Apes

Setelah sarapan pagi bersama, Aya 'pun pamit untuk berangkat kuliah.

"Aku berangkat kuliah dulu ya." pamit Aya dan segera meraih tasnya yang ada ia letakkan di kursi sebelahnya duduk

" Tunggu dulu!!" tahan Elang.

"Apa lagi, ini sudah siang nanti aku terlambat." Saut Aya ketus.

"Ayo ikut dengan ku." ajak Elang menuju garasi. Aya pun membuntutinya dari belakang.

Pemandangan luar biasa mengagumkan, sederet mobil mewah berjejer memenuhi garasi yang besar.

"Pilihlah salah satu yang kau mau, dan itu akan menjadi milikmu." ucap Elang.

"Ini semua milik mu? dan Aku boleh pilih salah satu." Aya menunjuk diri sendiri dan Elang mengaguk.

Aya pun kegirangan, benar-benar seperti mimpi. Aya pun langsung memilih salah satu mobil yang menarik perhatiannya.

"Aku pilih yang itu aja." Tunjuk aya ke salah satu mobil dengan warna silver.

"Baik lah, nanti sopir akan mengantar mu pakai mobil itu."

"Kalau boleh tau, kau pakai yang mana? apa boleh aku yang memilih nya." tanya Aya.

"Pilihlah."

"Itu keliatan bagus dengan suasana hari ini." Aya menunjuk salah satu mobil sport warna gold.

"Aku akan memakai yang kau pilih."ucap Elang, membuat hati Aya berbunga-bunga, merasa menjadi wanita yang sangat dihargai pria,

Mereka pun pergi dengan arah yang berbeda.

Aya pun diantar sopir berangkat kuliah.

"Pak...sudah lama kerja dengan Elang." tanya Aya pada pak sopir.

"Sudah Non.., Pak Elangitu orangnya baik, dia itu perhatian sama karyawan nya, sangat beruntung Non bisa ketemu dengan pak Elang. setahu saya pak Elang gak pernah berhubungan dengan wanita."

"Terus dengan wanita yang mutusin pak Elang?" belum sempat dijawabnya mobil sudah berhenti di depan gerbang.

"Sudah sampai Non."

"Ooooo......Oya pak, nanti gak usah jemput, aku bisa pulang sendiri."

"Tapi Non...." belum selesai bicara Aya sudah keluar dan sudah ditunggu Ina.

"Hai Ina..." sapa Aya pada Ina yang masih berdiri menunggunya.

"Diantar siapa kamu?"

"Ohhh itu, sopir bos ku, tadi kesiangan makanya aku diantar." jawab Aya bohong.

"Syukur lah kalau begitu, aku tadi hampir berfikir negatif denganmu."

"Pikiran mu itu, ayo masuk kelas..."

Mereka pun masuk bersama ke kelas.

"Hai Aya." sapa Kevin yang menghampiri.

"Kenapa beberapa hari gak pernah angkat panggilanku, kamu marah ya padaku?" tanya Kevin.

"Gak, aku enggak marah, wajar saja kamu membela pacar mu dari pada aku yang gak salah." jawab Aya ketus.

"Maafin aku ya, bisa kan kita tetap jadi teman."

"Aku belum bisa memaafkan mu, pergi sana dan gak usah di bahas lagi." usir Aya dan Kevin pun pergi, dia tahu kalau Aya masih marah padanya.

Mata kuliah hari ini pun selesai. Aya dan Ina sudah janji mau pergi bersama.

"Aku ke toilet bentar ya dah kebelet ini, tunggu disini sebentar nya." Ina buru -buru pergi ke toilet dan Aya pun menunggu nya.

Setelah beberapa waktu Aya menunggu, Ina belum ada tanda-tanda muncul membuat Aya kuatir. Aya pun segera menyusul ke toilet untuk melihat Ina, takut dia kenapa-kenapa.

"Ina.... Ina..."panggil Aya.

Namun Aya dikejutkan kedatangan Fina dan teman-temannya.

"Mana Ina." tanya Aya pada Fina, yang menduga, jikalau Fina sudah melakukan suatu pada Ina.

"Tenang aja Ina ada di toilet, aku kunci." jawab Fina sambil Melihatkan kunci ditangannya.

"Lepaskan Ina, dia gak ada hubungannya dengan masalah kita."

"Gak akan, selama kau masih menggoda Kevin, siapapun yang dekat denganmu akan ikut menderita." ucap Fina sambil mendorong - dorong tubuh Aya sampai tubuh Aya menempel dinding.

"Oh....jadi kamu cemburu denganku." Ejek Aya.

"Dasar wanita murahan." Fina menjambak rambut Aya dan lebih parahnya dia menghantamkan wajah Aya Ke dinding membuatnya beradu kuat dengan dinding yang jelas-jelas Aya pasti kalah.

