6. MP-Mahkota Parade

Dhiarra telah mengganti baju kurung milik Yuaneta yang dipinjam dengan dress miliknya. Sambil senyum, direbahkan tubuh yang lelah di kasur empuk pembaringan. Bukan tak paham maksud Nimra yang mengumpat Dhiarra kegatalan yang bermakna kegenitan, tapi gadis itu memang sengaja menyambut. Dhiarra ingin berlalu cepat dan istirahat. Malas dengan keluarga Hazrul, ayah tirinya, yang sama sekali tidak ramah bersapa menyambutnya.

Dhiarra meminjam baju kurung milik Yuaneta bukan disengaja. Saat baru keluar beberapa ratus meter ke jalan raya, taksi yang dinaiki Dhiarra mogok total tak tertolong. Sopir taksi meminta Dhiarra untuk mencari taksi lain. Tak ada pilihan, menyusuri jalan raya dengan hati penuh harap, agar cepat mendapat taksi penggganti yang lewat.

Tiba-tiba, petir menggelegar bersamaan turun hujan sangat deras. Terpaksa Dhiarra berbalik lagi ke rumah Yuaneta dengan dress miliknya basah kuyup. Sahabatnya itu menyuruh untuk mandi, menunggu hujan reda, dan meminjamkan baju kurungnya. Itulah sebab Dhiarra pulang lambat, dan memakai baju kurung indah yang sangat serasi melekat di badan.

***

Tidak perlu berlama-lama saat mengantri di kedutaan kepengurusan dokumen Indonesia. Tepatnya di Konsulat Jenderal Republik Indonesia /KJRI Johor Bahru, Malaysia. Dhiarra telah selesai dengan segala urusan dokumen, kurang dalam satu jam saja. Tentu saja cepat, orang yang datang bersama Dhiarra ke KJRI adalah asisten pribadi tuan Shin sendiri, Faiz. Faiz telah mengenal hampir semua pegawai di KJRI. Maka pelayanan pada Dhiarra bersama Faiz sangat mudah tanpa belit.

Faiz, pria Malaysia dua puluh tujuh tahun itu nampak cekatan dan bersemangat mengantar Dhiarra. Baginya, gadis itu adalah amanah sang tuan atasannya. Tidak peduli dia siapa dan dari mana. Faiz bersikap cukup sopan pada gadis itu.

Shin pun selalu mempercayakan rahasia urusan kerja pada Faiz. Bahkan hampir semua hal diri pribadi ataupun bisnis usaha, Faiz telah paham dengan cermat.

"Encik Faiz, kita lewat Mahkota Parade Melaka tak?" Dhiarra ingin mengunjungi kawasan komersial di salah satu sudut bandar raya Melaka. Gadis itu tahu dari hasil berselancar destinasi di webnet ponsel.

"Cik Dhiarra nak pergi sana? Akan saya hantar. Tapi setakat Mahkota Paradise sahaja." Faiz menawarkan untuk mengantar Dhiarra ke tempat yang disebutkan.

"Trims, encik. Hantar saya pergi sana. Ada banyak taksi bukan, kat sana?" Dhiarra memastikan kelancaran transport yang ada. Tak ingin tersesat di tempat asing, hanya karena keterbatasan sarana.

"Ada banyak. Cik Dhiarra cakap saja nak pergi mana, driver mesti hantar dengan selamat." Faizz memberi arahan pada Dhiarra.

"Segala taksi, bolehkah?" Dhiarra teringat akan taksi tanpa label yang ditumpanginya kemarin.

"Utamakan yang bertulis TAXI, cik. Bila terpaksa, bolehlah ambil taksi gelap." Keterangan Faiz yang terakhir, mengerutkan kening Dhiarra.

"Macam apa tuh taksi gelap, encik?" Dhiarra heran dengan istilah itu. ' Apakah taksi berkaca gelap tanpa nyala lampu? Ngerilah jika begitu..' -Dhiarra menduga dalam benaknya.

"Taksi gelap tuh.. Taksi yang tak ada tulisan 'TAXI' cik.. Tapi elok juga kita guna. Banyak kat sini taksi macam itu.Tapi kena cakap dulu, kat mana kita nak tuju, serta tanya pulak, berapa kena harga, cik." Dhiarra tersenyum, merasa sedikit bingung juga dengan ucapan Faiz.

Dalam ucapan yang panjang, logat dan bahasa Faiz cukup menggelikan. Tapi itulah budaya bahasa negara. Sama hal dengan bahasa Indonesia, mungkin diam-diam pun, Faiz akan merasa lucu juga mendengar Dhiarra bicara dalam bahasanya.

