Transmigrasi LOVE TO DEATH
Pengenalan tokoh
Altha Yong usia 28 tahun.
Seorang putra mahkota dan pimpinan pasukan perang terbesar. Jago silat, pandai memainkan segala senjata, mampu mengendalikan binatang buas. Memiliki sifat yang keras, kejam pada para pemberontak, tegas, licik, cerdik, lembut pada orang yang disayang, sangat menyayangi almarhum ibunya, dan selalu menghormati keputusan ayahnya.
Kurnia Isabela usia 30 tahun, dipanggil Riri sama semua temannya.
Seorang tenaga medis di bidang kebidanan. Pandai dalam ilmu kedokteran dan juga selalu mampu mengatasi segala kesulitan dan merupakan orang yang memiliki banyak akal, bersifat terbuka dan realistis, baik, ramah, pintar, berani, suka menolong orang dan selalu tak tega melihat orang lain susah.
Yourina Chan usia 19 tahun.
Anak dari istri kedua keluarga Chan. Memiliki sifat sombong untuk pertahanan dirinya yang hidup tanpa ibu sejak kecil, lemah, tak memiliki kemampuan apa pun, selalu dimanfaatkan oleh keluarganya dan dikirim sebagai mata - mata negara. Meninggal karena dihukum cambuk.
Yaris usia 25 tahun.
Merupakan pasukan bayangan, miliki kemahiran dalam ilmu silat dan juga pemain pedang terbaik, memiliki sifat baik, setia dan jujur. Selalu berusaha untuk melindungi Riri yang merasuki tubuh Yourina yang dianggap sebagai majikan dan penyelamatnya.
Jiyang usia 28 tahun.
Prajurit terbaik di pasukan utama Altha, memiliki sifat setia, baik, ceria, pandai dalam ilmu silat. Menjadi pengawal dan selalu mengikuti Riri yang merasuki tubuh Yourina karena menganggapnya sebagai majikan terbaik bagi dirinya.
Masuk dalam cerita.
"Ugh, sakit sekali. Tubuhku rasanya sangat berat dan sakit disekujur tubuh apa aku salah tidur?" gumam Riri yang perlahan tersadar dari tidurnya.
"Putri, anda sudah bangun?" tanya seseorang dan itu membuat Riri kaget, dan langsung bangun serta duduk dengan tegap.
"Aku dimana ini?"
Riri mengerjab berkali - kali dan melihat sekeliling adalah benda - benda asing yang sepertinya pernah dilihat atau disebutkan dan Riri kenali karena telah mengingat apa yang Riri baca sebelum tidur semalam.
Kebiasaan Riri yang selalu tidur dengan membayangkan dirinya sebagai pemeran utama dalam sebuah novel membuat dia benar - benar tersadar didalam dunia novel yang dibacanya semalam.
Riri seolah menyadari sesuatu, dia bangun dan mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk bercermin. Hingga Riri menemukan air dalam baskom, Riri menatap pantulan wajahnya dan berusaha untuk menetralkan rasa terkejudnya karena dia masuk dalam novel yang dia baca dan lebih lagi menempati tubuh Putri Yourina yang akan meninggal ditangan tunangannya sendiri.
"Aaaarrgh.!" Riri berteriak keras dan mencobak memukul dirinya sendiri ingin memastikan kalau itu semua hanyalah sebuah mimpi karena semalam dirinya sedang membayangkan kalau dia menjadi pemeran utama wanita dan akan menghindari kematian.
"Apakah kamu dengar, katanya putri Youri adalah mata - mata yang dikirim kesini untuk memata - matai pangeran. Dan dia ditunangkan dengan pangeran memang disengaja agar pekerjaannya lebih muda." ucap pelayan yang sedang berlalu di taman bunga
"Eh, apakah itu benar? Tapi kamu kata siapa? Karena aku tak mendengar kabar itu." tanya pelayan lainnya.
"Aku dengar tadi waktu melintasi ruangan pangeran, aku dengar putri Yurna datang dan menemui pangeran.
"Hem benarkah, aku tak menyangka. Tapi bukankah mereka adalah adik kakak ya." ucap pelayan itu lagi.
"Iya, tapi mereka tak ada hubungan darah karena putri Yurna adalah anak dari istri muda tuan Choi, nyonya Sinya." jelas pelayan satunya pada temannya.
