kedua prajurit yang telah melihat dan menyaksikan sendiri keadaan para prajurit di barak pengasingan kembali lagi kebaraknya sendiri dengan membawah kabar berita yang sangat mengejutkan bagi semua temannya.
"Apa yang kalian katakan itu benar? Mereka semua memang benar - benar telah sembuh dan semuanya sehat?" tanya teman - temannya di barak saat mendengar cerita dari kedua temannya yang berhasil melihat sendiri keadaan para prajurit di barak pengasingan.
Mereka mulai ramai dan juga mulai penasaran dengan apa yang dikatak oleh kedua rekan mereka yang sudah menyaksikannya sendiri keadaan orang - orang yang berada di barak pengasingan.
"Putri bukan seperti ini posisi tangan dan juga kakinya. Anda harus lebih lentur dari pada dinding, jadilah sebuah kain." jelas Yaris yang sedang mengajari Riri atau Yourina ilmu beladiri di pagi itu.
"Kenapa harus kain?" Riri yang merasa bingung dengan penjelasan dari Yaris pun bertanya dengan tatapan dan wajah polosnya.
"Ehem," Yaris memalingkan wajahnya dan menelan salifanya karena wajah mereka terlalu dekat sebab Yaris berdiri disamping Riri membetulkan posisi kuda - kuda Riri dan tiba - tiba Riri menoleh untuk bertanya sehingga wajah mereka jadi berhadapan dengan sangat dekat.
"Yaris apa kau sakit? Kenapa wajahmu merah sekali." Riri spontan menyentuh dahi Yaris untuk mengecek suhu tubuh Yaris.
"Putri, hamba tidak apa - apa." Yaris menghindari sentuhan tangan Riri degan cepat.
"Eh,,," Riri menatap kaget karena Yaris menghindar.
"Oh jangan bilang dia tersipu karena aku. Dasar berondong, tapi menyenangkan berkumpul dengan mereka karena semuanya sangat baik dan juga polos. Apa karena orang kuno ya jadi pemikiran mereka masih terbatas soal kontak fisik." gumam Riri dalam hati dan tersenyum, karena merasa lucu dengan dirinya yang tak pernah pacaran malah sekarang bisa bergaul dengan para pria di tempat asing dan juga lebih dari 30 orang pria.
"Tuan putri, tuan putri." panggil salah seorang warga yang datang untuk memberikan bahan makanan pada para orang di barak pengasingan.
"Kenapa ibu selalu saja datang ke sini, bukankan aku sudah melarang kalian untuk datang ketempat kami." cegah Jiyang yang merasa terganggu dengan para warga yang datang.
"Jiyang, biarkan mereka." ucap Riri menghentikan latihannya dengan Yaris dan mendekati para warga yang datang dari arah hutan.
"Tuan putri kami membawakan beberapa umbi - umbian dan juga sayuran untuk tuan putri dan yang lainnya." ucap ibu - ibu warga yang datang
"Terima kasih semuanya, tapi sebaiknya kalian jangan membahayakan diri kalian untuk selalu datang kemari. Karena kami bisa mencari makanan kami sendiri di dalam hutan." ucap Riri pada para ibu - ibu warga itu.
"Iya tuan putri, tapi kami ingin selalu bisa membantu." ucap mereka dan meninggalkan barak pengasingan.
"Yaris tolong antarkan mereka dengan selamat." perintah Riri pada Yaris dan Yaris pun mengantar para warga itu kembali ke desa.
"Aku tidak suka dengan para warga yang sering datang kemari." ucap Jiyang kesal dan Riri hanya tersenyum menatap Jiyang yang sedang merajuk.
"Apa kamu khawatir soal isu yang menyebar tentang diri ku Ji?" tanya Riri mendekati Jiyang dan ikut duduk disebelah Jiyang.
"Putri bukan begitu, cuma ini agak,,," kalimat Jiyang terhenti dan menatap Riri atau putri Yourina. "Haaaa, jadi serba salah." ucap Jiyang lagi dan merebahkan tubuhnya disamping Riri.
"Memangnya kenapa? Jelaskan pada ku agar aku juga tau apa yang sebenarnya kamu khawatirkan itu." ucap Riri menyentuh kening Jiyang dengan jari telunjuk.
"Putri, hamba tak mau kalau keberadaan putri akan terancam dengan kabar yang diisukan oleh banyak orang. Apakah putri tak tau kalau isu soal putri telah menyebar keseluruh penjuru kota, dan orang - orang yang pernah putri tolong dan obati dengan seenaknya saja mengumumkan soal kemampuan putri Youri. Saat h@mba keliling desa, hamba mendengar sendiri bagaimana mereka.bercerita dengan sangat menggebuh - gebuh." jelas Jiyang menatap langit yang cerah.
