03 Salah Paham

Sebulan sudah Rangga tinggal di rumah Mayang, berkat kegigihannya dan perawatan penuh kasih sayang dari Mayang kini Rangga telah bisa berjalan dengan sempurna. Walaupun sebelah wajahnya kanannya mengalami cacat akibat luka bakar yang dialaminya, Rangga tidak pernah mengeluh atau merasa malu dengan kondisinya. Baginya bisa selamat dari maut saja sudah sangat bersyukur sekali.

Seperti biasa Mayang berangkat ke pasar sebelum matahari muncul kepermukaan. Sayuran yang telah siap di ikat-ikat, di letakkan dalam dua keranjang untuk diangkut menggunakan sepeda buntutnya. Sejak ada Rangga, Mayang sangat terbantu karena mulai dari memanen sayur sampai mengikat sayur dibantu oleh Rangga yang sudah mulai mahir dengan aktifitas barunya itu.

Bahkan pagi ini Rangga akan ikut kepasar membantu Mayang menjual sayurnya kepedagang pasar yang sudah menjadi langganannya.

''Beneran Mas Rangga mau ikut May ke pasar? Kalo jalan kaki lumayan jauh lo Mas. Ntar kaki Mas sakit lagi.'' Kata Mayang sambil menyusun sayuran kangkung dan daun ubi kayu ke dalam keranjang.

''Iya May, InsyAllah Mas sudah sembuh. nih liat nih..hop..hop..lompat aja Mas kuat, apa lagi jalan. Bahkan jalan sambil gendong May juga Mas bisa

'' Goda Rangga sambil melompat.

''E a lah, sombongnya.., ya sudah kalo gitu, tapi kalo capek bilang ya. Nanti kita jalannya pelan-pelan aja.'' Jawab Mayang.

''Ok bos.'' Jawab Rangga.

''May, nanti di pasar jangan lupa beli ikan teri tapi jangan yang asin. Nenek lagi kepengen makan cah kangkung ikan teri, udah lama kita ga masak itu.'' Kata Nek Murni.

''Iya Nek, Nenek baik-baik di rumah ya. Jangan keluar dulu, masih gelap.'' Ucap Mayang.

Akhirnya Mayang dan Rangga pergi ke pasar dengan berjalan kaki sambil menggiring sepeda dengan dua keranjang penuh sayur mayur. Setiba di pasar Mayang langsung mendatangi tiap pedagang pasar yang sudah jadi langganannya.

''Alhamdulillah Mas, akhirnya selesai juga.'' Ucap Mayang dengan senyum merekah yang membuat Rangga tak bisa pangling kalau menatapnya.

''Iya May, makasih ya udah ajak Mas ke pasar. Mas seneng banget.'' Ujar Rangga.

Tapi tiba-tiba tubuh Rangga agak oleng, sekilas suatu kejadian seperti kaset kusut mulai melintas di pikirannya. Sekilas dia melihat ada seorang wanita cantik dalam pikirannya dan kemudian Dia melihat sebuah api yang menyala. Namun dia tidak bisa mengingat jelas, bahkan kepalanya makin sakit jika dia memaksa untuk mengingat-ingat sesuatu. Terlihat Rangga meremas rambutnya sambil menutup mata seperti meringis menahan sakit.

''Mas..Mas..Mas Rangga ga apa-apa?.. Ya Allah Mas..Mas kita duduk dulu yuk, tu ada tukang batagor, kita duduk disana aja yuk. Sini Mayang bantu.'' Ucap Mayang sambil melilitkan sebelah tangan Rangga ke bahunya guna membantu Rangga berjalan.

Terlihat seseorang sedang mandang kesal dari kejauhan. ''Awas kamu Rangga, akan ku buat kamu pergi jauh dari kampung ini. Aku harus bertindak cepat, bisa-bisa Mayang ku diambil sama dia lagi .'' Gumam Joko yang sudah mengikuti Mayang sampai ke pasar.

