Bab 2

Pukul 23:38 malam kediaman Aelion.

Damian merongrong pada Ziyel, tidak seperti biasanya dia hanya akan meminta sesuatu dengan nada penuh perintah dan tak acuh.

Kali ini dia merengek dan sedikit mengeluarkan sifat terpendamnya. Damian mengguncang bahu Ziyel yang sedang bermesraan dengan istrinya.

"Papaaaaa, Dami mau Queen! Pokoknya Papa harus lakuin sesuatu biar Queenze jadi milik Dami!!" Rengeknya dengan banyak paksaan di dalamnya.

Ziyel menarik napas dalam, kenapa Putra dinginnya jadi gini dah. Baru 1 hari sekolah otaknya uda rada sableng. "Kamu kira cewek yang namanya Queen itu barang apa, usaha sendiri sana" Ketus Ziyel.

Dan kembali bermesraan, Damian merengut kesal dan menghentakan kakinya ke lantai. Lalu berjalan cepat menuju kamarnya yang ada di lantai 2 disertai gerutuan menyebalkan.

"Dami mau Queen pun gak dikasih! Huh! Papa pelit" Gerutunya kesal.

"Semangat Dami! Kalau Queenze jual mahal, kamu tawar sampai murah! Semangat!!" Damian berusaha menyemangati dirinya sendiri. Dia tak pernah merasakan perasaan ingin memiliki sebesar ini.

Biasanya oranglah yang menggebu ingin memiliki Damian, tapi kini Damianlah yang menggebu ingin memiliki seseorang.

Damian yakin, besok akan semakin indah dari hari ini. Masa tadi Damian diabaikan terus sama Queenze, Queenze bagai tak melihat babang ganteng yang bernama Damian duduk di sebelahnya.

Damian merasa kegantengannya sudah menurun 0,1 persen. Sampai membuat Queenze tak tertarik padanya. Memang perempuan yang suka jual mahal terlihat elegan ketimbang yang jual murah.

Ups canda jual murah👀.

Apa yang harus dia berikan pada Queenze besok, agar gadis itu cepat luluh dan sadar pada sosok tampan seperti Damian ini.

"Ah, benar. Aku berikan itu saja, cewek kan suka barang mahal" Oke Damian, ingat satu hal. Queenze bukan cewek yang suka barang mahap, semoga kamu gak di tendang sama dia.

.

.

.

Damian berjalan dengan semangat yang amat membara, dia sudah membawa barang yang sekiranya akan membuat Queenze senang terhadapnya.

Remaja yang baru merasakan jatuh cinta itu tak melepas senyuman indahnya. Dia berjalan memasuki kelas dan mendekati mejanya, Queenze hari ini tidak terlambat.

Damian segera meletakan benda itu dan menyapa Queenze "Pagi Queen~" Sapa Damian lembut. Queenze yang tadinya sedang bermain ular mendongak, dan menatap datar Damian.

"Ape?" Tanya nya ogah-ogahan, dari kemaren ni orang ngerusuhin dia mulu. Mirip debcolector tau gak, risih Queenze jadinya. Damian melebarkan senyumnya begitu mendapat respon semi positive.

Dia mendekatkan kotak tadi "Ini untuk kamu" Ucap Damian semangat.

Damian berpindah dan duduk di kursinya, menopang wajahnya dan menatap Queenze penuh binar. Queenze merasa sinar-sinar dari binar mata Damian menerpa wajahnya.

"Lo ngapai ngasih gue airpod? Ini kan mahal ngab" Gerutu Queenze seraya memegang kotak kecil itu. Damian mengibaskan tangannya "Itu menang give away, aku gak beli hehehe" Jawab Damian santai.

Queenze ingin tak percaya, tapi kata Gerald kalau ada rejeki jangan di tolak "Oke, makasih ya. Btw nama lo siapa" Tanya Queenze seraya menyimpan kotak berharga itu ke tasnya.

Damian semakin menebarkan sinar binar matanya, semyum manis masih terbentuk apik di bibirnya "Nama aku Damian Aelion, panggil aku Dami" Ujar Damian.

Damian hanya tak sadar, jika seluruh pasang mata di kelas tengah menatapnya "Perasaan semalam dia nyuruh kita manggil dia Ian deh" Gumam Gadis yang bernama Milky Aprillina.

"Gue gatau, gue gaperduli" Celetuk teman sebangkunya. Milky memandangnya sinis dan mencubit pinggangnya.

"Anjer! Sakit babi!!"

"Ya lo ngeselin Harpi, jadi gue cubit aja" Remaja yang dipanggil Harpi itu menggeram marah dan mencubit kedua pipi Milky "Tangan lo geratil banget" Ucapnya geram.

Milky ber aduh ria, dan Harvy melepas cubitannya saat pipi Milky sudah memerah. Btw nama lengkap sekolah mereka itu HarMil Candayana High School.

"Harpi babi!!"

"Milky bangsat!!"

"APE LO BILANG ANJROT!!"

"GUE BILANG LO BABI!!"

Oke semua, abaikan saja pertengkaran rumah tangga mereka. Kita berfokus pada Dami- oh maaf gausah.

Damian sedang gembira karena pujaan hatinya memberikannya senyum walau hanya setengah saja. Tak masalah, bagi Damian itu suatu kemajuan yang signifikan.

Dan besok Damian akan berusaha lebih keras lagi dalam mendekati Queenze. Sekeras perut berkotak milik Papanya itu.

Hohoooo.

Tbc..

Terpopuler

Comments

....

....

kisahnya unik ... seru, serem, lucu, dan cute2 gmna gtu

2022-08-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!