5. Perasaan Sesaat

Hari-hari ku PKL bersama junior-junior sangat menyenangkan saking menyenangkan nya aku sampai lupa dengan kesedihan ku, Setiap hari kami menjalani masa-masa PKL dengan penuh keceriaan di tambah kedekatan ku dengan Aulia. Sebenarnya aku merasakan hal yang berbeda tetapi aku tidak mendalami hal tersebut karena aku sadar diri dengan keadaan ku dan Aulia pun juga mempunyai kekasih lagi pula aku juga tidak mau berprasangka atau berfikir Aulia suka padaku secara dari segi usia dan status tapi Aulia memang begitu perhatian padaku hanya saja aku tidak mau di anggap sebagai janda yang gampangan jadi aku hanya mengganggap hubungan kami hanya rekan PKL saja.

Tak terlepas dari itu aku seakan mempunyai kekuatan dan semangat yang baru dalam menjalani kehidupanku, Aku tidak lagi merasa kesepian dan merasa hampa karena adanya teman-teman yang begitu care padaku, Aku sangat bersyukur dengan hidup ku saat ini dan aku cukup menjalani nya dengan baik.

Dua bulan berlalu masa PKL ku telah usai dan kelompok ku akan menjalani PKL selanjut nya di tempat lain tetapi sebelum kami menjalani PKL selanjutnya ada libur selama satu minggu.

" Ya ampun akhirnya kita libur juga ya". ucapku merasa senang

" Iya kan. jadi kapan lo pulang kak". ucap Aulia menyambung perkataan ku

" Besok mungkin". ucapku menjawab pertanyaan Aulia

" Cepat Amat, main dulu lah kita sebelum pulang". ucap Aulia semangat di barengi dengan hasutan dari teman-teman

" Gue kagak ikut dulu deh udah kangen sama anak-anak, Kalian main aja". ucapku sembari beranjak bermaksud mau balik ke mes

" Ah enggak seru lah kak, Ayo lah". ucap Aulia sedikit merengek

" Gue enggak bisa kalau besok, Lain kali aja ya". ucapku kembali menolak

" Ayok lah kak, Enggak asyik enggak ada Lo". ucap Aulia meminta sekali lagi

" Ih Lo ya, ya udah tapi sore nya gue pulang ya". ucapku terpaksa

" Yes. okay nanti kita bareng pulang nya ya". ucapnya sambil tersenyum dan bangun dari tempat duduk nya.

Pada saat aku mau berjalan menuju mes tiba-tiba suara klakson mobil menghampiri, aku terperanjat memegang dada karena saking kagetnya.

" Ayo masuk gue anterin". Kata seseorang di balik kaca mobil yang ternyata adalah Aulia

" Ya ampun gila Lo ya, kaget gue njir". Ucapku sambil masih memegang dada

" Haha maaf". ucapnya sambil menggaruk kepala yang sepertinya tidak gatal

" Lanjut aja orang Deket kok ngapain pake mobil". ucapnya sembari berjalan

" Hayo kak". kata nya sambil terus memaksa

Akhirnya aku pun naik ke mobil aulia karena tidak enak di paksa terus tapi sebenarnya kalau aku jalan juga tidak masalah karena jarak nya sangat deket mungkin 20 langkah juga sampai.

Tiba-tiba mataku terbelalak dan merasa kaget karena arah mobil Aulia tidak berbelok ke arah mes tetapi berputar arah.

" Loh. ini mau ke mana ?". Tanya ku kaget

" Kita jalan-jalan dulu ya kak, Gue lapar belum makan ". ucap Aulia sembari memegang perutnya.

" Ya ampun, terus kita mau kemana? lagian enggak Lo bilang sih tadi". ucapku pada Aulia sambil menepuk lengannya

Aulia hanya tersenyum tipis kemudian kami pun bercerita dan bercanda di atas mobil sampai tiba kami di sebuah tempat makan yaitu pecel lele favorite Aulia.

