05 Permintaan Nek Murni

Sejak Mayang dan Rangga resmi menikah, Nek Murni merasa sangat bahagia karena Mayang ternyata juga mencintai Rangga. Niatnya menikahkan mereka sangat tepat. Makin hari keromantisan cucu dan cucu mantunya sangat terlihat jelas. Nek Murni melihat Rangga begitu perhatian pada Mayang. Semua pekerjaan yang biasa Mayang lakukan, sekarang Rangga yang mengambil alih. Mayang hanya diperbolehkannya memasak dan mencuci saja, kadang Mayang yang tidak betah duduk diam memaksa Rangga untuk mengijinkannya ikut Rangga. Entah itu kekebun, ke sungai menangkap ikan, apalagi kalau ke pasar menjual sayur.

Namun satu hal yang mengganjal di hati Nek Murni, inilah yang sejak dulu ingin Nek Murni tanyakan kepada Rangga. Dan menurut Nek Murni, saat inilah waktu yang tepat untuknya bicara serius berdua dengan Rangga. Hari ini Mayang sedang pergi kenduri bersama beberapa tetangganya, karena itu Nek Murni mengajak Rangga bicara sambil duduk di teras rumahnya.

''Nak Rangga, Nenek minta maaf sebelumnya. Ada yang ingin Nenek tanyakan sama Nak Rangga.'' Ucap Nek Murni memulai percakapan.

''Iya Nek, silahkan tanya saja Nek. Nenek ga perlu sungkan gitu. Sekarang Rangga kan bagian dari Keluarga Nenek juga.'' Jelas Rangga yang penasaran dengan maksud Nek Murni.

'' Baiklah, begini Nak Rangga. Jika nanti ingatan Nak Rangga kembali pulih, apakah Nak Rangga akan membawa serta Mayang apapun yang terjadi?'' Kata Nek Murni mengeluarkan pertanyaan yang mengganjal dihatinya. Terlihat Rangga diam penuh makna.

'' Nak Rangga kan tau sendiri, Mayang tidak punya siapa-siapa selain Nenek dan Nak Rangga tentunya. Nenek sudah tua Nak, mungkin waktu Nenek sudah makin dekat.'' Terdengar jelas suara Nek Murni tercekat di ujung kalimatnya. Kemudian dia menatap Rangga yang duduk di sebelahnya sedang menatap lurus ke depan.

''Berjanjilah dengan Nenek, Nak Rangga akan selalu menjaga May dan membawanya kemanapun Nak Rangga pergi.'' Ucap Nek Murni sambil menangis sedih.

Rangga yang kaget langsung menggenggam tangan Nek Murni sambil berjongkok di hadapan Nek Murni. Sungguh dapat Rangga rasakan betapa Nek Murni sangat menyayangi Mayang. Rangga juga sangat mengerti dengan kekawatiran Nek Murni, karena jika Neneknya di jemput sang Ilahi maka hanya dia lah satu-satunya orang yang dimiliki Mayang.

''Nenek jangan kuwatir, Rangga berjanji sama Nenek. Rangga akan selalu menjaga May dan tidak akan pernah meninggalkan May apapun yang terjadi kedepannya. Percayalah sama Rangga, Rangga sangat mencintai May Nek. May adalah nafas Rangga, May adalah jiwa Rangga. Rangga sekarang mungkin tidak bisa membuktikan apa-apa, tapi waktu yang akan menjawab semuanya. Rangga harap Nenek percaya sama Rangga.'' Jelas Rangga meyakinkan Nenek Murni, dan dibalas anggukan kepala oleh Nenek disertai derai air mata bahagia.

Sejak percakapannya dengan Rangga tempo hari, sekarang terlihat jelas ada kelegaan di wajah Nek Murni. Jika suatu saat Tuhan mamanggilnya, Nek Murni bisa pergi dengan tenang.

''Nek, kami pergi dulu ya.'' Ujar Mayang pamit dengan Neneknya.

''Apa tidak sebaiknya kalian besok pagi saja pergi cari bambunya May. Sekarang sudah sore, sebentar lagi azan shalat Ashar.'' ucap Nek Murni yang kuwatir dengan cucu dan cucu mantunya.

''Ga apa-apa Nek, sekarang mumpung ga hujan. Takutnya besok-besok hujan lagi. Lagian kita cepat kok, ambil seberapa dapat saja.'' Jawab Mayang.