Tepat sebelum jam 8 pagi Mayang dan Rangga sudah sampai di rumah. Karena Rangga tadi sempat pusing, Rangga akhirnya dibonceng sama Mayang. Terlihat jelas wajah bahagia Rangga saat dibonceng Mayang, bagaimana tidak, Mayang menyuruh Rangga berpegangan ke pinggangnya agar tidak jatuh. Hal itu sungguh membuat jantung Rangga bergetar kencang.

''Nah Mas, sebaiknya Mas langsung istirahat dulu. Nanti May bangunkan kalo udah siap masak ya, sana gih tiduran dulu di kamar.'' Ucap Mayang penuh perhatian. Nek Murni yang mendengarnya dari dapur hanya bisa senyum-senyum sendiri melihat sebegitu perhatiannya Mayang sama Rangga.

''Iya Maylov ku..upss..'' Rangga keceplosan.

''Apaa? Mas bilang May apa?.'' Ucap Mayang yang kurang mendengar apa yang di katakan Rangga.

''Mayuur maksudnya, May sayur mayur haha

'' Kata Rangga sambil berlari kedalam kamar.

'' Apaaa..., apa kamu bilang Mas, kamu ledek aku ya hah..awas ya..'' Mayang mengerjar Rangga namun Rangga sudah lebih dulu mengkunci pintu kamarnya.

Setelah selesai dengan aktifitas dapurnya, Mayang kemudian mengajak Neneknya dan Rangga makan siang itu. Terlihat hidangan yang sangat menggugah selara telah tersaji dengan indahnya. Ada goreng ika peda, sambal terasi, telor ceplok dan pastinya pesanan Nek Murni sayur cah kangkung ikan teri yang begitu wangi di hidung Rangga.

''Wah May, ini apa? sepertinya menu baru?.'' Kata Rangga sambil menyendok sayur cah kangkung ke dalam piringnya.'' Mmmmm nyam nyam...enak banget May, ini bakal jadi makan favorit aku deh May. Enak banget.'' Ucap rangga yang mulutnya masih mengunyah makanannya.

'' Ais..ish..mas Rangga ga sopan, habisin dulu dalam mulutnya baru ngomong''. Cubit Mayang pada bahu Rangga.

''Aduuuhh..May sakit.. Iya deh maaf, maaf ya Nek''. kata Rangga lagi.

''Sudah-sudah, jangan bertengkar dulu. Nenek Lapar mau makan enak.'' Ucap Nek Murni yang lansung membuat Rangga sedikit malu.

Jika sudah selesai makan, seperti biasa Rangga akan siap langsung mencuci piring. Sedangkan Mayang akan bersih-bersih rumah. Jika sudah malam, Rangga dan Mayang kadang akan menghabiskan waktu bercerita berdua di teras rumahnya. Walaupun Rangga hanya menjadi pendengar setia, karena hanya Mayang yang bercerita mulai dari masa kecilnya di tinggal kedua orang tuanya hingga masa remajanya yang dihabiskan untuk membantu Neneknya. Begitulah keseharian yang di lakukan Mayang dan Rangga, bahkan kadang mereka berdua sering ke sungai mencari ikan untuk dimasak. Bermain air adalah kesukaan Mayang, dan terlebih lagi bermain air bersama Rangga.

Bisa dikatakan benih-benih cinta telah tumbuh di hati mereka, namun hanya saja mereka belum menyadarinya. Sekarang tepat tiga bulan Rangga hidup bersama Mayang dan Nenek Murni. Seperti biasa Rangga dan Mayang subuh ini akan berangkat ke pasar untuk menjual sayurannya.

''Assalammu'alaikum Nek, kami pergi dulu.'' Ucap Rangga dan Mayang sambil mencium takzim tangan Nek Murni.

''Wa'alaikumsalam,kalian hati-hati ya. Tadi malam hujan, jalanan sangat licin. Pelan-pelan aja jalannya.'' Jelas Nek Murni.

''Iya Nenekku yang cantik.'' Jawab Mayang dengan manja dan kemudian berjalan di belakang Rangga sambil mendorong keranjang sayur agar meringankan Rangga menggiring sepedanya.