" Ayok". ajak Aulia

Kami pun keluar dan memesan makanan tetapi aku hanya memesan minum saja karena masih kenyang.

" Loh kok enggak pesan sih". ucap Aulia sedikit membentak

" Enggak gue masih kenyang, Lo aja yang makan". ucapku

" Ah enggak jadi lah". ucapnya cemberut

" Loh kenapa kan udah di pesan". ucapku kembali

" Kalau Lo enggak makan gue juga enggak makan". ucapnya mengancam

" Ih apaan sih". ucapku sambil mengerutkan kening

Setelah beberapa menit berdebat akhirnya aku mengalah dan memesan satu porsi makanan sama seperti Aulia dan barulah setelah itu Aulia tidak rewel dan kembali bercanda lagi.

Hampir dua jam kami makan sambil bersenda gurau dan jam pun menunjukan pukul 21.00 dan aku pun meminta untuk pulang ke mes karena sudah agak capek pengen istirahat

" Ayok kita pulang". Ajaku kepada Aulia

" Ayok". ucap Aulia

Aulia membayar makanan dan pada saat aku mau memberikan uang makan ku Aulia tidak mau menerima tapi aku terus memaksanya namun tetap Aulia tidak mau mengambil uang nya.

Sesampai di mes semua teman-teman tersenyum sambil menunjukan ekspresi yang berbeda, ada yang mendehem seperti keselek biji salak, ada juga yang menyindir sambil tersenyum, ada juga yang mengejek seakan aku punya kesalahan kepada mereka. Aku bertanya- tanya pada diriku sendiri dan heran dengan sikap teman-temanku akhirnya dengan rasa penasaran aku pun bertanya pada salah satu teman sekamarku tentang apa yang terjadi sama teman-teman.

" Sil. anak-anak pada kenapa ya? pas gue masuk mereka pada aneh dan kayak nyindir gue gitu". Ucap ku penasaran

" Hahaha, Lo enggak tau kenapa kak?". ucapnya sambil mengejek

" Yeh, Lo juga sama kayak orang-orang itu ya ngejek gue". ucapku kesal

" Hahaha, Lo tau mereka tidak apa-apa tapi pertanyaan nya sekarang Lo sama Aulia ada apa?". ucapnya sambil tertawa terbahak-bahak

" Hah, Gue sama Aulia ". ucapku kaget sampai bengong

" Iya kak". ucapnya kembali sambil tertawa kencang

Akhirnya aku mengerti kenapa semua orang jadi aneh karena mereka menyangka aku dan Aulia ada apa-apa, Aku hanya tersenyum dan tidak percaya karena itu tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi tanpa menunggu dan penasaran berkepanjangan lagi aku langsung packing karena besok mau pulang kampung setelah selesai aku langsung istirahat.

Keesokan harinya seperti perjanjian kami semua kelompok PKL sebelum pulang ke rumah masing-masing mau jalan-jalan dulu ke tempat wisata terdekat. Setelah klakson Aulia berbunyi kami pun pada wanita keluar dan aku langsung naik di depan dan teman-teman yang lain belakang sampai salah satu dari mereka berbicara

" Kak aku aja yang di depan soalnya di belakang enggak muat ". ucap salah satu dari mereka

" Udah lah kan cuma sebentar muat-muatin aja". ucap Aulia menjawab

Mendengar itu dia hanya cemberut dan saat aku melihat ke belakang dia memalingkan muka seperti tidak suka. Aku merasa tidak enak jadi aku putuskan untuk di belakang saja

" Ya udah sil, Lo di sini aja biar gue pindah ke belakang". ucapku tidak enak tetapi malah di bantah sama Aulia

" Udah enggak apa-apa di depan aja sebentar aja kok". Ucap Aulia

Kami pun yang di dalam mobil terdiam tanpa ada yang berbicara sampai salah satu dari kami berteriak mengejek.

