Part 3

Seharian ini aku tak melihat laki-laki yang menabrakku kemarin. Apakah dia melarikan diri? tidak! tidak mungkin dia melarikan diri, sedangkan dia sudah memberiku banyak uang kemarin malam.

Apa mungkin semua uang itu palsu?

Aku bergegas meraih amplop berisi uang 30 juta tadi malam dan memeriksa keasliannya. Tapi sepertinya semua uang ini memang asli.

Siang itu hanya ada perawat yang terus memberikanku obat pereda nyeri dan vitamin. Setelah itu dia langsung pulang tanpa basa basi.

Lama aku menunggu laki-laki itu pulang hingga pukul 21.00. Ku dengar seseorang membuka kamar yang memang tak dikunci.

"Bagaiman keadaan kamu? apa kamu sudah bisa berjalan?"

"Aku bisa berjalan, tapi hanya ke kamar mandi saja. Itupun dengan sekuat tenaga." Kataku tanpa melihatnya.

Dia keluar sebentar dan kembali masuk ke kamar. Kulihat dia membawa nasi kotak dan camilan. Dia membuka nasi dan bersiap menyuapiku.

"Ayo makan, buka mulutmu!" katanya sambil berusaha menyuapiku.

"Aku bisa makan sendiri. Kamu letakkan saja nasinya." kataku dengan cuek, sebenarnya aku sangat malu.

"Semua perempuan sama saja, dapat yang cuek begini. Cuek-cuek butuh! dapat yang cantik cuma mau harta saja!" katanya agak geram.

"Apa? kalau kamu nggak niat, letakkan saja. Aku kan sudah bilang bisa makan sendiri." Ucapku masih dengan keras kepala.

"Sudahlah buka saja mulutmu cepat. Aku nggak mau kamu mati di dalam kamar kostku! kamu lihat aku capek pulang bekerja, mengurus banyak hal. Dan harus merawatmu juga. Kuharap kamu nggak mempersulit aku, sekarang buka mulutmu dan makanlah!" Ucapnya dengan emosi.

Kali ini kubuka mulutku dan membiarkannya menyuapiku. Melihat dia yang tulus merawatku, terlebih lagi dia juga memberiku uang yang banyak. Sekarang aku yakin dia memang laki-laki yang bertanggung jawab.

Kulihat dia memakai kemeja yang rapi, tapi rambutnya acak-acakan. Sepertinya benar yang dia katakan, sepertinya banyak masalah di tempat kerjanya. Harum parfumnya juga sudah berubah bercampur dengan keringat.

Laki-laki itu telah selesai menyuapiku. Kini dia terbaring di samping ranjang ku tak lama kemudian dia mendengkur. Nasi kotak yang dibawakannya masih tersisa dua buah. Dia pasti belum makan malam ini.

Ingin kubangunkan dia untuk makan, tapi aku takut kalau dia nanti akan emosi kembali. Jadi kubiarkan saja dia tertidur pulas mendengkur.

Tengah malam aku terbangun, kulihat laki-laki itu sudah tak ada. Nasi kotaknya hanya tersisa kotaknya saja. Rupanya tadi dia bangun untuk makan. Kudengar lagi dengkurannya diluar kamar. Aku lega, dia masih ada. Karena sebenarnya aku juga takut kalau aku harus terus ditinggal tanpa bisa melakukan apa-apa.

Keesokan pagi, dia bangun dan mandi pagi-pagi sekali. Aku berusaha untuk bangkit dan mencoba berjalan untuk melemaskan kakiku.

Aku berjalan hampir keseluruh ruangan kostnya. Ternyata kostnya lumayan besar. Ada dua kamar, satu kamar mandi dan juga ruang tamu. Kamarnya terasa nyaman dengan AC yang disetel 19 derajat. Pastilah mahal harga kost ini. Aku takkan sanggup membayarnya, fikirku.

Tak berapa lama laki-laki itu keluar kamar mandi. Hanya setengah badannya yang tertutupi handuk. Aku terkejut dan dia juga tak kalah terkejut.

"Kamu ngapain disni? memangnya kamu sudah bisa jalan?" tanyanya yang sudah terlihat sangat segar dibandingkan tadi malam yang kelihatan sangat kusut.

"A-aku, mau melemaskan kaki. Berbaring terus rasanya semakin kaku." kataku sambil menuju kamarku kembali.

Dia juga masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti bajunya. Setelah beberapa saat, dia menghampiriku.

"Sebentar lagi makanan catering datang, kamu makan saja. Aku akan pulang laulrut malam lagi."

"Kamu kerja apa sampai larut malam?" tanyaku dengan wajah cuek.

"Kerjaanku banyak, ceritanya nanti saja. Aku buru-buru," ucapnya dengan cepat. Sepertinya dia memang buru-buru. "Ini pakaian untuk kamu, sudah dua hari dua malam kamu pakai baju itu. Sekarang gantilah!" ucapnya sambil memberikanku paperbag berisi penuh pakaian wanita.