"Baik jika macam tu, encik Faiz. Saya kan cuba ikut arahanmu!" Dhiarra merasa perlu berdamai saja dengan arahan Faiz dalam bahasanya. Toh, lama-lama akan terbiasa dan mampu juga mengikuti.

"Siap..! Oh, ya. Saya panggil cik Dhiarra, nama sahaja boleh? Dan panggillah saya cukup abang Faiz. Setuju, tak?" Faiz mencoba bersikap santai pada Dhiarra. Lelaki itu dapat mengira bahwa umur Dhiarra jauh lebih muda darinya.

"Ya..ya..ya..Oke, saya siap saja, bang Faiz." Gadis itu mengikut saja pada apa yang disarankan oleh Faiz, sang asisten tuan besar, Shin. Faiz tersenyum simpul melirik sekilas Dhiarra yang duduk dalam mobil di sampingnya.

Perjalanan dari Johor Bahru menuju Melaka Bandaraya, di Mahkota Parade, memakan waktu dua setengah jam lamanya. Faiz menghentikan Dhiarra tepat di depan sebuah mall besar bertulis 'MAHKOTA PARADE'. Bangunan berkonsep artistik itu merupakan puasat perbelanjaan di kawasan Melaka.

"Baik-baik kau jaga diri, Dhiarra. Ada apa-apa masalah, cakap, call padaku. Tak payah segan!" Faiz berseru pada Dhiarra sebelum melajukan mobil membelah jalan raya, di Melaka Bandaraya. Dhiarra melambai tangan hingga Faiz tak nampak lagi bersama mobilnya.

Faiz tak membuka pesan di ponsel, bahwa sang atasan, Shin, sedang mengunjungi salah satu departement store milik pribadi yang ada di Mahkota Parade juga. Mungkin dalam beberapa saat, sang asisten pun akan berbalik menyusul ke tempat itu kembali.

Dhiarra telah berjam-jam menghabiskan waktu menjelajahi Mahkota Parade mall. Rasa bebas jalan-jalan gembira yang telah lama tidak dilakukan, karena teror dari orang yang mengincar, akibat ulah ayah tiri. Gadis itu sangat asyik hingga jam waktu menunjuk di angka tujuh malam.

Merasa perut begitu menuntut, Dhiarra masuk pada salah satu kafe lantai dua di Mahkota Parade. Memesan nasi goreng ayam dan cepat dihabiskan, Dhiarra tak ingin terlalu malam kembali ke rumah besar Shin.

Hujan kembali mengguyur sangat deras, membuat Dhiarra terjebak kembali masuk ke dalam mall. Hampir dua jam menunggu, hujan justeru semakin deras. Bahkan, beberapa lampu gerai dalam mall telah mulai dimatikan. Sebentar lagi, mall Mahkota Parade akan tutup, berhenti beroperasi dan berlanjut esok hari.

Dhiarra merasa mulai gusar di hati, menyesali kelambatannya. Saat hujan begini, bagaimana mencari taksi? Padahal, Dhiarra masih sangat asing tempat ini. Jika terpaksa, siapa yang harus di hubungi? Ada dua nama yang direkomendasikan di hati. Antara sang karib, Yuaneta, atau pun om tirinya, Shin.

Dhiarra tidak memilih keduanya, tapi akan keluar dari bangunan mall, ingin mencoba peluang barangkali beruntung mendapatkan taksi. Bahkan taksi gelap sekali pun.

"Dhiarra..!!" Gadis itu sangat terkejut, merasa mendengar panggilan dari Shin barusan. Tapi itu tak mungkin, jam berapa ini? Shin tak mungkin merayau dalam mall di waktu hujan lebat seperti ini.

"Dhiarra!!" Suara Shin kembali menyerunya lebih keras, seperti geram karena seruan pertama diabaikan oleh pemilik nama itu.

"Tuan Shin..." Dhiarra berbalik dan menyebut nama orang yang telah diduganya dengan tergumam. Merasa aneh jika om tirinya yang nampak sibuk itu berada dalam mall yang sama dengannya.

"Ini jam berapa, Dhiarra?! Bagaimana kau bisa ada di Mahkota Parade ini?! Faiz, harap jelaskan!" Faiz yang berdiri mematung di samping Shin hanya diam serba salah. Tak menyangka jika Dhiarra yang diturunkan siang tadi, masih di sini, dan berjumpa lagi malam ini.

"Saya yang paksa bang Faiz untuk turunkan saya kat sini, encik. Bukan salah bang Faiz." Dhiarra berharap Shin yang penuh kharisma itu sudi memahami kelalaian bang Faiz.