" Cieee, sil Lo enggak bakalan menggantikan posisi tempat duduk kak salsa karena yang di depan itu khusus buat kak salsa ". ucap salah satu teman ku yang julid

Mendengar pernyataan dia semua orang di atas mobil itu tertawa dan membuat Sisil semakin kesal dan diam seribu bahasa.

Setelah seharian bermain tidak terasa matahari mulai terbenam dan kami pun bersiap-siap untuk pulang tetapi hari sudah mulai gelap jadi aku putuskan untuk besok pagi pulang ke rumah, Aku merasa sedikit kesal terlebih semua ini terjadi karena Aulia yang mengulur-ulur waktu sehingga aku gagal lagi untuk pulang.

Sesampainya di mes semua orang pun turun termasuk aku juga mau turun tapi pada saat aku mau membuka pintu mobil Aulia menahan ku dan berkata

" Sa. bisakah kita pergi sebentar". ucapnya sambil memegang tangan ku

Aku terperangah dan menatap lekat adik kelas ku itu terlebih saat dia memanggilku dengan sebutan nama saja tanpa di awali dengan kata "kak", Aku terdiam sejenak dan aku bertanya

" Ada apa dek? Emang kita mau kemana lagi?". ucapku santai padahal dalam hatiku jedag jedug.

" Enggak ada apa-apa, Gue cuma mau ajak Lo jalan-jalan saja". ucapnya lesu sambil memegang setir mobil.

Dengan menghela nafas panjang aku pun menyetujui keinginan Aulia yang kesekian kalinya.

Disepanjang jalan dia terus bercerita tentang pacar nya yang jauh di luar kota dan aku baru tahu ternyata Aulia lagi galau dengan kondisi percintaan nya karena komunikasi dia dengan pacar nya mulai renggang jadi kenapa akhir-akhir ini dia galau dan ngajak aku pergi itu di sebabkan karena LDR bukan karena Aulia suka padaku tapi di balik kegalauan aulia aku sedikit lega dan plong Karen prasangka ku selama ini salah terhadap Aulia.

Setelah beberapa jam akhirnya kami pun kembali ke mes tanpa memperdulikan teman-teman yang menggosipkan ku aku langsung tarik selimut dan tidur.

Keesokan hari nya aku terbangun lebih awal sekitar pukul 05.00, Dengan mata yang masih 5 Watt Aku ke toilet untuk mengambil wudhu kemudian langsung shalat subuh setelah itu aku melanjutkan packing ku yg tertunda kurang lebih setengah jam barang-barang ku sudah siap dan aku letakan di dekat pintu keluar.

Aku ke dapur membuat kopi dan sarapan pagi kemudian duduk sebentar di meja dapur sambil menatap keluar pintu dapur.

Braaakkkkkkkk

Seketika lamunanku buyar mendengar suara gebrakan meja, Aku menoleh ke belakang hendak memukul asal suara gebrakan itu tapi ternyata itu adalah Lidia adek junior ku.

" Ih.... Lo ngagetin gue aja anj....". Ucapku sambil memegang dada sekaligus masih kaget dengan gebrakan Lidia tadi.

" Yeey lagian Lo dari tadi gue panggil kagak denger makanya gue kagetin aja. hehehe ". ucapnya tanpa dosa dan langsung masuk ke kamar mandi.

Kopi dan sarapan ku sudah habis dan waktunya aku mandi dan beres-beres pulang tiba-tiba

dretttttt dretttttt

Pesan balon dari hp ku muncul dan itu dari Aulia

"Kak jam 8 aku jemput ya kita pulang bareng". Tulis Aulia di pesan tersebut

Aku lihat pesan itu tapi tidak ku balas hanya baca dari pesan balon tanpa membuka nya, Sebenarnya dalam hati ada perasaan senang tapi aku kembali lagi bahwa itu hanya perasaan senang sesaat saja aku juga tidak mau memikirkan hal yang lebih jauh lagi karena sekarang aku harus fokus pada keluarga ku dan memang tidak mungkin aku dan Aulia**********

"Ah sudahlah. Gue kenapa sih. Please sa jangan berfikir yang aneh-aneh sekarang waktu nya elo fokus". Lirik ku berbicara pada diriku sendiri

Setelah selesai mandi aku langsung dandan dan membereskan tempat tidur ku, di saat aku sudah siap-siap temen-temen ku masih pada santai di tempat tidur sambil main hp.

