"Kamar mandi nya ada di mana ya?" Tanya Sella kepada Kinara dan Adrian.
"Kamu jalan lurus, trus belok kiri, trus jalan sampai ujung, lalu lihat sebelah kanan, di situ kamar mandi nya" Jawab Kinara.
"Kamar mandi nya jauh tidak ya? Aku kebelet banget" Batin Sella.
"Baik, terimakasih" Ucap Sella.
Karena kebelet nya, Sella berlari ke kamar mandi. Saat ia mau berbelok, tiba-tiba saja ada orang di depan nya dan mereka saling menabrak. Sella dan orang itu terjatuh. Sella langsung berdiri, kemudian mengulurkan tangannya kepada orang itu. Orang itu memegang tangan Sella, lalu Sella menarik orang itu dengan penuh tenaga.
"Maaf, maaf, saya tidak hati-hati" Ucap Sella sambil menundukkan kepalanya.
"Seharusnya saya yang minta maaf Nona, saya tidak memperhatikan jalan" Ucap nya dengan menundukkan kepala.
Sella mengangkat kepalanya. "Em maaf, saya sangat kebelet" Ucap Sella lalu lanjut berlari.
"Apa dia benar-benar akan menjadi Nyonya kita?" Bisik pelayan itu.
"Ini tidak mimpi kan?!"
"Dia sangat baik dan ramah, jarang sekali mendapat Nyonya seperti itu"
"Apalagi tadi dia meminta maaf. Biasanya orang lain sudah marah dan membentak-bentak. Aku benar-benar sangat salut. Aku ingin dia menjadi Nyonya kita!"
"Ehem, kalian di bayar untuk melakukan pekerjaan, bukan bercerita"
"Kami melanjutkan pekerjaan dulu. Permisi"
Yang barusan berbicara tadi adalah kepala pelayan. Dia seorang pria, dia sudah lama tinggal di kediaman Dirgantara, dia adalah orang terpercaya dari para pelayan lain nya. Kepala pelayan itu bernama Haiden.
"Data yang aku temukan benar, gadis ini ramah dan tidak sombong. Semoga saja Tuan muda tidak menyiksa dia setelah menikah nanti" Ucap kepala pelayan itu kepada diri nya sendiri.
Haiden memperbaiki baju nya, lalu pergi menghampiri Kinara dan Adrian.
"Halo Haiden!" Sapa Adrian.
"Ya Tuan dan Nyonya" Jawab Haiden.
"Bagaimana keadaan dia? Apa sudah membaik?" Tanya Adrian.
"Kepala Tuan muda masih sedikit pusing Tuan, dia perlu banyak istirahat" Jawab Haiden berbohong.
"Benarkah?" Tanya Kinara.
"Benar Nyonya, kalau tidak percaya silakan cek sendiri" Jawab Haiden.
"Katakan padanya 3 hari lagi dia akan menikah, dia tidak boleh membuat alasan sakit atau semacam nya. Mengerti?" Tegas Kinara.
"Baik Nyonya, akan saya sampaikan" Jawab Haiden lalu pergi.
Sella melihat pria itu baru saja berbicara dengan Kinara dan Adrian. Sebelum ia lupa, ia mau menanyakan nama pria itu kepada Kinara dan Adrian.
"Maaf lama" Ucap Sella lalu duduk di sofa.
"Tidak apa-apa" Jawab Kinara.
"Kalau boleh tau, pria yang tadi siapa ya?" Tanya Sella sambil melihat Kinara dan Adrian.
"Dia kepala pelayan, nama nya Haiden. Kenapa Nak?" Jawab Kinara.
"Tadi Sella tidak sengaja menabrak dia, jadi mau minta maaf" Jawab Sella.
"Ya sudah samperin aja sana" Ucap Adrian.
"Boleh ya Pa? Takutnya nanti dia malah marah" Ucap Sella.
"Hahaha dia tidak akan marah, pergi lah sayang" Ucap Kinara.
"Baiklah, Sella pergi menjumpai dia dulu ya" Ucap Sella, lalu berdiri dari sofa.
Sella melihat Haiden menaiki anak tangga, ia ikut menaiki anak tangga dengan cepat.
Saat sudah sampai di lantai dua, Sella kehilangan jejak Haiden. Ia tidak tau kemana Haiden pergi, rumah itu sangat luas, sangat sulit untuk menemukan Haiden.
