Berada di kantin dalam satu meja yang sama. Akan tetapi nampak dari raut wajah Revan yang terlihat kesal.
"Kamu kenapa? Kenapa kamu malah bengong?" tanya Putri, Revan lalu menjewernya.
"Revan sakit apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menjewer-ku lepaskan aku ...lepaskan!"
"Ini baru awal jika nanti aku lihat kamu hanya diam, disaat ditindas seseorang aku bakal menjewer kamu lebih parah dari ini, paham?"tegas Revan mengancam.
"Tidak. Aku tidak paham!"
"Apa kamu bilang?"tegas Revan lagi.
"Iya ...iya ...aku paham. Kamu tuh kenapa sih sukanya marah-marah terus aku tidak apa-apa, lagian biar pun aku ditindas yang jelas seseorang yang menindas-ku dia adalah Sepupu-ku sendiri, jadi tidak masalah jika dia harus mempermalukan-ku dihadapan banyak orang tadi,"kata Putri dengan mudah.
"Kenapa Putri? Kenapa kamu selalu mengalah dari saudara sepupumu itu? Apa yang dia lakukan sudah sangatlah keterlaluan, jadi jika kamu semakin diam dia akan tambah semakin ngelunjak, jadi kamu harus melawannya apa kamu tidak punya keberanian untuk melawan?"tegas Revan mencoba menyadarkan sahabatnya untuk jangan mengalah.
"Aku tidak masalah jika dia akan terus-menerus menindas-ku, karena biar bagaimanapun juga dia adalah keluarga-ku, jadi aku tidak Masalah dengan perlakuannya terhadap-ku,"kata Putri yang lagi-lagi membuat Revan tak mempercayainya.
"Jujur kamu itu sebenarnya gila atau gimana sih? Apa kurang puas kamu dipermalukan dengan kasar seperti tadi?"tegurnya.
"Sudahlah aku lapar! Apa kamu mau mentraktir aku hari ini?" tanya Putri sedikit memohon.
"Baiklah aku akan mentraktir kamu silahkan pesan apa apa yang kamu mau," timpal Revan.
"Baiklah terima kasih ya. Sudahlah muka kamu jangan ditekuk kaya gitu jelek tahu," ledek Putri.
"Bodoh," balas Revan nampak masih terlihat kesal.
FLASHBACK
Pov Putri
Jika saja pada waktu itu aku tidak ikut Mama. Dan masih menetap disana mungkin hidupku tidak akan se-hancur ini. Revan ...Nina ...aku kangen sama kalian. Kira-kira apa yang sedang kalian lakukan sekarang?
Apa kalian paham dan merasakan kehancuran sahabat kalian ini? Apa kalian bisa merasakan jeritan hati seorang sahabat yang sedari kecil telah bersama kalian?
Hidup-ku sudahlah hancur. Selama ini aku hidup hanya dibuat mainan olehnya. Bahkan biar pun aku hanya anak titipan aku juga masih punya hati, tapi kenapa mereka sama sekali tidak ada paham akan perasaan-ku ini, kenapa?
Kenapa hidupku harus menderita seperti ini, jika banyak orang yang bisa merasakan apa arti itu bahagia, kenapa hanya aku orang yang terjebak didalam lembah penderitaan ini, sendiri.
Hidup bersama dengan seorang wanita itu seperti halnya hidup didalam jeruji besi, sekaligus awal kehancuran bagiku setelah beberapa tahun yang lalu Mama dan Papa meninggalkanku untuk selama-lamanya, klau titipkan aku pada saudari Mama semuanya sudah berubah.
Sifat dan perlakukan mereka terhadapku seketika berubah, bahkan dia hanya menganggap-ku layaknya seperti hewan yang tidak ada gunanya dan hanya akan jadi bahan siksaan. Yang selalu ia kurung didalam kamar tanpa beralas yang hanya menyisakan selembar karpet tipis beserta selimut.
Ingin sekali aku melarikan diri, tapi aku tidak bisa. Sadar jika ijazah-ku masih ia pegang Mama membuat-ku bingung kemana dan dengan siapa aku harus meminta pertolongan.
Berjalan tanpa adanya tenaga yang kuat sekaligus tujuan yang akan ia tuju, ia melihat sebuah jembatan yang bawahnya sudah teraliri sungai yang sangat deras. Lantas menghampiri sungai tersebut.
Pov Putri
Sekarang hidupku sudahlah hancur, jadi untuk apa aku masih bertahan hidup jika hidupku hanya akan jadi taruhan seperti ini.
Mama ...Papa... Putri kangen sama Mama. Putri kangen sama Papa, tapi kalian tenang saja hanya menghitung menit maka Putri akan berkumpul dengan Mama dan Papa, tunggu putri ...."
Berdiri tepat diatas batu besar dan berdiri diatas sungai yang mengalir dengan sangat deras, putri melambaikan kedua tangannya yang kemudian ia memejamkan kedua matanya dengan tersenyum lepas, hingga tinggal selangkah lagi Putri akan melangkah, sungai ini akan jadi saksi tiadanya seorang wanita cantik dan berambut panjang tersebut.
Akan tetapi niat yang Putri rencanakan telah gagal total, setelah ada seseorang yang tiba-tiba menarik tangan Putri dari belakang, dengan tarikan kerasnya membuat dirinya berbalik terjatuh.
Bruak...
Suara jatuhan terdengar, melihat dirinya gagal melakukan tindakan bun*h di*i yang hendak ia lakukan barusan. Putri menatap balik sosok seseorang yang berdiri tegak didepannya dengan menunjukkan raut wajah geramnya.
Akan tetapi melihat sesosok orang itu, wajah Putri seketika menjadi memerah dengan diselimuti rasa terkejutnya yang sangat dalam.
Bahkan dirinya yang mampu untuk berkedip maupun mengatakan sepatah katapun lagi kepada seorang yang berdiri tepat dihadapannya.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Senajudifa
siaps itu
2022-07-29
1
𝓓𝓮𝓪
tnx udah mampir, makasih sarannya aku gak mau kasih saran balik kok takut buat author tersinggung 😇
2022-06-27
1