Bab 15 - Yang Tak Terduga 2

“Katanya sih begitu, tapi gue enggak tahu itu siapa. Deg deg juga sih”

“Memang lu juga kemarin? Atau dulu lama?”

Desas desus yang begitu ramai di dalam ruangan dapat terdengar oleh Dara yang baru saja datang. Di shift pagi, dan sepagi itu sudah ada sesuatu yang ramai diperbincangkan. Tumben sekali. Biasanya di shift pagi, masing-masing dari mereka memilih untuk pergi berpencar dengan kebutuhannya masing-masing. Ada yang pergi sarapan, minum kopi, ada juga yang mulai bekerja sepagi itu, seperti Dara.

“Ada apa, kak?” Dara menarik kursinya dan duduk seraya menanyakan topik yang sedang diperbincangkan Arya, Joe, dan beberapa teman lainnya.

“Oh, anu... Berita baru sih.” kikuk, Joe menjawab Dara.

“Oh ya? Apa?” jawaban singkat dari Joe membuat Dara makin penasaran saja.

“Ini ... Hasil tes kesehatan kemarin ... Ada yang bermasalah,” ternyata itu. Kantor mereka baru saja mengadakan tes kesehatan tahunan masal, yang rutin dilakukan setiap tahunnya untuk semua pegawai tanpa terkecuali.

“Tomi mana, Dar?” Leo masuk ke dalam percakapan itu.

“Oh. Dia sebentar lagi datang kok,” jawabnya singkat kepada Leo yang sedang menghabiskan long black-nya dengan wangi yang begitu khas.

Hasil tes kesehatan yang bermasalah sudah bukan hal baru bagi Dara. Ia sudah lumayan lama bergabung dengan perusahaan ini, dan ia tahu beberapa masalah kesehatan memang dianggap serius oleh perusahaan, dan pegawai yang bersangkutan akan diminta untuk beristirahat dulu.

Semuanya biasa saja hari itu. Dara pun terlihat biasa saja, menikmati pekerjaannya, sembari membantu Tomi menyelesaikan pekerjaannya. Ya ... Seperti biasa ...

Banyak hal yang mengganjal di otaknya, sampai-sampai ia sudah tak memiliki waktu untuk memikirkan semua itu. Dara tahu, jika ia menceritakan semua kekerasan yang ia alami, ia akan didorong oleh keluarganya untuk pergi meninggalkan lelaki ini. Tetapi ... Sebagai seorang anak dengan orang tua tunggal, harapannya untuk memiliki keluarga yang utuh sungguh besar. Hal itu membuatnya sedikit tak jernih berpikir, dan membiarkan Tomi merangsek maju dengan tinjunya kapan saja.

Semua berlalu begitu saja. Pekerjaan di kantor tetap ia tangani dengan baik. Bahkan di lain hari ketika Tomi memukulnya berjam-jam, dan ia hanya mendapat sedikit waktu untuk tidur, Dara masih menjadi pegawai yang begitu bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Ya, juga dengan pekerjaan suaminya itu.

“Tomi. To my office, please ...” suara manajer operasional mereka, membelalakkan semua orang. Dari siang tadi, mereka bisa melihat, sudah dua orang pegawai dari tim sebelah, dipanggil ke dalam ruangan bos mereka itu.

“Ada apa?” Dara menarik tangan Tomi sebelum suaminya itu beranjak pergi tanpa menjawab apa pun.

Tomi memang sudah biasa mendapat panggilan semacam itu. Beberapa kali ia harus pergi menemui atasannya karena performanya.

“Ada apa, Dar?” Leo mengagetkan Dara yang sedang termenung, mengandai-andai apa yang terjadi di dalam sana.

“Enggak paham, kak. Mungkin masalah nilai dia,” saat ini, hanya itu saja yang bisa diduga oleh Dara.

Tanpa menunggu lama, Tomi terlihat keluar dari ruangan itu. Sebuah senyum yang sulit diartikan, tersirat pada wajahnya, juga secarik kertas dalam genggamannya.

