Hideo kembali ke rumah mewahnya di pulau Jeju yang letaknya sedikit tersembunyi dari tempat wisata disana. Rumah itu tertutup dengan hutan buatan membuatnya tidak tampak dari luar dan hanya terjangkau dengan menggunakan helikopter.
Di dalam rumahnya para pelayan sudah siap untuk melayani tuannya. Jin Kawashima, sang tangan kanan mengikuti kemana bossnya pergi. Suara ponsel yang berbeda di tangannya berbunyi.
"Boss, nyonya besar menelpon."
Hideo berhenti berjalan dan berbalik. Dia mengulurkan tangannya meminta ponselnya dan menerima panggilan sang mama yang berada di Tokyo.
"Halo Okaasan ( ibu )."
"Hideo! Apa maksudmu mengirimkan karangan bunga ke rumah duka Joshua Akandra dengan kode SS?" Hardik Fumiko Kojima.
"Memangnya kenapa Okaasan?"
"Joshua tidak ada urusannya dengan Silver Shinning!"
"Dia memang tidak masuk Silver Shinning tapi dia anak kandung Kim Hyun-ji, Okaasan. Apa Okaasan lupa?"
"Astagaaa! Kamu tidak tahu kekacauan yang terjadi di acara pemakaman tadi! Marco dan Mario Bianchi tampak gusar!" Fumiko yang sudah berpisah dengan ayah Hideo tidak habis pikir bagaimana putranya direcoki dengan cerita dendam turun temurun yang tidak ada habisnya.
"Biar saja mereka gusar!"
"Hideo, klan Bianchi adalah bagian klan Pratomo dan Okaasan tidak akan menyalahkan mereka jika berusaha mencari tahu kamu! Kamu tahu sendiri kan mereka bukan tipe suka mencari musuh! Tapi kamu sudah mengibarkan bendera perang ke keluarga mereka!" omel Fumiko.
"Aku tidak takut!"
"Hideo! Kamu itu anak Okaasan satu-satunya!"
"Makanya Okaasan nikah lagi dan buat anak lagi jadi aku tidak menjadi anak satu-satunya" kekeh Hideo cuek.
"Kamu! Mau selop Okaasan melayang di wajah kamu!" bentak Okasan.
"Untungnya Okaasan jauh jadi wajahku aman" gelak Hideo.
"Sudah! Okaasan minta, lupakan dendam itu! Sudah berlalu dan para dedengkotnya pun berada di neraka sekarang!" Fumiko merasa kesal kepada paman Hideo, Park Mal-chin yang selalu mendoktrin keponakannya untuk balas dendam kepada keluarga Akandra.
Sayang papamu sudah meninggal lima tahun lalu tapi bagaimana caranya supaya dendammu hilang, Hideo. - Fumiko sudah mencari tahu kejadian sebenarnya dan rasanya dia ingin menjambak rambut Oma buyut Hideo yang sudah menebarkan kebencian. Park Kang-dae ayah Hideo, adalah pembela Kim Hyun-ji karena tahu yang sebenarnya namun keluarga yang menganggap ayah Joshua Akandra itu adalah pengkhianat, menyerang Kang-dae sampai pria itu meninggal akibat kanker usus.
Park Kang-dae sudah meminta putranya yang sekarang memegang Silver Shinning untuk melepaskan dendamnya dan menceritakan apa yang terjadi namun Hideo tetap menganggap keluarga Akandra harus menanggung akibat pengkhianatan Kim Hyun-ji.
"Kim Hyun-ji bukanlah pengkhianat, Hide. Justru dialah yang dikhianati! Makanya dia menyelamatkan diri ke Hongkong dan dia tidak tahu jika istri dan keluarga istrinya dibunuh oleh pengkhianat Silver Shinning" ucap Park Kang-dae saat masih berada di rumah sakit.
"Tapi Appa..." Hideo menatap ayahnya.
"Buang dendammu Hide. Opa buyutmu tidak dibunuh oleh Kim Hyun-ji. Oma buyut mu saja yang tidak terima akan hal itu hingga menceritakan versinya" jelas Park Kang-dae.
Hideo hanya diam saja mendengar ucapan Appa-nya waktu itu.
"Hideo! Kamu dengar Okaasan?" suara Fumiko membuyarkan lamunan Hideo yang sedang memandngi Fayza.
"Dengar. Okaasan, aku capek. Mau tidur!" Hideo menjawab ibunya.
"Sudah! Jangan menyenggol keluarga Bianchi khususnya dan Pratomo umumnya!" final Fumiko.
Terlambat Okaasan, aku sudah menyenggol.
Hideo memberikan ponselnya ke Jin yang berdiri di belakangnya dengan setia.
"Boss?" panggil Jin.
Hideo menatap wajah cantik Fayza. Kamu seperti sleeping beauty kalau begini.
"Siapkan Dojo, Jin."
