Menikah Dengan Pria Lumpuh
Abigail Grisella Alexander atau Sella, sedang menyiapkan diri untuk menyambut kedua orangtua tunangan nya yang akan datang. Sella di paksa Mama tiri nya untuk memakai pakaian yang sedikit terbuka. Kata Mama nya pakaian seperti itu sangat di sukai kedua orangtua tunangan nya. Sella tidak mau membantah Mamanya karena tidak ada gunanya.
Sebenarnya Sella menginginkan pernikahan ini, karena setelah menikah, ia akan keluar dari rumah dan tidak melihat orangtua dan adik nya lagi. Walaupun setelah menikah ia tidak tau bagaimana kehidupan nya, yang penting ia sudah bebas dari siksaan api neraka.
"Sella sudah selesai? Mereka sudah datang! Cepat sedikit!" Ucap Mama tiri nya yang tak lain adalah Cristina Eilaria atau biasa di panggil Tina.
Sella membuka pintu kamar nya dengan kepala yang menunduk.
"Angkat kepala kamu! Jangan mempermalukan saya!" Ucap Tina.
Sella mengangkat kepalanya, lalu tersenyum kepada Tina.
"Bagus, kamu lumayan cantik" Ucap Tina yang melihat Sella dari atas sampai bawah.
Sella hanya mengangguk untuk menjawab pujian Tina.
Tina menggandeng tangan Sella saat turun dari tangga. Mereka seperti keluarga yang harmonis, bisa menerima satu sama lain.
"Baik karena Sella sudah datang, kita langsung membahas pernikahan nya saja" Ucap Papa tunangan Sella yang tak lain adalah Adrian Dirgantara.
"Ya boleh, boleh, kami sangat setuju" Jawab Papa Sella yang tak lain adalah Marvin Jensen Alexander.
"Oh ya, kami minta maaf Sella, anak kami tidak bisa datang karena kondisi nya kurang sehat" Ucap Adrian.
"Tidak apa-apa Pa" Jawab Sella sambil tersenyum.
"Kami sudah mendiskusikan pernikahan akan di laksanakan 3 hari lagi. Bagaimana, apa kalian setuju?" Tanya Adrian.
"Kami sangat setuju, benar kan Ma dan Sella?" Jawab Marvin.
"Iya saya setuju kok" Ucap Tina.
"Se-sella setuju" Ucap Sella terpaksa.
"Bagus kalau semua setuju, kami tidak sabar lagi menunggu 3 hari" Ucap Mama tunangan Sella yang tak lain adalah Kinara Nafasya.
Sella membalas ucapan mereka dengan tersenyum.
Setelah agak lama berbincang-bincang, kedua orangtua tunangan Sella mengajak Sella untuk berjalan-jalan sambil membahas sesuatu.
"Bolehkan kami bawa Sella sebentar?" Tanya Kinara.
"Tentu saja boleh. Pergilah Sella, jadi anak yang baik ya" Ucap Marvin dengan bahagia.
"Iya Pa, Sella pamit dulu" Jawab Sella dengan senyuman nya.
Sella dan kedua orangtua tunangan nya masuk ke dalam mobil.
"Cih dia masih saja bisa tersenyum, padahal sebentar lagi dia akan menikah dengan pria yang duduk di kursi roda" Ucap Crystal Lawsonia adik tiri Sella.
"Terserah dia saja, yang penting perusahaan kita meningkat" Ucap Marvin.
Di dalam mobil
"Sella sudah berapa tahun?" Tanya Kinara membuka pembicaraan.
"21 tahun Ma" Jawab Sella.
"Beda 3 tahun sama calon suami kamu" Ucap Adrian yang sedang menyetir.
"Berarti dia 24 tahun ya Ma, Pa?" Tanya Sella.
"Iya Nak. Ngomong-ngomong kamu benaran tidak keberatan menikah dengan anak kami?" Tanya Kinara.
Sella tersenyum. "Tidak, Sella tidak keberatan kok" Jawab Sella.
"Terimakasih Nak. Jujur saja kami sudah lelah mencari wanita yang mau menerima anak kami" Ucap Kinara dengan sedih.
"Benarkah? Aku benar-benar tidak tau" Jawab Sella.
"Itu semua sudah berlalu, tidak perlu di ingat lagi" Ucap Adrian.
Adrian memarkirkan mobil nya.
"Ayo turun" Ajak Adrian.
Sella bingung kenapa mereka berhenti di mall. Apa jangan-jangan mereka akan berbelanja di mall? Dag, dig, dug, jantung Sella berdetak dengan kencang.
