Bab 4

Tiba di pemakaman Sena meletak kan bunga mawar tersebut dan berjongkok di depan makam mama nya,ia menatap lama batu nisan yang bertuliskan nama sang Mama Senia Laurencia.

"Sena sudah kembali ma,maafkan Sena baru kembali dan mengunjungi mama"gumam Sena mengelus batu nisan tersebut.

Hampir menjelang malam Sena baru beranjak dari sana,ia masuk ke dalam mobil nya dan meninggalkan area pemakaman tersebut untuk kembali ke rumah nya.

"Kenapa lama sekali Sena kakek khawatir pada mu sedari siang baru kembali"ucap kakek Sena yang menunggu Sena di depan pintu.

"Kakek tidak perlu khawatir begitu Sena sudah besar kek bukan anak kecil lagi,ayo masuk ke dalam"ucap Sena menggenggam tangan sang kakek.

"Kamu sudah memikirkan akan melanjutkan kuliah di mana"tanya kakek Sena yang saat ini kedua nya duduk di ruang keluarga.

"Besok rencana Sena akan mencari dulu kek dimana yang cocok"ucap Sena di angguki kakek Sena.

"Baik lah setelah dari perusahaan kau boleh pergi mencari di mana yang cocok untuk melanjutkan kuliah mu"ucap kakek Sena.

"Untuk apa Sena ke perusahaan pa"tanya ayah kandung Sena yang mendengar pembicaraan tersebut membuat yang lain ikut mendekat.

"Bukan kah dari awal kalian sudah tahu siapa pemilik perusahaan yang terus saja kalian bicarakan hampir setiap hari maka sekarang pemilik nya sudah kembali jadi Sena yang akan menggantikan ku di perusahaan"ucap kakek Sena tegas.

"Tapi pa Sena masih kecil untuk menggantikan papa di sana"ucap ayah Sena.

"Anda tenang saja,saya akan membuat perusahaan milik saya semakin berkembang dan maju dan juga saya akan menyingkarkan siapa pun yang berani berbuat macam-macam di sana besok saya sendiri yang akan melihat bagaimana perusahaan berjalan selama ini jika saya tahu ada yang berbuat curang maka semua nya akan tahu akibat nya saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya jadi saya peringkat kan mulai sekarang lebih baik untuk hati-hati dengan saya"ucap Sena dingin dan tajam membuat mereka terdiam mendengar nya.

"Asisten Roy kirim ke saya siapa saja yang ikut mengurus perusahaan membantu kakek selama ini dan juga siapa yang bekerja sama dengan perusahaan itu,aku tidak mau ada penghianat di perusaan milik ku yang mencoba menyingkirkan ku sebelum mereka bergerak aku akan menyingkir merek lebih dulu agar merek tahu dengan siapa mereka berhadapan"ucap Sena semakin dingin bahkan wajah nya terlihat mengerikan membuat yang lain menelan ludah mereka kasar.

"Baik nona muda"ucap asisten Roy patuh.

"Satu lagi kumpulkan para pemegang saham katakan jika besok akan ada rapat besar-besaran jika aku tahu ada yang berbuat curang atau yang lain maka aku tak akan segan memasuk kan mereka semua ke penjara jangan lupa panggilkan sekalian polisi untuk datang langsung ke sana"tambah Sena semakin membuat mereka berkeringat mendengar nya.

"Baik nona muda"ucap asisten Roy tersenyum tipis nona muda nya bertindak cepat.

"Apa yang akan kamu lakukan dengan perusahaan itu Sena jangan berbuat gegabah seperti itu yang akan merugikan perusahaan"ucap ayah Sena membuat Sena memandang nya tajam.

"Itu perusahaan milik ku bukan anda terserah saya mau berbuat apa dengan perusahaan itu mau perusahaan itu bangkrut itu urusan saya jadi anda tidak berhak mengatur saya"ucap Sena membuat tangan Ayah Sena mengepal kuat mendengar nya.

"Jika ada kalian yang keberatan silahkan katakan sekarang satu lagi jangan berbuat seenak nya di rumah ini hargai kakek di sini jika kalian masih ingin tinggal di sini jika tidak silahkan keluar dari rumah ini"tambah Sena lagi.

