part 6

Tuan dave hanya diam menatap ke arah jingga yang terlihat sangat ketakutan

"Tuan Dave, aku mohon maafkan karyawan kami yang tidak sengaja menumpahkan minumannya." Ujar Prita yang juga merasa sangat takut.

"Maaf tuan, maaf...!" ujar Jingga kembali sambil menahan agar diri nya untuk tidak menangis. Jingga sangat tahu apa yang sudah dilakukannya adalah kesalahan yang sangat fatal.

Sebuah jas yang di jual di boutique Glamor yang paling murah itu seharga tiga puluh jutaan, dan Jingga sudah menebak bahwa yang di kenakan oleh tuan Dave pasti jas yang paling mahal di boutique ini.

"Nona apa kau tahu berapa harga jas ini?" ujar Dave dengan mata tajam menatap kearah wanita yang menundukkan kepalanya.

"Aku.. aku." Jingga terbata-bata tidak bisa meneruskan perkataannya.

Prita yang melihat temannya ketakutan tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Jingga, karena situasi Jingga yang berada di posisi yang salah.

"Bahkan dengan gaji kau bekerja disini selama satu tahun pun, tidak akan bisa membeli jas mahal ini." Dave berkata dengan nada suara yang mengejek.

Jingga yang merasa dihina langsung menatap ke arah pria dengan tatapan yang tajam.

"Aku tahu aku salah, tapi Tuan tidak perlu berbicara seperti itu!" seru Jingga.

"Ji." Prita berusaha menenangkan teman baiknya.

Namun Jingga yang tersulut emosi tidak mempedulikan Prita sama sekali.

"Menarik." Batin Dave dengan senyum tipis dibibirnya.

"Tuan, aku mohon tolong jangan di dengarkan apa yang dikatakan karyawan kami, dan sebagai managernya aku mohon maaf atas tindakannya tadi." Prita berusaha menengahi keduanya.

"Cih, untuk apa aku memaafkan wanita galak seperti dia!" ujar Dave dengan dingin. "Aku tidak mau tahu, kau harus mengganti jas ini dengan yang baru dengan model yang sama!"

"What? Bagaimana aku bisa mengganti jas itu? Uang dari mana?" gumam Jingga dalam hati dengan wajah yang panik

"Bagaimana nona?" Dave menatap wanita itu dengan tajam.

Sedangkan Jingga hanya diam tidak bisa menjawab perkataan Dave.

Prita juga ikut menatap pada jingga dengan rasa kasihan, ia ingin sekali membantu Jingga. Namun jumlah uang ditabungannya tidak ada setengahnya dari harga jas tersebut

Melihat wanita itu hanya diam saja, Dave langsung membuka dompetnya dan memberikan kartu namanya.

"Aku beri waktu dua hari, aku tunggu di perusahaanku." Dave langsung melepas jas yang dikenakannya, dan melemparnya dengan asal. Dengan tersenyum licik Dave pun meninggalkan boutique menuju mobil ferrari miliknya.

Setelah sampai di dalam mobilnya, Dave langsung menghubungi Jeny. Menceritakan apa yang terjadi di boutique dan meminta Jeny memecat wanita tersebut.

Sementara itu Jingga yang masih memegang kartu nama milk tuan Dave, hanya terdiam saja dengan pikiran yang sangat kacau.

"Jingga, bagaimana ini?" Prita khawatir nona Jeny akan marah, jika mengetahui insiden tadi.

Kring... kring.

Bunyi ponsel milik Prita membuat keduanya terkejut, dengan segera ia mengangkat panggilan tersebut dengan wajah yang panik. Karena yang menghubunginya adalah Nona Jeny, pemilik butik tempatnya bekerja

Setelah mendengar semua amarah dan caci maki yang dikeluarkan oleh Nona Jeny, akhirnya Prita bisa merasakan kelegaan saat nona Jeny menutup ponselnya. Ia kemudian menatap Jingga dengan sangat intens.

"Ji, tadi nona Jeny mengatakan mulai besok kau tidak lagi bekerja di sini." Ucap Prita dengan raut wajah yang sedih.

Terpopuler

Comments

💫ᵐᵃʰᵐᵘᵈᵃR𝓮𝓪ﺎᵐᵉ🦋💞

💫ᵐᵃʰᵐᵘᵈᵃR𝓮𝓪ﺎᵐᵉ🦋💞

nah kan Dave modus 🤣🤣

2024-02-24

0

HR_junior

HR_junior

jas itu habis km pakai lak km cuci kn Dave np harus minta ganti Bru..aneh2 aja ni laki..

2024-01-07

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

PDKT dg cara begitu Dave

2023-12-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!