''Iya Nek, Nenek jangan kuwatir. Kita ga lama, dan bambunya yang di pinggir hutan aja ga masuk ke dalam.'' Jelas Rangga.

''Ya sudah lah, lebih cepat lebih baik. Jangan lama-lama lo, pulangnya jangan tunggu gelap dulu.'' Kata Nek Mayang dengan pasrah.

''Iya Nek, kami pergi dulu. Assalammu'alaikum.'' Akhirnya Rangga dan Mayang pamit dan langsung jalan sambil bepegang tangan menuju kebun bambu di pinggir hutan dekat Desanya.

Rencananya Rangga akan membuat kamar mandi darurat saja di belakang rumah Mayang, hanya berdinding terpal dengan bambu sebagai tiang penyangganya. Agar kalau untuk mandi tidak perlu pergi ke sungai lagi.

''Mas, sebaiknya kita ambil jalan pintas aja mas. Itu loh jalan depan rumah Mang Dudung bapaknya Imah temen SMA aku dulu.'' Ajak Mayang pada Rangga yang sedang berjalan

''Owh ya sudah, asal sama Maylov mas ikut ajah.'' Jawab Rangga.

''Ish..ngasal deh, kalo May ajak masuk jurang mas mau ga?.'' Ejek Mayang.

''Mau aja, asal masuk jurang terdalam Maylov. Masuk sering-sering juga ga masalah.'' Goda Rangga sambil mencubit sayang pipi Mayang yang sudah bersemu merah.

''Aish..Mas tau aja kalo May lagi kepengen hi hihi..'' Ucap Mayang sambil menutup wajahnya dengan satu tangan yang tidak dipegang Rangga.

'' Wah kode keras nih, ayo buruan jalannya. Biar cepat balik ke rumah lagi.'' Ucap Rangga dengan menarik Mayang agar berjalan lebih cepat.

Tepat saat Mayang dan Rangga melewati rumah Imah, Mang Dudung ayah Imah terlihat sedang menyapu halaman rumahnya.

''Sore Mang, numpang lewat ya Mang.'' Mayang menyapa dengan santun.

''E walah, pengantin baru mau kemana sih sore-sore gini.'' Jawab Mang Dudung sambil mendekat ke tempat Mayang dan Rangga berdiri.

''Ini Mang, mau cari bambu ke pinggir hutan. Kemaren hujan terus Mang, takut kalo besok hujan lagi.'' Jelas Mayang.

''Nak Rangga gimana, apa sudah sembuh betul?'' Tanya Mang Dudung sambil melihat Ranggan dari atas sampai bawah.

''Alhdulillah Mang, sekarang sudah makin membaik. Jalan udah ga pakai tongkat lagi Mang.'' Jawab Rangga sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

'' Owh gitu, Alahamdulillah. Ya sudah hati-hati May Nak Rangga. Ntar ngambil bambunya di pinggir-pinggir aja, jangan masuk jauh-jauh loh. Ntar nyasar lagi.'' Ucap Mang Dudung mengingatkan.

''Iya Mang, kami jalan dulu Mang. Assalammu'alaikum.'' Pamit Rangga dan Mayang

dan kembali melanjutkan perjalanannya.

Di rumah terlihat Nek Murni sedang duduk di teras rumahnya dengan pandangan yang tak lepas dari arah Mayang dan Rangga pergi tadi. Terlihat dari wajah Nek Murni sedang dilanda kecemasan.

''Mengapa perasaanku tidak enak begini ya? Seharusnya aku tidak ijinkan mereka pergi, mudah-mudahn tidak terjadi apa-apa dengan kalian Nak.'' Guman Nek Murni dengan perasaan yang sulit untuk diartikan.

Hari sudah mulai gelap, namun Mayang dan Rangga tidak pulang juga. Nek Murni semakin dilanda kecemasan, seharusnya Mayang dan Rangga sudan balik sejam yang lalu. Tetapi yang dia tunggu tidak kunjung datang.

