11. Kemana Perginya Dia?

Di dalam kamar ini tak ada cahaya sedikitpun yang menjadi penerang bagi Raina yang kini masih mencoba untuk menahan rasa kantuknya. Kali ini ia tak boleh tidur, ia harus menahan kelopak matanya yang nyaris tertutup karena rasa kantuk yang sejak tadi merayunya untuk tidur.

Sesekali tangan Raina mengusap kelopak matanya agar tidak tertutup dan mengurangi rasa kantuknya walau sesekali ia menguap lebar. Raina memeluk kedua lututnya yang ditekuk, suasana malam ternyata begitu sangat dingin walaupun ia berada di dalam kamar. Raina harusnya memang tak heran karena ada banyak celah di rumahnya sehingga udara dingin bisa leluasa keluar masuk.

Raina kembali merapatkan wajahnya ke permukaan papan membuat indra penglihatannya bisa melihat sosok Saoda yang sepertinya sudah tertidur lelap di atas kasurnya.

Krek

Kedua mata Raina membulat setelah mendengar suara papan yang berbunyi seakan sedang diinjak oleh seseorang yang berada tidak jauh darinya.

Hawa panas berhembus mengenai sebelah wajahnya membuat bibir Raina bergetar bersamaan dengan detak jantungnya yang memompa darahnya begitu sangat cepat membuat dadanya terasa sesak.

Apa yang ada di sebelahnya?

Bibir Raina mengering, Raina mencoba untuk melembabkan dengan salivanya tapi bibirnya seakan membeku sehingga sulit untuk digerakkan.

Haaaaaaaaauuuuu

Suara itu terdengar jelas persis di indra pendengarannya membuat kedua mata Raina membulat. Berarti benar, ada seseorang di sebelahnya, tapi siapa? Raina meneguk paksa salivanya lalu dengan perlahan ia mengerakkan kepalanya ke arah kanan dengan kedua mata yang tertutup. Rasa penasaran membawanya untuk mencoba untuk menoleh.

Raina menghela nafas sesak. Dengan perlahan ia membuka kedua matanya yang ikut bergetar seakan sulit untuk dibuka. Cahaya di dalam kegelapan terlihat samar-samar saat Raina membuka kedua matanya dengan perlahan.

Haaaaaaaah

"Aaaaaaa!!!" teriak Raina.

Sosok wajah menyeramkan penuh darah dan kedua mata merah serta gigi taring yang memenuhi mulut dengan lidah panjang yang menggeliat keluar seperti ular tampak menari berada tepat di wajah Raina yang masih berteriak.

Bersamaan dengan Raina berteriak sebuah semprotan darah busuk masuk ke dalam dan memenuhi rongga mulut Raina.

Raina menunduk dan memuntahkan darah busuk ke atas papan membuat darah bercampur belatung itu terlihat menggeliat.

"Aaaaaa!!!" jerit Raina ketakutan.

"Hah!" Helaan nafas dari mulut Raina berhasil lolos saat ia membuka kedua matanya.

Raina mengangkat kepalanya secara tiba-tiba. Raina mengusap mulutnya dan memasukkan tangannya ke dalam rongga mulutnya berusaha untuk menghilangkan sisa darah busuk dan belatung itu.

Kosong, tak ada darah dan belatung di dalam sana. Raina dengan cepat menunduk ia menatap permukaan papan yang terlihat baik-baik saja, tak ada darah dan belatung seperti apa yang telah ia lihat sebelumya.

Apakah semuanya mimpi?

Raina menghembuskan nafas panjang dan mengusap dahinya yang berkeringat. Ketakutan membawa Raina pada mimpi buruk yang nyaris membuatnya mati. Semoga saja kejadian itu tidak terjadi di dunia nyatanya. Mimpi buruk itu sangat menyeramkan bahkan wajah menyeramkan itu masih sukar untuk Raina hapus dalam benaknya.

Suara papan terdengar di sebelah tepat di dalam kamar Saoda membuat Raina dengan cepat menoleh dan melihat apa yang terjadi di dalam sana.

Kedua mata Raina terbelalak menatap Saoda di balik celah kecil itu sedang bergetar di atas tempat tidurnya. Suara Saoda ikut terdengar, suara erangan kesakitan persis seperti orang yang kesetrum aliran listrik.

Apa yang terjadi pada Saoda? Pertanyaan itu yang langsung muncul saat Saoda melihatnya secara langsung. Ini bukan mimpi! Raina yakin ini bukan mimpi.

Tubuh Saoda terangkat dan melayang ke udara membuat kedua mulut Raina menganga karena terkejut. Dengan cepat Raina mendekap mulutnya agar tak bicara atau bisa saja berteriak. Kini bibir Raina bergetar ketakutan melihat kejadian ini.

