5. Benalu

Dhiarra kembali ke rumah besar Shin setelah makan malam di rumah Yuaneta. Teman karibnya itu mengajak memasak bersama untuk makan malam, sembari menunggu sang suami, Denis, kembali dari tempat kerjanya. Suami Yuaneta bekerja di sebuah perusahaan elektronik tidak jauh dari rumah mereka tinggal.

"Cik Dhiarra...Anda ditunggu tuan Shin di ruang makan. Sila cik Dhiarra ke sana!" Pak cik yang pagi tadi sudah menghampiri Dhiarra telah berdiri di belakang.

"Iya, pak cik... Saya segera ke sana." Dhiarra mengangguk tersenyum pada pelayan melayu setengah baya itu.

Dhiarra menunda memutar anak kunci di lubang pintu, ditariknya lagi dan digenggam erat pada telapak tangan. Berputar dan melangkah mengikuti pak cik yang telah berjalan di depan menuruni teras berundak. Kamar Dhiarra lebih tinggi dari lantai teras.

Dari teras memasuki ruang makan, terasa terang benderang karena lampu kristal yang indah tergantung di tengah ruangan. Dhiarra menuju kursi kosong dan kebetulan adalh kursi yang ditempatinya kemarin, saat awal datang.

Dhiarra menyebar pandangan. Shin telah duduk di seberangnya, posisi tetap seperti kemarin. Fara, adik perempuan Shin di sebelahnya. Lalu Sahila, Nimra dan Rafiq, dengan posisi sama dengan kemarin. Dengan pandangan yang lebih masam dan sinis dari sebelumnya.

Ada yang baru didapati Dhiarra. Seorang wanita lima puluh tahunan dengan lelaki muda, mungkin seusia Dhiarra. Mereka duduk di seberang samping, di depan Fara dan Sahila. Mungkin itu perempuan yang dikatakan Shin adalah mantan istri Hazrul, Zubaidah. Sedang lelaki muda itu adalah anak bungsu Hazrul yang bernama Hisyam.

Dhiarra mencoba melempar senyum pada Zubaidah. Namun perempuan setengah abad itu membalas dengan acuh dan sinis, seperti anak-anak perempuannya. Begitu juga Hisyam, lelaki bungsunya Hazrul pun terlalu acuh pada senyum Dhiarra. Sepertinya mereka berdua telah tahu siapa gadis yang baru datang, dan duduk di depan tuan Shin.

"Assalamualaikum.. Selamat malam.. Eh, hai encik Shin, pak cik kata, anda menungguku?" Dhiarra nampak ragu dengan sapaannya pada semua penghuni meja, khususnya kepada Shin.

Pria tampan di depan Dhiarra, Shin Adnan, menatap tajam pada gadis yang datang terlambat dengan baju kurung melayu yang nampak anggun menggantung di tubuhnya. Gadis itu seperti sudah lama tinggal di negara ini. Baju kurung di badannya pun cukup modis dan cocok dipakai Dhiarra.

"Kau sudah makan malam, Dhiarra?" Shin menatap lurus gadis Indonesia itu.

"Sudah encik Shin, di rumah kawan saya." Dhiarra berkata apa adanya.

"Kawan..? Kau ada kawan ?" Pertanyaan lirih ini dari Fara. Nampak heran dengan Dhiarra yang sudah punya teman, bahkan sudah keluar jalan-jalan.

"Iya,Fara. Kawan yang ku sapa saat habis terbang dalam pesawat." Dhiarra tak menipu. Sehabis turun dari pesawat, Dhiarra memang segera menghubungi dan meminta alamat detail Yuaneta.

"Apa kawanmu itu juga sama benalunya sepertimu?" Kali ini pertanyaan datang dari Siti Zubaidah, bekas istri ayah tiri Dhiarra, Hazrul.

"Apa maksudmu, puan?" Dhiarra memandang lurus Siti Zubaidah dengan mimik beraninya.