Akhirnya dengan langkah pelan Nek Murni berjalan ke luar rumah berharap akan bertemu dengan cucu dan cucu mantunya di tengah perjalananan. Telah jauh berjalan, namun Nek Murni tidak bertemu dengan Mayang dan Rangga. Jalanan desa kalau sudah malam sangat sepi dan gelap, karena keterbatasan penerang jalan. Dan tepat saat Nek Murni bejalan di sebuah simpang jalan Nek Murni bertemu dengan Mang Dudung.

''Mbok, Mbok mau kemana malam-malam begini?'' Tanya Mang Dudung yang kaget melihat Nek Murni berjalan terseok-seok dalam gelap malam.

''Dung..hiks..hiks, apa kamu melihat May dan suaminya Dung? Dari tadi sore pergi ke hutan belum balik-balik juga''. Tanya Nek Murni sambil menangis.

''Jadi mereka belum pulang sampai sekarang?'' Ucap Mang Dusung sanga kaget.

''Iya Dung, tolong Dung perasaan Mbok ga enak Dung. Mbok takut terjadi apa-apa sama mereka hiks..hikss.'' Pinta Nek Murni sambil menarik tangan Mang Dudung.

''Iya iya Mbok, ayo sekarang kita lewat samping rumahku saja. Tadi mereka lewat sana, sekalian saya mau ambil senter dulu.'' Ajak Mang Dudung sambil membantu Nek Murni berjalan.

Setelah menelusuri jalan yang dilalui Mayang dan Rangga, Mang Dudung dan Nek Murni akhirnya sampai di tempat di mana seharusnya Mayang dan Rangga mengambil bambu.

Betapa terkejut Mang Dudung dan Nek Murni saat senter Mang Dudung menyorot sepasang sendal Mayang berserak di atas rumput dan botol air minum yang di bawa Rangga juga tergolek tidak jauh dari sana.

''Ya Tuhan Dung, itu sendalnya Mayang Dung dan ini..ini botol minum mereka Dung. Ya Tuhan Mayang dimana kamu nak hiks..hiks.'' Ucap Nek Murni sangat cemas.

''Sebaiknya Mbok tunggu di sini, biar saya masuk ke hutan. Mana tau ada petunjuk.'' Jelas Mang Dudung. Namun Nek Murni menolak.

''Ngga Dung ga, Mbok ikut kamu Dung. Mbok ga bisa nunggu di sini saja.'' tolak Nek Murni.

''Baiklah, tapi kita jalannya pelan saja.'' Kata Dudung pasrah.

Episodes
1 01 Diselamatkan Dari Maut
2 02 Ketulusan Hati Mayang
3 03 Salah Paham
4 04 Musibah Membawa Anugrah
5 05 Permintaan Nek Murni
6 06 Tangis Mayang Yang Berlapis Duka
7 07 Selepas kepergian Nenek
8 08 Selamat Tinggal Masa lalu
9 09 Selamat Datang Masa Depan
10 10 Danu Rangga Baragajasa
11 11 Maylov Ku, Aku Sangat Merindukanmu
12 12 Bertemu Kakek Agung
13 13 Maafkan Mas Sayang
14 14 Ditolong Tama
15 15 Kamu Bukan Suamiku
16 16 Mulai Terungkap
17 17 Jebakan Viona
18 18 Akhir Kisah Viona
19 19 Rencana Kakek Agung
20 20 Kemurkaan Tuan Agung 1
21 21 Kemurkaan Tuan Agung 2
22 22 Kemurkaan Tuan Agung 3
23 23 Jangan Sakiti Dia
24 24 Pengorbanan Tisa
25 25 Tukarlah Dengan Nyawaku
26 26 Mencoba Berdamai Dengan Masa Lalu
27 27 Kesepakatan
28 28 Awal Kemunculan Yukito
29 29 Petaka Ayam Betutu
30 30 Mayang vs Yukito
31 31 Pengkhianatan Di Baragajasa Group
32 32 Triple Date
33 33 Tuan Agung Koma
34 34 Goyahnya Baragajasa Group
35 35 Pesona Seorang Imah
36 36 Mencurigakan
37 37 Rencana Yuki
38 38 Imah Beraksi
39 39 Persekongkolan
40 40 Raja Putera Baragajasa
41 41 Penangkapan Yukito
42 42 Sebastian Federik
43 43 Pria Bergelang Besi Kepala Tengkorak
44 44 Kecewa
45 45 Malaikat Penolong
46 46 Hadiah Kecil Untuk Pengorbanan Terbesar
47 47 Aku Butuh Kamu Mas
48 48 Menagis Dalam Diam
49 49 Danu Masuk Penjara
50 50 Kekuatan Cinta Mayang Dan Danu
51 51 Bukan Tama
52 52 Langkah Pertama
53 53 Langkah Kedua
54 54 Tertangkap basah
55 55 Terciduk
56 56 Menemukanmu
57 57 Bertemu Tuan Bastian
58 58 Dendam Lama
59 59 Dia Bukan Ayah Ku
60 60 Memaafkan Tapi Tidak Menerima
61 61 Hanya Milikku
62 62 Menyesal
63 63 Anak Ku
64 64 Mantan
65 65 Kecanduan
66 66 Kakek Merestui
67 67 Cemburu
68 68 Melamar
69 69 Berpulangnya Tuan Bastian
70 70 Lamaran Ditunda
71 71 Tama Federik
72 72 Persiapan pernikahan
73 73 Sah
74 74 Satu Pesta Dua Pengantin
75 75 Bulan Madu
76 76 Mension
77 77 Hamil
78 78 Jodoh untuk Raja
Episodes

