Keesokan paginya Revan yang sudah siap berangkat ke-kantor, langkahnya terhenti setelah Mamanya menghentikan langkahnya.
"Mama? Ada apa Ma?"tanya Revan.
"Gini sayang, Mama cuma mau minta bantu sama kamu? Apa kamu sekarang lagi lagi mau berangkat kekantor?" tanya Mamanya.
"Iya Ma kebetulan sekarang Revan ingin ke kantor ada apa?"
"Gini sayang Mama cuma mau minta tolong, kamu bisa kan datang sebentar ke Restoran Tante Cassandra karena Mama ada oleh-oleh sedikit untuknya. Ini sebagai tanda terima kasih Mama karena kemaren Tante Cassandra sudah sangat membantu kelancaran resepsi pernikahan Adik kamu.
"Oh baiklah tidak masalah, Revan akan datang kesana nanti, tapi Tante Cassandra ada kan disana?" tanya baliknya.
"Dia biasanya selalu berjaga-jaga disana, sekalian Mama pesankan menu kesukaan Mama disana ya?" balasnya lagi.
"Baiklah Revan akan pesan nanti untuk Mama. Ya sudah Revan berangkat dulu ya?" balasnya sembari mencium telapak tangan Mamanya.
*
*
*
Perjalanan yang hanya menempuh tak sampai 30 menit lamanya segera Revan pun masuk, dia pun duduk disalah satu kursi sembari melihat-melihat keberadaan seseorang yang bernama Cassandra tersebut. Akan tetapi lirikannya yang belum juga ada tanda-tanda akan kehadirannya.
"Dimana Tante Cassandra? Kenapa dia tidak ada disini? Apa Mama salah kasih info ke aku?" gumam Revan yang merasa bingung. kemudian datanglah salah satu pelayan.
"Maaf Tuan muda sedang cari siapa?" tanya salah satu Pelayan.
"Kebetulan anda Mbak. Ini Mbak saya mau tanya apa Nyonya Cassandra ada disini? Saya ingin menemuinya?" tanyanya.
"Untuk saat ini Nyonya masih belum datang Tuan, kira-kira 20 menit lagi beliau akan datang," balasnya.
"Oh baiklah kalau hanya 20 menit lagi baiklah aku akan menunggunya," balasnya.
" Baiklah sambil menunggu? Tuan muda inggin makan atau minum apa? Biar saya ambilkan?" tanya balik pelayan itu.
"Mmm baiklah ambilkan saya air putih saja?" balasnya.
"Baiklah saya akan ambilkan. Ya sudah saya tinggal dulu?"
"Baiklah terima kasih!"
Revan yang masih menunggu akan kehadirannya, disisi lain Putri yang hari ini dia juga sedang bekerja ditempat ini, dia merasa tidak enak badan. Bahkan wajahnya juga kelihatan sangat pucat tapi dia tetap berusaha untuk tetap melanjutkan aktifitasnya.
"Kenapa kepalaku sakit banget. Aku gak boleh lemah aku harus semangat dan kuat, kamu harus kuat Putri," ucap Putri yang berusaha untuk kuat, hingga kemudian salah satu teman pelayannya pun datang.
"Tega ya kamu Put? Kamu tadi malam pulang-pulang gak ngasih tau kita asal tinggalin kita aja," kesal Salsa dengan memanyunkan bibirnya.
"Maaf ya karena tadi malam aku gak sempet ngasih tau kalian kalau aku pulang duluan. Soalnya tadi malam tiba-tiba aku merasa tidak enak badan jadi akhirnya aku memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberi tahu kalian dulu. Maaf ya?" balas Putri yang tiba-tiba dia merasa sakit.
"Ah ..."ucap Putri yang tiba-tiba nahan sakit di-kepalanya.
"Putri kamu kenapa?" tanya Salsa yang mulai cemas
"Putri kamu gak papa kan? Apa kamu sakit?" tanya Indah yang mulai merasa khawatir, sesekali dia pun memegang jidat Putri.
"Astaga Put, Badan kami panas banget mendingan sekarang kita ke-rumah sakit ya. Kamu harus periksa ke-dokter?"
"Engak aku gak papa kok, ini juga cuma panas demam biasa aja kok, lagian nanti kalau aku sudah minum obat pasti akan sembuh. Jadi mendingan aku disini aja?"balasnya menahan kuat.
