Love and Revenge of Mr Mafia
"Beraninya kamu! Apa salah anak saya sama kamu!" Ashley Sky menodongkan pistolnya ke dahi Hideo Kojima Park.
"Silahkan bunuh saya!" Hideo menatap pria bermata biru itu dengan tatapan dingin. "Asal anda tahu, saya lebih menyesal karena saya membawa Fayza di kehidupan saya!"
"Kenapa?"
"Karena saya jatuh cinta padanya!"
***
Tiga tahun lalu ... ( *Sebelum kisah David dan Anandhita - My boyfriend is not a trans*gender* )
Fayza Ruiz Sky menatap kekasihnya Pramana Dewanto yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya yang hendak dibawanya ke Seoul dua hari lagi.
Pramana yang bekerja di PRC group sebagai seorang akuntan, memang ditugaskan untuk memeriksa permintaan kerjasama dengan sebuah perusahaan di Korea Selatan. Beberapa aset PRC group di Seoul memang hendak dibeli perusahaan Shinwa pimpinan Raka Takahashi Jeong.
"Sudah semuanya?" tanya Fayza yang memang ditujuk oleh sang ayah, Ashley Sky untuk mengurus semuanya disana karena pria paruh baya itu masih ada urusan di New York.
"Sudah nona Fayza" ucap Pramana. Meskipun semua orang tahu keduanya pacaran, tapi Fayza dan Pramana tetap profesional di perusahaan.
"Jadi kita besok lusa ke Seoul dong." Fayza lalu berjalan mendahului Pramana.
"Apa setelah itu kita ke Tokyo?" tanya Pramana yang tahu bahwa Fayza mengkhawatirkan kondisi kedua Opanya, Mamoru Al Jordan dan Joshua Akandra yang memang sedang berjuang melawan penyakit diabetes stadium dua.
"Setelah dari Seoul tidak ada acara lagi kan?"
tanya Fayza.
"Tidak ada, sayang" bisik Pramana di sisi telinga gadis berambut pirang itu.
"Masih jam kantor!" desis Fayza dengan wajah sok judes.
"Sudah pukul 17.02. Jadi sudah bebas dong manggilnya" cengir Pramana.
Adik Freya Sky Lexington itu hanya tersenyum menatap kekasihnya. "Iya kah, mas?"
"Nih, kalau tidak percaya!" Pramana menunjukkan jam Tag Heuer nya ke Fayza.
"Oh."
***
Fayza menatap kedua orangtuanya yang hanya memandanginya dengan perasaan khawatir.
"Apa kamu yakin tidak naik pesawat pribadi keluarga?" tanya Kristal.
"Nggak mama. Aku dan mas Pram naik pesawat komersial saja, lebih enak." Fayza tersenyum.
"Tapi lama lho sayang" ucap Ashley yang entah kenapa perasaannya tidak enak.
"Tidak apa-apa Pa."
Ashley menatap intens ke putri bungsunya. "Are you sure?"
"So sure."
Pria paruh baya itu hanya mengangguk.
***
Pandu dan Reana menatap Pramana yang sedang menyiapkan baju untuk berangkat ke Seoul besok.
"Kamu yakin nggak naik pesawat pribadi keluarga Sky?" tanya Pandu ke adiknya.
"Yakin, mas. Lagipula sudah lama aku dan Fayza tidak merasakan keribetan bareng-bareng orang banyak."
Pandu hanya menatap Reana bingung. "Padahal kan pakai pesawat pribadi jauh lebih enak."
Pramana memang tinggal bersama Pandu dan Reana di penthouse milik keluarga Dewanata karena lebih dekat ke perusahaan dibanding dengan apartemen kedua orangtuanya yang terletak di Brooklyn.
Lagipula Pramana sangat dekat dengan keponakannya, Raveena yang kini berusia empat tahun. Pandu dan Reana menunggu cukup lama untuk mendapatkan Raveena dan Radeva karena Reana memiliki masalah di kandungannya.
Empat tahun lalu saat pernikahan Arimbi dan Bima, Reana dinyatakan hamil yang membuat semua keluarga bahagia menyambut nya terutama saudara kembarnya, Abiyasa yang senang akhirnya adiknya akan memiliki seorang anak setelah sekian lama menikah.
"Apa kamu yakin Pram? Fay setuju kalian naik pesawat komersial?" tanya Reana sambil memangku putri cantiknya yang sedang bermain rubik.
"Princess, apa kamu nggak capek mangku Raveena? Si boy kasihan kena Pepet mbaknya tuh" kekeh Pandu melihat istrinya tampak keberatan memangku putri sulungnya sedangkan saudara kembarnya Radeva sudah tidur dari tadi.
Pramana yang melihat interaksi keduanya pun merasa iri. "Habis dari Seoul dan Tokyo, aku akan melamar Fayza."
Pandu dan Reana menoleh ke arah Pramana yang sudah selesai mengepak kopernya.
"Alhamdulillah. Mas Pandu dukung kamu dik apalagi kalian sudah lama pacarannya." Pandu tersenyum.