Tak seperti biasanya, kali ini ia langsung mendekatkan kursinya kepada Dara, dan memberi kode kepada Leo untuk mendekat juga.

“Aku positif. Aku enggak dibolehin masuk kerja dulu,” ujarnya sambil memberikan secarik kertas.

“Positif apa?” Dara bertanya sambil membuka kertas yang disodorkan. Matanya terbelalak. Yang ia pegang adalah hasil tes penggunaan narkoba, dan dapat dilihat jelas kadar tetracabinol pada urin suaminya.

Jantung Dara berdetak dengan cepat. Ini yang paling ia takutkan dari perilaku suaminya. Efek seperti ini tentunya bukan masalah sepeleh, apalagi karena mereka bekerja di negara orang.

Tetracabinol adalah sebuah zat yang terkandung dalam ganja. Zat ini akan terdeteksi pada urin, maupun darah penggunanya.

Entah apa yang harus ia lakukan, Dara tak tahu ... Apakah ia harus menangis, atau malah marah kepada suaminya itu.

“Kok gue enggak?” Leo menyela.

“Lu campur air?” sahut Tomi.

“Iya sih. Lu enggak?” Leo balik bertanya.

“Sial. Enggak. Lagian terakhir itu 5 hari sebelumnya ... kok bisa ya masih kedeteksi?” Tomi seakan masih tak terima dengan hasil tes urine itu.

Dara menyimak pembicaraan dua orang itu. Mereka tampaknya sangat lumrah dengan kegiatan penggunaan narkoba. Sudah pasti, hal itu dilakukan di saat keduanya pergi. Beberapa kali, Dara memang mencium aroma khas itu di apartemennya. Aroma yang diberitahu Joe kali lalu, sebagai ganja. Kali ini ucapan Joe terbukti dengan hasil yang ada di tangan Dara.

...****************...

Otak Dara tak berhenti bekerja. Sejak ia melihat hasil tes narkoba milik Tomi, ia terus berpikir jauh.

Tak seperti biasa, setelah menerima kabar buruk itu, Tomi mengajak Dara untuk pulang bersana-sama. Biasanya, Dara akan pulang sendiri, dan Tomi tanpa pikir panjang meninggalkannya. Tapi ... Tidak dengan hari itu.

“Jadi kita harus apa? Apa ada hal lain yang OM sampaikan?” itu adalah kalimat pertama dari Dara setelah mereka masuk ke dalam apartemen.

“Aku enggak dipecat,” fiuuuhh. Itu adalah sebuah kabar baik untuk Dara.

“Lalu?”

“Ya. Tapi aku harus menunjukkan bukti bahwa aku sudah negatif, dan sebuah surat keterangan dari pusat rehabilitasi. Tempat rehab di sini rata-rata enggak nyaman, dan harus menginap. Bisakah kamu carikan aku rehab yang enggak perlu nginap?” Tomi menjawab sembari memberi tugas untuk istrinya itu.

“Rehab apakah gratis?” ujar Dara memastikan.

“Enggak. Pasti ada biayanya.” Jawab Tomi singkat sambil mengangkat telepon yang masuk di ponselnya.

“Apa? Kamu bisa diam dulu enggak sih? Aku lagi pusing di sini! Memang sudah kepepet banget?” suaranya berteriak pada seseorang di telepon. Dara beranjak mengambil laptopnya dan mencari tempat rehabilitasi yang diinginkan suaminya.

“Aku lagi sibuk! Kamu memang enggak tahu waktu dan tempat!” suara teriakan Tomi itu memicu tangis Kio.

Kio terlihat sedang ditimang oleh pengasuhnya. Sejak kembali masuk bekerja, Dara memutuskan untuk merekrut seorang pengasuh untuk Kio.

“Siapa?” Dara penasaran siapa gerangan yang memancing emosi suaminya.

