Hideo menatap dingin Fayza padahal jantungnya berdebar kencang. Apa yang akan terjadi jika Fayza mengingat semuanya. Sebelum itu terjadi, aku harus membuatnya tetap amnesia.
Fumiko melihat putranya tampak sedang memikirkan sesuatu hanya bisa berdoa agar keluarga Fayza segera menemukan gadis itu atau ingatannya segera pulih.
Meskipun dirinya tidak menyetujui keputusan sang putra memanfaatkan kesempatan untuk menikahi Fayza, tapi dia setuju Hideo melakukan hal yang benar dengan menikah resmi. Fumiko bisa melihat bahwa Fayza berbeda dengan gadis-gadis yang biasa dipakai Hideo.
Keturunan klan Pratomo dan Arata khususnya berbeda. Mau dia amnesia, yang namanya inner beauty dan sikap perilaku tidak akan bisa hilang. Hanya identitas diri saja yang masih tersembunyi di dalam otak Fayza.
"Okaasan pulang besok Hideo karena masih ingin mengenal menantu yang cantik ini."
Hideo melotot sebal.
"Hei! Jarang-jarang kan Okaasan kemari? Jangan pelit lah jadi laki!" kekeh Fumiko.
Fayza hanya tersenyum mendengar keributan ibu dan anak itu. Tunggu! Rasanya aku pernah mengalami ini. Tiba-tiba kepala Fayza terasa sakit dan tanpa sadar dirinya mencengkeram lengan suaminya.
"Kenapa Fay?" Hideo panik melihat Fayza memegang kepalanya.
"Kepalaku... kepalaku rasanya...sakit Hideo" desis Fayza menahan sakit.
"Ayo kita ke kamar." Hideo memapah istrinya menuju kamar mereka. "Jin! Tolong ambilkan obat Fay! Minta pada Na-eun."
Jin yang berdiri tidak jauh dari bossnya bergegas mencari Na-eun.
"Ya ampun Hideo... Sakit sekali!" Fayza mencengkeram baju suaminya yang langsung menggendongnya menuju lantai dua.
"Bertahanlah sayang. Jin dan Na-eun sedang mengambil obatmu." Hideo bergegas membuka pintu kamarnya dengan sedikit susah payah karena posisinya menggendong Fayza sedangkan dia harus memberikan jempolnya untuk autentik sidik jarinya.
Setelah berjibaku, akhirnya Hideo berhasil membuka pintu kamarnya dan segera meletakkan Fayza di tempat tidur. Hideo melepaskan jasnya dan segera memeluk Fayza.
"Mana yang sakit Fay? Mana yang sakit?" Hideo berusaha memijat kepala istrinya sedangkan Fayza hanya bisa terpejam sembari membenamkan wajahnya di dada suaminya.
"Boss! Ini obatnya!" seru Jin diikuti Na-eun tanpa mengetuk pintu yang segera memberikan obat nyeri kepala yang diresepkan oleh dokter Daewoon dan segelas air putih.
Fumiko yang mengikuti putra dan menantunya, melihat bagaimana dengan telatennya Hideo memberikan obat kepada Fayza. Setelahnya Hideo tetap memeluk Fayza sampai wanita itu tertidur.
Jin dan Na-eun membiarkan Hideo bersama dengan Fayza di kamar pun mengundurkan diri namun tidak dengan Fumiko. Wanita cantik itu duduk di sofa kamar putranya dan memandangi keduanya.
"Kamu jatuh cinta ya dengan Fayza?" tanya Fumiko.
"Iya Okaasan."
"Apakah kamu tetap menjalankan rencana mu?"
"Rencanaku tetap terus berjalan, Okaasan karena pihak sana sudah membuat aku juga marah tidak bisa mengambil tanah Itaewon."
"Okaasan harap, kamu tidak menyesal di kemudian hari, Hideo. Dan jangan bilang Okaasan tidak memperingatkan padamu." Fumiko pun berdiri hendak meninggalkan keduanya. "Dan kamu harus bersiap-siap menghadapi ayah Fayza dan berpisah dengan istrimu."
Hideo menatap horor ke Fumiko.
***
Luca Bianchi menatap tidak percaya dengan penawaran yang diberikan kepada AJ Corp dari klan Silver Shinning. Bahkan kini Hideo berani mengajukan dengan menaikkan hingga 50% dari harga yang diberikan AJ Corp Sebelumnya.
"Fabio, mereka benar-benar tidak mau menyerah ya?" ucap Luca Bianchi di ruang kerjanya. Luca tinggal di mansion Al Jordan bersama dengan istrinya Emi dan Josephine dan Mario, Marissa dan Marco dan Miki Al Jordan. Semenjak Joshua meninggal, semua anggota keluarga disana berusaha membuat Oma cantik itu menjadi nyaman. Rasa kehilangan suami dan saudara kembarnya, Mamoru, membuat Miki terpukul.
"Mereka benar-benar gigih." Fabio tersenyum.
"Siapa yang gigih?" sebuah suara feminin membuat Luca menoleh.
Seorang wanita cantik berambut panjang hitam dengan wajah khas Jepang datang membawakan dua cangkir kopi hitam.
Introducing Emi Takara Bianchi
"Ini klan mafia Silver Shinning. Mereka masih ngotot mengambil Itaewon, sayang." Luca menatap istri cantiknya. "Luke dan Leia sudah tidur?"
"Sudah sayang." Emi meletakkan dua cangkir kopi diatas meja.
Luca Bianchi dikaruniai sepasang anak kembar, Luke dan Leia, yang diambil dari karakter tokoh Star Wars karena Luca maniak film karya George Lucas itu.
"Kalian berdua, jangan bekerja terlalu larut dan berhati hatilah dengan klan Silver Shinning meskipun Opa Joshua adalah salah satu keturunan pendirinya, bukan berarti kalian tidak waspada." Emi menatap tajam ke suami dan tangan kanannya.
"Kami tahu itu sayang. Jangan khawatir, kami akan selalu waspada." Luca tersenyum ke arah istrinya.
Emi Takara adalah putri seorang Yakuza yang meruapakan sahabat Marco dan Mario Bianchi. Pertemuan pertama Luca dan Emi berawal dari pertandingan Kendo saat kuliah. Sejak saat itu keduanya sering berseteru satu sama lain karena Emi yang asli Jepang tidak terima kalah dengan Luca yang notabene darah Jepangnya hanya beberapa persen saja.
"Just be careful." Emi mencium kening Luca.
***
Yuuuhhuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
ellyana imutz
makin seru klan pratomo.blair.bianchi plus yakuza ...lawan klan SS...q rasa yg ada mlh c hideo bersimpuh d kaki c ashley
2022-06-28
2
Azam Airin
makin seruuuuuuu.......
2022-06-26
1
🍭ͪ ͩ✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎🅐🅡...97 ⁷⟬⟭💜❄
anaknya luca generasi ke 6 jadinya
2022-06-26
2