"Bukankah kau bebas menumpang di rumah ini? Free pula kau jalan-jalan kat luar saat malam kan?" Siti Zubaidah memajukan bibir bawah mencemooh Dhiarra.

"Saya tidak jalan-jalan puan, tapi saya hanya bertemu lalu berkunjung ke rumahnya, dan harap anda paham bedanya." Dhiarra menyanggah ucapan perempuan baya itu dengan tenang.

"Tak payah banyak berkilah, kau. Apa pun, kau hanyalah benalu!" Siti Zubaidah bukannya mencerna ucapan Dhiarra padanya, justru perempuan itu terlihat sangat tidak terima dan emosi.

Dhiarra tidak lagi bersuara, jika sudah begitu, tidak ada guna lagi meneruskan perbincangan.

"Encik Shin, apa ada yang akan anda sampaikan padaku? Saya merasa sangat lelah." Dhiarra ingin segera pergi ke kamar jika Shin tidak jadi berbicara.

"Sudah ku bilang, ini hari pertamamu. Seharusnya hari ini kau hanya cukup istirahat dan tidak perlu ke manapun." Shin memandang Dhiarra dengan tatap mata menyelidik.

"Betul yang anda kata, encik Shin. Tapi saya sangat penasaran dengan segala isi di negara anda ini. Apakah saya bersalah?" Dhiarra mengambil sebiji apel hijau, hanya dipegang tanpa dimakan di mulut.

"Esok, kau ikutlah orangku ke kedutaan. Bawalah segala dokumen aslimu. Uruslah ICmu bersama orangku." Shin mengabaikan pertanyaan Dhiarra. Namun justru memberi suatu kabar gembira yang sedang Dhiarra tunggu.

"Benarkah? Wah cepat sekali..Terimakasih, encikku..!" Dhiarra sungguh senang mendengar kabar itu. Sesaat merasa bahwa Shin adalah omnya yang baik, dan sedang mengabulkan hal bagus yang telah dijanjikan.

"Hai, perempuan! Jangan kegatalan, jaga sikapmu!" Kali ini Nimralah yang menegur Dhiarra. Wanita bersuami itu nampak tak suka saat Dhiarra meluahkan rasa gembiranya pada Shin.

"Aku memang belum mandi seharian ini, jadi rasanya sangat gatal. Aku izin pergi dulu, ya kak, ingin mandi!" Dhiarra bergegas berdiri dan memandang lekat pada Nimra sambil tersenyum amat manis. Nimra hanya melengos membuang pandangan Dhiarra dengan sebal.

"Encik Shin, terimakasih pada bantuan anda padaku.Saya sedang kegatalan, jadi saya permisi akan ke kamar saya saja." Dhiarra kembali tersenyum. Senyuman indah mempesona yang tecetak di wajah lelahnya yang cantik.

"Selamat malaaam...Selamat beristirahat semuanya..." Dhiarra melempar senyum pada tiap-tiap orang yang berada di meja makan. Tanpa peduli pada balasan dari mereka, Dhiarra berlalu dengan gemulai.

Shin juga memandang tubuh berbaju kurung yang perlahan menghilang dari ruang makan. Pria itu kemudian berdiri dan ikut melenggang pergi meninggalkan ruang makan.

Terpopuler

Comments

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

oh Diara aku juga sering kegatalan kalo lagi ganti sprei kasur para jagoan...