Ditengah perjalanan sepeda yang di pegang Rangga mulai oleng karena jalanan yang berlumpur dan sangat becek.

''Aduh aduduh..Mas Mas Mas awaaas.'' Teriak Mayang tepat saat sepeda berisi keranjang sayurnya jatuh ke tengah lumpur.

'' Ya Tuhan, kamu ga apa-apa May? ada yang kena ga?.'' Ucap Rangga mencaskan Mayang.

''Aduh Mas, May ga apa-apa, tapi liat sayuran kita udah tumpah ke dalam lumpur.'' Rengek Mayang.

''O iya, ayo bantu Mas berdirikan sepedanya lagi.'' Jelas Rangga.

Namun saat Rangga akan menarik keranjang sayur, tiba-tiba kaki Rangga terpeleset karena licin dan tubuh Rangga jatuh membawa serta Mayang yang berada tepat di depannya. Alhasil, Tubuh Mayang di himpit oleh tubuh Rangga. Bibir Rangga langsung menempel sempurna di bibir Mayang.

Untuk sesaat mata mereka saling menatap penuh makna. Tapi tak lama Mayang kemudian menggeliatkan tubuhnya karena geli oleh lumpur yang lembek dan cukup berair. Gerakannya terlihat seperti orang yang sedang penuh gairah apalagi bibir mereka masih menempel sempurna. Tiba-tiba beberapa sorotan cahaya menyilaukan mata mereka ,dan seketika Rangga langsung turun ke samping Mayang.

''Hei!!..kurang ajar, apa yang kalian lakukan hah. Kurang ajar kamu.. bugh...bugh.. bugh..''bJoko yang sudah emosi langsung memukul wajah dan perut Rangga.

''Aaa.. Mas Ranggaaa, hentikan Joko! apa yang kamu lakukan.'' Teriak Mayang yang takut malihat Rangga yang di pukul oleh Joko, dan beberapa warga yang lain juga ikut menendang Rangga.

''Sudah..sudah sudah!! Hentikan semua! .'' Bentak seorang bapak yang agak berumur karena takut warga kebablasan.

''Sebaiknya kita bawa ke aula Desa, Didit kamu cepat panggil Pak Kades. Kita bawa mereka berdua sekarang juga.'' Jelas Bapak itu.

''Dia harus kita usir dari kampung ini. jangan sampai banyak lagi anak perempuan yang di lecehkannya! .'' pancing Joko.

'' Ya iya..betul..ya ya beutul. kita usir saja dia.'' Teriak warga-warga yang lain.

''Sudah-sudah, ayo biar Pak Kades yang memutuskan.'' Jelas Bapak yang melerai tadi.

Mayang yang takut hanya bisa menangis dan mengikuti apa yang dikatakan warga. Sedangkan Rangga yang sudah babak belur, terpaksa di bantu beberapa warga untuk berjalan.

Di sini lah mereka sekarang, di aula Desa yang sudah dipenuhi oleh warga yang ingin menyaksikan persidangan Mayang dan Rangga. Ada yang mencibir, ada juga yang menghujat dengan kata-kata kasar, bahkan ada juga yang meneriaki Rangga.

''Usiiir..usirr saja Pak Kades.'' Warga mulai berteriak.

''Ya betul Pak Kades, saya sering liat dia menempel-nempel terus sama Mayang. Kasian Mayang Pak Kades, kebaikan Mayang di manfaatkan laki-laki biadab ini.'' Ujar Joko semakin memprovokasi warga.

''Sudah..sudah..tenang bapak-bapak ibuku-ibuk. ini bisa kita bicarakan baik-baik. Kita dengarkan dulu penjelasan dari Mayang. May coba kamu jelaskan kronologisnya, apa betul Nak Rangga melecehkanmu? .'' Kata Pak Kades mulai menengahi.

'' Bukan begitu Pak Kades, Mas Rangga hanya terpeleset karena jalannya licin. Dan tak sengaja menimpa saya Pak kKades. Apa yang dikatakan Joko dan warga yang lain tidak bernar Pak Kades. mereka salah paham.''bJelas Mayang dengan sedikit terisak karena takut hal buruk menimpa Rangga.

