My Roommate'Class
"Dulu berharap banget yang namanya bisa ngerasain kuliah, pakai pakaian yang bagus-bagus, sepatu kets, lalu pakai eyeshadow, lipstik, sekarang jangankan bisa masuk ke universitas ternama, beli sabun cuci muka saja nggak tahu uangnya dari mana?" keluh Anna.
Sudah katakan cinta
Sudah kubilang sayang
Namun kau hanya
Diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang
Kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
(Nada dering hp Anna berbunyi)
"Panjang umur ini orang, kenapa baru muncul sekarang coba?"
"Halo assalamualaikum Umi, jalan yuk!"
"Hmm gimana ya Ra, aku nggak ada uang nih,"
"Duh sudah jadi kebiasaan dong ya nggak ada uang, padahal kamu itu dulu paling gemar menabung loh di sekolah, mana ada tuh ke kantin-kantin klub ya kan?"
Anna tertawa kecil.
"Iya nih harusnya aku minimal sudah jadi sultan ya,"
"Mana mungkin aku menceritakan semua tentang masalahku padamu, walau aku tahu kamu adalah orang yang tahu bagaimana aku. Batinnya. Jadi nggak nih kita jalan hari ini?" Ucap Anna bersemangat.
"Jadi dong, mana tega aku kalau harus melihat kamu menderita karena nggak ada uang,"
"Aku traktir deh, itung-itung sebagai selamatan pertemuan kita setelah bertahun-tahun nggak ketemu,"
"Aaa sayang banget, kalau gitu aku mau siap-siap dulu ya !"
30 menit berjalan.
"Sudah di sini aja kamu Ra, lagi nggak ada kerjaan ya di rumah?"
"Kalau bahas kerjaan rumah mana ada habisnya anna, sudah belum keburu sore nih !"
"Mau kemana nih pagi-pagi sudah cantik, wangi, rapi?" tanya Ibu pada Maira dan Anna.
"Ibu apa kabar?"
"Alhamdulillah kabarnya baik sekali, Maira bagaimana kabarnya?"
"Baik bu,"
"Keluarga di rumah juga sehat-sehat kan ya, kamu sudah bergaya sekarang ya,"
"Alhamdulillah bu,"
"Anna dan Maira mau izin untuk jalan-jalan ke kota Bu,"
"Ide yang bagus itu, jangan sungkan untuk ajak Anna main ya biar dia nggak stress karena di rumah terus,"
"Jangan dong Bu, entar Maira jadi bangkrut," ucap Anna membuat semua tertawa.
"Anna pamit ya Bu, assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam, hati-hati di jalan ya,"
"Kok Ibu kamu tadi bilang gitu sih An, serius nih kamu nggak pernah ke luar rumah"
"Nanti aku ceritakan,"
Restoran Nyam-Nyaman.
"Wah tempatnya keren banget, ini yang lagi viral itu kan ya?" tanya Anna terpukau saat melihat bangunan restoran ternama di kotanya.
"Serius kamu terkejut ini?"
"Iya emang bagus kan tempatnya,"
"Astaghfirullah An sudah berapa abad sih di rumah terus, sampai nggak peduli apa yang terjadi disekitar?" tanya Maira kebingungan.
"Ha..?" ucap Anna sambil menggelengkan kepalanya.
"Restoran ini itu sudah lama berdiri, ya sekitar 1 tahunan lebih tapi bagus kan tempatnya bisa buat foto-foto, ngevlog," ucap Maira sambil melihat menu makanan.
"Mahal-mahal ya Ra makanannya?"
"Tenang, khusus hari ini kamu nggak akan mengeluarkan sepeserpun,"
"Aku bawa uang kok, bagaimana kalau kita iuran saja?"
"Kamu tuh jadi ngingetin aku sama kisah cinta dua sejoli di kelas waktu itu, yang legendaris pada masa itu,"
"Kemana-mana harus ceweknya yang bayar, harga diri dong sebagai seorang cowok !"
"Untung dia ganteng, tapi ganteng pun nggak jadi pilihan utama untuk bisa tetap hidup,"
Anna pun mengingat-ingat siapa yang Maira maksud.
"Astaghfirullah kamu masih ingat saja kisah zaman dulu ya Ra,"
"Iya dong aku ini masih sangat muda loh dan amit-amit jadi pikun, kecuali saat waktu ujian sih semua yang udah aku pelajari malam hari nih ya bisa hilang saat berhadapan dengan kertas penuh pertanyaan-pertanyaan yang menjengkelkan,"
"Nah itu dia, percuma belajar kalau akhirnya saling menyontek juga,"
"Hus, jangan keras-keras ngomongnya nanti kalau ada adik kelas yang dengar mau taruh di mana muka aku yang udah glow up ini !"
