Bab 2

Sudah tiga hari Alden berada di rumah sakit, dan selama tiga hari itu pula dia lupa mencharger handphonenya. Untungnya tadi pagi ia sempat, sehingga kini batrey handphonenya terisi penuh.

Malam ini Raya iseng membuka handphonenya, ada cukup banyak pesan yang masuk ke dalam handphonenya, salah satunya dari Kenzo dan dari sahabatnya, Rara. Karena penasaran dengan pesan yang dikirim Kenzo, Raya lebih dulu mengabaikan pesan yang dikirim Rara, dan lebih memilih membuka pesan dari Kenzo.

[Selamat Raya Giesella! Kau menjalankan tugas yang diberikan dengan sangat sangat sangat baik! Kini rumah tangga tersebut sudah hancur tak tersisa, berkat kerja kerasmu. Alden Reynoard Shiaparelli resmi diceraikan oleh istrinya, Diandra Latasha Jonshon. Kini SAHABAT RASA SAUDARAMU sudah pergi.]

Tubuh Raya sontak membeku, apa ia tidak salah baca? Atau Kenzo salah menyebutkan nama? Karena masih belum bisa mempercayai hal tersebut, buru-buru Raya membuka pesan yang baru saja dikirim oleh Rara.

[Gue adalah istri Alden. Rumah tangga yang lo hancurin adalah rumah tangga gue. Semua sudah direncanakan oleh Kenzo! Tapi gue udah bukan istri Alden, karena sekarang gue hanya mantan istrinya. Selamat! Kalian menang, dan gue kalah!]

*Foto*

Prangg

Alden yang mendengar suara benda yang terjatuh sontak berlari keluar dari kamar mandi. Ia benar-benar terkejut, ia berpikir terjadi sesuatu pada Raya.

"Lo kenapa?" tanya Alden khawatir.

Teryata bunyi benda yang terjatuh tadi adalah handphone Raya. Alden lalu mengambilnya meskipun sedikit heran, ia bertanya-tanya, kenapa Raya sampai menjatuhkan handphone miliknya.

"Aduhh Ray, kalo pegang handphone itu hati-hati dong," tegur Alden. Semenjak tau Raya adalah sahabat istrinya, Alden tidak pernah kembali memanggil Raya dengan panggilan Ella.

Raya tak menghiraukannya, ia masih di posisi sedang shock. Niat hati hanya ingin bermain handphone, tetapi ia justru melihat sesuatu yang membuatnya benar-benar terkejut.

Alden tak sengaja melihat gambar yang ada di handphone Raya. Karena merasa kenal dengan foto itu, ia lantas melihat kembali. Ternyata foto itu adalah foto pernikahan dirinya bersama dengan istrinya, Rara!

"Lo cemburu?" tanya Alden sedikit heran.

"Lo harus ingat kalo gue udah nggak memiliki perasaan sedikitpun ke lo. Gue hanya kasihan dan berniat membantu lo, hanya itu. Dan lo harus ingat, setelah ini gue nggak mau lo muncul di kehidupan gue lagi, karena gue akan hidup bahagia bersama istri gue setelah pertemuan terakhir ini!" Alden menekankan setiap katanya, pertanda ia benar-benar serius. Laki-laki itu masih mengira jika Raya sedang cemburu.

"D-dia istrimu?" Raya mengabaikan ucapan Alden, justru ia bertanya balik dengan wajah yang masih sangat shock.

"Iya, dia istriku. Istri yang sangat aku sayangi! Dia adalah wanita yang paling berharga di hidupku! Jadi, jangan pernah berharap aku akan kembali padamu, karena itu tidak akan mungkin!" jawab Alden.

"Diandra Latasha Jonshon. Jadi, istri kamu itu Rara?" lirih Raya. Raya benar-benar dibuat terkejut, bahkan badannya bergetar dengan hebat. Jiwanya benar-benar terguncang mengetahui jika rumah tangga yang ia hancurkan adalah rumah tangga sahabatnya sendiri.

"Iya, wanita yang kau kenalkan waktu itu adalah istriku," jawab Alden mantap.

