"Bagaimana keadaan Sella?" Tanya Adrian kepada Kinara yang baru saja keluar dari kamar.
"Parah Pa, keluarga nya sangat keterlaluan. Kamu tau? Luka di tubuh nya sangat banyak, bahkan ada bekas tamparan di wajah nya. Mama tidak habis pikir sama keluarga nya" Jawab Kinara.
"Bukan nya dia anak kandung Marvin? Lalu kenapa Marvin tidak membela nya?" Ucap Adrian heran.
"Mama juga tidak tau Pa, mungkin dia tidak menyukai anak dari istri pertama nya"
"Mungkin saja. Tapi anak nya kan tidak salah apa-apa" Ucap Adrian.
"Atau, Sella anak dari pria lain? Aduh aku ini mikir apa coba?" Ucap Kinara sambil menepuk pipi nya.
"Kamu jangan gitu Ma, kita tidak tau asal-usul nya, kalau kita memang ingin tau banget, nanti kita selidiki" Ucap Adrian.
"Iya Pa, maaf deh, Mama ga sengaja"
Adrian mengelus kepala Kinara.
Haiden mendengar percakapan Kinara dan Adrian. Ia juga curiga kalau Sella bukan anak Marvin. Soalnya dia melihat Sella dan Marvin tidak ada yang mirip. Dari kulit, rambut, mata, dan sebagainya. Tidak mungkin kan Sella hanya mirip dengan ibu nya?
Pelayan mengantar makanan untuk Sella. Mereka sengaja menyiapkan makanan yang mewah dan minuman bergizi.
"Silakan makan Nona" Ucap pelayan yang mengantar makanan Sella.
"Terimakasih. Ngomong-ngomong kamu sudah makan?" Tanya Sella dengan senyuman manis nya.
"Sa-saya sudah makan Nona" Jawab nya dengan malu-malu.
"Kamu sibuk ya?" Tanya Sella lagi.
"Kebetulan saya sedang tidak punya pekerjaan Nona. Apa ada yang bisa saya bantu?"
"Kamu temani aku makan, bolehkan?" Ucap Sella.
Dag, dig, dug, jantung pelayan itu berdetak kencang. Baru kali ini dia menemani wanita cantik makan.
"Kalau Nona bersedia" Jawab pelayan itu dengan senang.
"Sini duduk" Ucap Sella yang menepuk kasur di sebelah nya.
Pelayan itu duduk di samping Sella. Ia menundukkan kepala karena malu. Bisa-bisa nya wajah nya merah dan jantung nya berdetak kencang.
"Masakan kalian enak, aku sangat menyukai nya" Ucap Sella yang lahap makan.
"Benarkah?" Tanya pelayan itu dengan senang.
"Benar! Aku tidak berbohong" Jawab Sella.
"Baguslah kalau Nona menyukai nya. Jika Nona ingin makan sesuatu, bilang saja pada kami, pasti nanti kami akan menyiapkan nya"
"Kalau aku mau makan eskrim gimana?"
"Boleh banget Nona, saya sangat suka membuat eskrim"
"Kalau begitu, aku pesan 1 deh" Ucap Sella.
"Nona mau rasa apa?" Tanya pelayan itu.
"Em yang paling enak" Jawab Sella.
"Baiklah, tunggu sebentar" Ucap pelayan itu, lalu keluar dari kamar Sella.
Saat pelayan itu keluar, Adrian dan Kinara masuk ke kamar untuk melihat keadaan Sella. Mereka tidak bisa tenang karena keadaan tubuh Sella sangat lemah.
"Bagaimana perasaan kamu?" Tanya Adrian.
"Sudah lumayan Pa, tidak sesakit tadi" Jawab Sella yang masih makan.
"Kamu sanggup menikah dua hari lagi? Takutnya nanti kamu pingsan" Tanya Adrian khawatir.
"Sella sanggup, tolong pernikahan nya jangan di undur lagi" Jawab Sella.
Kinara menghela nafas. "Kamu sebenarnya tidak sabar untuk menikah atau tidak sabar untuk meninggalkan keluarga kamu?" Tanya Kinara dengan baik-baik.