2022-11-03

1

UTIEE

UTIEE

SEMANGAT
GANBATTE
FIGHTING

2022-10-23

1

Fairuz khaerunnisa

Fairuz khaerunnisa

ku suka sifat dan sikap Dhiarra... tangguh

2022-06-22

2

lihat semua
Episodes
1 1. Encik Shin Adnan
2 2. Berbincang
3 3. Flashback
4 4. Berjumpa Kawan
5 5. Benalu
6 6. MP-Mahkota Parade
7 7. Gangguan Pagi Hari
8 8. Kedai Obat
9 9. Teguran Shin
10 10. Zubaidah
11 11. Mengalahlah
12 12. Kedai Obat Baru
13 13. Keponakan Liar
14 14. Berburu Kancing Baju
15 15. Teguran Shin
16 116. Join Lunch
17 17. Perang di Meja Makan
18 18. Janji Berjumpa
19 19. Mufakat
20 20. Adrian
21 21. Peluang Kerja
22 22. Hazrul
23 23. Saling Maaf
24 24. Sekretaris!
25 25. First Day
26 26. Adrian..?
27 27. Dilema
28 28. Ingin Bertemu
29 29. Bertemu Adrian
30 30. Teguran Shin
31 31. Sang Designer
32 32. Bertemu Shin Adnan
33 33. Kubeli Bajumu
34 34. Banyak Imbalan
35 35. Driver Aneh
36 36. Lamaran Adrian
37 37. Shin Banyak Tanya
38 38. Sazlina
39 39. Klien dari Kuwait
40 40. Pergi KL
41 41. Makan Larut
42 42. Menumpang Kamar Mandi
43 43. Sekoper Hadiah
44 44. Berenang Pagi
45 45. Baju Kusut
46 46. KLCC Park
47 47. Datin Azizah
48 48. Kecewa
49 49. Pergi ke Penang
50 50. Penang On the Way
51 51. Memang Shin
52 52. Merapat Tegang di Feri
53 53. Di Mana Ibuku?
54 54. Calon Kakak
55 55. Kamar Dhiarra
56 56. Chew Jetty
57 57. Banyak Buntalan
58 58. Cupang Merah
59 59. Go Back On the Way
60 60. Aib Terindah
61 61. JAIS Terengganu
62 62. Pilihan
63 63. Menghempas Kikuk
64 64. Hasrat
65 65. Kabar Bocor dari Fara
66 65. Dagu Gentle
67 67. Tidak Kurus
68 68. Shin's Kiss
69 69. First Kiss
70 70. Pergi ke K L
71 71. Stamp Merah
72 72. Tak Peduli Skandal
73 73. Jujur Pada Fara
74 74. Mesra di Depan Mata
75 75. Bincang Antara Mama dan Fara
76 76. Rumah Hijau Stroberi
77 77. Pesan dari Adrian
78 78. Saling Tunggu (18+)
79 79. Masih Dingin (18+)
80 80. Dipercepat Segalanya
81 81. Perjalanan Suram
82 82. Kabar Tunang Dhiarra
83 83. Tak Disangka Datangnya
84 84. Bye, Encik Shin..
85 85. Collapse
86 86. Petuah Datuk
87 87. Encik Shin...
88 88. Encik Shin...
89 89. Adrian...
90 90. Di Mana, Dhiarra?
91 91 Baju Rancang Terakhir
92 92. Informasi Yuaneta
93 93. Hubungan Yang Rumit
94 94. Berjumpa Petang Nanti
95 95. Akan Ada Tamu
96 96. Berjumpa
97 97. Bincang Terbuka
98 98. Bangun di Pagi Buta
99 99. Kamar no. 21
100 100. Bermanja
101 101. Ungkapan Azlan
102 102. Tahan Sementara
103 103. Diskusi
104 104. Backstreet
105 105. Berkencan
106 106. Love You, Encik Shin !!
107 107. Kembali
108 108. Siksa Rindu
109 109. Video Call
110 110. Debar Calon Pengantin
111 111. Jumpa Karib
112 112. Pesta Kawin
113 113. Pengantin
114 114. Malam Pengantin
115 115. Sazlina
116 116. Melaka River Cruise
117 117. Langkawi
118 118. Bumil Bareng
119 119. Posisi Sementara
120 120. Happy Ending
Episodes

