Fayza dan Hideo kini berada di meja makan untuk menikmati acara makan siangnya yang sangat siang karena pria itu berlama-lama di kamar mandi bersamanya. Fayza beruntung menemukan kaos kerah tinggi dan lengan panjang karena tubuhnya penuh dengan tanda dari suaminya.
Suami. Fayza menggigit bibir bawahnya. Astaga! Aku sudah bersuami?
"Jangan kamu gigit bibir bawahmu. Menggemaskan tahu nggak?" bisik Hideo di sisi telinga Fayza.
"Hah?" Fayza menoleh ke arah Hideo yang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencium sekilas bibir istrinya yang membuatnya kecanduan.
"Itu bibir kamu sudah seksih, jangan kamu tambah seksih lagi" ucap Hideo sambil melirik mesra.
"Ish! Nyebelin!" sungutnya.
"Dari bibirmu bahkan keluar suara desa*Han yang seksih di telingaku" goda Hideo tanpa dosa.
Plak!
"Meshum!" Fayza memukul bahu suaminya sebal sedangkan yang dipukul hanya tertawa keras.
Hideo lalu memeluk Fayza dan mencium pelipisnya. "Saranghae, Fayza" ucap Hideo penuh perasaan. Wanita satu ini memang membuat dunianya yang gelap dan monoton, menjadi bewarna. Belum pernah Hideo merasakan perasaan seperti ini dengan wanita lain.
Fayza hanya terdiam mendengar ucapan Hideo.
"Ngadi-ngadi!" balas Fayza.
"Kok ngadi-ngadi? Serius ini, Fay!"
"Diam ah, aku mau makan! Lapar tahu!"
"Ternyata olahraga di ranjang lebih nikmat daripada di gym ya" goda Hideo lagi.
Fayza melotot tidak percaya ke pria yang menjadi suaminya. "Ternyata selain tukang maksa, menyebalkan, kamu tuh memang mafia kampret!"
"Fay, meshum sama istri sendiri nggak dilarang" kekeh Hideo.
"Maaf Boss" suara Jin membuat keduanya menoleh. Jin segera berbisik di sisi telinga Hideo agar Fayza tidak mendengar.
"Akan aku terima di ruang kerja." Hideo pun berdiri. "Maaf Fay, ada urusan pekerjaan." Kedua pria itu pun bergegas menuju ruang kerja Hideo yang membuat Fayza melongo.
"Bagus! Jauh-jauh sana pria meshum!" Fayza pun melanjutkan makannya.
***
"Apakah Okaasan tahu?" tanya Hideo sambil mengambil airpods nya.
"Entahlah boss" jawab Jin.
Hideo pun segera menelpon sang ibu. "Okaasan. Selamat si..."
"Anak nakal!" teriak Fumiko dari seberang. "Apa benar kamu sudah menikah?"
"Okaasan tahu dari mana?" elak Hideo.
"Kamu kira Okaasan tidak tahu kelakuan kamu!" balas Fumiko. "Siapa gadis malang yang jadi budak kamu?"
"Hah? Budak? Seriously Okaasan. Iya benar aku sudah menikah tapi dia tidak menjadi budak ku!"
"Oohh Astaga! Apa yang terjadi padamu? Apakah anak itu hamil anakmu jadi kamu terpaksa menikahinya?" jerit Fumiko.
"Astaga! Tidak mommy!" Belum tepatnya. Baru tadi aku kirim bibit kecebong ke dalam rahim Fayza. "Okaasan kan tahu aku. Aku selalu bermain aman."
"Lalu? Anak gadis siapa yang kamu seret ke catatan sipil?"
Hideo mengerenyitkan dahinya. Siapa pengkhianat di rumah? "Okaasan tahu dari siapa?"
"Kamu tidak usah tahu! Sebelum kamu lahir, Okaasan sudah tahu seluk beluk kalian para klan Silver Shinning. Jadi kamu tidak perlu tahu siapa mata-mata Okaasan itu demi kebaikan kamu!" jawab Fumiko judes. "Besok Okaasan ke rumah Jeju, baik kamu suka atau tidak suka!"
Hideo melongo. Brengsek!
***
"Ibumu mau kesini besok?" tanya Fayza ke Hideo ketika mereka berdua sudah berada di dalam kamar.
"Iya dan aku minta kamu jangan cerita apapun soal pernikahan kita sebelumnya."
"Kenapa?"
"Karena ibuku tidak tahu."
"Memang apa yang salah kalau ibumu..."
"Fayza! Please, just do what I said!" Hardik Hideo.
Fayza menatap tajam ke arah Hideo. "Kamu menyembunyikan sesuatu, Hideo dan aku tidak suka!"
"Aku hanya menjaga perasaan kamu dan ibuku. Asal kamu tahu, ibuku orang yang sulit dengan orang baru."
