SINGLE MOMY

SINGLE MOMY

1. KECELAKAAN MAUT

Bagai tersambar petir di siang bolong melihat suamiku tergeletak tak berdaya di ranjang rumah sakit yang hanya berbalut kain tanpa baju dengan sederet alat medis di bagian dada dan tangan nya. suamiku sayang suamiku malang rasanya tidak percaya bahwa Malam itu suamiku tercinta berbaring lunglai tak sadarkan diri karena sebuah kecelakaan yang menimpa dirinya.

aku melirik kedua anak ku yang masih sangat kecil yang tidak tahu apa-apa dan yang terfikir oleh ku adalah bagaimana jika suamiku tidak tertolong.apa yang harus aku lakukan bersama ke dua anakku? bagaimana nasib mereka ? sementara aku tidak punya persiapan atau tabungan untuk mereka jangankan itu pekerjaan pun tidak ada.

aku salsa seorang ibu rumah tangga mempunyai suami seorang kontraktor yang sangat mencintaiku dan aku telah karuniai dua anak yang sangat lucu, keluarga kami sangat bahagia meskipun sederhana tetapi Alhamdulillah semua kebutuhan kami tercukupi tetapi kecelakaan naas yang menimpa suamiku membuat hidup ku dan anak ku berubah seketika.

flashback

satu bulan sebelum kejadian

Suamiku sebut saja Rendra dia bekerja sebagai kontraktor pengadaan dan mempunyai usaha warung kelontong yang dia bangun sebelum kami menikah.

siang itu Rendra duduk di teras rumah sambil memandangi jalan raya entah apa yang dia fikirkan pandangan nya kosong. tatapan nya seakan memberikan arti yang cukup dalam, aku yang sedari tadi memperhatikan dia langsung duduk di samping nya dan berkata

" kamu kenapa papa. seperti nya ada yang di fikirkan". ucapku sambil mengelus tangan suamiku

" oh. enggak apa-apa kok mama. oh ya mama nanti semisal papa enggak ada kamu jagain anak-anak ya jangan genit- genit sama orang ". ucapnya sembari mencubit hidung ku

" loh. Emang papa mau kemana? ucapku heran dengan statment suamiku itu

" enggak mama". ucapnya kembali sembari cium keningku

semenjak percakapan pagi itu suamiku menjadi sedikit pemurung padahal dia baru sama memenangkan tender pengadaan di salah satu instansi rumah sakit kami juga baru membeli sebuah mobil dan memperbaiki motor asbul nya tidak hanya itu dalam hal berhubungan *** juga aku merasa aneh dan seakan tidak merasakan apa-apa tapi aku sama sekali tidak memiliki firasat apapun karena kesibukan dengan pekerjaan rumah dan anak-anak yang masih kecil.

esok harinya pada saat kami sarapan kata yang di ucapkan suamiku tadi malam dia ucapkan lagi, sekali lagi aku merasa DeJaVu di buat nya

" pa. kamu kenapa sih? itu-itu terus yang kamu bilang. emang papa mau pergi kemana?". ucapku pada Rendra suamiku

" enggak kemana-mana kok ma". jawabnya santai tapi sesungguhnya aku kesal mendengar suamiku berbicara seperti itu seolah-olah dia akan pergi jauh.

setelah lelah seharian aku dan suamiku pun menutup kedai kelontong kami karena hari pun sudah menunjukan pukul 23.00. selesai beres-beres suamiku pun menghitung pendapatan kami dan setelah itu dia bergegas mencuci tangan dan kaki dan langsung berbaring di sampingku yang sedang memberikan asi untuk anakku. renda memelukku dari belakang dengan erat dan mencium kepala ku sambil berkata

" kamu istri dari anak-anakku yang sangat cantik. kalau aku suatu saat pergi perjalanan jauh kamu jaga anak kita dengan baik ya jangan centil-centil sama laki-laki lain". ucapnya sembari menutup matanya

" apaan sih pa. kamu ngomong seperti itu terus dari kemarin emang kamu mau pergi ? pergi kemana ? sama siapa? " ucapku kesal prihal kata-kata suamiku itu

" hehe... enggak ada papa kemana- mana mama. papa cuma pesen aja". ucapnya sambil tersenyum dan kembali memelukku dengan erat.

dengan rasa kesal aku pun mencoba tidak menanggapi kata-kata suamiku tapi aku sedikit heran kenapa renda selalu dan berulang kali mengatakan hal tersebut, apakah dia ada selingkuhan atau dia mau pergi dengan wanita lain. fikiran melayang kemana-mana tapi aku juga tidak berani menanyakan langsung karena itu akan memicu pertengkaran saja dan tidak ada gunanya.