Tomi berjalan mendekati Dara. Ia meletakan ponselnya di meja tempat Dara sedang bekerja di laptopnya.

“Itu. Farah. Abaikan saja, sayang.” Tumben sekali ia dipanggil dengan romantis seperti itu.

“Ini ada tempat rehab. Di area Makati. Pasti bukan sembarangan tarifnya, tapi boleh nanti kita coba saja besok,” kata Dara sambil menunjukkan sebuah informasi mengenai tempat rehab sesuai keinginan Tomi.

“Ra. Ada lagi. Selama aku enggak berkantor, aku juga enggak digaji,”

“Apa?” ucapan Tomi itu begitu menggetarkan hati Dara. Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk berkurang penghasilan, apa lagi mereka memiliki pengasuh.

“Iya. Tapi siapa tahu aku bisa negatif dengan cepat. Kita enggak perlu kuatir dulu soal itu,” ucapan Tomi itu tampak sekali ingin membesarkan hati istrinya.

“Bagaimana kalau ternyata lama? Bagaimana nanti kita harus berbagi biaya hidup?” kuatir yang dirasakan Dara tentu adalah sesuatu yang wajar, sehingga ia melanjutkan pembahasan itu.

“Kita akan kurangi biaya yang tidak terlalu perlu. Pengasuh misalnya. Kamu kan selama ini boleh membawa bayi ke kantor,” ide yang diucapkan Tomi itu tentunya bukan sesuatu yang disukai Dara. Sebagai orang yang tidak tegaan, Dara tidak bisa serta merta memberhentikan pengasuh Kio.

...****************...

Dara dan Tomi melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah gedung apartemen. Di situ, tempat rehabilitasi yang mereka tuju, berada. Tampaknya ada yang berubah pada Tomi. Sedari tadi, ia terus menggenggam tangan istrinya itu, dan hal itu berdampak positif pada istrinya.

Tomi bukanlah lelaki yang fasih berbahasa Inggris. Dalam hal-hal seperti ini, ia pastinya akan memboyong istrinya untuk ikut.

Tempat rehabilitasi itu ada di lantai 2. Sebuah unit apartemen yang paling pojok. Apartemen itu tampaknya sebuah bangunan tua, namun ketika berjalan memasuki gedung, mereka dapat melihat banyak mobil mewah dengan model terkini, terpakir berdampingan.

Dara memencet bel unit tersebut, dan tak menunggu lama, seorang lelaki muda berparas tampan, dengan kulit sawo matang membukakan pintu itu.

“Hi! You must be ...” pria itu begitu ramah saat membuka pintu.

“Dara. I am Dara. This is Tomi,” ujar Dara sembari memperkenalkan calon pasien di tempat itu.

Keduanya dibawa masuk, kemudian diminta menunggu pada satu ruangan. Tomi dan Dara akan bertemu dengan seorang konsultan senior dari tempat itu. Hal ini diperlukan agar mereka bisa mengidentifikasi permasalahan, dan memberikan layanan rehabilitasi yang tepat.

Nama lelaki itu, Don. Lelaki bertubuh besar, tingginya mungkin hampir 2 meter, dan bertubuh tegap. Don adalah konsultan senior di Green Lake. Ia menanyakan beberapa pertanyaan kepada Tomi, dan Dara. Tomi sempat memberitahukan Don bahwa ia bukan tipikal pecandu. Akan tetapi, semua itu ditolak mentah-mentah oleh Don setelah Tomi menjawab beberapa pertanyaan darinya.

Menurutnya, Tomi adalah seorang pecandu berat, karena ia selalu mengatur stoknya, selalu rutin menghisap ganja, dan telah dipenuhi sugesti mengenai manfaat ganja. Hal ini membuat Tomi hanya akan makan, dan mengantuk setelah terkena efek ganja.