Fayza hanya terdiam namun dalam hatinya dia penasaran, apa yang disembunyikan oleh suaminya. Duh amnesia ku, segeralah sembuh!
***
Fumiko Kojima memindai gadis bule di hadapannya lalu menatap putranya yang mode dingin. Ibu yang masih cantik di usianya di 40 tahunan itu merasa bingung karena setahunya, selera putranya bukan bule seperti gadis ini.
Mama Fumiko Kojima
"Namamu siapa?" tanya Fumiko.
"Fayza Minara."
"Nama belakang?"
"Itu nama belakang saya, Minara."
Fumiko menatap tajam ke arah putranya. "Hideo?"
"Apa?" balas Hideo judes.
"A word." Fumiko berjalan menuju ruang kerja putranya dengan wajah menahan kesal meninggalkan Hideo dan Fayza berdua.
"Aku bicara dengan Okaasan dulu ya" pamit Hideo yang dijawab anggukan Fayza.
***
"Siapa gadis itu? Kenapa wajahnya Okaasan familiar?" Fumiko kini duduk di kursi kebesaran putranya sedangkan Hideo duduk di hadapannya.
"Kenapa Okaasan bertanya seperti itu?"
"Katakan pada Okaasan. Siapa gadis itu?" tanya Fumiko penuh penekanan.
"Fayza Minara."
"Itu Okaasan tahu namanya! Aslinya!"
"Dia gadis yang aku temukan terdampar di pantai."
"Lalu kamu manipulasi dirinya agar mau menikah dengan mu? Permainan apalagi Hideo? Okaasan tahu kamu tidak bakalan main sembarangan menikah kalau tidak ada maksud terselubung!"
Hideo hanya terdiam dan menatap datar ke arah ibunya.
"It's my business, Mom."
Fumiko hanya menghela nafas panjang. Jika Hideo sudah memanggil dirinya 'Mom' berarti dia tidak mau ada campur tangan darinya.
"Okaasan ingin tahu semuanya Hideo. Sekarang!"
Hideo hanya terdiam. Setelahnya pria itu menceritakan apa yang terjadi dan membuat Fumiko melongo tidak percaya dengan apa yang dilakukan putranya.
"Astaga! Hideo ! Fayza itu anaknya Ashley Sky, menantunya Raymond Ruiz yang saudara ipar dengan Javier Arata!"
"So?"
"So? So? Okaasan tidak tahu apa yang diracuni ke otak kamu oleh Oom sialanmu itu! Tapi Fayza tidak bersalah disini! Dia tidak tahu apa-apa dan kamu memanfaatkan kondisi amnesianya! Astaga Hideo, Okaasan tidak pernah mendidik kamu menjadi baji*Ngan! Cukup Oma buyutmu yang baji*Ngan menyebabkan kekacauan dan kebencian salah kaprah ini!" omel Fumiko kesal.
"Bagaimana pun aku tidak akan melepaskan Fayza dengan kondisi apapun!" tegas Hideo.
"Kenapa?"
"Karena aku yang merenggut kesuciannya."
Fumiko melotot. "Kamu benar-benar semakin baji*Ngan, Hideo! Ingat kata-kata Okaasan, jika keluarga besar Fayza tahu dan terjadi perang antara kalian, Okaasan tidak akan menolong kamu!"
"Mereka tidak akan ada yang tahu jika Okaasan tidak menyebarkan!"
"Bagaimana dengan dokter Daewoon? Para perawat? Pengawalmu? Apa mereka tidak akan buka mulut?"
"Mereka tidak akan berani."
"Kenapa kamu yakin sekali?" Fumiko memicingkan matanya.
"Karena aku sudah mengancam akan menyakiti keluarganya."
Fumiko memegang pelipisnya. Astaga!
***
"So Fayza, bahagia bersama putra Okaasan yang menyebalkan ini?"
"Well, saya terpaksa disini sih sebenarnya karena saya tidak tahu siapa saya jadi selama ini Hideo yang bersama saya jadi lama kelamaan nyaman juga" ucap Fayza apa adanya.
"Jika amnesia kamu sembuh dan kamu ingat semuanya, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Fumiko dengan diiringi tatapan horor Hideo.
"Jika itu terjadi, maka akan menjadi saat yang berbahagia buat saya. Dan saya akan menikmati ingatan saya." Fayza menatap serius ke Fumiko. "Dan saya baru memikirkan langkah selanjutnya jika ingatan saya kembali."
Hideo menatap ke arah Fayza. Aku berharap ingatanmu tidak akan kembali. Selamanya!
***
Yuuuhhuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Murni Agani
org korea tau ngadi2😂
2022-07-05
0
Murni Agani
org korea tau ngadi2😂
2022-07-05
1
Murni Agani
org korea tau ngadi2😂
2022-07-05
0