Sella menelan nasi yang di kunyah nya.
"Maaf, Sella tidak sabar untuk meninggalkan keluarga Sella. Sella tidak sanggup tinggal di rumah, mereka semua memperlakukan Sella dengan kejam" Jawab Sella dengan mata berkaca-kaca.
Kinara mengambil piring yang ada di tangan Sella.
"Bagus Nak, kamu jujur. Kami tidak mempermasalahkan kamu mencintai anak kami atau tidak. Lama-kelamaan kalian berdua akan saling mencintai, sampai-sampai tidak mau berpisah" Ucap Kinara sambil memegang pipi Sella.
"Tapi Sella takut, bagaimana nanti dia sebenarnya adalah pria yang jahat? Dia suka menyiksa Sella, mempermainkan Sella, dan sejenis nya. Jujur saja, Sella takut" Ucap Sella.
"Kamu salah sayang, dia itu pria yang baik kok. Dia akan memperlakukan kamu dengan baik" Ucap Kinara.
"Memang sikap anak saya susah di tebak. Jangan kan kamu, saya saja sebagai Ayah nya bingung" Canda Adrian yang membuat Sella tertawa.
"Masa sih? Kalian kan sudah bersama dia selama bertahun-tahun" Ucap Sella.
Adrian mengelus kepala Sella.
"Senang bisa melihat mu tertawa kembali" Ucap Adrian.
"Kamu istirahat lah, kami tidak akan mengganggu mu" Ucap Kinara, lalu mencium kening Sella.
Sella tersenyum. Ia berbaring dan menarik selimut nya.
"Sella istirahat ya" Ucap Sella.
"Iya sayang. Muach" Jawab Kinara sambil mencium pipi Sella.
Kinara dan Adrian keluar dari kamar Sella. Mereka kembali duduk di ruang tamu.
"Bagaimana keadaan nya?" Tanya seorang pria yang duduk di kursi roda.
"Kamu sudah pulang?" Tanya Adrian kepada putra nya.
"Pekerjaan ku sudah selesai" Jawab nya dengan datar.
"Aku tidak akan mengulangi pertanyaan ku dua kali" Ucap pria itu.
"Ehem, ada yang khawatir nih" Ucap Kinara.
"Tidak bisakah kalian menjawab pertanyaan ku?" Ucap pria itu yang mulai kesal.
"Keadaan nya tidak baik-baik saja. Seluruh badan nya penuh dengan bekas pukul, cambuk, dan masih banyak lagi. Sekarang dia sedang istirahat" Jawab Kinara.
"Aku akan melihat dia" Ucap pria itu, lalu masuk ke kamar Sella.
Adrian dan Kinara tersenyum melihat putra mereka. Suatu saat nanti putra mereka akan jatuh cinta kepada Sella.
Pria itu masuk ke kamar Sella, lalu mengunci pintu dari dalam.
Sella penasaran siapa yang masuk ke kamar nya dan duduk di samping kasur nya. Ia hendak membuka mata, tapi orang itu menutup mata Sella menggunakan tangan nya.
"Siapa kau?" Tanya Sella.
"Ini aku, tenanglah" Jawab pria itu.
"Aku tidak mengenal mu" Ucap Sella.
"Kamu bahkan tidak mengenal calon suami mu sendiri?"
Sella terdiam.
"Maaf, aku tidak tau, soalnya ini pertama kali aku mendengar suara mu" Ucap Sella.
"Jangan mengintip. Kamu tidak boleh melihat ku sebelum menikah" Ucap pria itu dengan tegas.
"A-aku tidak mengintip" Jawab Sella.
"Aku belum tau nama mu" Ucap Sella kepada pria itu.
"William Edgar Dirgantara" Jawab pria itu.
"Aku Sella. Salam kenal William" Ucap Sella dengan memberanikan diri.
"Ya"
"Boleh aku memanggil mu William?"
"Terserah kau saja" Jawab William yang masih menutup mata Sella dengan tangan nya.