Tak ada yang berkutik satu pun di antara mereka karna takut dengan tatapan tajam Sena yang terlihat menakutkan.

"Nona muda di depan ada yang mengantar kan bunga pesanan nona"ucap pelayan membuat suasa mencair.

"Hmm"dehem Sena berdiri dari duduk nya berjalan meninggalkan mereka semua yang tadi nya tegang.

"Pa bagaimana mungkin Sena memimpin perusahaan itu coba papa pikirkan baik-baik dulu"ucap ayah Sena.

"Tidak ada yang di pikirkan apa yang Sena katakan benar itu urusan nya karna perusahaan itu milik nya harus nya kalian bersyukur dia masih mau menampung kalian di sini saat dia kembali"ucap kakek Sena.

"Tapi pa"ucapan ayah Sena terhenti.

"Kamu diam saja jangan bicara perusahaan dan rumah serta aset lain nya adalah milik Sena tidak ada campur tangan kita di dalam nya karna semua ini peninggalan Sania untuk nya jadi jangan ada yang bertingkah"ucap kakek Sena.

"Kalian masih membicarakan itu"ucap Sena berdiri tak jauh dari mereka pendengaran nya yang tajam membuat nya tahu jelas apa yang mereka bicarakan.

"Sena maksud ayah kamu itu baik nak"ucap mama tiri Sena.

"Anda hanya orang luar jangan ikut campur masalah kami"ucap Sena dingin.

"Senaa"panggil ayah Sena semakin membuat wajah Sena lebih dingin.

"Memang ada yang salah apa yang aku katakan bukan kah benar dia hanya orang luar saja"ucap Sena menatap tajam ke arah ayah yang dulu ia banggakan kini menjadi orang yang paling di benci nya.

"Dia ibu mu sekarang Sena"ucap ayah Sena.

"Aku tidak mempunyai ibu yang lain ibu ku hanya Sania Laurencia tidak akan pernah ada yang lain"ucap Sena yang wajah nya semakin terlihat mengerikan.

"Sena tenang kan diri mu dulu"ucap kakek Sena dengan takut-takut.

Sena meninggalkan mereka semua pergi ke kamar nya untuk menenangkan diri jika ia masih di sana menatap mereka semua bisa ia pastikab jika mereka akan tinggal nama saja di depan nya.

"Jangan pernah bicara seperti itu di depan Sena lagi"ucap Kakek Sena menatap putra nya tersebut sebelum beranjak dari duduk nya.

" Bagaimana sekarang pa Sena pasti semakin membenci ku"ucap mama tiri Sena menatap suami nya tersebut.

"Tidak usah pikirkan"ucap ayah Sena.

Sena sendiri duduk di balkon kamar nya menatap hamparan bunga mawar kesukaan mendiang mama nya tersebut yang kini sedang di tambah lagi dengan yang baru karna ia memesan bunga-bunga berbagai macam warna lagi yang semua nya mawar.

Mama tenang saja di sana sebentar lagi wanita yang membuat mama meninggalkan Sena akan Sena singkirkan,batin Sena.

Ia teringat waktu diri nya masih berusia enam tahun kala itu sedang membuat gambar keluarga kecil mereka,ibu ayah dan diri nya dengan senyum bahagia ia menunjuk kan gambar tersebut pada ibu nya,ibu nya mengatakan agar nanti setelah ayah nya datang menunjuk kan gambar tersebut pada sang ayah,namun ayah nya tidak pulang hingga keesokan hari nya ia mendengar mama nya menangis dan tak sengaja mendengar percakapan mama nya dengan seseorang yang mengatakan jika ayah nya memiliki istri dan anak lain yang bahkan sama usia nya dengan nya,dari situ lah ibu nya tajuh sakit hingga akhir nya meninggal bahkan sang ayah tidak pernah datang menjenguk ibu nya.

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

hoohhh...jd awl Sena berubah...

2023-05-25

0

Risa Istifa

Risa Istifa

sakit yg tdk berdarah ,,tp mendarah daging

2022-07-23

1

Ma'rifah Syiqa

Ma'rifah Syiqa

maafin ya thor, kalo ngomongnya sebanyak itu kesannya kok malah cerewet ya, bukan dingin, 🙏

2022-07-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!