"Ji." panggil Yaris dengan tersenyum.
"Yaris,,," Jiyang berdiri terpaku melihat Yaris selamat dan juga tersenyum cerah.
"Hehehe,,," Riri juga tersenyum dengan sangat senang menunjukkan sederet gigi - giginya.
Prajurit itu menangis melihat apa yang dia saksikan didalam tenda Yaris. Dia menyeka air matanya dan berlari keluar tenda dengan berteriak, "Putri menyelamatkan Yaris. Yaris selamat.!" teriak Jiyang keluar tenda Yaris sambil berteriak girang. Mendengar itu semua orang terkejud dan merasa lega.
"Benarkah, apa yang kamu katakan itu?"
"Bagaimana sekarang keadaan Yaris?"
"Jadi teriakan dari putri tadi bukan karena Yaris meninggal ya?"
Semua prajurit yang ada diluar dan sedang terluka bertanya bergantian sehingga Ji bingung mau menjawab yang mana dulu, tapi dari raut wajah Ku yang terlihat bahagia menandakan kalau Yaris benar - benar selamat dan tak terjadi apa pun.
Didalam tenda Yaris Riri merasa sangat senang karena dia berhasil menolong dan menyelamatkan pasien pertamanya didalam dunia novel yang dia masukin, tanpa berpikir panjang atas apa yang terjadi Riri berusaha terus untuk memberikan perawatan pada Yaris karena Yaris hampir kehilangan nyawa karena lukanya dan juga karena kehabisan banyak darah.
Riri terlihat sangat serius dalam menangani Yaris, setelah dia melakukan cek Hb dan mendapati Hb Yaris hanya 7 Riri pun memikirkan sebuah tranfusi darah dan seolah sebuah keajaiban datang pada dirinya semua yang Riri pikirkan dan inginkan selalu sesuai dengan harapan dan pemikirannya.
"Tenanglah Yaris, aku pasti akan menyembuhkan mu." ucap Riri yang memasang lagi infus untuk transfusi darah pada tangan Yaris yang satunya.
Yaris yang melihat kesungguhan dan keseriusan Riri atau putri Yourina membuat Yaris tersentuh dan didalam hatinya sama ingatannya masih terbayang bagaimana raut wajah dan juga kegigihan tuan putri dalam menangani dan merawat dirinya semalam.
"Tahanlah Yaris, aku akan berusaha untuk membantumu. Semoga ini berhasil."
Kalimat dari Riri atau tuan putri itu terus terngiang dibenak Yaris, dia tak menyangka bahwa dirinya yang hanya seorang prajurit bisa mendapatkan perawatan dari seorang tuan putri yang dulu dianggap tak berguna dan juga sangat sombong.
"Tuan putri, tuan putri sangat hebat dan sungguh luar biasa. Terima kasih karena tuan putri mau menolong dan mengobati luka saya yang bukan siapa - siapa ini." ucap Yaris dan itu membuat Riri kaget.
"Tidak, kamu adalah pasien ku dan kamu sangat berharga. Karena kesembuhan dan keselamatanmu berhubungan langsung dengan ku. Jika kamu selamat maka itu adalah kemenangan bagi ku yang seorang medis ini, jadi jangan pernah bilang seperti itu lagi." ucap Riri dengan tua sehingga itu membuat Yaris tersentuh.
"Tuan putri, aku tak tau seperti apa pemikiran orang tapi aku sangat mempercayai tuan putri. Mulai sekarang aku hanya akan mengabdikan diri pada tuan putri dan hanya akan mendengarkan apa perintah tuan putri." ucap Yaris sebagai janji setia terhadap Riri yang telah dianggapnya sebagai majikan oleh Yaris.
"Hehehe,,, kamu tak perlu memikirkan apa pun. Yang terpenting bagimu adalah kesembuhan mu." ucap Riri dan itu membuat Yaris malu
"Tapi putri apa boleh hamba bertanya?" ucap Yaris ragu - ragu.
"Katakan" jawab Riri yang masih berkonsentrasi pada luka Yaris yang lainnya.
"Sebenarnya ini benda apa? Kenapa putri memasang benda aneh pada kedua tangan hamba?" tanya Yaris mengangkat kedua tangannya yang terpasang selang infus.
"Hahaha,,, tenang saja Yaris itu bukan racun, itu hanya lah obat yang aku masukkan secara langsung melalui pembuluh darah mu. Dan itu adalah rahasia pengobatan dari ku." jawab Riri terbahak mendengar pertanyaan dari Yaris. Dan tanpa sadar Yaris ikut tersenyum melihat tawa Riri atau putri Yourina yang terlihat jauh berbeda dari rumornya.
Diluar dari tenda para prajurit yang terluka saling berbincang satu sama lain, dan mereka berharap kalau tuan putri juga bisa menyembuhkan mereka karena mereka sudah bosan hanya hidup dengan berbaring dan duduk saja tanpa bisa melakukan apa pun.
1 Minggu berlalu dan luka jahitan dibagian perut Yaris telah sembuh, warna kulitnya juga sudah kembali dan dari pemeriksaan Hb ulang setelah dilakukan transfusi darah juga didapatkan kadar Hb Yaris 13 g/dl dan itu sudah tak masalah karena sudah mendekati normal atau bisa dibilang Yaris telah sembuh total.
"Semoga putri juga bisa membantuku untuk bisa berjalan lagi." ucap salah satu seorang prajurit yang bisa didengar oleh Riri.
"Tentu, tentu saja aku akan berusaha untuk membuat kalian semuanya kembali sehat dan bisa beraktifitas lagi seperti semula. Namun aku meminta tolong pada kalian semua yang ada di sini, tolong rahasiakan semuanya dari semua orang yang ada diluar wilayah kita ini." ucap Riri yang keluar dari tenda Yaris bersama dengan Yaris yang sudah terlihat segar dan tak ada masalah. Yaris terlihat seperti tak pernah sakit.