"Aku tak pernah berfikir sejauh itu Ji, saat aku membantu dan mengobati mereka yang ada dalam pikiranku hanyalah aku ingin mereka selamat itu saja." jawab Riri yang tak tau kalau ternyata dirinya begitu diperhatikan oleh orang - orang yang telah ditolongnya ini dan tinggal bersama mereka selama berbulan - bulan lamanya.
...🍁🍁🍁...
Didalam kamp lain, yang tak lain adalah musuh dari pangeran Altha kabar berita soal isu kehebatan putri Yourina juga menyebar dengan sangat cepat. Para prajurit yang menyamar dan ikut membaur dengan warga mendapatkan info kalau ada seorang tuan putri yang memiliki keahlian medis sangat luar biasa dan tak tertandingi didalam pasukan pangeran Altha, dan putri itu disembunyikan didalam barak lain yang disebut dengan barak pengasingan dengan lebih dari 30 pengawal untuk menjaganya.
"Apa yang kau sampaikan itu benar adanya?" tanya komandan pasukan mereka.
"Benar komandan, kabar itu sudah saya pastikan sendiri dan memang benar adanya. Dia adalah seorang putri bangsawan yang memiliki keahlian serta kemahiran dalam bidang pengobatan. Dan hampir semua orang yang pernah bertemu serta ditolong olehnya sembuh dengan sangat cepat apa pun jenis lukanya dan sedalam apa pun luka yang didapatkan oleh orang itu." jelas prajurit itu pada komandannya.
"Begitu ya, jadi si Altha menyembunyikan permata-nya. Wahaha." tawa menggelegar dari komandan pasukan musuh Altha.
"Benar komandan, dan pada awalnya barak itu dipalsukan dengan tempat yang sangat suram karena tak ada seorang pun yang bisa datang ke tempat itu. Namun setelah beberapa warga dengan berani datang mereka baru tau kalau itu adalah tempat tersembunyi dari ahli medis pasukan pangeran Altha." jelas prajurit itu menggebuh - gebuh. "Nama ahli medis itu adalah putri Youri." sambung prajurit itu.
"Putri Youri ya, aku jadi ingin tau dan ingin bertemu dengan dia secara langsung." ucap komandan itu dengan seringai yang penuh arti.
"Komandan, bagaimana jika kita merebut ahli medis itu dari tangan pangeran Altha." saran dari salah satu prajurit itu pada komandannya.
"Ya, kita pasti akan mendapatkannya dalam waktu yang tepat." ucap komandan itu dengan penuh percaya diri.
...🍁🍁🍁...
Di suatu tempat di sebuah kota tempat Altha melawan para pemberontak sedang banyak warga yang berbondong - bondong ingin pergi ke perbatasan untuk melihat dan menyaksikan langsung kehebatan putri.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Altha bingung karena begitu banyak warga yang ingin pergi ke perbatasan.
"Maaf pangeran, mereka semua ingin pergi untuk melihat dan menyaksikan sendiri tentang kehebatan putri Yourina dalam mengobati orang." jelas prajurit Altha.
"Apa? Katakan dengan jelas, apa yang barusan kau katakan." ucap Altha kaget dan tak percaya dengan kabar berita yang dibawah oleh anak buahnya itu.
"Lapor pangeran, benar adanya kalau mereka semua ingin pergi untuk melihat dan menyaksikan sendiri tentang kehebatan putri Yourina dalam mengobati orang. Itu sebabnya banyak dari mereka yang ingin pergi ke perbatasan." prajurit Altha mengulangi lagi penjelasannya.
"Apa yang terjadi, bagaimana bisa orang seperti Youri." Altha berfikir dan mengingat lagi soal Yourina sebelum dikirim kedalam istananya sebagai tunangannya.
"Seingat ku Youri tak pernah belajar tentang ilmu pengobatan, dan dia juga merupakan putri yang buruk serta sombong dan juga tak memiliki kemampuan apa pun." gumam Altha mengingat lagi tentang Yourina.
"Pangeran apa mungkin itu hanyalah akal - akallan saja." ucap Yorgun yang merupakan kapten dalam pasukan Altha.
"Tidak, karena Jiyang juga pernah bilang, kalau putri membantunya dan pergi mencari tanaman obat untuk semua orang di barak pengasingan. Jiyang tak mungkin bicara sembarangan, namun ini terlalu besar kabarnya." ucap Altha yang masih meragukan kabar itu dan Altha juga merasa kaget dan heran dengan pencapaian putri Yourina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Hasan
hayo bentar lg ketar ketir lu atha sampai komandan pasukan musuh mu juga sudah menargetkan si riri
2022-10-03
2