2 Minggu sebelum kejadian

suamiku di percaya oleh salah satu agen travel untuk mengelola biro perjalanan ke luar kota karena kebetulan kantornya berada di sebelah kedai kami jadi untuk menambah penghasilan suamiku pun menerima tawaran itu. awal-awal biro perjalanan itu berjalan lancar pelanggan juga ramai menggunakan transportasi dari biro suamiku dan Alhamdulillah penghasilan kami pun bertambah selain dari warung kelontong dan pulsa sekarang dari travel juga.

" Alhamdulillah ya papa. Kita dapat penghasilan lebih" ucapku kepada rendra suamiku

" iya ma. Alhamdulillah kita harus terus bersyukur ya dan kamu jangan boros-boros ya. biar nanti kalau tidak ada aku kamu bisa manage uang sendiri". ucap suamiku polos

aku tertegun lagi-lagi dia berkata seolah-olah dia mau pergi jauh tapi aku tidak ada keberanian untuk bertanya lebih jauh karena hati ku mulai bimbang dan mulai sedikit ada rasa mengganjal di hati ku tapi aku pendam saja aku takut fikiran buruk ini membebani suamiku

satu Minggu sudah suamiku menjalankan bisnis biro jasa nya dan Alhamdulillah berjalan pesat pelanggan lebih banyak menggunakan biro jasa kami dan selalu full setiap hari

hari ke tiga sebelum kejadian

setelah beres-beres warung malam itu suamiku menonton televisi dan aku seperti Biasa menyusui anak ke dua ku yang masih 4 bulan. pada saat aku perhatikan suamiku dia sedang menonton televisi tapi mata dan pandangan nya begitu kosong seperti ada sesuatu yang pendam dan berat untuk di ceritakan padaku. tak lama dia pergi ke dapur dan pada saat kembali dia membawa sepiring nasi dan lauk, aku terkejut karena tidak biasanya dia makan tengah malam seperti ini dengan porsi nasi yang begitu banyak

" pa. kamu lapar bukannya tadi jam 9 baru makan?". tanya ku heran

" iya ma. enggak tau perut papa ini lapar aja kerjaan nya dari tadi siang". jawab nya lembut

" oh ya udah enggak apa-apa. makan yang banyak ya papa biar gendut". ucapku sambil tersenyum karena sebenarnya tipikal suamiku itu jarang sekali makan bahkan badan nya pun kurus dan melihat momen seperti ini aku sangat senang secara dari dulu aku menyuruh dia makan susah banget.

pagi nya pada saat aku membuka kedai ku tiba-tiba suamiku datang membawa sarapan pagi entah dari mana

" Mama sayang. papa mau sarapan ini siapain". ucapnya sambil menyodorkan satu kantong kresek yang penuh dengan berbagai makanan

" wah tumben papa mau sarapan pa". ucapku sembari mengambil kantong kresek nya

" iya papa mau sarapan mama mulai sekarang biar gendut seperti yang mama bilang". ucapnya kegirangan

" ya udah ini tolongin mama buka warung biar mama siapain sarapannya". ucap ku sembari melangkah ke dalam rumah

setelah semuanya siap aku suamiku dan ke dua anakku sarapan, saat aku perhatikan suamiku terlihat lahap menyantap makanan itu dan benar-benar habis satu mangkok lontong sayur itu. aku hanya tersenyum sambil memperhatikan nya menyantap semua makanan yang dia beli tanpa tersisa setelah itu dia bergegas ke dalam rumah dan terlihat dia juga langsung mandi dan berpakaian rami wangi lagi.