''Bagaimana mungkin kami salah paham May, jelas-jelas di mencium kamu. Apa lagi namanya kalo bukan melecehkan!''. Ungakap Joko yang kesal karena Mayang malah membela Rangga.

''Kita usir saja dia Pak Kades.'' Teriak satu warga.

''Ya ya..usir Dia, usir Dia dari kampung ini.'' Kemudian diikuti beberapa warga yang ikut berteriak.

Warga yang sudah tersulut emosi langsung menyeret tubuh Rangga yang sedang duduk lemah di atas kursi. Mayang sontak langsung menahan tubuh Rangga sambil menangis histeris. Pak Kades hanya bisa pasrah karena warga sudah kesal semuanya. Hal itu membuat Joko tersenyum bahagia.

Semua kejadian yang dialami pagi ini oleh Rangga dan Mayang sedikit banyaknya adalah rencana jahatnya Joko agar Rangga bisa cepat-cepat pergi dari kampungnya. Sungguh Joko tersenyum penuh kemenangan melihat Rangga yang terseok-seok di tarik para warga yang sudah tersulut emosi. Namun tepat Rangga dan Mayang berada di depan pintu aula Desa bersama warga lain, langkah mereka terhenti karena teriakan seseorang yang tidak asing bagi Mayang dan warga yang lain.

''Tunggu!!.. tidak ada yang boleh mengusirnya dari kampung ini.'' Bentak Nek Murni. Dan langsung senyum di wajah Joko memudar seketika.

''Kenapa Nek, bukankah Dia sudah melecehkan Mayang Nek.'' Jelas Joko dengan emosinya.

''Kalau begitu, saya akan nikahkan mereka sekarang juga.'' Ungkap Nek Murni yang membuat semua orang hening seketika. Bahkan Mayang dan Rangga langsung saling menatap.

Episodes
1 01 Diselamatkan Dari Maut
2 02 Ketulusan Hati Mayang
3 03 Salah Paham
4 04 Musibah Membawa Anugrah
5 05 Permintaan Nek Murni
6 06 Tangis Mayang Yang Berlapis Duka
7 07 Selepas kepergian Nenek
8 08 Selamat Tinggal Masa lalu
9 09 Selamat Datang Masa Depan
10 10 Danu Rangga Baragajasa
11 11 Maylov Ku, Aku Sangat Merindukanmu
12 12 Bertemu Kakek Agung
13 13 Maafkan Mas Sayang
14 14 Ditolong Tama
15 15 Kamu Bukan Suamiku
16 16 Mulai Terungkap
17 17 Jebakan Viona
18 18 Akhir Kisah Viona
19 19 Rencana Kakek Agung
20 20 Kemurkaan Tuan Agung 1
21 21 Kemurkaan Tuan Agung 2
22 22 Kemurkaan Tuan Agung 3
23 23 Jangan Sakiti Dia
24 24 Pengorbanan Tisa
25 25 Tukarlah Dengan Nyawaku
26 26 Mencoba Berdamai Dengan Masa Lalu
27 27 Kesepakatan
28 28 Awal Kemunculan Yukito
29 29 Petaka Ayam Betutu
30 30 Mayang vs Yukito
31 31 Pengkhianatan Di Baragajasa Group
32 32 Triple Date
33 33 Tuan Agung Koma
34 34 Goyahnya Baragajasa Group
35 35 Pesona Seorang Imah
36 36 Mencurigakan
37 37 Rencana Yuki
38 38 Imah Beraksi
39 39 Persekongkolan
40 40 Raja Putera Baragajasa
41 41 Penangkapan Yukito
42 42 Sebastian Federik
43 43 Pria Bergelang Besi Kepala Tengkorak
44 44 Kecewa
45 45 Malaikat Penolong
46 46 Hadiah Kecil Untuk Pengorbanan Terbesar
47 47 Aku Butuh Kamu Mas
48 48 Menagis Dalam Diam
49 49 Danu Masuk Penjara
50 50 Kekuatan Cinta Mayang Dan Danu
51 51 Bukan Tama
52 52 Langkah Pertama
53 53 Langkah Kedua
54 54 Tertangkap basah
55 55 Terciduk
56 56 Menemukanmu
57 57 Bertemu Tuan Bastian
58 58 Dendam Lama
59 59 Dia Bukan Ayah Ku
60 60 Memaafkan Tapi Tidak Menerima
61 61 Hanya Milikku
62 62 Menyesal
63 63 Anak Ku
64 64 Mantan
65 65 Kecanduan
66 66 Kakek Merestui
67 67 Cemburu
68 68 Melamar
69 69 Berpulangnya Tuan Bastian
70 70 Lamaran Ditunda
71 71 Tama Federik
72 72 Persiapan pernikahan
73 73 Sah
74 74 Satu Pesta Dua Pengantin
75 75 Bulan Madu
76 76 Mension
77 77 Hamil
78 78 Jodoh untuk Raja
Episodes