"Tapi kamu benar-benar sudah banyak berubah ya Ra, semakin cantik, dewasa, dan pastinya tetap ceria,"
"Kamu nggak tahu aja An apa yang aku rasakan setelah pulang dari sekolah, bahkan sampai sekarang pun masih terasa begitu sakit. Batinnya. Oke jadi mau pesan apa?" tanya Maira dengan menunjukkan menu makanan ke Anna.
"Jadi kamu mau cerita soal apa nih, katanya tadi mau diceritain, sedih atau bahagia nih?"
"Oh yang tadi cuma mau bilang kalau aku dikasih uang jajan sama ibu, bukannya kamu sudah tahu?"
"Dih aku kira mau cerita hal penting, ternyata cuma mau ngomong itu doang?"
"Ada sih Ra tapi mana mungkin aku menceritakannya di sini, dan hari ini juga bukan waktunya untuk meratapi nasib. Batinnya. Kapan-kapan ya aku ceritakan semuanya sama kamu," ucap Anna memalingkan wajahnya.
"Ini bukan Anna yang aku kenal deh, yang dulu kalau cerita bisa terang-terangan banget sekarang dia sudah pandai menyembunyikannya," ucap Maira dengan menyesal.
"Ra aku bukan nggak mau cerita sama kamu, tapi tolong kasih aku waktu untuk bisa menceritakan semuanya ya,"
"Janji ya, kamu nggak akan pernah menyembunyikan apapun dari aku,"
Anna mengangguk tersenyum manis.
"Aku pamit pulang ya An, nanti kita bicara lewat telepon saja oke?"
"Nggak mau istirahat dulu nih di rumah?"
"Terima kasih ya, aku harus pulang karena besok ada meeting sama klien dari jepang !"
"Doakan ya semoga semuanya lancar, nanti aku ajak kamu beli jajan lagi deh !"
"Asyik, janji ya?"
"Semoga sukses ya Ra !"
"Aamiin, bismillah !"
"Ngomong-ngomong hubungan kamu dengan dia bagaimana, baik-baik saja kan?"
"Aku sudah putus dari dia, tapi sekarang sudah dapat gantinya !"
"Wow gila cepat banget dapatnya, aku doakan semoga bisa langgeng dengan pacar yang baru ya !"
"Aamiin ya Rabb, terima kasih ya sayangku,"
"Jadi nggak kamu pulang nya?"
"Oh diusir nih aku?"
"Nggak dong, kamu sendiri kan tadi yang bilang nggak mau singgah di rumah aku?"
"Nanti saja kalau kamu sudah nikah ya !"
Mendengar ucapan Maira barusan membuat dada Anna terasa sesak.
"Jaga diri baik-baik ya anak mama sayang, assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam, hati-hati Ra,"
"Di mana Maira, kok nggak disuruh masuk ke rumah?" tanya Ibu mengejutkan Anna yang masih berdiri di depan pagar rumah.
"Sudah pulang, Anna mandi dulu ya bu,"
Senja ku telah pergi dengan keindahannya yang hanya sebentar. Langit malam berselimut kabut, bintang pun malu untuk menyapa.
"Bapak tahu nggak, tadi Anna pergi bersama temannya yang namanya Maira itu loh,"
"Bukannya dia sudah kerja ya bu, apa mungkin sedang cuti?"
"Ibu dengar sih dia pulang cepat karena besok ada meeting pagi di kantornya,"
"Sudah cantik, solehah, mandiri, royal lagi !"
"Sama dengan Anna, bukankah sifat demikian memang harus ada dalam setiap diri manusia ya bu?"
"Kapan ya pak anak kita bisa seperti Maira yang mandiri dan pekerja keras?"
"Padahal ibu dari dulu sampai sekarang membesarkan Anna dengan cara yang halal !"
"Ibu ini bicara apa, takdir orang itu kan berbeda-beda jadi janganlah kita ikut mencampuri Nya serahkan saja pada yang di atas,"
"Iya ibu tahu itu, tapi sampai kapan pak hidup kita seperti ini terus?"
"Sabarlah bu, nanti jika tiba waktunya pasti semua akan berubah,"
"Kamu kenapa ada di sini, ayo kita makan sama-sama !" ucap Abang nya yang baru saja pulang kerja.
"Anna mau ke kamar, tolong bawa ini ke meja makan ya Bang !"
"Kok kamu yang bawa piringnya, Anna mana?" tanya Ibunya.
"Anna ada di kamarnya bu,"
"Apa dia sakit?" tanya Bapaknya.
Nanda meletakkan sendok dan garpu di meja makan dengan keras.
"Bu, pak, Nanda ini bukan security-nya yang harus 24 jam tahu apa yang terjadi dengan Anna !" ucap Nanda yang memilih tidak ikut makan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
enungdedy
percakapan antra maira dan Ana bkin bngung krn gk diperjelas yg ucap siapa
2022-11-01
1
Neulis Saja
Its seem there is secret in family this
2022-08-10
1