kebiasaan yang tidak pernah dia lakukan hari itu dia melakukannya dengan penuh kegembiraan yang terpancar dari raut wajahnya dan aku hanya memperhatikan gerak gerik nya saja tanpa mengomentari sedikit pun

malam kejadian memilukan itu

saat bangun pagi aku sedikit terkejut karena ternyata aku kesiangan bangun dan mendapati suamiku tidak ada di samping ku. aku bergegas keluar kamar mencari dimana suamiku berada dan ternyata dia lagi duduk di teras menikmati secangkir kopi dan rokok sambil menatap jalanan yang sepi pagi itu dan saat aku lihat semua ruangan sudah bersih dan warung juga terlihat sudah di buka. aku kembali ke dalam rumah dan memberikan badan ku setelah itu aku pun ke depan menemui suamiku yang lagi duduk santai di sanalah.

" pagi papa sayang". ucapku sembari memegang tangan suamiku dan aku cium pundak tangannya.

" pagi ". jawabnya membalas perkataan ku

" wah tumben papa sudah rapi dan wangi lagi. ini juga rumah sudah bersih". ucapku

" iya kebetulan papa tadi bangun pagi enggak bisa tidur lagi jadi papa beresin aja semuanya". ujarnya sambil menghisap rokok yang ada di tangan nya

aku tak merasa aneh atau apapun aku hanya senang melihat perubahan suamiku itu karena bertolak belakang dari kebiasaan nya terdahulu

menjelang sore suamiku meminta izin untuk pergi ke daerah puncak karena ada kerjaan yang harus di tangani di sana

" papa pergi sebentar ya ma. hati-hati di rumah" ucapnya

" iya papa hati-hati jangan pulang kemalaman ya". ucapku kembali sambil mencium tangannya

waktu sudah menunjukan jam 20.45 tapi Rendra suamiku masih juga belum pulang aku mulai khawatir karena hp nya juga tidak bisa di hubungi.

" si papa kemana sih. hp nya malah mati lagi'. pekik ku dalam hati menahan khawatir sekaligus kesal

dalam kekhwatiran ku tiba-tiba ada klakson mobil itu tak lain adalah mobil yang di tumpangi suamiku

" mama. ". ucapnya sambil tersenyum

" ya ampun papa dari mana. dari tadi mama hubungi enggak nyambung". ucapku kesal

" enggak ada signal mama. maaf ya". ucapnya santai

aku mencium baju dan celananya ternyata hanya bau parfum mobil, suamiku tertawa melihat tingkah ku

" kenapa sih ma. mama curiga papa pergi sama cewek ya". ucapnya menggoda ku

" enggak". jawabku cemberut

suamiku hanya tertawa dan mengelus kepala ku dengan penuh cinta.

" papa lapar ma. papa mau beli makan dulu ya dari tadi siang belum makan". ucap suamiku

" ya udah pergi sana". ujarku manja

" Mama mau apa?" tanya nya padaku

" enggak papa. mama udah makan". ucapku

" ya udah papa pergi ya. mama hati-hati di rumah". ucapnya sambil menggendong anak pertama ku

teg... aku tertegun mendengar kata-kata terakhirnya karena yang harusnya bilang hati-hati kan aku tapi tak ku hiraukan karena itu hanya kata-kata biasa saja.

kebetulan mobil kamu berada di seberang jalan raya tepatnya di depan Bank karena parkiran di depan rumah dan travel penuh jadi mobil kami di parkir di depan Bank seberang jalan tapi tak lama suamiku kembali ke rumah untuk mengambil dompet.