Updated 120 Episodes

1
1. Encik Shin Adnan
2
2. Berbincang
3
3. Flashback
4
4. Berjumpa Kawan
5
5. Benalu
6
6. MP-Mahkota Parade
7
7. Gangguan Pagi Hari
8
8. Kedai Obat
9
9. Teguran Shin
10
10. Zubaidah
11
11. Mengalahlah
12
12. Kedai Obat Baru
13
13. Keponakan Liar
14
14. Berburu Kancing Baju
15
15. Teguran Shin
16
116. Join Lunch
17
17. Perang di Meja Makan
18
18. Janji Berjumpa
19
19. Mufakat
20
20. Adrian
21
21. Peluang Kerja
22
22. Hazrul
23
23. Saling Maaf
24
24. Sekretaris!
25
25. First Day
26
26. Adrian..?
27
27. Dilema
28
28. Ingin Bertemu
29
29. Bertemu Adrian
30
30. Teguran Shin
31
31. Sang Designer
32
32. Bertemu Shin Adnan
33
33. Kubeli Bajumu
34
34. Banyak Imbalan
35
35. Driver Aneh
36
36. Lamaran Adrian
37
37. Shin Banyak Tanya
38
38. Sazlina
39
39. Klien dari Kuwait
40
40. Pergi KL
41
41. Makan Larut
42
42. Menumpang Kamar Mandi
43
43. Sekoper Hadiah
44
44. Berenang Pagi
45
45. Baju Kusut
46
46. KLCC Park
47
47. Datin Azizah
48
48. Kecewa
49
49. Pergi ke Penang
50
50. Penang On the Way
51
51. Memang Shin
52
52. Merapat Tegang di Feri
53
53. Di Mana Ibuku?
54
54. Calon Kakak
55
55. Kamar Dhiarra
56
56. Chew Jetty
57
57. Banyak Buntalan
58
58. Cupang Merah
59
59. Go Back On the Way
60
60. Aib Terindah
61
61. JAIS Terengganu
62
62. Pilihan
63
63. Menghempas Kikuk
64
64. Hasrat
65
65. Kabar Bocor dari Fara
66
65. Dagu Gentle
67
67. Tidak Kurus
68
68. Shin's Kiss
69
69. First Kiss
70
70. Pergi ke K L
71
71. Stamp Merah
72
72. Tak Peduli Skandal
73
73. Jujur Pada Fara
74
74. Mesra di Depan Mata
75
75. Bincang Antara Mama dan Fara
76
76. Rumah Hijau Stroberi
77
77. Pesan dari Adrian
78
78. Saling Tunggu (18+)
79
79. Masih Dingin (18+)
80
80. Dipercepat Segalanya
81
81. Perjalanan Suram
82
82. Kabar Tunang Dhiarra
83
83. Tak Disangka Datangnya
84
84. Bye, Encik Shin..
85
85. Collapse
86
86. Petuah Datuk
87
87. Encik Shin...
88
88. Encik Shin...
89
89. Adrian...
90
90. Di Mana, Dhiarra?
91
91 Baju Rancang Terakhir
92
92. Informasi Yuaneta
93
93. Hubungan Yang Rumit
94
94. Berjumpa Petang Nanti
95
95. Akan Ada Tamu
96
96. Berjumpa
97
97. Bincang Terbuka
98
98. Bangun di Pagi Buta
99
99. Kamar no. 21
100
100. Bermanja
101
101. Ungkapan Azlan
102
102. Tahan Sementara
103
103. Diskusi
104
104. Backstreet
105
105. Berkencan
106
106. Love You, Encik Shin !!
107
107. Kembali
108
108. Siksa Rindu
109
109. Video Call
110
110. Debar Calon Pengantin
111
111. Jumpa Karib
112
112. Pesta Kawin
113
113. Pengantin
114
114. Malam Pengantin
115
115. Sazlina
116
116. Melaka River Cruise
117
117. Langkawi
118
118. Bumil Bareng
119
119. Posisi Sementara
120
120. Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!