Bruk!!!

Tubuh Saoda terhempas ke atas kasur dan membuat tubuhnya menggelinding dan jatuh dengan keras ke atas papan. Saoda merangkak dengan bokongnya yang terlihat lebih tinggi dari kepalanya persis seperti sosok hewan dengan empat kaki.

Saoda mengerakkan tubuhnya dan kepalanya yang menggeleng-geleng tak beraturan membuat rambut putih itu terurai menutupi sebagian wajahnya. Kedua tangannya bergerak melepas pakaiannya sendiri dan membuangnya ke sembarang arah.

Saoda terlihat mengaung dan kepalanya terlihat menggeliat nyaris terputar. Terlihat menyeramkan.

Raina tak berkedip sedikitpun. Air matanya menetes membasahi pipinya dan mengenai punggung tangannya yang kini sedang mendekap mulutnya agar tidak bicara.

Raina tak menyangka jika Saoda, sosok wanita yang selama ini telah menjaganya adalah sosok Parakang yang selama ini telah meresahkan para warga. Kematian bayi baru lahir dari Caya, istri dari Edi, Ibu dari kepala desa, Nenek dari Erni dan beberapa warga desa lainnya kematian mereka adalah ulah dari Saoda.

Ini tidak mungkin.

Saoda berlari dengan merangkak ke luar dari kamar membuat Raina dengan cepat bangkit dari papan dan ikut berlari keluar dari kamarnya. Langkah Raina terhenti mendapati jendela rumah yang sudah terbuka lebar membuat cahaya rembulan malam masuk mengenai papan.

Raina berlari mendekati jendela membuat wajahnya terpapar cahaya rembulan malam. Ia berdiri di belakang jendela lalu ia menoleh ke kiri dan kanan berusaha untuk mencari sosok Saoda yang sudah pergi entah kemana?

Kemana perginya dia?

Raina menangis sambil mengigit bibir dengan keras. Apakah kepergian Saoda kembali untuk mencari mangsa dan siapa lagi yang akan ia renggut nyawanya.

"Indoooooo!!!" teriak Raina.

