Bagian 6

Pukul 00:15 malam. Radit terbangun dari tidurnya karena mendengar suara seseorang yang memanggil-manggil namanya.

“Radit.. Radit..” suara itu terdengar makin lirih di telinganya. Radit segera beranjak dari tempat tidurnya untuk mencari sumber suara, sebelum suara itu menghilang.

Ia melewati lorong-lorong gelap, langkahnya terus mengikuti suara yang terus menyebut namanya itu.

“Radit..” lagi, suara itu terus menyebut namanya.

“Siapa kamu?” teriak Radit. Bulu-bulu halus di seluruh tubuhnya meremang, ia merinding. Takut dan penasaran menjadi satu, tapi karena rasa penasarannya lebih besar. Radit pun memberanikan dirinya.

“Tunjukan wujud mu!” tantang Radit. Ia menepis rasa takut yang ada di hatinya.

Ia terus berjalan menelusuri lorong gelap itu. Hingga, ia sampai di ujung lorong. Di sana, ada seseorang yang sedang berdiri dan membelakanginya.

“Hey, siapa kamu?” tanya Radit dengan suara yang lantang. Sosok itu tidak bergeming, tetap diam di tempatnya berdiri, seperti patung.

Radit pun mendekati sosok itu. Dengan berani, ia menepuk pundak sosok yang ada di hadapannya itu.

Sosok itu berbalik, tampaklah wajah Cempaka. Tapi, sesaat kemudian wajah itu berubah menjadi wajah yang menyeramkan. Wajah yang hitam, dan penuh koreng, serta belatung yang bergoyang ria di wajah itu. Mata merahnya membuat Radit semakin terkejut dan ketakutan.

Radit berlari dan menjauh dari sosok menyeramkan itu. Tapi, saat Radit berlari, tiba-tiba sosok itu sudah ada di hadapannya sembari tertawa cekikikan.

“Hihihihi! Radit, mau kemana?” sosok itu mendekati Radit dan mencekiknya. Membuat Radit terus berteriak dengan susah payah.

“To-long..! Tolong!”

“Radit, Radit bangun!” Mama Retno menggoyangkan tubuh Radit.

Mama Retno terkejut mendengar jeritan serta teriakan Radit. Jadi, Mama Retno segera mengecek ke kamar putranya itu

Dan saat ia mengecek, ternyata Radit sedang tertidur. Tangannya di leher dan mulutnya terus berteriak dengan mata yang terpejam. Sudah bisa di pastikan, jika Radit mengalami mimpi buruk.

“Radit, bangun!” teriak Mama Retno, karena Radit sulit sekali di sadarkan.

“Mama!” Radit membuka matanya, ia segera bangkit dan duduk bersandar di sandaran ranjang.

’Fyuhh’ Radit menyeka keringat dingin yang ada di dahinya. “Ternyata Cuma mimpi!”

“Kamu mimpi apa?” tanya Mama Retno.

“Radit di kejar setan, Ma. Serem banget, Radit takut,” kata Radit dengan napas yang naik turun. “Mimpi itu seperti nyata, Ma.”

“Radit lihat, dimimpi itu, temen cewek Radit manggil-manggil nama Radit. Pas Radit samperin, dia berubah jadi hantu, Ma. Mukanya hitam, korengan dan di korengnya itu banyak belatungnya.” Jelas Radit. “Apa semua itu ada hubungannya sama temen baru Radit yang ada di kampus ya, Ma?”

“Itukan cuma mimpi, yang artinya bunga tidur. Udah gak usah mikir aneh-aneh, lagian kamu sih! Kebiasaan tidur saat waktu menjelang magrib,” Mama Retno mengusap punggung putranya itu. “Sekarang kamu bangun, ambil air wudhu terus shalat. Mumpung waktunya belum habis!” ujar Mama Retno. Setelah itu, ia meninggalkan putranya seorang diri.

Radit segera beranjak dari ranjangnya, dan bergegas menuju kamar mandi. Ia membasuh tubuhnya dan mengambil air wudhu.

.

.

.

Di meja makan, saat ini, Radit, Papa Harun dan Mama Retno sedang makan malam bersama.

Radit bertanya pada Papa-nya itu. “Pa, Papa pernah gak mimpi di datangi sama hantu?” tanya Radit.

“Pernah,” jawab Papa Harun dengan singkat.

“Tapi, yang datang menjelma jadi hantu itu temen kita sendiri, Pa. Dia kan masih hidup, kenapa datang dalam mimpi dengan menjelma jadi hantu?” tanya Radit. Ia merasa heran dengan mimpinya, pasalnya mimpi itu terasa nyata. Bahkan di lehernya tertinggal bekas cekikan yang berwarna biru memar. Ia sudah mengatakan pada Mamanya. Tapi, mamanya bilang tanda itu adalah bekas cekikan Radit sendiri.

Papa Harun terdiam, dulu ia juga sering mimpi buruk seperti itu. Tapi, semua mimpinya tidak mendapatkan tembusan. Saat ia sering mengalami mimpi buruk itu, ia sedang berada di Negeri seberang dan saat ia kembali Negeri asalnya, kekasih yang sering muncul di mimpinya itu telah menghilang dan sampai saat ini tidak di ketahui keberadaanya.

Setahun lebih ia mencari kesana kemari, tapi tidak ada petunjuk apa-apa yang ia dapatkan. Hingga, ia bertemu dengan Mama Retno, seorang gadis asal pesantren. Keluarga Mama Retno dan Papa Harun akhirnya sepakat untuk menjodohkan mereka. Setelah mereka menikah, lambat laun, mimpi buruk yang sering dialami Papa Harun tidak datang lagi. Ia pun bisa tidur dengan nyenyak.

.

.

.

BERSAMBUNG!

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓪𝓹𝓪 𝓒𝓮𝓶𝓹𝓪𝓴𝓪 𝔂𝓪 𝔂𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓾𝓵𝓪𝓱🤔🤔🤔

2022-10-14

0

𝗝⍣⃝Ⓜ️oonalisa✰😘💕

𝗝⍣⃝Ⓜ️oonalisa✰😘💕

Apa maksud Cempaka mengganggu Radit y🤔🤔🤔

2022-07-16

3

𝗝⍣⃝Ⓜ️oonalisa✰😘💕

𝗝⍣⃝Ⓜ️oonalisa✰😘💕

Untung cuma mimpi y...

2022-07-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!