mobil melaju dari stasiun ke kediaman prof Yahya. setelah beberapa menit mobil tersebut sampai didepan sebuah rumah mewah dengan gaya klasik.
rumah tersebut memiliki halaman yang sangat luas. masih terdapat beberapa pohon di dalamnya sehingga memunculkan kesan asri.
di depan rumah sudah berdiri ayah dan ibu temmy. mereka berdua menyambut kedatangan anak bungsunya. yang sudah sangat mereka rindukan.
mobil memasuki halaman rumah. begitu berhenti, temmy langsung membuka pintu dan berjalan cepat menuju ke orang tuanya.
mereka langsung berpelukan. ada sedikit genangan air disudut mata ibunya. kerinduan itu kini telah terobati.
'' aku datang mam '' senyum temmy sambil mencium pipi ibunya
'' selamat datang putra bungsu ku '' sambil mencium ujung kepala anaknya dengan haru.
temmy adalah putra bungsu yang dilahirkan saat mereka tinggal di luar negeri. temmy juga besar dan menempuh pendidikan di sana. sehingga membuat temmy sangat susah jika diajak pulang ke kampung halaman. temmy lebih betah di luar negeri karena menganggap itu sebagai kampung halaman temmy.
saat mereka akan masuk rumah, muncullah seorang wanita dari dalam mobil.
'' Tante...'' sapa Stella dengan tersenyum
'' Stella... '' sapa ibunya temmy dan sambil menatap wajah temmy
'' akan aku ceritakan nanti '' bisik temmy di telinga ibunya
'' ini tidak seperti yang papi lihat '' bisik temmy pada ayahnya
Stella ikut masuk kedalam rumah tersebut
*****
pagi telah menjelang. seorang gadis sudah dari tadi mengawali kegiatannya.
'' Aryan kalau kamu nanti berangkat ke kampus, ibu minta tolong '' suara ibunya Aryan
'' minta tolong apa bu ? '' jawab Aryan
'' tolong belikan peralatan jahit ''
'' ini sudah ibu tulis semuanya '' sambil menyodorkan sebuah catatan
'' baik bu '' jawab Aryan
hari ini sebenarnya Aryan masuk kuliah siang. tetapi tadi malam dia mendapat pesan dari Bu Susi bahwa pagi ini akan ada sedikit rapat mengenai kunjungan pak Dubes. sehingga dia berangkat ke kampus paginya.
'' Aryan berangkat ya Bu '' pamit Aryan
'' hati - hati di jalan ya nak ''
Aryan berjalan keluar gang. sambil menunggu datangnya angkutan umum, dia sambil memainkan ponselnya.
dia melihat sebuah berita yang bertajuk Dubes baru sahabat mantan menteri
Aryan membaca artikel tersebut, dia tertarik karena sosok yang disebutkan tadi akan dia temui nanti. " sosok yang kharismatik " gumam Aryan dalam hati.
berhentilah sebuah mobil umum di hadapannya, lalu gadis itu menaiki mobil tersebut.
di tempat lain
seorang asisten telah menyiapkan jadwal kegiatan tuannya. saat semua sedang sarapan pagi.
'' hari ini akan ada rapat persiapan kunjungan Mr Kim tuan ''
'' urus semuanya dengan baik '' ucap prof Yahya
'' temmy kamu nanti ikut rapat untuk mengetahui kekurangannya '' ucapnya pada temmy
'' baik Dedy '' temmy menganggukkan kepalanya
'' tem ada yang belum kamu jelaskan pada Dedy, mengenai...'' kata prof Yahya yang langsung dipotong oleh temmy
'' iya Dedy aku tahu '' jawab temmy
Dedy nya menanyakan hal itu karena saat ini Stella masih di dalam kamar, belum memunculkan batang hidungnya. sepertinya dia masih kelelahan.
temmy menceritakan perihal keikutsertaan Stella pulang ke Indonesia. dia datang ke apartemen temmy dan memaksa untuk ikut pulang. karena Stella sudah tahu tentang rencana kepulangan temmy. dia sengaja ikut pulang.
lantas saat dibandara dia juga beralasan tidak ada yang menjemputnya. dia meminta dengan paksa untuk ikut pulang dengan temmy. saat di tinggal di kereta, ternyata dia juga malah ikut turun.
karena sudah turun. temmy tidak mau berdebat Dengannya. akhirnya dia kini ikut pulang ke rumah.
temmy juga menjelaskan bahwa tidak ada hubungan apapun antara dia dan Stella. wanita itu berjanji jika hari ini dia akan pulang ke Jogja.