" Kak, Lo dah siap mau pulang sekarang". Ucap salah satu teman sekamarku

" Iya nih". Jawab ku pelan takut membangunkan temen yang masih tidur

" Jadi Lo pulang sama siapa?" tanya nya kembali

" Ehm sam......" Jawaban ku terhanti oleh suara klakson di luar sana yang tak lain adalah Aulia.

Tanpa kata-kata aku menunjuk keluar memberikan kode dengan siapa aku pulang.

Teman-teman yang tadinya tidur pun terbangun mendengar klakson panjang yang di buat oleh Aulia dan mereka pun berbondong ke teras termasuk aku yang sudah siap berangkat.

Aulia menyapa kami yang berdiri di depan pintu mes dan langsung mengambil barang-barang ku tanpa berkata padaku terlebih dahulu sedangkan aku hanya diam menonton dan temen-temen di sana juga hanya terdiam melihat nya dan memandang sinis kepadaku seolah mereka tidak menyukai.

" Aulia. kok lu cepet banget sih datengnya. Gue numpang pulang juga dong". ucap salah satu temen ku

" Iya gue juga numpang dong tapi gue siap-siap dulu ya". sambung teman satu lagi.

" Aduh gue buru-buru udah di tungguin bokap soalnya makanya gue pagi-pagi". Ucap Aulia sembari memasukan barang terakhir ku ke bagasi mobilnya

" Ya elah tungguin sih. lagian Lo enggak bilang pagi-pagi sih". ucap nya kembali sambil cemberut

" Enggak bisa gue buru-buru elo pake bus aja. Ayo kak sa". Ucap nya kepada temen ku sambil merangkul ku dan memboyong ku ke mobil. Aku hanya terdiam melihat perlakuan Aulia padaku.

" Aku duluan ya teman-teman ". ucapku sedikit tidak enak

Mereka hanya mengangguk dan mendehem saja mendengar ku pamit dan hanya beberapa orang yang respon

Diperjalanan tidak banyak yang kami bicarakan kami hanya membahas hal yang penting-penting saja dan rasa canggung pun menghantui kami yang biasanya berkoar sekarang lebih banyak diam begitu pun Aulia juga seperti itu, Entah lah harus bagaimana !!!

" Makan di sini dulu yuk. enak banget tau kak".Ucapnya membuyarkan suasana yang terasa di gunung es

" Hah makan? Enggak usah lah kan katanya Lo lagi buru-buru". Ucapku menolak

" Ah enggak apa-apa kak. lagian tadi aku cuma bercanda aja males nunggu mereka soalnya". Ucapnya sambil tersenyum

" Hah. Jadi kamu bohongin mereka? Ya Ampun bisa-bisanya

" Hahaha.. ya sudah yuk". ucap Aulia menggandengku masuk ke dalam restoran itu

Aku hanya diam dan tak menolak atau pun menjawab ajakan nya seakan pasrah mau di bawa kemana saja. Aulia memilih tempat di ujung dengan view nya yang benar-benar menatap ke danau dan udaranya sangat sejuk banget. Aku menghirup udara segar itu dan merasakan betapa hangat dan segarnya diriku ini.

