyah kue yang sesekali dia suapkan pada dirinya sendiri.
Ini adalah hari ke tiga dia dirumah sakit negeri yang ada di kota kecil itu. Meskipun rumah sakit itu masih kalah bagus dari rumah sakit besar yang ada di kota kota lain, setidaknya masih cukup mumpuni untuk dibanggakan.
Saat dia di nyatakan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, gadis itu langsung meminta ditempatkan di kamar VVIP. Bahkan dengan tanpa malunya dia juga meminta agar di pinjami laptop dengan dalih untuk melakukan transfer biaya perawatannya via banking karena saat itu dia tak membawa apapun.
Tanpa ada yang curiga, kalau dia hendak melakukan aksi yang akan menarik perhatian dunia peretasan.
Seperti di hari pertama dia menginap di rumah sakit, saat tengah malam tiba. Dengan laptop pinjaman dia melakukan aksi meretas sebuah perusahaan besar. Bukan untuk mencuri, tapi hanya untuk membobol pertahanan cyber sebuah perusahaan. Lalu, meninggalkan kalimat...
'PERTAHANAN KALIAN LEMAH SEKALI... BERI AKU UANG, AKU AKAN MEMPERKUATNYA!'
Dengan aksinya itu, dia langsung memperoleh jutaan dolar. Tentunya setelah sedikit cek-cok berlangsung. Bibirnya yang masih berbekas luka, tak bisa menahan senyum puas.
Tapi, kemudian dia baru ingat. Dia belum memiliki identitas baru. Dengan mata menyipit dia memikirkannya.
Setelah beberapa saat, dia pikir memiliki identitas baru tidak buruk. Bukankah, Dimata orang lain pemilik tubuh akan dinyatakan tiada?
Kemudian pun, dengan lihai dia masuk ke data kependudukan di database pemerintah. Sedikit mengotak-atiknya, lalu identitasnya pun jadi.
Dia akan meminta tolong perawat untuk mengambil berkasnya di kantor kependudukan besok. Tanpa perlu peduli pada keanehan yang dia sebabkan.
Setelah dirasa identitasnya selesai, kemudian dia barulah membuat rekening banknya. Uang digital yang di peroleh langsung dia transfer ke rekeningnya dengan santai.
Tanpa meninggalkan jejak digitalnya, dia bisa dengan bebas berbuat semaunya.
Melihat saldo membengkak di rekeningnya dengan kecepatan yang tertangkap mata, membuat dia puas. Bukannya belum pernah melihat uang banyak, di kehidupannya dulu uangnya bahkan lebih banyak. Tapi, sayangnya kesempatan untuk menggunakannya sangat sulit untuk didapatkan.
Dia yang di tempatkan sebagai 'anjing kesayangan' tak memiliki waktu luang untuk sekedar memanjakan dirinya sendiri.
Baru sekarang dia merasa lega. Melihat uang di rekening seperti melihat masa depan penuh kebebasan yang akan dia jalani setelah ini.
Betapa bahagianya dia.
Setelah puas melihat jumlah saldo di rekening. Dia segera masuk ke aplikasi belanja online, disana di membeli beberapa barang yang paling penting untuknya saat ini.
Seperti handphone, laptop, koper, dan pakaian. Lalu, menulis alamatnya saat ini. Setelah memastikan kalau dia akan menerima barangnya besok pagi, dia segera menyingkirkan laptop pinjaman itu dan lekas tidur.
Haahhh...
Dia menghela nafas penuh kelegaan.
Malam ini akan menjadi pertama kalinya dia tidur tanpa gangguan apapun.
Waktu bergulir dan pagi pun tiba. Saat dia membuka matanya bertepatan dengan dua orang perawat pria masuk dengan beberapa barang yang langsung dia yakini sebagai pesanannya.
Dia mengucapkan terimakasih sebelum kedua perawat itu pergi.
Dia sudah tak sabar untuk membukanya, namun saat akan membukanya dokter datang hendak memeriksa kondisinya. Jadi, dia menundanya dulu.