Episodes
1 1. Datangnya Parakang
2 2. Datangnya Parakang part 2
3 3. Raina
4 4. Terulang Kembali
5 5. Mencaritahu
6 6. Rencana
7 7. Lalai
8 8. Bukan Parakang?
9 9. Curiga
10 10. Kembali Mencaritahu
11 11. Kemana Perginya Dia?
12 12. Dia Parakang
13 13. Kembali
14 14. Buka Pintu!
15 15. Luka
16 16. Kematian Puang Bakri
17 17. Pertanyaan
18 18. Ayam Hitam
19 19. Mengikuti
20 20. Desa Sebelah
21 21. Erni
22 22. Pulang
23 23. Keputusan
24 24. Bantu
25 25. Dia Datang
26 26. Tolong!!!
27 27. Erni Atau Saoda
28 28. Membujuk
29 29. Kedatangan Puang Edi
30 30. Keluar!
31 31. Perdebatan
32 32. Pertanyaan.
33 33. Masuk!!!
34 34. Menemukan
35 35. Lari!!!
36 36. Mencoba Menyelamatkan
37 37. Rintangan
38 38. Tengah Hutan
39 39. Teriakan
40 40. Sadar
41 41. Tali
42 42. Sapu Lidi
43 43. Pukulan
44 44. Bakar Raina?
45 45. Pergi!!!
46 46. Kisah Lalu
47 47. Anak Laki-laki Yang Menyebalkan
48 48. Makan Malam
49 49. Rembulan Malam
50 50. Parakang Kisah Nyata
51 51. Pulang
52 52. Apakah Parakang Itu Ada?
53 53. Kelahiran
54 54. Keong Tumis
55 55. Makan bersama.
56 56. Kematian Bayi Ria
57 57. Fitnah
58 58. Lemparan
59 59. Perkelahian
60 60. Lemparan Batu
61 61. Bakar
62 62. Pedih
63 63. Balas Dendam
64 64. Bunga Kamboja
65 65. Pulang Ke Rumah
66 66. Kehidupan Baru
67 67. Sarung
68 68. Tidur Di Dalam kesunyian
69 69. Mencuci Pakaian
70 70. Saoda Yang Melakukannya?
71 71. Saoda Yang Melakukannya
72 72. Saoda Yang Berubah
73 73. Nama Kerbau
74 74. Pulang
75 75. Kembali Bermimpi
76 76. Melihat Pelaku
77 77. Pinsan
78 78. Sebuah Rasa
79 79. Gadis yang Tuo suka
80 80. Pernikahan
81 81. Hari Yang Baik
82 82. Nyaris Ketahuan
83 83. Susana Yang Begitu Indah
84 84. Kasih Sayang
85 86. Bahri
86 87. Kotor
87 88. Kemana Saoda?
88 89. Kembali
89 90. Bingung
90 91. Tergiang Kejadian
91 92. Mimpi Yang Menyatu
92 93. Menenangkan Diri
93 94. Pernikahan Bahri
94 95. Tawaran
95 96. Tuo Ternyata....
96 97. Kabar Mengenai Parakang
97 98. Bagaimana Jika Aku adalah Parakang?
98 99. Penjelasan Tuo
99 100. Mual
100 101. Mangga Muda
101 102. Malam Jumat
102 103. Jalan Menuju Rumah Puang Banga.
103 104. Kejaran Anjing
104 105. Hutan Belantara
105 106. Jalan Dan Puang Banga
106 107. Membatalkan
107 108. Pulang
108 109. Alasan Saoda
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
1. Datangnya Parakang
2
2. Datangnya Parakang part 2
3
3. Raina
4
4. Terulang Kembali
5
5. Mencaritahu
6
6. Rencana
7
7. Lalai
8
8. Bukan Parakang?
9
9. Curiga
10
10. Kembali Mencaritahu
11
11. Kemana Perginya Dia?
12
12. Dia Parakang
13
13. Kembali
14
14. Buka Pintu!
15
15. Luka
16
16. Kematian Puang Bakri
17
17. Pertanyaan
18
18. Ayam Hitam
19
19. Mengikuti
20
20. Desa Sebelah
21
21. Erni
22
22. Pulang
23
23. Keputusan
24
24. Bantu
25
25. Dia Datang
26
26. Tolong!!!
27
27. Erni Atau Saoda
28
28. Membujuk
29
29. Kedatangan Puang Edi
30
30. Keluar!
31
31. Perdebatan
32
32. Pertanyaan.
33
33. Masuk!!!
34
34. Menemukan
35
35. Lari!!!
36
36. Mencoba Menyelamatkan
37
37. Rintangan
38
38. Tengah Hutan
39
39. Teriakan
40
40. Sadar
41
41. Tali
42
42. Sapu Lidi
43
43. Pukulan
44
44. Bakar Raina?
45
45. Pergi!!!
46
46. Kisah Lalu
47
47. Anak Laki-laki Yang Menyebalkan
48
48. Makan Malam
49
49. Rembulan Malam
50
50. Parakang Kisah Nyata
51
51. Pulang
52
52. Apakah Parakang Itu Ada?
53
53. Kelahiran
54
54. Keong Tumis
55
55. Makan bersama.
56
56. Kematian Bayi Ria
57
57. Fitnah
58
58. Lemparan
59
59. Perkelahian
60
60. Lemparan Batu
61
61. Bakar
62
62. Pedih
63
63. Balas Dendam
64
64. Bunga Kamboja
65
65. Pulang Ke Rumah
66
66. Kehidupan Baru
67
67. Sarung
68
68. Tidur Di Dalam kesunyian
69
69. Mencuci Pakaian
70
70. Saoda Yang Melakukannya?
71
71. Saoda Yang Melakukannya
72
72. Saoda Yang Berubah
73
73. Nama Kerbau
74
74. Pulang
75
75. Kembali Bermimpi
76
76. Melihat Pelaku
77
77. Pinsan
78
78. Sebuah Rasa
79
79. Gadis yang Tuo suka
80
80. Pernikahan
81
81. Hari Yang Baik
82
82. Nyaris Ketahuan
83
83. Susana Yang Begitu Indah
84
84. Kasih Sayang
85
86. Bahri
86
87. Kotor
87
88. Kemana Saoda?
88
89. Kembali
89
90. Bingung
90
91. Tergiang Kejadian
91
92. Mimpi Yang Menyatu
92
93. Menenangkan Diri
93
94. Pernikahan Bahri
94
95. Tawaran
95
96. Tuo Ternyata....
96
97. Kabar Mengenai Parakang
97
98. Bagaimana Jika Aku adalah Parakang?
98
99. Penjelasan Tuo
99
100. Mual
100
101. Mangga Muda
101
102. Malam Jumat
102
103. Jalan Menuju Rumah Puang Banga.
103
104. Kejaran Anjing
104
105. Hutan Belantara
105
106. Jalan Dan Puang Banga
106
107. Membatalkan
107
108. Pulang
108
109. Alasan Saoda
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!