Updated 78 Episodes

1
01 Diselamatkan Dari Maut
2
02 Ketulusan Hati Mayang
3
03 Salah Paham
4
04 Musibah Membawa Anugrah
5
05 Permintaan Nek Murni
6
06 Tangis Mayang Yang Berlapis Duka
7
07 Selepas kepergian Nenek
8
08 Selamat Tinggal Masa lalu
9
09 Selamat Datang Masa Depan
10
10 Danu Rangga Baragajasa
11
11 Maylov Ku, Aku Sangat Merindukanmu
12
12 Bertemu Kakek Agung
13
13 Maafkan Mas Sayang
14
14 Ditolong Tama
15
15 Kamu Bukan Suamiku
16
16 Mulai Terungkap
17
17 Jebakan Viona
18
18 Akhir Kisah Viona
19
19 Rencana Kakek Agung
20
20 Kemurkaan Tuan Agung 1
21
21 Kemurkaan Tuan Agung 2
22
22 Kemurkaan Tuan Agung 3
23
23 Jangan Sakiti Dia
24
24 Pengorbanan Tisa
25
25 Tukarlah Dengan Nyawaku
26
26 Mencoba Berdamai Dengan Masa Lalu
27
27 Kesepakatan
28
28 Awal Kemunculan Yukito
29
29 Petaka Ayam Betutu
30
30 Mayang vs Yukito
31
31 Pengkhianatan Di Baragajasa Group
32
32 Triple Date
33
33 Tuan Agung Koma
34
34 Goyahnya Baragajasa Group
35
35 Pesona Seorang Imah
36
36 Mencurigakan
37
37 Rencana Yuki
38
38 Imah Beraksi
39
39 Persekongkolan
40
40 Raja Putera Baragajasa
41
41 Penangkapan Yukito
42
42 Sebastian Federik
43
43 Pria Bergelang Besi Kepala Tengkorak
44
44 Kecewa
45
45 Malaikat Penolong
46
46 Hadiah Kecil Untuk Pengorbanan Terbesar
47
47 Aku Butuh Kamu Mas
48
48 Menagis Dalam Diam
49
49 Danu Masuk Penjara
50
50 Kekuatan Cinta Mayang Dan Danu
51
51 Bukan Tama
52
52 Langkah Pertama
53
53 Langkah Kedua
54
54 Tertangkap basah
55
55 Terciduk
56
56 Menemukanmu
57
57 Bertemu Tuan Bastian
58
58 Dendam Lama
59
59 Dia Bukan Ayah Ku
60
60 Memaafkan Tapi Tidak Menerima
61
61 Hanya Milikku
62
62 Menyesal
63
63 Anak Ku
64
64 Mantan
65
65 Kecanduan
66
66 Kakek Merestui
67
67 Cemburu
68
68 Melamar
69
69 Berpulangnya Tuan Bastian
70
70 Lamaran Ditunda
71
71 Tama Federik
72
72 Persiapan pernikahan
73
73 Sah
74
74 Satu Pesta Dua Pengantin
75
75 Bulan Madu
76
76 Mension
77
77 Hamil
78
78 Jodoh untuk Raja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!