"Tangan mu di mata ku hangat, boleh aku pegang yang satu lagi?" Tanya Sella dengan rasa takut.
William memberikan tangan nya kepada Sella.
Sella memegang tangan William.
"Hangat" Ucap Sella dengan senyuman nya.
"Tangan mu sangat kasar" Ucap William.
"Oh, kamu tidak suka? Maaf" Ucap Sella, lalu melepas tangan William.
"Pegang lah, kita bisa mengobati tangan mu nanti" Ucap William.
Karena dapat izin dari William, Sella memegang tangan William kembali.
"Terimakasih" Ucap Sella dengan bahagia.
"Setelah kita menikah, kamu harus memanggil ku SUAMIKU"
"Suamiku? Kenapa aku harus memanggil mu seperti itu?" Tanya Sella penasaran.
"Karena kita sudah menikah istri ku" Jawab William.
"Em, aa, nanti setelah menikah, apakah kita akan melakukan malam pertama?" Tanya Sella dengan wajah merah.
"Tergantung" Jawab William.
"Apakah kita satu kamar?"
"Ya tentu saja" Jawab William.
"Apakah aku boleh menaruh boneka ku di kamar kita nanti?" Tanya Sella dengan malu-malu.
"Kamu menaruh nya dimana?"
"Di ranjang"
"Terserah. Asalkan boneka itu tidak menganggu saya dan kamu" Ucap William.
"Mengganggu apa?" Tanya Sella dengan polos nya.
"Bukan kah suami istri harus melakukan sesuatu?" Ucap William.
"Aaa, dia hanya boneka" Ucap Sella dengan wajah merah.
"Hm? Wajah kamu merah. Apa kamu menginginkan hal itu? Melakukan nya bukan harus di malam pertama, masih banyak malam selanjutnya. Atau kamu menginginkan nya sekarang?"
"Tidak, aku tidak mau!" Jawab Sella.
William mengelus bibir Sella.
"Aku akan mencium mu sampai kau tidak bisa lagi bernapas"
"Bukan kah artinya kau menyukai bibir ku?" Ucap Sella dengan percaya diri.
"Kau tidak perlu tau. Aku masih ada urusan. Aku akan keluar. Kau tidak boleh membuka mata sampai aku tiba di luar! Kalau kau membuka mata, pernikahan kita akan di batalkan. Kau akan kembali ke rumah kesayangan mu"
"Aku tidak akan membuka nya, pergilah" Ucap Sella.
William mengangkat tangan nya dari mata Sella. Ia menekan tombol yang ada di kursi roda, lalu kursi roda berjalan sesuai perintah. Setelah sampai di luar, William menutup pintu kamar Sella.
William memanggil Haiden untuk membantu nya masuk ke dalam kamar nya.
"Apa Tuan menyukai Nona Sella?" Tanya Haiden.
"Aku belum mengenali dia" Jawab William singkat.
"Saya harap anda dan Nona Sella bersama selamanya dan mempunyai anak yang banyak"
"Diamlah atau kau segera di pecat" Ancam William.
"Maaf Tuan, saya terlalu lancang"
"Pergilah, aku ingin sendiri" Ucap William.
"Baik Tuan"
Haiden meninggalkan William sendirian di kamar nya.
"Tumben Tuan sendirian di kamar. Jangan-jangan dia sedang memikirkan dekorasi yang cocok untuk malam pertama nanti? Kamar Tuan di rumah nya kan sangat luas. Trus kasur nya sangat besar. Tapi entahlah, terserah dia saja" Batin Haiden.
William mengambil foto dari laci nya. Ia memegang foto itu, lalu mengelus nya.
"Aku masih mencintaimu. Apakah kamu juga masih mencinta ku? Perlakuan mu kepada ku sungguh kejam. Aku tidak menyangka kau akan berbuat seperti itu" Ucap William kepada foto itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Dimas Za Pebriansyah
jadi penasaran SM yg di foto
2022-07-17
1
Mr Im
ooh, ternyata sama-sama dicampakkan orang yang dicintai ya
2022-07-10
4
3 semprul
like tanpa komen 👍
2022-07-04
1