Updated 78 Episodes

1
01 Diselamatkan Dari Maut
2
02 Ketulusan Hati Mayang
3
03 Salah Paham
4
04 Musibah Membawa Anugrah
5
05 Permintaan Nek Murni
6
06 Tangis Mayang Yang Berlapis Duka
7
07 Selepas kepergian Nenek
8
08 Selamat Tinggal Masa lalu
9
09 Selamat Datang Masa Depan
10
10 Danu Rangga Baragajasa
11
11 Maylov Ku, Aku Sangat Merindukanmu
12
12 Bertemu Kakek Agung
13
13 Maafkan Mas Sayang
14
14 Ditolong Tama
15
15 Kamu Bukan Suamiku
16
16 Mulai Terungkap
17
17 Jebakan Viona
18
18 Akhir Kisah Viona
19
19 Rencana Kakek Agung
20
20 Kemurkaan Tuan Agung 1
21
21 Kemurkaan Tuan Agung 2
22
22 Kemurkaan Tuan Agung 3
23
23 Jangan Sakiti Dia
24
24 Pengorbanan Tisa
25
25 Tukarlah Dengan Nyawaku
26
26 Mencoba Berdamai Dengan Masa Lalu
27
27 Kesepakatan
28
28 Awal Kemunculan Yukito
29
29 Petaka Ayam Betutu
30
30 Mayang vs Yukito
31
31 Pengkhianatan Di Baragajasa Group
32
32 Triple Date
33
33 Tuan Agung Koma
34
34 Goyahnya Baragajasa Group
35
35 Pesona Seorang Imah
36
36 Mencurigakan
37
37 Rencana Yuki
38
38 Imah Beraksi
39
39 Persekongkolan
40
40 Raja Putera Baragajasa
41
41 Penangkapan Yukito
42
42 Sebastian Federik
43
43 Pria Bergelang Besi Kepala Tengkorak
44
44 Kecewa
45
45 Malaikat Penolong
46
46 Hadiah Kecil Untuk Pengorbanan Terbesar
47
47 Aku Butuh Kamu Mas
48
48 Menagis Dalam Diam
49
49 Danu Masuk Penjara
50
50 Kekuatan Cinta Mayang Dan Danu
51
51 Bukan Tama
52
52 Langkah Pertama
53
53 Langkah Kedua
54
54 Tertangkap basah
55
55 Terciduk
56
56 Menemukanmu
57
57 Bertemu Tuan Bastian
58
58 Dendam Lama
59
59 Dia Bukan Ayah Ku
60
60 Memaafkan Tapi Tidak Menerima
61
61 Hanya Milikku
62
62 Menyesal
63
63 Anak Ku
64
64 Mantan
65
65 Kecanduan
66
66 Kakek Merestui
67
67 Cemburu
68
68 Melamar
69
69 Berpulangnya Tuan Bastian
70
70 Lamaran Ditunda
71
71 Tama Federik
72
72 Persiapan pernikahan
73
73 Sah
74
74 Satu Pesta Dua Pengantin
75
75 Bulan Madu
76
76 Mension
77
77 Hamil
78
78 Jodoh untuk Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!