Kinara menggandeng tangan Sella.
"Kalian seperti Ibu dan Anak" Ucap Adrian yang berjalan di samping Kinara.
"Kita memang keluarga kan?" Jawab Kinara.
"Iya saya tau" Ucap Adrian.
Sella hanya tersenyum mendengar omongan mereka.
Saat di dalam mall, Kinara dan Adrian memilih pakaian mereka. Sella ikut juga melihat pakaian dia. Ada satu pakaian yang sangat di sukai Sella, Sella ingin membeli nya, tapi uang nya tidak cukup.
"Kamu suka itu?" Tanya Kinara kepada Sella.
"Aku suka, tapi lain kali saja" Jawab Sella.
"Tidak perlu lain kali, ambil lah yang kamu suka" Ucap Kinara.
"Ta-tapi"
"Tidak ada tapi-tapi, kamu itu putri kami" Ucap Kinara.
Wajah Sella memerah. "Ba-baiklah Ma. Terimakasih"
Kinara tersenyum.
Kinara kembali mencari pakaian lain bersama Adrian.
"Bagaimana, apa dia mau?" Tanya Adrian.
"Yos, dia mau" Jawab Kinara sambil mengangkat alis nya.
"Bagus, dia juga perlu mendapat kehidupan yang baik" Ucap Adrian.
"Tapi anak kita, sikap nya susah di tebak, aku takut nanti Sella tidak betah dan minta cerai" Ucap Kinara sambil menghela nafas.
"Kamu percayalah, Sella dan anak kita tidak akan cerai, mereka akan hidup bahagia, dan melahirkan cucu untuk kita" Ucap Adrian meyakinkan Kinara.
"Baiklah aku percaya, semoga Tuhan memberkati mereka"
Setelah selesai berbelanja, Kinara dan Adrian mengajak Sella untuk makan siang. Sella memesan makanan yang sederhana, ia tidak mau menghabiskan uang Adrian dan Kinara lagi.
"Kamu cuman mesan itu?" Tanya Kinara.
"Iya, Sella masih kenyang"
"Ma" Kode Adrian.
"Kamu harus banyak makan, ayo pesan lagi" Ucap Kinara.
Sella menghela nafas. "Baiklah, baiklah"
Sella benar-benar tidak tau harus berbuat apa. Tidak mungkin dia menolak tawaran Kinara dan Adrian. Maksud Kinara dan Adrian memang baik, jujur saja hal itu membuat Sella senang.
Dari kecil sampai sekarang, Sella tidak pernah dapat kasih sayang dari orang tua nya. Dia selalu di perlakukan sebagai pembantu. Bahkan ia jarang punya pakaian, sepatu, atau pun tas baru.
Marvin tidak pernah memberi uang kepada Sella, karena Tina yang memegang semua uang. Setiap bulan nya, Tina hanya memberikan 150.000 kepada Sella. Sella tidak pernah meminta lebih, ia bersyukur karena masih di beri uang.
Sejak umur 17 tahun, Sella sudah mencari pekerjaan. Ia bekerja di toko kue dan gaji nya lumayan. Setelah selesai bekerja, ia akan pulang ke rumah, lalu bertugas lagi menjadi seorang pembantu.
Setelah selesai makan siang, Kinara dan Adrian mengajak Sella untuk mampir ke rumah mereka. Sella setuju, setuju saja, soalnya dia malas pulang ke rumah.
"Nanti kamu jangan kecewa ya Sella, soalnya calon suami kamu jarang keluar kamar, apalagi kalau sedang sakit" Ucap Kinara saat mereka sudah duduk di dalam mobil.
"Em tidak apa-apa Ma. Ngomong-ngomong dia sakit apa ya?" Tanya Sella.
"Sakit biasa kok, kepala nya sedikit pusing" Jawab Kinara.
"Oh. Nanti setelah menikah, aku sama dia tinggal di rumah Mama dan Papa?" Tanya Sella memastikan.
"Kamu tenang saja, dia itu sebenarnya punya rumah, tapi karena sedang sakit dia pulang ke rumah kami" Jawab Adrian.
"Tenang saja Sella, kami tidak akan ikut campur rumah tangga kalian" Ucap Kinara.
"Baik Ma, terimakasih" Ucap Sella yang bingung mau mengatakan apa.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di kediaman Dirgantara. Sella sangat terpesona dengan rumah Adrian dan Kinara, rumah mereka dua kali lipat dari rumah orang tua Sella.