Sesuatu yang tak terbayangkan olehnya baru diketahui saat itu.
Setelah pemeriksaan yang dokter katakan bahwa dia membaik dengan cepat, dia dan dokter itu sedikit bersenda gurau yang didalamnya memberinya sebuah fakta bahwa dia memiliki mata heterochromia yang mana sebelah kanan berwarna abu-abu dan sebelah kiri berwarna hijau.
Tak ingin kelihatan aneh bila dia terkejut, jadi dia hanya bisa terus melanjutkan dialog mereka sebelum akhirnya dokter tersebut pamit karena masih ada pasien yang menunggunya.
Sepeninggalnya, dia segera turun dari ranjang dengan susah payah sambil menanggung sakit dari luka yang masih basah dan berjalan menuju kamar mandi. Disanalah dia akhirnya melihat sendiri seperti apa mata heterochromia itu.
Tak hanya mata, bahkan seluruh tubuh barunya dia amati dan dia tak bisa bila tak jatuh cinta pada tubuhnya yang baru saat ini.
Dia tahu tubuh barunya cantik bila menilik dari ingatan yang dia terima, tapi bila melihatnya langsung masih tetap terasa berbeda. Dulu dia sangat jelek karena kecelakaan membuat kulitnya melepuh dan tak bisa di perbaiki lagi, tapi karena dia memiliki kemampuan yang menggiurkan mereka yang menginginkannya, dia pun di ambil dan jadilah dia 'si anjing kesayangan'.
Tapi, kini dia tahu kalau dia memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang baru.
Bukti Tuhan masih menyayanginya.
Usai memuji tubuhnya sendiri, barulah dia membuka kotak-kotak barang pesanannya. Dia puas dengan isinya, pemilik toko sangat mementingkan kepuasan pelanggan rupanya. Dia jadi tidak perlu memberikan serangan balik bila mereka berani menipunya.
Kini dia memiliki ponsel, laptop baru dan dia jadi tak perlu meminjam lagi, dia juga memiliki pakaian sekarang. Koper yang tak lupa dia beli akan sangat berguna nantinya.
Hari itu juga dia mengembalikan laptop si perawat saat perawat itu datang untuk mengeceknya. Dia mengucapkan terimakasih sembari meminta tolong untuk membelikan dia SIM card baru sekaligus membawakan struk biaya perawatannya di rumah sakit.
Karena sang perawat memang baik hati, dia tak berpikir dua kali untuk membantunya tanpa dia tahu kalau rejeki nomplok akan menghampirinya.
Begitulah hari kedua berlalu dan hari ketiga kemudian.
Dia masih melakukan kegiatan mengisi rekeningnya dengan uang sebagai persiapan untuk menikmati hidup setelah keluar dari rumah sakit nanti.
Dia sudah tahu siapa pemilik tubuhnya melalui ingatan yang dia terima.
Pemilik tubuh bernama Marrybelle tanpa nama keluarga, sebab dia anak haram dari sebuah keluarga besar. Meskipun anak haram, dia masih di berikan fasilitas dan di pelihara dengan baik walaupun minus pembelajaran tata kramanya. Hingga dia tumbuh dengan didikan yang salah dan mudah memiliki dendam.
Alasan dia dipelihara alih-alih dibuang agar tak menjadi aib karena ibunya adalah pelayan kesayangan sang nenek. Ibunya adalah gadis yang baru beranjak dewasa saat itu, dia baik dan santun hingga sangat mudah membuat orang lain menyayanginya. Sampai suatu malam dia dinodai oleh anak majikannya yang saat itu sudah berkeluarga dan sudah memiliki anak walau masih kecil-kecil.
Alkohol selalu menjadi alasan kebejatan dimulai, tapi sebenarnya putra si nenek yang tak lain adalah ayah biologisnya Marrybelle sudah memiliki pikiran kotor untuk ibu Marrybelle yang bernama Merryana, sejak gadis itu bekerja di rumah megah keluarganya.