"Putri hamba akan selalu berada di pihak tuan putri, dan hamba akan selalu menjaga serta melindungi tuan putri." ucap Ji yang berdiri diantara para prajurit yang terluka.
"Iya benar, dalam hati kami semua telah berjanji hanya akan menjaga dan melindungi keselamatan tuan putri."
Ucap semua orang dan itu membuat Riri terharu karena selama dia masuk kedalam dunia novel ini baru kali ini dia mendapatkan kepercayaan dari orang - orang, padahal saat tinggal di kediaman pangeran semua orang mengabaikan dia, bahkan pelayan pun tak memandangnya, dia hanya bisa berkeliaran seorang diri.
"Hamba Yaris sebagai pasukan dari prajurit bayangan mulai hari ini berjanji dan bersumpah setia hanya pada tuan putri Yourina, dan akan mendengarkan perintah dari tuan putri saja." ucap Yaris lantang bersimpuh dihadapan Riri atau putri Yourina yang saat ini sedang dia rasuki.
"Benar kami semua juga berjanji dan bersumpah setia hanya pada tuan putri." ucap semua orang dengan meletakkan tangan mereka didada mereka dan menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan.
"Kalian memang seorang prajurit yang hebat dan luar biasa. Aku akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk membantu kalian agar bisa kembali lagi menjadi seorang prajurit hebat." ucap Riri dengan senyuman yang mengembang dibibirnya.
"Youri, mulai dari sekarang aku akan merubah hidupmu dari yang suram menjadi terang. Akan aku buat kau kau menjadi selayaknya tuan putri yang pantas untuk saling diperebutkan." gumam Riri dalam hatinya.
Setelah itu Yaris memasang kain untuk membuat tempat para prajurit itu tertutup dengan biar mereka bis diobati dengan tenang.
Riri memulai pengobatan pada mereka satu persatu, dan dimulai dari mereka yang lukanya lebih serius. Hampir semua orang yang ada bertanya - tanya dengan benda aneh yang menggantung dan terpasang ditangan mereka yang terhubung sama selang kecil.
Hampir seharian Riri berusaha keras mengobati semua oramg tanpa henti dan tanpa istirahat, Riri tak membedakan mereka semua ditangani Riri dengan sebaik mungkin agar mereka semua bisa pulih dengan baik. Riri yang sangat bekerja keras itu kadang melupakan waktunya untuk istirahat yang kadang - kadang Yaris membantu dengan menyuapi Riri buah yang dia dapat dari hutan agar dia tak lapar.
Agar mereka semua bisa segerah pulih dengan baik dan cepat Riri telah bekerja tanpa henti. Tanpa Riri pikirkan siapa dan bagaimana luka yang didapatkan oleh mereka semua Riri terus saja dan selalu berusaha dengan sebaik mungkin dari pagi hingga waktu akan menjelang pagi lagi.
"Tuan putri, istirahatlah dulu. Luka hamba tak seberapa parah jadi hamba bisa menunggu. Karena tuan putri sudah bekerja hampir waktu menjelang pagi lagi." ucap Jiyang yang biasa dipanggil senang nama Ku.
"Tidak apa Ji, aku akan menyelesaikan sampai semua sudah mendapatkan penanganan setelah itu aku baru bisa istirahat dengan tenang." jawab Riri dengan senyuman yang terasa sangat tulus bagi Jiyang.
"Terima kasih tuan putri Youri." ucap Jiyang dan melihat Riri bekerja dengan sangat fokus untuk mengobati lukanya yang dia lihat ada benda tajam kecil dan sebuah benang tipis yang ditusukkan oleh Riri ke lukanya dan menariknya satu persatu sehingga luka sayat di betis Jiyang itu tertutup dengan sangat rapi. Setelah itu Riri berpindah pada luka di kening Jiyang yang juga dijahitnya dengan rapi.
Saat Jiyang melihat senyum dibibir putri Yourina dia pun tanpa sadar ikut tersenyum yang menandakan kalau pekerjaan tuan putrinya telah selesai.
"Haaah,! Akhirnya selesai. Kalian tak boleh bergerak selama 3 hari setelah itu aku akan melihatnya lagi, sekarang biarkan aku tidur." ucap Riri dan dia langsung merebahkan tubuhnya di tanah yang beralaskan dengan kain tipis.
"Putri jangan di,,,si-tu." kalimat Yaris terputus -noutus karena Riri telah lenyap dalam alam bawah sadarnya alias tertidur pulas begitu merebahkan tubuhnya.
"Hahaha,,," gelak tawa semua prajurit disitu melihat kalau putri Yourina sangat lucu dan juga manis.
"Tuan putri pasti sangat lelah karena dia merawat kita semua dan membuat luka - luka kita yang tadinya menganga ini jadi tertutup dengan sangat rapi dan juga tak terasa sakit lagi." ucap para prajurit itu dan Meraka semua mengiyakan.
Entah karena kelelahan atau karena jiwa yang didalamnya bukan milik putri keluarga besar, Riri tidur dengan sangat tidak tapi dan juga suara dengkuran yang sangat keras. Yaris dan Jiyang bergantian membetulkan selimut yang menutupi tubuh Putri namun tetap saja tingkah pola dan posisi tidur Riri sangat berantakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh
2022-12-15
1
Sulati Cus
yaris mengingat kan ku pd merk mobil toyota yaris 😂ma'af y thor
2022-10-04
2
Hasan
lanjottt si riri lg secara ga langsung sedang membangun pasukan🤣🤣
2022-10-03
2