Kabar baik dari pertemuan itu, Tomi tidak perlu menginap pada tempat rehab itu, dan juga ada beberapa orang lainnya yang sedang menjalani kelas rehab. Kabar buruknya, tak ada yang bisa memastikan kapan urine Tomi akan berubah negatif.

Pada setiap sesi, semua peserta rehabilitasi akan diminta mengambil tes urine untuk melihat perkembangan mereka. Apabila urine mereka masih positif, tentunya rehab akan terus dilanjutkan.

Dara tertegun sepanjang perjalanan pulang. Di dalam taxi, ia terus memikirkan biaya rehab yang tidak sedikit, bisa menguras setengah dari gajinya. Tak hanya itu, Tomi akan kehilangan penghasilannya selama tidak bekerja, dan mereka harus terus membayar biaya hidup. Ini belum termasuk dengan kewajiban Tomi mentransfer jatah bulanan Farah dan anak-anaknya. 

Terpopuler

Comments

Sri Ayudesrisya46

Sri Ayudesrisya46

dara kenapa kamu sangat bodoh hhhh miris

2022-10-06

0

Pringles Ijo

Pringles Ijo

ugh

2022-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Bandung
2 Bab 2 - Dara dan Savana
3 Bab 3 - Namanya Bima
4 Bab 4 - Ia Pergi dari Savana
5 Bab 5 - Separuh Lengan Dara
6 Bab 6 - Pemain Pengganti
7 Bab 7 - Menjadi yang Kedua
8 Bab 8 - Menjadi Anak Durhaka Kepada Ibu
9 Bab 9 - Aku Harus Bertahan
10 Bab 10 - Bukan Menantu Idaman
11 Bab 11 - Tak Mau Kalah!
12 Bab 12 - Yang Tak Terduga
13 Bab 13 - Cintaku Tiba!
14 Bab 14 - Langkahi Dulu Aku!
15 Bab 15 - Yang Tak Terduga 2
16 Bab 16 - Memegang Kendali!
17 Bab 17 - Kabar Baik atau Buruk?
18 Bab 18 - Yang Tak Dinantikan
19 Bab 19 - Bangkai Yang Ditemukan
20 Bab 20 - Selamat Datang, Anggota Baru!
21 Bab 21 Tak Akur
22 Bab 22 - Langkah Yang Terhenti
23 Bab 23 - Cerita Lampau Tomi
24 Bab 24 - Rencana Tersembunyi
25 Bab 25 - Pergi Ke Puncak
26 Bab 26 - Mengantar Anak-Anak
27 Bab 27 - Pelukan Mama
28 Bab 28 - Harus Memilih
29 Bab 29 - Gelagat Aneh
30 Bab 30 - Hari-hari Terakhir
31 Bab 31 - Memulai Lagi
32 Bab 32 - Anna dan Mereka
33 Bab 33 - Pengganti Cecil
34 Bab 34 - Tim Baru
35 Bab 35 - Terjadi Lagi
36 Bab 36 - Kesempatan Yang Kesekian
37 Bab 37 - Edisi Baru
38 Bab 38 - Ibu Dua Anak
39 Bab 39 - Tempat Baru Kio & Kayla
40 Bab 40 - Ingat Kata Ibu!
41 Bab 41 - Melewati Batas
42 Bab 42 - Buru-buru!
43 Bab 43- Pengaduan Pertama
44 Bab 44 - Akhirnya Dara Membara
45 Bab 45 - Terima Kasih Ummi!
46 Bab 46 - Aku Punya Ide!
47 Bab 47 - Harmonis
48 Bab 48 - Empat Mata
49 Bab 49 – Selangkah Lagi
50 Bab 50 - Meeting Dadakan
51 Bab 51 - Kehidupan Baru