"Anda ingin berlatih?" tanya Jin memastikan.
"Yup. Suruh Hyong-wa dan Jae-Hee bersiap-siap. Aku masih harus menghilangkan energiku."
"Baik boss." Jin menuju ruang Dojo yang berada di belakang rumah induk.
Hideo mendekati Fayza yang posisi tidurnya miring. Dilihatnya wajah cantik itu lekat.
Keturunan keluarga Pratomo memang tidak ada yang jelek.
"Pra..ma..na..." terdengar suara igau dari Fayza yang membuat Hideo terkejut.
Siapa Pramana? Entah kenapa Hideo tidak suka mendengar Fayza menyebutkan nama orang lain. Hampir tiga bulan mengalami koma, baru kali ini Fayza menyebut nama seseorang.
Wajah Hideo mengeras. Bergegas pria itu keluar dari kamar Fayza.
"Jaga dia!" perintah Hideo kepada dua perawat yang selama ini merawat gadis itu.
"Baik tuan" jawab kedua perawat itu patuh.
Hideo berjalan menuju Dojo dan tampak Jin sudah berada disana bersama Hyong-wa dan Jae-Hee yang sudah mengenakan Dobok ( baju taekwondo ).
"Jin!"
"Ya boss?"
"Cari tahu siapa Pramana yang berhubungan dengan Fayza Sky!"
Jin menatap wajah Hideo yang sedang melepaskan jasnya.
"Pramana?"
"Ya! Aku minta dalam waktu satu jam sudah mendapatkan semuanya!" Hideo mulai membuka kemejanya dan mengambil Dobok miliknya lalu berjalan menuju ruang ganti.
Pramana? Memangnya boss dengar dimana? - batin Jin.
***
Satu jam kemudian usai bertanding dengan dua pengawalnya, Hideo duduk di kursi sambil membaca laporan dari Jin.
Peluh masih membasahi wajah Hideo dan doboknya sudah dibuka memamerkan perut kotak-kotak miliknya.
"Tunangan nya? Pramana Dewanto itu tunangannya Fayza?" tanya Hideo ke Jin.
"Pramana Dewanto adalah putra bungsu Shailendra Juwono, salah satu akuntan MB Enterprise pimpinan Abiyasa Blair O'Grady. Kakak Pramana, Pandu Dewanata adalah suami dari Andreana Blair O'Grady saudara kembar Abiyasa. Mereka sedang dalam perjalanan bisnis ke Seoul tiga bulan lalu dan menaiki pesawat naas itu."
"Pramana selamat atau tewas?"
"Tewas dan jenazahnya dikonfirmasi oleh sang kakak Pandu. Yang menemukan di kantong jenazah adalah Marco Bianchi dan dikonfirmasi oleh Bryan Smith melalui sidik jari pada hari kedua pencaharian."
Hideo tersenyum smirk.
"Berapa lama mereka pacaran?"
"Hampir lima tahun."
Hideo memandang foto Pramana dan beberapa foto yang terdapat di akun sosial media milik Pramana dan Fayza.
Pramana tampak cinta sekali dengan Fayza.
"Apa Pramana bersih?"
Jin menaikkan sebelah alisnya. "Maksudnya bersih?"
"Bukan tipe playboy?"
"Tidak boss. Pramana dan Pandu kakaknya tipe pria setia semua. Pandu dan Reana bahkan pacaran lima tahun juga hingga menikah."
Entah siapa yang beruntung. Fayza kah atau Pramana kah yang sama-sama mendapatkan pasangan seperti itu.
Hideo berdiri. "Awasi Fayza terus dan aku harap dia tidak akan pulih dari amnesianya."
"Apa yang akan boss lakukan?"
"Membuat keluarga Pratomo berduka lebih dalam lagi." Hideo berjalan keluar Dojo.
Tampaknya kalau Fayza aku jadikan mainanku, seru juga. Hideo menyeringai licik.
"Boss!" panggil Jin lagi.
"Apalagi?"
"Nona Yoora ingin bertemu anda di Club."
Hideo melirik ke arah jam besar di ruang tengah yang menunjukkan pukul satu malam.
"Siapkan helikopter dan kamar hotel di Ritz Carlton. Rasanya aku butuh Yoora malam ini." Hideo pun masuk ke dalam kamarnya yang mewah di lantai dua.
Seperti apa rasanya Fayza ya?
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
ꍏꋪꀤ_💜❄
definisi ahjussi rasa oppa 🤭🤭🤭🤭
2023-09-03
1
wonder mom
hideo yg akhirnya bucin akut lanjut khronis. nha Fayza lurus bgt. koq dijahati. malaikat g trima lah
2022-06-17
1
nandayue
tetep oleng buat yang komen yang diatas eike....joon ki oppa eike suka deh kalau you jadi psiko gitu cucok meong ma muka elu....c mon mbak hana lannjjuuuutttt🤗🤗
2022-06-16
3