"Aku juga dengar katanya setelah tersadar dari koma setelah mendapatkan hukuman cambuk putri Yourina jadi suka bicara sendiri didalam kamarnya dan suka mengacak - acak rambutnya sendiri. Mungkin saja dia jadi gila karena telah mendapatkan hukuman waktu itu."
Para pelayan itu tertawa dan menuumpai agar putri Yourina segera diusir dari kediaman pangeran dan tidak lagi membuat onar, dan menyombongkan diri.
"Jadi mereka mencurigai aku sebagai mata - mata itu datang dari Yurna. Untung saja aku datang kemari jadi aku bisa mendengar ucapan mereka tadi." gumam Riri tersenyum dan bangkit mencari seseorang untuk diajak berkumpul bersama, jadi saat dia dicurigai akan ada saksi kalau dirinya bersama dengan mereka.
Riri berjalan menuju ke ruang memasak melalui jalur belakang yang menghubungkan taman dan dapur, di sana Riri membantu mereka untuk memasak makanan yang mau mereka makan bersama, karena masakan untuk pangeran sudah diantarkan masuk.
"Putri tolong jangan lakukan ini, biarkan kami saja yang memasak untuk putri." tolak seorang pelayan pada Riri.
"Dengarkan aku, kalian akan menikmati hidangan yang istimewah buatan ku yang tak akan pernah kalian nikmati selama ini." bujuk Riri dan mereka pun mengijinkan Riri memasak Cap Jay karena di sana ada banyak sayuran dan juga bumbu rempah - rempah.
"Dimana putri." ucap Altha yang tak menemukan Riri didalam kamarnya, bahkan seharian ini Altha merasa kalau Yourina berusaha keras untuk menghindarinya.
"Maaf pangeran hamba tak tau kemana putri pergi." jawab pengawal yang melintas didepan kamar Yourina.
"Cari putri dan temukan dia sekarang juga." perintah Altha pada pengawal itu.
"Wah Putri ini benar - benar enak sekali." ucap para pelayan yang ikut menikmati hasil masakan Riri.
"Putri akhirnya kami menemukan anda, tolong ikut dengan kami karena pangeran memanggil anda." ucap 2 pengawal yang dari tadi mencari Riri atas perintah Altha.
"Apa aku tak bisa menghindari cerita asli? Padahal aku sudah berusaha keras untuk menghindarinya dari pagi dengan membuat banyak alasan dan juga cerita. Jika aku dipanggil dan menghadap Altha sekarang itu artinya setelah ini aku akan dijatuhi hukuman mati sebagai mata - mata." gumam Riri dalam hati berjalan mengikuti para pengawal menuju ke ruangan Altha.
"Pangeran, putri telah tiba." ucap pengawal itu melaporkan
"Deg." Riri takut dan berdebar, tubuhnya sedikit bergetar karena dia takut kalau nanti akan salah bicara dan akan dijatuhi hukuman.
"Darimana kau tak ada dikamar." tanya Altha pada Riri dengan nada dingin dan suara yang ngebas serta tegas.
"Ah, iya maafkan aku tuan, eh bukan, yang mulia. tadi aku bukan, tadi hamba sedang menghindar. Maksud hamba sedang masak." ucap Riri yang bingung harus berkata dan memanggil apa pada Altha yang kejam itu.
Altha tertawa melihat Riri yang tergagap dan bingung. Altha menatap Riri yang ada didalam tubuh Yourina dengan tajam seolah sedang memikirkan sesuatu.
Tubuh Riri semakin bergetar hebat, "Apakah ini reaksi dari tubuh Yourina yang telah mendapatkan hukuman cambuk saat aku memasuki tubuhnya, sebenarnya apa yang terjadi? Aku harus berfikir dengan jernih untuk menghindari ini." suara hati Riri sambil berlutut dan menggenggam erat bajunya.
"Kau dari tadi menghindariku, bahkan sekarang juga menghindari tatapanku." ucap Altha dan itu membuat Riri kaget karena ucapan Altha tepat pada sasaran.
"Tidak, tidak tuan ku bukan, pangeran ku. aku,,, hamba hanya tak mau terlibat adalah masalah saja." jawab Riri lalu menatap Altha.