52 Bab 52 - Tuntutan Seorang Ibu
53 Bab 53 - Prasangka Mertua
54 Bab 54 - Tak Peduli Lagi!
55 Bab 55 - Tempat Curhat Baru
56 Bab 56 - Ini Salahku
57 Bab 57 - Pasti Salahku!
58 Bab 58 - Perang DIngin
59 Bab 59 - Ultimatum Pertama
60 Bab 60 - Reyhan Lagi
61 Bab 61 - K's Berjaya
62 Bab 62 - Tomi Mencoba Lagi
63 Bab 63 - Pelajaran Pertama
64 Bab 64 - Senjata Andalan
65 Bab 65 - Teguh
66 Bab 66 - Melangkah
67 Bab 67 - Maafkan Mama, Kay ...
68 Dariku, Dara
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 - Bandung
2
Bab 2 - Dara dan Savana
3
Bab 3 - Namanya Bima
4
Bab 4 - Ia Pergi dari Savana
5
Bab 5 - Separuh Lengan Dara
6
Bab 6 - Pemain Pengganti
7
Bab 7 - Menjadi yang Kedua
8
Bab 8 - Menjadi Anak Durhaka Kepada Ibu
9
Bab 9 - Aku Harus Bertahan
10
Bab 10 - Bukan Menantu Idaman
11
Bab 11 - Tak Mau Kalah!
12
Bab 12 - Yang Tak Terduga
13
Bab 13 - Cintaku Tiba!
14
Bab 14 - Langkahi Dulu Aku!
15
Bab 15 - Yang Tak Terduga 2
16
Bab 16 - Memegang Kendali!
17
Bab 17 - Kabar Baik atau Buruk?
18
Bab 18 - Yang Tak Dinantikan
19
Bab 19 - Bangkai Yang Ditemukan
20
Bab 20 - Selamat Datang, Anggota Baru!
21
Bab 21 Tak Akur
22
Bab 22 - Langkah Yang Terhenti
23
Bab 23 - Cerita Lampau Tomi
24
Bab 24 - Rencana Tersembunyi
25
Bab 25 - Pergi Ke Puncak
26
Bab 26 - Mengantar Anak-Anak
27
Bab 27 - Pelukan Mama
28
Bab 28 - Harus Memilih
29
Bab 29 - Gelagat Aneh
30
Bab 30 - Hari-hari Terakhir
31
Bab 31 - Memulai Lagi
32
Bab 32 - Anna dan Mereka
33
Bab 33 - Pengganti Cecil
34
Bab 34 - Tim Baru
35
Bab 35 - Terjadi Lagi
36
Bab 36 - Kesempatan Yang Kesekian
37
Bab 37 - Edisi Baru
38
Bab 38 - Ibu Dua Anak
39
Bab 39 - Tempat Baru Kio & Kayla
40
Bab 40 - Ingat Kata Ibu!
41
Bab 41 - Melewati Batas
42
Bab 42 - Buru-buru!
43
Bab 43- Pengaduan Pertama
44
Bab 44 - Akhirnya Dara Membara
45
Bab 45 - Terima Kasih Ummi!
46
Bab 46 - Aku Punya Ide!
47
Bab 47 - Harmonis
48
Bab 48 - Empat Mata
49
Bab 49 – Selangkah Lagi
50
Bab 50 - Meeting Dadakan
51
Bab 51 - Kehidupan Baru
52
Bab 52 - Tuntutan Seorang Ibu
53
Bab 53 - Prasangka Mertua
54
Bab 54 - Tak Peduli Lagi!
55
Bab 55 - Tempat Curhat Baru
56
Bab 56 - Ini Salahku
57
Bab 57 - Pasti Salahku!
58
Bab 58 - Perang DIngin
59
Bab 59 - Ultimatum Pertama
60
Bab 60 - Reyhan Lagi
61
Bab 61 - K's Berjaya
62
Bab 62 - Tomi Mencoba Lagi
63
Bab 63 - Pelajaran Pertama
64
Bab 64 - Senjata Andalan
65
Bab 65 - Teguh
66
Bab 66 - Melangkah
67
Bab 67 - Maafkan Mama, Kay ...
68
Dariku, Dara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!