"Faiz, jangan ulang kecerobohanmu. Gadis ini baru datang dua hari. Dia bisa sesat ke pojok Melaka. Dan itu akan merepotkan aku, Faiz!" Shin mempertegas ucapannya pada Faiz, agar tidak melepas Dhiarra di sembarang tempat. Dhiarra merasa sikap Shin menganggapnya masih kekanakan.

"Dan kau, Dhiarra. Jangan bawa kebiasaan liarmu itu di sini. Jam semalam ini, kau harusnya sudah tidur di kamarmu!" Mendengar ucapan tajam Shin padanya, Dhiarra hanya diam tak membantah. Bagaimanapun, Dhiarra bersyukur dan lega telah dijumpa oleh Shin dan Faiz pada waktu dan tempat yang mendesak seperti ini.

Terpopuler

Comments

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

Faiz namanya sama ma jagoan pertama ku Mak..

2022-11-03

1

UTIEE

UTIEE

ya, betul itu.
kita akan saling menertawakan bahasa negara lain yang kita anggap berbeda dengan kebiasaan lokal

2022-10-23

1

UTIEE

UTIEE

pasti akan susah bagi keluarga suami ibu mu untuk menerima dirimu, arra. secara, ibu mu adalah istri lain dari ayah dan suaminya

hanya sabar yang bisa menghadapi masalah ini

2022-10-23

2

lihat semua
Episodes
1 1. Encik Shin Adnan
2 2. Berbincang
3 3. Flashback
4 4. Berjumpa Kawan
5 5. Benalu
6 6. MP-Mahkota Parade
7 7. Gangguan Pagi Hari
8 8. Kedai Obat
9 9. Teguran Shin
10 10. Zubaidah
11 11. Mengalahlah
12 12. Kedai Obat Baru
13 13. Keponakan Liar
14 14. Berburu Kancing Baju
15 15. Teguran Shin
16 116. Join Lunch
17 17. Perang di Meja Makan
18 18. Janji Berjumpa
19 19. Mufakat
20 20. Adrian
21 21. Peluang Kerja
22 22. Hazrul
23 23. Saling Maaf
24 24. Sekretaris!
25 25. First Day
26 26. Adrian..?
27 27. Dilema
28 28. Ingin Bertemu
29 29. Bertemu Adrian
30 30. Teguran Shin
31 31. Sang Designer
32 32. Bertemu Shin Adnan
33 33. Kubeli Bajumu
34 34. Banyak Imbalan
35 35. Driver Aneh
36 36. Lamaran Adrian
37 37. Shin Banyak Tanya
38 38. Sazlina
39 39. Klien dari Kuwait
40 40. Pergi KL
41 41. Makan Larut
42 42. Menumpang Kamar Mandi
43 43. Sekoper Hadiah
44 44. Berenang Pagi
45 45. Baju Kusut
46 46. KLCC Park
47 47. Datin Azizah
48 48. Kecewa
49 49. Pergi ke Penang
50 50. Penang On the Way
51 51. Memang Shin
52 52. Merapat Tegang di Feri
53 53. Di Mana Ibuku?
54 54. Calon Kakak
55 55. Kamar Dhiarra
56 56. Chew Jetty
57 57. Banyak Buntalan
58 58. Cupang Merah
59 59. Go Back On the Way
60 60. Aib Terindah
61 61. JAIS Terengganu
62 62. Pilihan
63 63. Menghempas Kikuk
64 64. Hasrat
65 65. Kabar Bocor dari Fara
66 65. Dagu Gentle
67 67. Tidak Kurus
68 68. Shin's Kiss
69 69. First Kiss
70 70. Pergi ke K L
71 71. Stamp Merah
72 72. Tak Peduli Skandal
73 73. Jujur Pada Fara
74 74. Mesra di Depan Mata
75 75. Bincang Antara Mama dan Fara
76 76. Rumah Hijau Stroberi
77 77. Pesan dari Adrian
78 78. Saling Tunggu (18+)
79 79. Masih Dingin (18+)
80 80. Dipercepat Segalanya
81 81. Perjalanan Suram
82 82. Kabar Tunang Dhiarra
83 83. Tak Disangka Datangnya
84 84. Bye, Encik Shin..
85 85. Collapse
86 86. Petuah Datuk
87 87. Encik Shin...
88 88. Encik Shin...
89 89. Adrian...
90 90. Di Mana, Dhiarra?
91 91 Baju Rancang Terakhir
92 92. Informasi Yuaneta
93 93. Hubungan Yang Rumit
94 94. Berjumpa Petang Nanti
95 95. Akan Ada Tamu
96 96. Berjumpa
97 97. Bincang Terbuka
