Depan Lobi Utama SMP Global
Jessica dan Zahra terlihat merapihkan beberapa lembar artikel dan poster yang akan di pasang di mading sekolah. Artikel dan poster tersebut tidak lain isinya adalah foto dan informasi seputar Jason Lu, baik prestasinya sebagai siswa teladan maupun gosip cewek-cewek yang telah dirinya tolak termasuk yang terjadi kemarin siang. Di sana diinformasikan Jason yang sudah menolak cewek ke-100nya dalam kurun waktu 1 tahun. Untung saja Zahra bukanlah cewek ke 101 yang akan ditolak Jason, karena kemungkinannya nol persen. Karena dirinya tidak mau berurusan dengan seorang Jason Lu yang notabene-nya adalah seorang “Bunga Sekolah”. BIG NO! Bagi Zahra lulus dengan lancar dan tidak ada satu hambatanpun, dirinya sudah sangat-sangat bersyukur. Zahra tidak perlu memikirkan harus masuk ke mading sekolah ataupun jadi bahan cibiran seluruh sekolah.
Jessica dan Zahra mengikuti ekskul mading, karena salah satu persyaratan para siswa harus masuk ke salah satu ekstra kurikuler yang merupakan bagian dari kurikulum di sekolahnya. Sebenarnya dirinya berharap tidak mengikuti kegiatan apapun selain pelajaran wajib. Sebab dirinya juga tidak pandai bergaul, teman yang dia miliki saat ini yang terdekat hanya Jessica saja. Selebihnya hanya teman kelas biasa, karena dirinya sewaktu-waktu harus membuat kelompok belajar.
“Gila, makin hari aku makin gak ngerti sama cewek-cewek di sekolah? Kok suka sama cowok super cantik itu?. Kulitnya itu loh putih banget, bibirnya merah banget udah gak perlu pake lip gloss! Kalah glowing aku sama dia!. Lihat nih!.” Jessica menempelkan poster Jason Lu disamping wajahnya, memperlihatkan betapa glowingnya wajah Jason Lu di poster itu sangat berbeda dengan dirinya.
“Bukannya justru cowok-cowok cantik itu lagi diminati ya Jess?. Tuh buktinya kamu seneng banget sama yang namanya siapa tuh? Baek…Baek… siapa deh??.” Zahra menerka-nerka sambil menyipitkan matanya dan melihat ke atas seolah berfikir.
“Baek Hyun!!. Kalau dia sih, kan cuma halu Ra!. Mukanya glowing karena bantuan make up… kalau ini.. coba lihat aku pikir tuh cuma di tv aja ada yang seperti Baek Hyun. Ini…” Belum diteruskan omongan Jessica sudah di sela Zahra.
-------
Author
Kurang glowing apa si Baek Hyun ya guys?
-------
“Adaaa… kan??? Tuh buktinya ada ditangan kamu??.” Zahra menunjuk ke arah poster Jason Lu yang ada ditangan Jessica. Jessica dan Zahra tertawa bersamaan tanpa memperdulikan lirikan para cewek-cewek yang menatap sinis ke arah mereka berdua karena menjelek-jelekkan Jason.
***
Ringgg…. Ringgg….
Suara bel sekolah berakhir
Jessica dan Zahra bersiap pulang dengan merapihkan buku-buku mereka dan memasukkannya ke dalam tas. Namun karena terburu-buru gantungan tas milik Zahra terjatuh. Gantungan bentuk babi berwarna pink memakai jas hujan dan terdapat inisial namanya di belakang.
“Ra, kok bisa jatuh? Hati-hati loh, pokoknya kalau sampai hilang aku bakal ngambek sama kamu. Kamu tahu kan itu jauh-jauh aku beli di Jepang.” Pesan Jessica kepada Zahra agar dirinya tidak ceroboh dengan gantungan tas pemberiannya.
“Iya Jess, tadi mungkin tersangkut tangan aku makanya jatuh.” Zahra memasang kembali gantungan tas miliknya itu dengan hati-hati.
“Hhmm… by the way kamu gak mau bareng aku pulangnya? Lumayan loh dapat tumpangan gratis sampai rumah?.” Jessica mengedipkan mata kirinya untuk menggoda Zahra.
“Gak ah, aku mending jalan kaki aja. Lagi juga kan gak jauh Jess.” Tolakan halus Zahra dari ajakan Jessica.
“Yawdah, tapi jangan lupa besok kita harus ke perpus buat tugas mingguan!.” Jessica menepuk pundak Zahra lalu berlari ke arah pintu keluar.
"Ok!." Sahut Zahra dengan tangan memberi simbol ok.
***
Zahra pulang dengan langkah santai sambil membayangkan masakan kesukaan buatan ibunya yaitu pecel lele. Wajahnya terlihat berseri, lalu sedikit berlompat-lompat kecil. Namun saat di sudut jalan dekat persimpangan sekolah tepat di depan sebuah Gedung tua, gantungan tas milik Zahra terjatuh. Gantungan babi pemberian Jessica itu jatuh dan terguling ke selokan depan gedung tua tersebut. Zahra-pun berusaha meraih gantungan kunci dengan memasukkan tangannya ke sela-sela pagar gedung. Karena tangannya tidak sampai iapun membuka pagar gedung, lalu masuk secara perlahan dan akhirnya berhasil mengambilnya.