"Dia ke arah mana ya? Kanan, kiri? Atau masuk ke dalam kamar?" Tanya Sella kepada diri nya sendiri.
"Sedang mencari Haiden?" Tanya seorang pria dari arah belakang Sella.
Sella hendak menoleh kebelakang.
"Jangan lihat kebelakang!" Tegas pria itu.
"Oh maaf, aku sedang mencari Haiden" Ucap Sella.
"Dia tidak ada, turun lah ke bawah. Kalau tidak ada urusan lagi, pulanglah ke rumah mu, orangtua dan adik mu sudah menunggu kedatangan mu" Ucap pria itu.
"Siapa kamu?" Tanya Sella yang menoleh ke belakang.
"Orang nya mana?" Tanya Sella kebingungan.
"Tidak mungkin kan aku berbicara sama hantu. Ahk mungkin orang nya terburu-buru pergi"
Jujur saja Sella merinding di lantai dua. Dia turun dari tangga dengan tubuh ketakutan, tapi ekspresi wajah biasa saja.
"Sudah selesai ngomong nya?" Tanya Adrian kepada Sella.
"Sella ga nemuin Haiden Pa, dia cepat banget hilang nya" Jawab Sella.
"Baik lah, baik lah, jadi kamu mau napain sekarang?" Tanya Adrian.
"Sella pamit pulang deh, tidak enak kalau terlalu larut pulang nya" Jawab Sella.
"Kami suruh supir untuk mengantar kamu ya. Barang-barang kamu biar mereka saja yang pindahkan" Ucap Kinara.
"Baik, terimakasih"
Sella berpamitan pulang kepada Adrian dan Kinara. Ia masuk ke dalam mobil, lalu supir menjalankan mobilnya.
"Tuan, tadi anda sudah menakuti Nona Sella" Ucap Haiden kepada pria yang duduk di kursi roda itu.
"Aku tidak menakuti dia"
"Tapi Nona Sella benar-benar ketakutan Tuan"
"Aku bukan hantu, jadi aku tidak menakuti dia" Ucap pria itu yang melihat kepergian Sella.
"Baiklah Tuan, saya mengalah" Ucap Haiden.
...***...
Beberapa saat kemudian, Sella sampai di rumah nya. Ia mengeluarkan barang-barangnya dari dalam mobil, lalu membawa nya masuk ke dalam rumah.
Saat masuk ke dalam rumah, Sella di tatap Tina dengan tatapan tajam. Sella mengerti maksud dari tatapan Tina. Ia meletakkan semua barang-barang nya dan menundukkan kepalanya.
"Saya terlambat pulang ke rumah, saya pantas di hukum" Ucap Sella sambil mencubit tangan nya sendiri.
"Hm tau diri juga kamu" Ucap Tina, lalu mengambil barang-barang Sella.
"Crystal, Crystal" Panggil Tina.
"Ya Ma?"
"Kakak kamu membawakan kita sesuatu, mau lihat bersama?" Ucap Tina.
"Mau banget! Pasti barang ini di belikan Kinara dan Adrian. Pasti harga nya mahal dan barang nya berkualitas. Barang yang berkualitas sama sekali tidak cocok di pakai wanita seperti dia Ma" Ucap Crystal menyindir Sella.
"Itu punya Sella, jangan di ambil seenak nya" Ucap Sella kepada mereka.
"Sudah berani melawan ya!!" Ucap Tina yang hampir menampar Sella.
"Apa-apaan kamu! Aku ingin memberi anak ini pelajaran!" Ucap Tina tak senang kepada Marvin.
Marvin menghempaskan tangan Tina.
"3 hari lagi dia akan menikah, apa kamu mau wajah nya lecet? Nanti mereka akan berkata apa kepada kita?" Ucap Marvin.
"Huh! Ini hari keberuntungan mu! Kau tidak dapat tamparan hari ini, kau akan di kurung di gudang selama 2 hari! Pelayan bawa dia" Ucap Tina.
"Ja-jangan Ma, Sella tidak mau, Sella salah, Sella salah" Ucap Sella memohon dengan mata yang berkaca-kaca.
"Lepaskan aku! Lepaskan! Aku tidak mau di kurung di gudang!" Ucap Sella sambil memberontak.
"Diam kau!!!" Ucap Evan, lalu menunjang perut Sella.
"Awww" Ucap Sella kesakitan.
"Bawa dia! Merusak suasana saja!" Ucap Evan kepada pelayan.