" Kenapa kak? Woy?"ucap nya sambil menepuk lenganku

" Ah apaan sih. Orang lagi menghirup udara segar".jawab ku pelan sambil memegang tangan ku yang sedikit terasa sakit karena di pukul Aulia

Setelah memesan beberapa menu makanan aku pun mengeluarkan ponsel ku dan mulai merekam pemandangan yang indah dan selfie-selfie sendiri dengan berbagai ekspresi tapi tiba-tiba saat aku selfie Aulia langsung mendekat dan ikut selfie, Aku tercengang dan langsung menatap wajahnya yang persis berada di depan wajahku. kami pun saling berpandangan dan tanpa sadar aku merasakan detak jantung yang cepat dan nafas yang masuk ke hidung ku.

" Eh apaan sih Lo sana pergi ah gue mau foto gangguin aja". Ucapku reflek mendorong Aulia

Aulia pun terdiam dan kaget mungkin dia juga merasakan hal yang sama yang aku rasakan tadi.

" Gue mau ikut kak". Ucapnya kembali mendekatkan wajahnya ke dekat wajahku dengan tatapan manja, Aku pun melihat itu luluh dan mengiyakan apa yang Aulia minta.

Setelah beberapa jepretan kamera dan berbagai pose dan ekspresi kami pun menyudahinya dan langsung melihat hasil fotonya, Ada beberapa yang bagus dan ada juga yang terlihat jelek.

" Wah kirimin ke gue kak fotonya". Ucap Aulia mengeluarkan hp nya

" Yang mana? ini Lo kirim sendiri aja". ucap ku sambil memberikan hp ku pada Aulia

Aulia pun mengambil ponsel ku dan langsung mengirimkan foto beberapa foto kami ke ponsel nya setelah selesai dia langsung memberikan ponselku kembali tapi wajahnya tidak seenak tadi raut mukanya menjadi berbeda dan kelihatan marah, Aku melirik nya beberapa kali dia menjadi pendiam sampai makanan pun tiba dia langsung menyantap makanan nya tanpa berbasa-basi padaku, Aku berfikir keras kenapa sikap nya jadi berubah.

" Kenapa nih orang ya? Apa aku ada salah ya? Ah Perasaan barusan baik-baik aja! Dasar aneh ". Ucapku dalam hati

Tapi dengan sikap nya seperti membuat aku tidak betah dsn akhirnya aku tanya dengan berat hati.

" Lo kenapa Aul?" Ucapku sambil memegang tangan nya

" Enggak apa-apa". Ucapnya melepaskan tangan ku

" Lo kenapa sih. Gue jadi enggak nafsu makan kalau kayak gini" Ucapku membentak karena kesal dengan jawaban Aulia

" Terserah ". Jawabnya ketus

Aku tercengang dengan jawaban Aulia berarti memang ada sesuatu yang salah entah perkataan ku atau sikapku yang menyinggung perkataannya

Aku menghentikan makan ku dan langsung membuka ponsel ku kemudian membuka galeri foto-foto ku dengan Aulia, Pada saat aku mau menekan tombol delete Aulia langsung menghentikan dengan merebut ponsel ku. Dan secara tidak sengaja kita berebut ponsel seperti layaknya orang berpacaran yang lagi berantem.

" Siniin enggak ponsel gue". Ucapku sedikit keras sambil mencoba merebut dari tangan Aulia

" Enggak. lagian ngapain mau hapus foto-foto kita barusan? Hah? Enggak ". Ucapnya membentak balik.

Melihat tingkah nya Aulia aku terdiam dan menatap nya dengan seksama dengan pandangan tidak percaya dengan apa yang dia lakukan

" Elo kenapa sih? Kenapa sikap Lo seperti ini sama gue? Lo kenapa sebenarnya? Dan barusan juga Lo kenapa marah-marah sama gue? Gue ada salah sama Lo?". Ucapku pasrah terdiam melihat perlakuan Aulia yang aneh

Aulia memandangku kemudian memandang sekeliling dan langsung menghampiriku duduk pas di sebelah sambil memberikan ponsel ku.