Jadi, kecelakaan karena alkohol hanya pemicunya guna mempermudah segala kejahatannya.
Jika sekali disebut kecelakaan, apa sebutan untuk berkali-kali?
Ya, dan Merryana yang malang di perkosa berkali-kali sembari diancam bila mengadu. Gadis malang yang sudah menjadi wanita dengan terpaksa itu bisa apa, status menekannya hingga kedasar sampai wanita itu mengalami depresi berat.
Sayangnya, kemalangan tak berhenti disana saat dia dinyatakan hamil. Nenek Marrybelle atau Nyonya Besar yang mengetahuinya segera mencari tahu apa yang menyebabkan pelayan kesayangannya menjadi seperti itu. Mengingat Merryana bukan tipikal perempuan yang suka aneh-aneh apalagi nakal.
Saat jawaban ditemukan, Nyonya Besar tak bisa berkata-kata. Dia kebingungan disela-sela kemarahan, di satu sisi anak semata wayangnya dan disisi lain pelayan kesayangannya. Tapi, pada akhirnya anak adalah yang dia pilih. Sekalipun, sang anak yang salah.
Setelah Nyonya Besar dan Tuan Besar berunding, mereka mengambil keputusan untuk bertanggungjawab dengan cara merawat Merryana sampai melahirkan dan sembuh dari depresinya. Siapa yang menduga kalau usia wanita malang itu hanya sampai bayinya lahir.
Rasa bersalah kian memenuhi hati pasangan tua itu. Dari sanalah alasan Marrybelle memiliki segalanya selain kasih sayang.
Rumah besar nan megah, uang mengalir tanpa harus bekerja, ada banyak pelayan yang mengurus segala kebutuhannya. Tapi, seiring bertambahnya usia, Marrybelle mulai menyadari banyak hal termasuk tidak adanya kasih sayang orang tua, apalagi kerabat. Dia bahkan tidak tahu siapa mereka begitu juga Nyonya Besar dan Tuan Besar selaku nenek dan kakeknya.
Semakin besar dia, semakin dia memikirkan darimana datangnya semua kemewahan itu sementara dia tak tahu siapa yang memberikannya. Dari sana juga, dia mulai berpikir apakah dia nakal hingga orang tuanya meninggalkannya atau dia aneh karena matanya yang berbeda hingga dia memilih menutupinya sejah usia 10 tahun.
Segalanya dia lakukan namun tak menemukan hasilnya.
Kebuntuan itu adalah awal kebenciannya tumbuh dan pemicunya adalah saat cintanya tak berbalas.
Marrybelle pun menjadi jahat. Kebusukan yang terpendam didalam hatinya meledak saat itu.
Dia merasa kasihan juga pada pemilik tubuhnya yang dia sudah tahu kalau Marrybelle adalah karakter antagonis wanita utama dalam novel yang terakhir dia baca sebelum kematiannya.
Kisah Marrybelle diceritakan diakhir cerita beserta kisah karakter lainnya selain karakter utama tentunya.
Dia pikir, penulisnya ingin memberikan gebrakan emosional dengan mengungkapkan kisah latar belakang para tokoh yang dia buat. Seperti ingin membuat perasaan para pembaca tak menentu.
Dia sebagai pembaca sebelumnya pun ikut terkena jebakan itu. Dia bahkan sampai tak bisa berkata-kata. Ingin memaki, ingin mengumpat, tapi semua kosa kata kotor itu tak sampai di lidahnya.
Benar-benar dibuat mati kutu.
Tapi, sialnya. Disitulah letak kesukaannya. Cerita yang mampu menarik minat pembaca adalah poin plusnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
belimbing asam???
wah gmn nih
aku pnasaran aj knp mereka ditukar?
2022-10-03
1
AdindaRa
Waaaah, ceritanya bikin penasaran. Aku sawer pake Iklan yaa kaaak. Semangat berkarya.
Mampir juga yuk ke karyaku. Complicated Mission.
2022-07-27
3