"Kenapa kau tidak beritahu aku waktu itu! Kenapa kalian justru bertingkah seolah-olah tidak terjadi sesuatu?" teriak Raya menggelegar. Pantas saja Rara tau tentang pertemuan dirinya dan Alden, bahkan tentang ciuman hari itu, padahal dirinya tidak pernah bercerita apa pun perihal itu.

"Kenapa kau harus berteriak!" bentak Alden. Dirinya benar-benar dibuat terkejut mendengar teriakkan Raya yang sangat nyaring.

"I-istrimu sudah pergi Alden!" lirih Raya.

"Apa maksudmu berbicara seperti itu Raya! Jelas-jelas istriku mengatakan dia sudah memaafkan semuanya!" bentak Alden lagi. Alden benar-benar dibuat naik pitam mendengar ucapan Raya yang sembarangan. Jelas-jelas Rara sudah mengatakan jika ia memaafkan dirinya.

"Ini sudah direncanakan oleh Kenzo Alden! Aku tidak benar-benar sakit! Aku melakukan ini semua demi uang yang ditawarkan oleh Kenzo!" teriak Raya lagi.

"A-aku ti-tidak tau jika istrimu ternyata adalah Ra-Rara. Dan bisa saja yang membalas pesan itu bukan Rara, melainkan Kenzo," lirih Raya lagi, lalu sontak menangis, menyesali perbuatannya sendiri. Bagaimana mungkin ia tidak tau perihal siapa istri Alden, dan bagaimana mungkin dia tidak paham maksud Rara saat mereka bertiga bertemu saat itu.

Tubuh Alden sontak membeku mendengar penuturan Raya, apalagi saat mendengar jika sebenarnya Raya tidak benar-benar sakit, melainkan hanya berpura-pura untuk mendapatkan uang.

Kenzo? Seketika Alden teringat dengan nama itu. Bukankah dia adalah mahasiswanya dulu, yang pernah ia tampar dulu saat berusaha memaksa istrinya untuk ikut dia pulang?

"A-apa maksudmu?" tanya Alden terbata-bata.

Raya tidak menjawab, tapi ia terus menangis, bahkan menjambak rambutnya dengan sangat kuat.

Alden yang tidak mendapat jawaban dari Raya sontak mengambil handphonenya. Alangkah terkejutnya laki-laki itu saat melihat panggilan tak terjawab yang lebih dari seratus kali. Tiba-tiba pesan masuk dari nomor tidak dikenal tersebut.

Tubuh Alden sontak terjatuh saat membaca pesan tersebut. Ternyata itu pesan dari istrinya, dan yang membuatnya tidak mampu berdiri adalah, istrinya mengatakan jika ia sebentar lagi akan melahirkan, dan pesan itu dikirim dari tiga hari yang lalu. Lalu, apakah maksudnya Rara melahirkan sendiri? Tanpa dia di samping wanita itu?

[Rumah Sakit Pondok Indah, kamar nomor 22.]

Membaca pesan tersebut langsung membuat Alden bangkit berdiri. Sepertinya istrinya sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Laki-laki itu sontak menyeka air matanya, merasa tidak sabar ingin bertemu kedua anak kembarnya. Sebelum ia keluar, ia lebih dulu menatap tajam Raya.

"Setelah ini, akan ku pastikan membunuhmu Raya!" ucap Alden dingin dengan aura yang sangat mengerikan.

Setelah mengatakan kalimat itu, Alden lalu pergi dengan berlari kencang menuju parkiran. Tanpa basa-basi ia segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan maksimum. Air mata terus membasahi pipinya, membayangkan betapa sakitnya Rara melahirkan tanpa suami di sampingnya, tapi ia justru sedang merawat wanita lain. Wanita pembohong seperti Raya!

Alden pastikan akan menebus semua kesalahannya dengan cara apa pun.

"Sayang Mas minta maaf karena nggak ada di samping kamu saat melahirkan. Mas janji setelah ini kita akan hidup bahagia bersama buah hati kita" gumam Alden.

.

.

.

.

Jangan lupa tekan like-nya yaa😉

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

tipe laki2 g tegas hrsnya istri jd prioritas bukan mantan apapun keadaan nya wajib tu suami ada di samping istri

2023-09-01

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

ga sudi Alden

2022-11-26

0

Evi Yuliana Rinjani

Evi Yuliana Rinjani

mati aja lo alden... kesel gw...

2022-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!