"Ini pelajaran buat wanita penggoda seperti mu."

"Apa kau bilang." Aya pun membalas jambakan Fina dan mereka pun saling Jambak.

"Lepaskan aku, dasar perempuan penggoda." teriaknya dan Fina sempat mencakar pundak Aya sampai merobek bajunya.

Ini adalah pertwngkaran paling parah Aya dengan Fina, yang menyebabkan beberapa luka lebam di wajah dan punggung Aya saat mendapat cakaran dari Fina.

Fina pun juga mengalami beberapa Lebam diwajahnya karena ulah Aya..

Akhirnya pertikaian mereka, berhenti setelah salah satu dosen mengetahui kejadian ini. bahkan Kevin dan Dimas pun tahu.

"Kalian ini, buat ulah saja, ikut bapak ke kantor." teriak pak dosen.

Dimas pun menghampiri Aya dan melepas jaketnya untuk menutup bekas cakaran di pundak aya, sedangkan Kevin menghampiri Fina, tidak lupa Ina pun sudah di keluar dari toilet.

Sesampai di ruang dosen, pak Gunawan pun langsung marah-marah pada mereka berdua.

"Kalian ini sudah kaya preman kampus saja, suka sekali membuat ulah."

"Dia duluan pak." ucap Aya dan Fina bersamaan.

"Sudah-sudah, besok suruh wali kalian datang." perintah pak Gunawan sambil menyodorkan surat pada mereka berdua.

"Tapi pak!!!"

"Tidak ada tapi-tapian, sekarang kalian boleh pulang."

Aya pun keluar kantor dan diikuti Dimas dan Ina.

"Ayo ikut aku, kita obati dulu luka mu." ajak Dimas

"Makasih Dimas, aku akan pulang saja."

"Aku antar ya."

"Gak usah, aku bisa naik taksi."

"Aya , maafin aku ya."

"Bukan salahmu Ina, aku gak papa kok, aku baik-baik saja."

"Baiklah kalau begitu aku antar ya."

"Gak usah lebih baik kamu juga pulang, Dimas tolong antar Ina ya."

"Tapi kamu..."

"Aku gak papa."

"Ya baiklah, kamu hati-hati ya, ayo Ina" Dimas pun pergi mengantarkan Ina.

Aya pun segera pulang naik taksi.

"Pak, antarkan aku ke alamat ini ya..." perintah Aya sambil menunjuk kan alamat rumah yang ada di kartu nama.

"Baik neng." jawab supir taksi dan segera mengantarkan Aya.

Selama di taksi, Aya hanya mengelus-elus pipinya yang memar.

"Kenapa Neng, cantik-cantik wajahnya pada memar." tanya sopir taksi.

"Habis jatuh pak." sahut Aya.

Tak lama kemudian sampai kerumah.

"Ini rumah neng."

"Iya pak,berapa ongkos nya."

"Lima ratus ribu neng." jawab Sopir

"Lima ratus, eeehh pak, bapak mau malak saya, mahal amat."

"Eh...pelit amat neng, lima ratus ribu buat orang kaya itu gak seberapa neng."

"Yah...baiklah malas aku debat dengan bapak, tunggu sebentar aku ambilkan uangnya.

Aya pun segera masuk mencari keberadaan Elang siapa tahu sudah pulang, namun ternyata belum.

"Non, kenapa wajah non." tanya kepala pelayan.

"Gak papa pak, Pak Elang apa sudah pulang." tanya Aya.

"Belum non"

"Bapak punya uang lima ratus ribu gak, buat bayar taksi?" tanya Aya.

"Mahal amat non bayar taksinya."

"Ada gak pak, nanti saya ganti."

"Ada Non."

"Tolong bayar kan taksi didepan sudah nunggu."

"Baik Non."

Hari yang sangat apes buat Aya, yang sudah babak belur masih saja dipalak supir taksi, mudah-mudahan Elang gak marah liat dirinya,

"Besok sapa yang mau jadi waliku gak mungkin Elang kan, ah nanti saja mikirnya, aku obati dulu lebam ku dah mulai terasa sakit nie." Gumam Aya sambil berjalan menuju kamar.

To Be Continued...☺️

Terpopuler

Comments

Asni J Kasim

Asni J Kasim

500 ribu? Kalau mau peras ya jangan sampai 500 ribu juga kali, Pak 🤣🤣

2022-07-30

0

Mutia Kim🍑

Mutia Kim🍑

Lawan lawan lawan!

2022-07-27

2

Shany Poppy Pipopapo

Shany Poppy Pipopapo

Sekali-kali pukul, sleding atau di smack down kek. biar remuk sekalian😂👍

2022-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!