" loh papa anak kita dimana kok papa sendiri". ucapku

" itu di mobil ma. tadi papa lupa bawa dompet. y udah papa pergi ya ma". ucapnya sambil menuju ke arah pintu keluar

2 menit setelah suamiku keluar dari rumah

gubrakkkkkkk. .. brakkkkkkkkm

" astagfirullah pasti tabrakan lagi. ya ampun memang tidak pernah hati-hati lah orang di jalan ini". ucapku sambil keluar melihat apa yang terjadi

pada saat di luar alangkah terkejutnya ternyata yang tertabrak motor itu adalah suamiku sendiri sambil berteriak dan meminta tolong aku menghampiri suamiku

" astagfirullah papa. ya Allah ". teriakku sampai semua orang datang mengerumuni tempat kejadian itu

" papa. pa ya Allah". ucapku tak henti sambil menangis

bagaiman di sambar petir dan tak percaya bahwa yang tergeletak itu adalah suamiku sendiri, pada saat yang bersamaan teman suamiku membawa mobil dan langsung mengangkat nya ke dalam mobil untuk membawanya ke rumah sakit. aku juga bergegas ke dalam rumah untuk mengambil dompet ku dan menitipkan anak ke dua ku ke saudara di sebelah rumah

di perjalanan aku hanya menangis melihat suamiku yang berlumur darah dan tidak sadarkan diri sampai aku melupakan anak pertama ku yang masih ada d dalam mobil tapi untung ada satpam yang menemukan dia di mobil dan langsung membawanya ke rumah saudara suamiku yang bersebelahan dengan rumah ku

darah terus keluar dari hidung. mulut dan telinga aku punî memanggil - manggil suamiku tapi tidak ada respon

" ya Allah selamatkan lah suamiku ya Allah". hanya itu doaku sepanjang jalan

10 menit akhirnya aku sampai di Rumah sakit dan aku langsung bergegas keluar untuk meminta bantuan dari para medis di sana dengan cepat para perawat dan dokter itu menangani suamiku berbagai pemeriksan di lakukan aku terdiam di samping suamiku yang tidak bergeming sedikit pun walaupun aku memanggil

" dok tolong selamatkan suamiku dok". ucapku sambil menangis

" sabar ya ibu. kami akan berusaha " ucap dokter di IGD

mendengar ucapan dokter aku terdiam sambil menangis melihat suamiku yang tidak berdaya dengan darah segar yang terus keluar dari hidung. mulut dan telinga nya. hati ku runtuh bagai di sambar petir sangat rapuh melihat suami yang aku cinta terbaring tidak berdaya.

tidak lama setelah dokter memeriksa suamiku dia berkata

" ibu ini harus di rujuk ke RS di kota. kami di sini tidak bisa menangani karena pendarahan hebat yang menyebabkan ada gangguan pada kepala". ucap dokter di sana.

" baik dok". ucapku lemas

tak ada pilihan lain selain di rujuk dengan di bantu oleh keluarga aku pun pergi ke kota untuk pengobatan lebih lanjut suamiku. 2 jam berlalu akhirnya kami sampai di RS yang di tuju.

setelah hampir 1 jam aku menantikan kabar suamiku yang berada di ruang rawat akhirnya dokter keluar dan berkata

" ibu sabar ya. kami akan berusaha semampu kami tapi apapun yang terjadi itu adalah kehendak dari Allah". ucapnya mencoba membuat aku tegar.

" tolong dok". ucapku lirih

" ibu dan keluarga saya sarankan untuk berdoa dan mengaji ya. kondisi bapak sekarang itu sangat kritis saya akan terus berusaha yang terbaik tapi semua kembali ke yang maha kuasa. bapak mengalami pendarahan hebat di kepala jadi sekarang kondisinya sangat kritis Bu". ucap dokter

" tapi dok. apa tidak ada cara lain seperti operasi misalnya'. ucap ku

" begini Bu. pendarahan kepala yang di alami bapak itu tidak satu titik tapi beberap titik jadi jika saya melakukan operasi kemungkinan otak nya akan hancur tapi jika satu titik saja masih bisa. kalau pun operasi berhasil kemungkinan bapak akan cacat Bu". ucap dokter menjelaskan kondisi suamiku.

aku terbaring lunglai di lantai tubuhku menjadi lemas tak berdaya nafas ku sesak seakan berada di goa yang tidak ada udara sampai tidak sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

Wifasha Fasha

Wifasha Fasha

bgus bab ny pnjng,
ka2 author klimat ny jngn pke aku sih,brapa nyeritain dri sndri
maaf ya🙏

2025-06-02

0

Tristan Budi

Tristan Budi

aih... makin bagus tulisannya eps awal udh bikin penasaran. lanjut slebewww

2022-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!