"Baik Tuan"
Evan Keanu Mahendra adalah pacar Crystal. Dulu Evan dan Sella pernah menjalin hubungan, tapi hubungan mereka tak berjalan lama, karena semua di rusak oleh Crystal. Crystal ingin mengambil semua yang di punyai Sella, kecuali pria lumpuh yang akan di nikahi Sella.
Tanpa mereka sadari, supir yang mengantar Sella belum pergi dari situ. Supir itu menyaksikan serta merekam tindakan yang mereka buat kepada Sella. Supir itu mengirim vidio kepada Adrian dan Kinara. Sebelum ia ketahuan, ia cepat-cepat pergi dari rumah itu.
Adrian dan Kinara benar-benar terkejut melihat perlakuan mereka kepada Sella. Apalagi saat di bagian perut Sella di tunjang, mereka benar-benar sangat sedih.
"Pa, Sella, kita harus menolong nya" Ucap Kinara dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan sayang, kita tidak bisa menolong dia sekarang. Kalau kita tiba-tiba datang, nanti mereka jadi curiga dan menyakiti Sella lagi" Ucap Adrian.
"Tapi Sella kasihan Pa" Ucap Kinara.
"Papa juga kasihan kok sama dia, tapi Papa tidak bisa berbuat apa-apa"
"Tuan, apa kita perlu menolong Nona?" Tanya Haiden kepada pria yang duduk di kursi roda itu.
"Tidak, dia bisa bertahan sampai hari pernikahan tiba" Jawab pria itu.
"Kenapa Anda begitu yakin Tuan?" Tanya Haiden.
"Dia sudah merasakan sakit selama bertahun-tahun, bagi nya dikurang di gudang adalah hal yang biasa, tapi dia sama sekali tidak suka di kurung di gudang karena banyak tikus nya. Dia sangat takut dan jijik kepada tikus" Jawab pria itu.
"Tuan tau banyak tentang gadis itu" Ucap Haiden.
"Masalah kecil ini tidak mungkin tidak ada yang tau" Jawab pria itu.
"Anda benar Tuan"
...*** ...
"Lepaskan aku! Aku tidak mau di kurung, hiks" Ucap Sella dengan suara lemas.
"Kenapa? Kenapa ini selalu terjadi? Aku hanya ingin kehidupan yang lebih baik, kenapa aku tidak pernah mendapat kan nya?"
"Ma, jujur saja, Sella benar-benar lelah menghadapi semua ini. Sella tidak kuat lagi Ma, Sella mau nyerah. Hiks"
"Kalau Sella bunuh diri sekarang, apa akan ada wanita yang mau menikah dengan anak Kinara dan Adrian?"
"Kenapa setiap Sella ingin mengakhiri hidup pasti ada aja pilihan? Apa Sella memang belum di pantaskan untuk mati? Kalau begitu, kenapa hidup Sella selalu begini? Rasanya tidak enak, tidak enak!!"
"Aku benar-benar lelah. Aku ingin tidur"
Sella membaringkan tubuh nya di atas lantai. Tidak ada selimut atau apapun di dalam gudang. Sella tidur tidak menggunakan selimut, ia hanya memakai pakaian yang di pakai nya tadi.
...***...
"Lihat sayang, apa aku cantik memakai baju ini?" Tanya Crystal kepada Evan.
"Kamu cantik menggunakan pakaian apapun. Kamu benar-benar sangat mempesona" Jawab Evan sambil memeluk pinggang Crystal.
"Uhm sayang, kamu bisa aja" Ucap Crystal.
"Kamu sangat menggoda sayang, aku ingin memakan mu" Ucap Evan yang tangan nya mulai nakal.
"Sayang jangan dulu, aku masih 16 tahun" Ucap Crystal.
"Baiklah sayang, aku cium kamu saja" Ucap Evan, lalu mencium bibir Crystal.
"Uhmmm"
"Kamu sangat manis, aku semakin menyukai nya" Ucap Evan.
"Kamu bisa merasakan ku kurang dari satu tahun lagi" Ucap Crystal.
"Kamu benar, aku tidak sabar menunggu mu 17 tahun"
"Oh kekasih ku Evan, aku sangat mencintaimu" Ucap Crystal, lalu mencium bibir Evan kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Septiola Nur Hasanah
nama doang crystal, tapi kelakuan murahan 😌
2022-10-09
2
Vivo y93
aku sukaaaa ..
2022-07-17
1
cha askin90
😇👍👍👍
2022-07-12
1