"Aku ingin tau apa yang diperintahkan oleh ayah mu kepada mu sampai mengirimkan mu sebagai tunangan ku, apakah kau dikirim sebagai mata - mata untuk mengawasi setiap gerak gerik ku? Ingatlah hukuman yang kemaren itu bukan apa - apa, jika aku sampai tau bahwa kau memang seorang mata - mata ku pastikan nyawamu lenyap digenggaman ku. Dan aku tak peduli walau pun statusmu adalah tunangan ku." ucap Altha dan secara tidak langsung reaksi dari pemilik tubuh itu sangat besar, karena bukan hanya bergetar bahkan ada rasa nyeri dibagian dadanya.
"Ba-baik." jawab Riri dengan nada bergetar.
"Baik, kembalilah, dan ingat aku mengawasi mu." perintah Altha dan Riri langsung lari melesat hilang dari hadapan Altha
"Apa orang seperti itu bisa menjadi mata - mata? Aku akan terus mengujinya. Tapi rasanya aneh karena dia memang selalu berusaha untuk menghindariku." gumam Altha menatap kepergian Riri.
"Huff," Riri bernafas lega setelah keluar dari ruangan Altha. "Untung tak terjadi apa pun, mulai sekarang aku harus menghindari semuanya agar aku tak bernasib yang sama dengan pemilik tubuh ini. Ceritanya sudah berbeda, apa masa depannya juga akan berbeda? Karena hari ini aku selamat dan tak mendapatkan hukuman." gumam Riri berjalan dengan cepat untuk segerah masuk kedalam kamarnya.
"Eh, ini benar - benar kamar ku?" sepertinya reaksi dari pemilik tubuh ini masih memiliki kesadaran akan tempat ini" gumam Riri dan merebahkan tubuhnya.
"Apa yang harus aku lakukan besok? Aku harus cari cara untuk bisa kembali ke tubuh asliku, dan jika tak bisa maka akunharus cari cara lagi untuk menghindari masalah dengan si Altha itu." gumam Riri yang sedang tertidur dan menatap langit - langit kamarnya.
"Tunggu dulu, tapi siang para pelayan itu bilang kalau Yourina mendapatkan hukuman cambuk. Sebenarnya apa yang terjadi sampa dia dihukum cambuk dan tak ada yang tau kalau dia mati dan aku menpati tubuhnya saat ini?" Riri berfikir keras karena dia tak membaca bagian Yourina yang dihukum cambuk.
Keesokan paginya Riri pergi lagi kedapur untuk masak lagi dan berkumpul dengan mereka para juru masak. "Apa akunharus membuatkan masakan untuk Altha agar dia senang? Tapi kalau nanti aku dianggap mau meracuninya bagaimana?" gumam Riri dalam hati.
Setiap hari Riri selalu menunduk serta menunjukkan penghormatan diri pada Altha dan berusaha untuk tidak membuat masalah dengan Altha. Bahkan setiap saat Riri tak berani mengatakan atau menyebut bahwa dirinya adalah ruangan Altha dan menyombongkan diri dihadapan para pelayan.
"Putri tak bisakah berjalan dengan melihat kalau di sini ada orang?!" bentak seorang pelayan yang tak suka pada Riri.
"Sial kenapa aku bisa berhadapan dengan orang ini sih, menghindar aja jangan buat masalah." gumam Riri dalam hati.
"Maaf aku tak sengaja." ucap Riri dan pergi meninggalkan pelayan itu.
"Eh, kenapa dia meminta maaf dan tak marah seperti biasanya ya? Biasanya dia selalu membanggakan diri dan menyebut - nyebut dirinya adalah tunangan pangeran." ucap pelayan itu melihat Riri berlalu pergi.
Didalam ruangannya orang yang disuruh Altha untuk mengawasi gerak gerik Riri atau lebih tepatnya putri Yourina melaporkan kalau belakangan ini sikap dan tingkah laku dari putri Yourina berubah dan berbeda jauh dari yang dulu, serta tak ada pergerakan yang mencurigakan dari gerak geriknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Anonymous
ketika
2024-04-09
0
CaH KangKung,
👣👣👣
2022-12-16
1
A Myeon
mbak IU juga ada🤣
kak Author penggemar Scarlett Heart Ryeo juga thorrr 🤭🤭🤭
2022-10-04
2