Fayza memindai sekelilingnya dan melihat ada beberapa penjaga disana. Mata birunya mencari-cari dimana kamera CCTV berada. Entah insting atau apa, Fayza heran sendiri dengan pola pikirnya.
Dengan mengendap-endap, Fayza mencoba mendekati helipad. Badannya yang lencir bisa dengan sigap bersembunyi di semak-semak jika ada penjaga yang hampir melihatnya. Tiba-tiba suara seperti lagu membuatnya terlonjak dan para penjaga bergegas menuju rumah utama.
Melihat lowongnya penjagaan, membuat Fayza bisa bergerak bebas dan dirinya segera berlari menuju helipad. Pelan gadis itu membuka pintu helikopter itu.
Fayza pun segera masuk ke dalam kokpit dan mulai melihat semua tombol disana. Kenapa aku seperti pernah mengendarai helikopter? Jadi tidak susah rasanya.
Dengan yakin Fayza mulai menyalakan semua tombol-tombol penting dan tak lama suara mesin pun terdengar. Gadis itu tersenyum lebar dan ketika baling-baling helikopter itu mulai berputar pelan, tiba-tiba pintu helikopter itu terbuka dan tampak Hideo mengenakan kaos dan celana hitam menarik Fayza.
Jin sendiri bersama pilot Hideo buru-buru mematikan helikopter itu sedangkan Fayza dipanggul oleh Hideo seperti karung beras.
"Hideo! Lepaskan! Turunkan aku!" jerit Fayza sambil menendang-nendang kakinya. Kepalanya sedikit pusing karena posisinya dibawah.
Anggap saja gini ya gaeesss
PLAK! "Kamu bisa diam nggak!" bentak Hideo sambil memukul pan*tat padat Fayza.
"Kamu pelecehan!" teriak Fayza tapi Hideo seolah menulikan telinganya.
Gadis itu sepanjang jalan berteriak-teriak memaki Hideo dengan semua bahasa yang dia ingat meskipun setelahnya Fayza bingung sendiri. Dapat dari mana bahasa-bahasa kasar itu?
Hideo tidak peduli dan segera membawa gadis itu masuk ke kamarnya dan melemparnya ke atas tempat tidur king size nya. Pria itu pun langsung mengunci pintu kamarnya.
Fayza langsung melihat kamar maskulin dengan dominasi warna hitam, putih dan coklat.
"Kamar yang suram" komentarnya.
Hideo pun mendekati Fayza yang terduduk di tempat tidur. "Kamu!"
"Apa!" balas Fayza galak.
"Bagaimana bisa kamu main menyalakan helikopter?"
"Mana aku tahu! Aku hanya menggunakan instingku!" Mata biru Fayza berkilat marah.
"Mulai detik ini, kamarmu disini!" ucap Hideo final.
"Tidak mau! Aku mau kembali ke kamarku!" Fayza mendorong Hideo yang mengkungkung tubuhnya namun pria itu tidak bergeming.
"Kamu disini!" desis Hideo penuh penekanan. Gila nih cewek! Bangun dari koma kurang dari seminggu ternyata banyak kejutannya!
Fayza menatap tajam pria bermata sipit itu. "Kamu diktaktor!"
"Memang ! Kalau tidak begitu, aku TIDAK bisa menjadi ketua mafia Silver Shinning."
"Suami tidak punya hati!"
"Apa kamu istri yang punya hati? Mau main kabur lagi dari suaminya? Baru saja lolos maut setelah tiga bulan koma, sudah nekad lagi!"
"Karena aku tidak mau dekat dengan mu!"
"Suka tidak suka, kamu adalah istriku! Milikku! Jadi kamu harus berdekatan denganku dan itu semua dimulai dari hari ini!" Hideo pun berdiri dan berjalan meninggalkan Fayza.
"Hei! Brengsek!" Fayza turun dari tempat tidur dan bergegas mengejar Hideo tapi pintu kamarnya sudah tertutup dan terkunci.
"Hideo! HIDEO! BUKA PINTUNYA!" teriak Fayza sambil menggedor-gedor pintu itu.
***
"Jangan ada yang berani mendekati ataupun membuka pintu ini!" perintah Hideo.
"Baik tuan." Dua penjaga berdiri di depan pintu kamar Hideo lengkap dengan senjata di tangan.
Hideo pun berjalan menuju kamar Fayza dan mencari barang-barang milik gadis itu yang disembunyikan di sebuah brankas kecil. Saat Jin dan dirinya menemukan tubuh Fayza, gadis itu masih memakai tas selempang yang isinya sudah dikeluarkan semua oleh Hideo.
Ponsel yang sudah rusak akibat terkena air laut, pasport Amerika Serikat atas nama Fayza Minara Ruiz Sky, dompet yang berisikan uang sejumlah $1000, kartu ATM, kartu kredit dan beberapa foto termasuk fotonya bersama seorang pria yang Hideo tahu itu adalah almarhum Pramana.