Dia langsung pergi meninggalkanku, seperti biasa dia tidak mengunci pintunya sama sekali.

Berhari-hari hanya berbaring di kamar membuatku suntuk. Badanku yang sudah penuh luka lecet dan memar bukannya sembuh malah semakin kaku.

Aku berfikir harus keluar dari kost-kostan ini untuk mencari udara segar. Kucoba berjalan meskipun menahan sakit dan rasa kaku. Kulewati kamarku dan kamar laki-laki itu. Kulihat sekilas dikamarnya ada springbed kecil dan 2 lemari yang sangat cantik berukuran besa Lemari itu berharga lumayan mahal, aku saja hampir membeli lemari pakaian dari stainless itu namun batal karena uangku kurang. Akhirnya aku membeli lemari berukuran kecil sesuai dengan uang yang kupunya.

Setelah melewati kamarnya, di ruang tamu kulihat lagi ada televisi berukuran 42 in. Di depannya ada 2 buah ambal berwarna biru gambar bola. Kemudian ada kasur khusus menonton televisi. Sepertinya dia memperhatikan perabotan rumah dengan baik.

Aku sudah didepan pintu dan memegang gagangnya hendak membuka, tiba-tiba seseorang membuka pintu dengan kasar dan membuatku terdorong ke dinding.

Aaakkkhhh!

Aku terpental ke dinding oleh kuatnya dorongan dari luar.

"Asataga, kamu disana?!" laki-laki itu terkejut melihatku yang terduduk meringis kesakitan.

Dia menolongku bangkit dan membopongku kembali ke kamarku.

"Ngapain kamu di belakang pintu? kamu mau keluar?" tanyanya dengan heran.

Aku hanya mengangguk saja.

"Lebih baik kamu disini saja, mana ada orang sakit terus jalan-jalan kesana kemari?" katanya mengomeliku.

"Memangnya aku ini peliharaanmu apa?" kataku ketus.

"Kamu itu, sudah sakit masih saja ketus! sekarang katakan nama kamu siapa?"

Aku terdiam sejenak mendengar perkataannya, "Dewi, nama ku Dewi. Jadi, siapa namamu?"

"Namaku Briyan. Dewi, saya mau kamu tetap di dalam kost saja sampai kamu sembuh. Kalau butuh sesuatu telpon saja saya." katanya mengeluarkan bungkusan plastik berisi hand phone baru yang masih tersegel dalam kotak.

Aku tertegun melihat ponsel baru di hadapanku, "Ini punya kamu?" tanyaku heran.

"Bukan, ponsel ini sekarang milikmu. Ponselmu sudah rusak parah, masukkanlah sim cardnya kedalam ponsel baru ini," katanya sambil beranjak meninggalkanku.

Tak berapa lama kudengar air keran kamar mandi mengalir dan suara pintunya tertutup.

Aku heran, bukankah dia bilang akan pulang larut malam, sementara sekarang baru pukul 3 sore.

Aku juga masih terheran dengan ponsel baru yang diberikannya. Selama ini aku belum pernah menerima hadiah dari siapapun. Semua benda yang kumiliki adalah hasil kerja kerasku. Aku bahkan belum sempat mengatakan terima kasih padanya.

Kuambil ponsel lamaku yang sudah hancur tak bisa digunakan, dan mengambil sim cardnya. Setelah itu ku masukkan ke dalam ponsel baruku.

Tak lam kemudian ada banyak pesan dari teman-teman kerjaku dan juga dari manejer di tempatku bekerja. Aku mencoba menghubungi manejerku dan menjelaskan apa yang sudah terjadi padaku. Tapi manejer tak memberikanku toleransi dan memecatku karena tak ada kabar selama satu Minggu lebih.

Hanya air mata yang mengalir dipipiku. Beginikah rasanya dipecat dari pekerjaan. Andai saja Briyan tak memberiku uang dan ponsel baru, hari ini dia pasti akan jadi sasaran amarahku.

Setelah mengenakan pakaian, Briyan menghampiriku sambil membawa kotak makanan. Dia heran melihat mataku yang sembab akibat menangis.

"Kamu kenapa?" tanyanya heran sambil meletakkan kotak makanan yang dibawanya.

"Aku dipecat," jawabku masih dengan hati yang sakit.

"Yasudah, cari saja pekerjaan yang lain," ujarnya santai.

"Mencari pekerjaan itu tidak mudah."

"Setelah kamu sembuh nanti bekerjalah di perusaan tempatku bekerja, disana masih membutuhkan karyawan." katanya sambil membuka kotak nasi dan mulai makan.

"Benarkah?"

"Ya, makanlah dulu cepat. Kita bahas pekerjaan kalau kamu sudah sembuh." katanya sambil memberikan kotak nasi ke pangkuanku. Sore itu kami makan bersama.

Terpopuler

Comments

🤗🤗

🤗🤗

ok eke lanjut bacanya

2022-08-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!