"Lihat kalian itu membuat aku iri deh!" kekeh Pramana yang lebih muda enam tahun dari Pandu. "Makanya aku ingin segera menghalalkan Fay."
"Kalian itu sudah cukup umur untuk menikah" ucap Reana
"Apalagi keluarga kita juga sudah oke semuanya, tidak seperti jaman aku dan Reana. Kamu kan tahu bagaimana bapak menolak keras kami berpacaran sampai harus backstreet?" tambah Pandu.
"Iya mas. Sepulang dari Seoul dan Tokyo menengok pak Mamoru dan pak Joshua, aku akan melamar Fay."
Pramana memang memanggil anggota keluarga Fayza dengan panggilan formal karena merasa belum resmi masuk ke dalam lingkungan keluarga mereka.
"Sudah istirahat. Besok kamu kan berangkat." Pandu pun menggendong Raveena, lalu membantu Reana yang merasa kebas pahanya hingga kesulitan bangun.
"Selamat malam mas Pandu, mbak Reana, Veen" salam Pramana.
"Malam, dik."
***
Ashley Sky mengantarkan sendiri putri dan kekasihnya ke Bandara JFK karena merasa mendapatkan firasat tidak enak. Sepanjang perjalanan, Ashley selalu menggenggam tangan putrinya seolah tidak ingin terpisah.
"Papa kenapa sih?" tanya Fayza yang duduk di kursi tengah Range Rover bersama Ashley sedangkan Pramana duduk di depan bersama Pandu yang juga ingin mengantarkan adiknya.
"Papa hanya ingin menggenggam tanganmu. Kan tinggal kamu yang sama papa. Kakak mu sudah dengan Haris di Jakarta."
"Kalau aku jadi menikah dengan mas Pram, kan ya pergi juga" kekeh Fayza yang geli melihat wajah tampan ayahnya yang sekarang tampak memelas.
"Hah, begini rasanya punya anak perempuan. Dirawat dari lahir sampai besar, eh digondol pria lain" ucap Ashley manyun.
Pramana pun menoleh ke arah calon ayah mertuanya. "Ya Allah, Oom. Kok digondol? Emangnya kucing main gondol."
"Ya kali" sahut Ashley cuek.
Pandu hanya tersenyum mendengarkan ucapan Ashley. Iya ya. Raveena aku dan Reana yang merawatnya dan setelah besar, diambil pria lain. Semoga putriku nantinya mendapatkan jodoh yang benar-benar mencintainya seperti aku dan ibunya.
Mobil mewah itu sampai di Bandara JFK dan keempatnya pun masuk ke dalam bandara. Ashley tidak melepaskan pelukannya ke Fayza hingga masuk ke pintu keberangkatan.
"Papa. Aku sudah dipanggil itu" ucap Fayza yang masih dipeluk erat oleh Ashley.
Entah kenapa Ashley merasa keberatan Fayza dan Pramana pergi menggunakan pesawat komersil itu.
"Apa kamu yakin? Mumpung kita di JFK, pindah pakai pesawat kita saja ya?" pinta Ashley.
"Sudah papa. Tidak apa-apa, kita akan baik-baik saja." Fayza mencium pipi Ashley. "Kami akan mengabari papa kalau sudah sampai di Seoul."
Pesawat Emirates dengan kode penerbangan UAE 307 dengan tujuan Seoul Korea Selatan...
"Pa, kita sudah dipanggil." Suara Fayza membuyarkan lamunan Ashley.
"Hati-hati princess." Ashley mencium kening putrinya.
Fayza tersenyum. Pramana pun berpamitan dengan Ashley dan Pandu. Tak lama keduanya pun masuk ke garbarata. Fayza melambaikan tangannya ke arah Ashley dan Pandu.
Ashley membalas lambaian tangan putrinya dan entah kenapa kali ini pria bermata biru itu merasa tidak akan bertemu dengan putrinya lagi.
***
Pesawat Emirates dengan penerbangan UAE 307 dikabarkan hilang kontak di laut kuning.
Ashley dan Kristal yang mendengar berita di tv itu tampak terkejut.
"Astaghfirullah! Fayza dan Pramana disana!" teriak Kristal.
Ashley segera menghubungi Bryan Smith, Marco dan Mario Bianchi di Tokyo untuk mencari tahu.
"Bry, tolong cari informasi tentang pesawat Emirates 307 yang hilang kontak di laut kuning."
"Ada apa Ash? Ada siapa disana?"
"Fayza dan Pramana disana!"
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaa gaeeesss
Akhirnya Fayza x Hideo launching juga.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yeti Nurhayati
thor, apakah klan pratomo ini ada urutan judul yang hrs dibacabiar runtut antar generasinga dari novel ke1-48, itu uritannya agak bingung
2024-04-14
1
Asngadah Baruharjo
tegaangg thoorrr kerennnnnnnn 👍👍👍
2023-12-20
1
mamahe Lana
aku baru mampir kak hana...eh tau tau udah end aj...
2022-07-23
1