Hideo membuka sela-sela dompet Louis Vuitton milik Fayza dan melihat sebuah kartu keanggotaan gym dan Dojo didalamnya. Selain itu Hideo melihat ada kartu SIM mobil dan lisensi penerbangan.
Oh Astagaaa! Kehidupan apa yang kamu jalani selama menjadi anggota keluarga Sky di New York?
***
Fayza merasa lelah menggedor-gedor dan menendang pintu yang kuat itu yang kemudian berjalan menuju jendela kamar serta pintu balkon.
"Sialan! Pintu dan jendelanya pun dikunci otomatis!" gerutunya kesal. Gadis itu tidak menyadari bahwa dirinya terekam CCTV tersembunyi kamar Hideo yang hanya pria itu bisa mengaksesnya.
"Duh haus dan lapar. Aku belum sarapan." Fayza celingukan mencari sesuatu yang bisa dimakan dan menemukan kulkas mini disana. Ada buah apel dan beberapa botol air mineral dan minuman kaleng.
"Hah? Cuma apel? Ya sudahlah daripada tidak keisi." Fayza mengambil apel dari dalam kulkas dan membawanya ke kamar mandi untuk dicuci disana setelahnya dia mulai menggigit apel itu.
"Kamarnya benar-benar selera cowok. Tidak ada warna lain. Tunggu dulu! Apa aku dan pria brengsek itu dulu tidur terpisah?" gumam Fayza. CCTV kamar Hideo memang canggih karena suara sepelan apapun pasti terdengar.
Fayza lalu masuk ke dalam walk in closet yang berisikan baju-baju koleksi Hideo.
"Hugo Boss, Ermenegildo Zegna, Burberry, Valentino, Tommy Hilfiger..." gumam Fayza sambil memakan apelnya. "Seleranya boleh juga."
Hideo tersenyum melihat aksi Fayza memeriksa isi walk in closet miliknya.
"Wah... Omega, Rolex, Tag Heuer..." ucap Fayza sambil memeriksa koleksi jam tangannya.
Gadis itu membuang apel yang tinggal sedikit ke tempat sampah tapi dirinya masih terasa lapar lalu dia berjalan menuju pintu dan memggedornya keras.
"Hei! Aku lapar! Apa tahanan tidak boleh minta makan? Hak asasi itu!" teriaknya. "Hei! Siapapun diluar! Bilang sama Hideo, aku lapaaaarrr!"
Hideo tersenyum smirk melihat gadis itu tampak menggemaskan dengan rambut berantakan dan wajah cemberut.
Kamu kurus begitu ternyata aset belakangmu padat juga. Hideo teringat bagaimana dirinya tadi memukul pan*tat Fayza dan diteriaki pelecehan.
Hideo keluar dari ruang kerjanya dan melihat Na-eun sudah siap membawakan sarapan untuk Fayza.
"Maaf tuan, ini sarapan untuk nyonya" ucap Na-eun takut-takut. Na-eun berinisiatif menyiapkan sarapan karena tahu nyonyanya harus minum obat.
"Obat apa ini Na-eun?" tanya Hideo.
"Vitamin dan kalsium dari dokter Daewoon agar kaki nyonya kuat kembali, tuan."
Hideo mengangguk. "Ikut aku!"
Di depan kamarnya kedua pengawalnya memberikan akses untuk Hideo membuka pintu kamarnya dan tampak gadis itu sedang mondar mandir dengan gelisah dan wajahnya menatap judes ke Hideo namun lembut saat melihat Na-eun membawakan baki berisikan makanan.
"Oh Na-eun, kamu penyelamat aku!" seru Fayza yang menghampiri gadis perawat itu.
"Ini sarapan Anda nyonya." Na-eun pun meletakkan nampan berisi makanan diatas meja kopi disana.
"Terimakasih Na-eun" ucap Fayza tulus.
"Kamu sekarang boleh keluar Na-eun" perintah Hideo.
"Baik tuan, nyonya, saya permisi." Na-eun pun pergi keluar kamar dan menutup pintunya yang langsung terkunci otomatis.
Fayza langsung menyerbu nampan berisikan sarapan tanpa melihat Hideo yang menatapnya dengan tatapan tidak dapat dibaca.
***
Yuhuuuu Up Sore Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
shinta
dan kamu Hideo akan terjebak dengan permainan mu sendiri, terjebak akan pesona tawananmu wkwkwk
2022-07-02
0
wonder mom
sukurin. kaget kn lo, Hideo. mk.nya. udh diingetin mama jg. salah sasaran dendam kmu tu. msh j ngeyel. tu baru bangun dri koma 1 mgg. gmn klo lama. selain krn kalah kuat, kalah banyak, Fayza pasti bisa survive. ntah strat ala bajkng loncat kmu pake. fayza kamu paksa. lanjut hamidun
2022-06-20
2
Nuril sofiyati
ngamuk kuras tenaga juga ya fay....
2022-06-19
2