“Yes, akhirnya dapat juga!!.” Zahra bersorak.
Seketika ia di kagetkan dengan suara teriakan orang-orang di dalam gedung.
“Ahh!! Ampunn… ampunnn…!!.” Suara teriakan seorang laki-laki yang terdengar Zahra dari dalam gedung tua.
Zahra-pun memberanikan diri untuk maju dan mencari sumber asal suara tersebut.
“Masih berani gak? Mau lagi??” Suara seorang laki-laki yang terdengar mengancam.
Zahra berhasil mengintip ke arah dalam gedung dan terlihat lima orang laki-laki dengan seragam sekolah, empat orang berseragam SMA terlihat bertekuk lutut tampak sedang kesakitan. Satunya lagi memakai seragam SMP terlihat membawa pentungan dan kakinya terlihat menginjak tangan salah seorang anak SMA yang sedang bertekuk lutut. Akan tetapi orang tersebut hanya terlihat bagian punggungnya saja dari arah penglihatan Zahra.
“Sepertinya dari bentuk tubuhnya mirip dengan seseorang yang aku kenal.” Bathin Zahra menerka-nerka sosok yang terlihat dari belakang itu.
Benar saja ketika anak SMP itu membalikkan badannya…
DEG
Anak SMP itu tak lain adalah Jason Lu… si “Bunga Sekolah” yang ia kenal. Entah mengapa hatinya seolah tak menerima kenyataan kalau Jason Lu tak seperti yang ia bayangkan, ada rasa kecewa yang besar di dadanya.
Dengan Langkah yang sangat hati-hati Zahra membalikkan badannya dan menuju pintu keluar. Tapi sayang dirinya tak sengaja memecahkan pot di depan aula gedung tersebut dan..
PRANKKK…..
“Mampus deh!!” Bathin Zahra.
Sontak ke lima orang di dalam gedung-pun melihat ke arah suara dan terlihatlah wajah tak berdosa Zahra oleh mereka. Zahra-pun langsung mengambil Langkah seribu dan lari sekencang-kencangnya dari tempat tersebut.
***
Sesampainya di rumah dengan nafas yang terengah-engah, Zahra bersandar di tembok rumah sambil memegang dadanya.
“Sial… sial… kenapa itu pot bunga pecah sih??.” Zahra merutuki nasib sialnya siang itu. Iapun masuk dengan Langkah gontai dan terlihat sangat Lelah.
Bu Mirna, Ibu Zahra-pun melihat itu terlihat bingung dengan sikap anaknya.
“Eh nih anak kesambet setan apa sih? Pergi nyelonong, pulang juga nyelonong bilang salam kek kalau masuk…!Ckk.. ckk… “pekik Bu Mirna sambil berdecak dan berkacak pinggang.
Beliau sudah memaklumi sifat anak satu-satunya itu, kalau udah gak fokus suka asal.
***
Malam hari Zahra tidak dapat tertidur, pikirannya diselimuti rasa takut bila bertemu Jason di sekolah. Dirinya takut kalau Jason akan mengenali wajahnya, lalu menculik dan menyekapnya seperti ke empat orang yang ia lihat di gedung tua itu. Entah perasaan gelisah itu terus menerus menghantui pikirannya.
Zahra juga tidak menyangka Jason yang dia lihat selalu tersenyum bak malaikat, tiba-tiba bisa menjelma menjadi seorang iblis. Semua berputar-putar di kepalanya malam itu. Sampai akhirnya suara notifikasi hp terdengar di telinga Zahra yang membuyarkan pikirannya. Ia melihat sebuah pesan dari sahabatnya yang tak lain adalah Jessica.
-Pesan-
Pengirim : JESSICA
“Woy!! Lagi ngapain? Jangan bilang lagi nonton Drakor?!”
Dengan malas menjawab pesan dari Jessica secara asal tanpa berpikir. Karena saat ini pikirannya hanya tertuju pada Jason Lu. Malam ini dirinya benar-benar sedang tak ingin berpikir yang lain, hanya fokus bagaimana caranya dapat terhindar dari si “Bunga Sekolah”.
-Pesan-
Pengirim : Zahra
"Gak! aku lagi ngebayangin dinikahin sama Cha Eun Wo! Nanti tinggal tunggu undangannya ya!"
Sambil cekikikan menatap ponselnya, Zahra mengetik pesan singkat dan membayangkan kalau dirinya dinikahin aktor Korea favoritnya.
-Pesan-
Pengirim : Jessica
“Ngimpi!! Mandi sana cuci muka!! Jangan lupa besok anterin ke perpus ya ambil buku! Okay??"
Zahra kembali tertawa cekikikan melihat ponselnya, seakan sejenak dirinya lupa yang telah dia alami tadi siang.
-Pesan-
Pengirim : ZAHRA
"SIpooo!!"
Setelah mengakhiri percakapannya dengan Jessica-pun lanjut mengambil bantal dan selimutnya mencoba untuk tidur walau jantungnya masih dag dig dug mengingat kejadian tadi siang.
“Ayo Zahra.. kamu bisa!!” Semangat Zahra sebelum tidur.
Mimpi manis ya!
-Author-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
yuniarti kamaria
gak sabar tunggu cerita selanjutnya
2022-06-15
0