" Ini ponsel nya aku kembalikan kak. maaf ya? Soal nya aku kesal tadi pas aku ngirim foto kita Via WA nomor ku tidak Kaka save, Makanya aku sebel banget padahal kita sudah barengan hampir 3 bulan". Ucapnya memperlihatkan kesedihan

" Ya ampun Aulia. Gegara itu Lo marah sama gue?". Ucapku sambil menepuk kepala Aulia

" Iya lah". jawabnya merajuk

" Dasar labil. kan Lo kemarin WA gue pake nomor baru kan? makanya itu nomor enggak gue save karena gue fikir nomor Lo masih yang lama". Ucapku panjang kali lebar sambil tertawa

" Hah. Eh iya ya aku lupa". Ucap Aulia merasa sedikit malu sambil menutupi mukanya menahan tawa

Dan setelah perseteruan yang tidak ada faedahnya itu kami pun langsung melanjutkan makan yang tadi sempet terputus gegara sikap kekanak-kanakan Aulia

Setengah jam pun berlalu dan kami telah menyelesaikan aktivitas makan. Aulia terlihat kekenyangan dan dia pun langsung mengeluarkan rokok di saku nya dan mulai menghisap rokoknya sedikit demi sedikit sementara aku sibuk dengan ponsel ku membuat wall di Facebook.

Kebetulan tempat duduk yang kami duduki itu seperti lesehan bisa bersandar, lonjor kaki bahkan tiduran sebentar dan pada saat yang sama aku sedang selfie tiba-tiba kepala Aulia terjatuh di atas paha ku saat itu aku kira dia pingsan tapi tanpa di duga perkataan nya membuatku tercengang.

" Gue numpang rebahan di paha Lo ya kak? please sebentar saja?". Ucapnya merengek

" Ehm.. tapi ehm...". ucapku terbata-bata

Tanpa mendengar ku Aulia langsung memegang tangan dan langsung tidur di atas pahaku. Saat aku melihat nya mulut ini tidak kuasa menolak keinginan Aulia yang kesekian kalinya.

"Ya Allah ada apa ini tolong jauhkan aku dari marabahaya dan godaan-godaan setan. Amin Ya Allah". Ucapku dalam hati sambil terus berdoa Jangan sampai aku terbuat yang di luar batas ku.

Saat aku perhatikan tanpa sadar tangan ku yang lembut membelai rambut Aulia yang cepat dan berkata.

" Kamu itu ganteng banget" Ucapku spontan.

" Ups.. ya ampun ngomong apa sih gue". Ucapku sambil memegang bibirku karena keceplosan dan tanpa aku sadari bibir Aulia mengangkat seperti tersenyum.

" Gue enggak boleh kayak gini. Buang buang pikiran enggak jelas ini. Please". Ucapku uring-uringan dalam hati.

Lima belas menit berlalu Aulia pun bangun dari tidurnya sambil menggisik matanya dan melihat watch di tangan nya kemudian menatapku dengan senyuman.

" Ayok kita pulang". Ucapnya menggandeng tangan ku

" Ayok ". Ucapku dan tanpa sadar aku juga membalas menggenggam tangannya, Ada rasa yang tidak biasa perasaan yang campur aduk tapi saat tersadar aku harus ingat posisi ku apa di saat ini.

Aku langsung melepaskan genggaman Aulia tapi dia kembali menggenggam tanganku tanpa melihat ku dan akhirnya aku lagi-lagi tidak memberontak. Setelah selesai membayar kami pun menuju mobil Aulia dan tiba-tiba

" Hey kalian masih di sini". Ucap seseorang dari dalam kemilaunya matahari yang tidak lain adalah Sisil salah satu teman PKL dan yang tadi mau numpang tapi di larang oleh Aulia.

" Ehm hey". Ucapku sedikit tidak enak bertemu dengan Sisil

" Ehmm ". Aulia hanya mendehem tak berkata apa-apa

" Tadi Lo bilang di suruh cepet-cepet sama bokap Lo ternyata Lo di sini ". Ucap Sisil yang terlihat marah

" Ayok pulang kak". Ucap Aulia tak memperdulikan kata-kata Sisil dan langsung menyeret ku ke mobil.