"Astaga Put? Tapi badan kamu ini bener-bener demam, dan kamu gak boleh menyepelekan gitu aja, kamu harus periksa ke-dokter sekarang juga, kalau kamu gak mau apa aku sendiri yang harus paksa kamu untuk pergi ke-rumah sakit?"tegas Salsa.
"Udahlah aku ini gak papa lagi? Aku baik-baik saja kok. Udah mendingan kita lanjutin kerja lagi, nanti kalau Mbak Mili tau kita berbicara dia akan marah lagi," bujuknya.
"Tapi kamu beneran kuat kan?"tanya Indah nampak masih panik.
"Iya aku masih kuat kok. Oh iya apa yang kamu bawa itu? Apa itu akan kami kasih ke-pelanggan?" tanya Putri pada Salsa.
"Iya ini, aku akan mengantarnya pada pelanggan yang dimeja nomer 9," balas Salsa.
"Ya sudah sini biar aku aja yang nganter, kamu kan pasti capek karena sedari tadi gak ada waktu untuk beristirahat!.
"Apa kamu yakin?"tanya balik Salsa.
"Iya aku yakin, Sini?"
"Baiklah makasih ya?"
"Iya sama-sama, ya sudah aku antar dulu ya?"
"Iya baiklah kalau itu memang keputusan kamu!.
Karena tidak mengetahui jika seseorang yang menempati meja nomer 9 adalah Revan. Dengan santainya Putri pun menuju kearah meja tersebut untuk mengantar segelas air putih yang dia bawa bersama nampannya. Sedangkan Revan sendiri juga tidak menyadari jika Putri telah berada dibelakanganya. Putri yang sudah berada dekat dibelakang Orang yang berada dimeja nomer 9, tanpa curiga sama sekali,Putri pun akhirnya sampai juga. Sesampainya dia pun mengatakan.
"Ini Mas air putihnya?" ucap Putri kepada salah satu pelanggan yang berada dimeja nomer 9, seketika orang itu mengalihkan pandangannya kebelakang menatapnya, seketika Putri pun terkejut. Bahkan ekspresinya seketika berubah yang kemudian dia pun menciutkan alisnya.
"Revan?"
"Putri ...," balas Revan yang juga ikut berduri setelah melihat siapa orang yang ada dihadapannya ini.
"Astaga bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana bisa aku bisa bertemu dengan Revan lagi. Aku harus pergi dari sini?" batin Putri yang kemudian dia pun langsung pergi tanpa mengatakan sekata patah pun pada Revan yang sedari tadi melongo menatapnya. Melihat Putri yang tiba-tiba langsung pergi meninggalkannya tanpa diam lagi Revan langsung mengejarnya..
Tak sengaja bertemu dengan Revan, laki-laki yang ia hindari selama ini,Putri pun dengan berusaha untuk menghindarinya. Akan tetapi langkah kaki Putri terlalu lambat, yang akhirnya membuat Revan pun berhasil mengejar dan menemukannya, tanpa berkata Revan langsung menarik tangan Putri.
"Lepasin aku Revan. Lepasin aku!" ucap Putri yang dengan usahanya mau melepaskan genggaman tangan Revan, tapi usaha itu sia-sia saja.
"Gak aku gak akan lepasin kamu sebelum kamu bilang dan ngasih tau aku apa maksud kamu pergi dan menghindari-ku dengan cara seperti ini?"
"Udahlah Revan, diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi? Kita sudah tidak seperti dulu lagi. Dan anggap saja kita tidak lagi bertemu apa kamu mengerti jadi lepaskan aku ... lepaskan aku ...."
"Gak aku gak akan pernah lepasin kamu, selama ini aku sudah susah payah mencari kamu, tapi aku tak kunjung menemukan kamu. Terus giliran sekarang aku menemukan kamu? apa aku akan membiarkan kamu pergi begitu saja tidak!"
"Aku minta lepasin, Atau aku bakal melakukan cara kasar sama kamu?" ancamnya.
"Terserah. Aku gak perduli!
"Baiklah jika itu yang kamu inginkan!" balas Putri yang kemudian langsung mengigit tanggan Revan. Akibat gigitan itu. Revan pun merasa kesakitan, Setelah berhasil mengigit-nya, Putri yang berniat inggin pergi tiba-tiba dia merasa pusing, tak lama tubuhnya pun seketika tersungkur.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Rice Btamban
tetap semangat Thor
2022-07-11
1