98 98. Bangun di Pagi Buta
99 99. Kamar no. 21
100 100. Bermanja
101 101. Ungkapan Azlan
102 102. Tahan Sementara
103 103. Diskusi
104 104. Backstreet
105 105. Berkencan
106 106. Love You, Encik Shin !!
107 107. Kembali
108 108. Siksa Rindu
109 109. Video Call
110 110. Debar Calon Pengantin
111 111. Jumpa Karib
112 112. Pesta Kawin
113 113. Pengantin
114 114. Malam Pengantin
115 115. Sazlina
116 116. Melaka River Cruise
117 117. Langkawi
118 118. Bumil Bareng
119 119. Posisi Sementara
120 120. Happy Ending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
1. Encik Shin Adnan
2
2. Berbincang
3
3. Flashback
4
4. Berjumpa Kawan
5
5. Benalu
6
6. MP-Mahkota Parade
7
7. Gangguan Pagi Hari
8
8. Kedai Obat
9
9. Teguran Shin
10
10. Zubaidah
11
11. Mengalahlah
12
12. Kedai Obat Baru
13
13. Keponakan Liar
14
14. Berburu Kancing Baju
15
15. Teguran Shin
16
116. Join Lunch
17
17. Perang di Meja Makan
18
18. Janji Berjumpa
19
19. Mufakat
20
20. Adrian
21
21. Peluang Kerja
22
22. Hazrul
23
23. Saling Maaf
24
24. Sekretaris!
25
25. First Day
26
26. Adrian..?
27
27. Dilema
28
28. Ingin Bertemu
29
29. Bertemu Adrian
30
30. Teguran Shin
31
31. Sang Designer
32
32. Bertemu Shin Adnan
33
33. Kubeli Bajumu
34
34. Banyak Imbalan
35
35. Driver Aneh
36
36. Lamaran Adrian
37
37. Shin Banyak Tanya
38
38. Sazlina
39
39. Klien dari Kuwait
40
40. Pergi KL
41
41. Makan Larut
42
42. Menumpang Kamar Mandi
43
43. Sekoper Hadiah
44
44. Berenang Pagi
45
45. Baju Kusut
46
46. KLCC Park
47
47. Datin Azizah
48
48. Kecewa
49
49. Pergi ke Penang
50
50. Penang On the Way
51
51. Memang Shin
52
52. Merapat Tegang di Feri
53
53. Di Mana Ibuku?
54
54. Calon Kakak
55
55. Kamar Dhiarra
56
56. Chew Jetty
57
57. Banyak Buntalan
58
58. Cupang Merah
59
59. Go Back On the Way
60
60. Aib Terindah
61
61. JAIS Terengganu
62
62. Pilihan
63
63. Menghempas Kikuk
64
64. Hasrat
65
65. Kabar Bocor dari Fara
66
65. Dagu Gentle
67
67. Tidak Kurus
68
68. Shin's Kiss
69
69. First Kiss
70
70. Pergi ke K L
71
71. Stamp Merah
72
72. Tak Peduli Skandal
73
73. Jujur Pada Fara
74
74. Mesra di Depan Mata
75
75. Bincang Antara Mama dan Fara
76
76. Rumah Hijau Stroberi
77
77. Pesan dari Adrian
78
78. Saling Tunggu (18+)
79
79. Masih Dingin (18+)
80
80. Dipercepat Segalanya
81
81. Perjalanan Suram
82
82. Kabar Tunang Dhiarra
83
83. Tak Disangka Datangnya
84
84. Bye, Encik Shin..
85
85. Collapse
86
86. Petuah Datuk
87
87. Encik Shin...
88
88. Encik Shin...
89
89. Adrian...
90
90. Di Mana, Dhiarra?
91
91 Baju Rancang Terakhir
92
92. Informasi Yuaneta
93
93. Hubungan Yang Rumit
94
94. Berjumpa Petang Nanti
95
95. Akan Ada Tamu
96
96. Berjumpa
97
97. Bincang Terbuka
98
98. Bangun di Pagi Buta
99
99. Kamar no. 21
100
100. Bermanja
101
101. Ungkapan Azlan
102
102. Tahan Sementara
103
103. Diskusi
104
104. Backstreet
105
105. Berkencan
106
106. Love You, Encik Shin !!
107
107. Kembali
108
108. Siksa Rindu
109
109. Video Call
110
110. Debar Calon Pengantin
111
111. Jumpa Karib
112
112. Pesta Kawin
113
113. Pengantin
114
114. Malam Pengantin
115
115. Sazlina
116
116. Melaka River Cruise
117
117. Langkawi
118
118. Bumil Bareng
119
119. Posisi Sementara
120
120. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!