" Awas Lo ya gue laporin sama cewek Lo kalau Lo main sama janda". Ucap Sisil berteriak karena kesal ucapan nya tidak di hiraukan Aulia.

Aulia pun berbalik menatap Sisil dengan penuh emosi dan melangkah maju kehadapan Sisil

" Lo berani ngomong sekali lagi gue robek mulut Lo. Lo mau lapor cewek gue silahkan lapor tapi Lo perbaiki dulu mulut Lo karena telah menghina Kakak gue". Ucap Aulia dengan mata melotot dan wajah yang merah.

Aku langsung menghampiri Aulia mencoba menenangkan nya dan bermaksud mengajak nya pergi karena semua orang di sana sudah melihat kami berseteru.

" Aul. ayok pergi udah jangan kayak gini malu di lihat orang". ucapku menyeret Aulia yang tak bergeming sedikitpun.

Aulia menatap ku dan langsung mengangguk sambil terus melihat Sisil dengan wajah penuh kemarahan.

Kami pun masuk ke mobil dan pergi meninggalkan Sisil. Di perjalanan kami tidak banyak bicara tetapi aku terus mengusap-ucap punggung Aulia supaya dia tenang dan tidak emosi lagi dan tangan Aulia terus memegang tanganku yang sebelah lagi. Entah apa hubungan antara aku dengan Aulia saat ini tapi aku merasa nyaman apalagi saat dia membela ku tadi di depan Sisil aku benar-benar tersentuh dan aku juga tahu pikiran aulia sekarang juga pasti sama seperti ku ada perasaan nyaman namun di saat pikiran ku melayang aku teringat dengan anak-anakku sehingga pikiran yang tadinya nyaman berubah menjadi keraguan dan aku sadar bahwa ini adalah perasaan semata karena rasa kesepian saja.

Aku melepaskan tangan ku dari genggaman Aulia dan langsung bergeser ke dekat pintu mobil sambil menghela nafas panjang.

" Kenapa kak?". tanya nya khawatir

" Enggak apa-apa kok. Udah lanjut aja nyetir nya". Ucapku menjawab pertanyaan Aulia

Aulia meraih tangan ku dan mencium nya aku terperanjat dengan reflek menepis tangan nya dan mulai sedikit tidak nyaman dengan perilaku Aulia yang berlebihan menurut ku.

" Kamu apa-apaan sih, Aku enggak suka kayak gitu ya". Ucapku sedikit mendorong Aulia

" Kamu?". Ucap Aulia tersenyum

" I..iya elo maksud gue". Ucapku terbata-bata

Aulia tersenyum sembari melanjutkan perjalanan sementara aku tersipu malu dengan tingkah ku sendiri.

Sepanjang perjalanan kami tak banyak bicara seakan menjadi tambah canggung dan entah apa yang mau di bicarakan. Setelah perjalanan panjang akhirnya aku hampir tiba di rumah tapi sebelum aku sampai depan rumah ku Aulia menghentikan mobilnya di depan lapangan luas kebetulan hari hujan lebat jadi ada alasan Aulia untuk berteduh padahal tinggal beberapa meter lagi sampai di rumah ku tapi apalah daya aku hanya menumpang jadi tidak berani untuk berkomentar banyak.

" Aul. ini kan sebentar lagi nyampe di rumah kenapa enggak di sana aja kita berteduh". ucapku memberanikan diri

Aulia menatap ku dan memegang tanganku kemudian mencium nya kembali

" Sebentar ya, Aku masih ingin bareng sama kamu". Ucap Aulia sambil mencium tanganku sementara aku kaget dan hanya bisa diam mendengar ocehan bocil ini.

" Kamu...". Ucapku membeku. Rasanya ingin marah tetapi seakan habis tenagaku untuk mengucapkan kata-kata dalam benak ku yang dongkol dengan sikap Aulia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!