"Tuan, sepertinya Nyonya dan Tuan besar membawa seorang gadis" Ucap pelayan kepada pria yang duduk di kursi roda.
"Apa dia yang akan di nikahkan kepada ku?" Tanya pria itu.
"Ya Tuan"
"Aku mau data nya" Ucap pria itu kepada pelayan.
"Baik Tuan, tunggu sebentar" Jawab pelayan itu, lalu pergi.
Adrian, Kinara, serta Sella masuk ke dalam rumah sambil di sambut oleh para pelayan. Para pelayan melihat Sella dan memberi nya senyuman ramah. Sella membalas senyuman mereka dengan tulus.
"Apa dia yang akan menjadi Nyonya kita?" Bisik pelayan itu.
"Aku rasa begitu"
"Wow benarkah? Dia sangat cantik"
"Ya, pakaian nya juga sederhana"
"Kalian tadi lihat kan? Dia membalas senyuman kita"
"Aku lihat, baru ini pertama kali nya ada orang lain yang memberi kita senyuman. Biasanya hanya Tuan besar dan Nyonya"
"Ya kamu benar. Selama ini wanita yang datang untuk menikah dengan Tuan muda, melihat kita dengan tatapan tajam dan seperti sedang merendahkan kita"
"Ssstt diam, dia sedang melihat kita" Bisik mereka.
Sella memberi senyuman kepada pelayan yang berdiri di dekat pintu.
"Ow lihat, dia memberi kita senyuman lagi"
"Jantung ku serasa mau lepas, senyuman nya benar-benar menggoda"
"Sella mau minum apa?" Tanya Kinara.
"Apa yang ada aja Ma" Jawab Sella.
"Bi, apa aja yang ada?" Tanya Kinara.
"Semua lengkap Nyonya"
"Semua lengkap Sella, kamu mau minum apa?" Tanya Kinara.
"Em air putih aja deh" Jawab Sella.
Pelayan itu terkejut. Biasanya orang lain memesan minuman yang agak sulit di buat dan proses nya agak lama.
"Kamu serius minum air putih aja?" Tanya Adrian.
Sella mengangguk. "Iya Pa, salah ya?"
"Hahaha tidak kok" Jawab Adrian.
"Ya sudah, air putih 3" Ucap Adrian kepada bibi.
"Baik Tuan besar, tunggu sebentar"
"Sella mau tinggal di sini satu hari tidak?" Tanya Kinara.
"Tidak usah deh Ma, Sella pulang aja nanti, maaf banget hehe" Jawab Sella.
"Ya tidak apa-apa, siapa tau kamu mau keliling-keliling rumah ini dulu" Ucap Adrian.
"Sebenarnya aku mau, tapi orang rumah pasti akan menyiksa ku kalau aku tidak pulang. Walaupun sudah di beritahu oleh Adrian dan Kinara, mereka akan tetap menyiksa dan menghukum ku" Batin Sella.
"Kapan-kapan aja deh Pa, lagi pula Sella punya pekerjaan yang belum selesai Sella kerjain" Ucap Sella.
"Oh yasudah, baik lah" Ucap Kinara dan Adrian.
...***...
"Tuan muda, ini data gadis itu" Ucap pelayan itu kepada pria yang duduk di kursi roda.
"Bacakan"
"Abigail Grisella Alexander, berumur 21 tahun, ibu nya meninggal waktu dia masih kecil, ayah nya menikah lagi, lalu melahirkan satu anak perempuan, dia mempunyai pacar, tapi pacar nya di rebut adik nya,,,," Pelayan itu masih membaca semua data-data tentang Sella.
"Hm menarik" Ucap pria itu.
"Apa Tuan muda bersedia menikah dengan wanita itu?" Tanya pelayan.
"Aku tidak mau menikahi dia, tapi karena orang tua ku sudah susah payah mencari wanita untuk ku, aku akan menghargai kerja keras mereka"
"Baik Tuan, saya mengerti"
"Pergilah, katakan kalau aku masih sakit"
"Baik Tuan, saya pamit"
"Hm wanita yang menarik, setelah menikah dengan ku, jangan harap bisa melarikan diri!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Dina Wan
meskipun dalam hati, sella nyebutnya jgn nama doang gitu, Papa mama Adrian ato calon mertua gitu kan sopan Thor...
2022-09-28
3
Niarnya Julfan
mampir ya thoorr...semangat
2022-08-04
0
Maulida Umaya S
bagus banget
2022-07-19
1