****
seluruh staf ataupun dosen dan karyawan kampus serta beberapa pengurus yayasan sudah berkumpul di sebuah ruangan yang besar. mereka akan membicarakan perihal kunjungan Mr sung ye Kim ke kampus tercinta serta bertemu sahabat lamanya yaitu prof Yahya.
rapat tersebut dimulai pukul sepuluh pagi tepat setelah kedatangan dua orang pria. mereka berdua duduk di depan. satu pria sudah tua dan yang satunya lagi masih muda dan ganteng gumam Aryan. yang sedari tadi menatap dua orang tersebut yang hadirnya paling akhir.
seseorang yang ditunjuk sebagai ketua sudah berada di depan, dia sudah memaparkan semua persiapan.
temmy yang mendengar penjelasan tersebut dengan seksama hanya bisa mengangguk pelan.
sedari awal matanya tertuju pada seorang gadis yang duduk agak dibelakang. gadis itu tidak cantik, tetapi ada magnet yang membuatnya tertarik untuk selalu memandanginya.
setelah selesai acara rapat, beberapa orang sudah berangsur keluar dari ruang tersebut. Aryan mengobrol sebentar dengan Bu Susi yang masih di ruang itu. dari depan datanglah temmy mendekati mereka. saat temmy sudah di dekat mereka Aryan mengangguk pelan pada Bu Susi dengan maksud izin untuk keluar.
saat Aryan membalikkan badannya, hampir bertabrakan dengan temmy. kedua pasang mata tersebut saling bertemu. namun dengan segera Aryan pergi.
temmy diam sejenak, dia mencium parfum gadis itu. wanginya mengingatkan sesuatu.
di sisi lain
Aryan telah keluar dari ruang rapat tersebut. dia kini berjalan menuju ke perpustakaan. tempat yang berada dibawah lantai ruang rapat.
gadis itu masuk dan meletakkan tasnya pada loker penitipan tas.
Aryan menulis daftar kunjungan, lalu menuju ke sebuah rak buku. dia sedang mencari sebuah buku yang berjudul kecerdasan emosional anak.
Aryan sedang menyusun proposal skripsinya. dia berharap judul yang dia ajukan kali ini dapat diterima oleh dosen pembimbing.
setelah beberapa saat dari kejauhan Aryan melihat seseorang yang tadi ikut rapat. pria itu sedang berbicara dengan petugas perpustakaan.
'' pria itu terlihat berwibawa. dari cara dia berbicara sepertinya dia bukan orang biasa. tetapi saya baru tahu jika ada karyawan atau pegawai kampus yang seperti dia.'' gumam Aryan dalam hati
kini sudah siang. Aryan sudah bersiap untuk mengikuti jam perkuliahan hari ini.
Aryan berjalan dari perpustakaan menuju ruang kelasnya. di dalam kelas sudah ada teman temannya. beberapa teman memanggilnya
'' Aryan sini'' panggil Husny
Aryan hanya menengok saja. kali ini Aryan sedang tidak bersemangat, dia duduk di bangku nomor dua dekat dengan jendela. di samping Aryan masih ada satu kursi yang kosong. tas Aryan diletakkan di situ.
perkuliahan berjalan setelah dosen masuk dan memberikan materi. kali ini materi yang disampaikan tentang manajemen sekolah.
selang beberapa saat tiba tiba datang dua orang pria yang tak asing bagi Aryan, pria yang ikut rapat dan duduk di depan tadi, kini mereka berdua sudah ada di dalam kelas Aryan.
pria yang tampan itu mencari tempat duduk yang kosong
'' boleh saya duduk di sebelah mu ? '' tanya temmy
Aryan hanya mengangguk perlahan, dan temmy sekarang duduk di sebelah Aryan.
pria itu menyapa Aryan dengan senyuman. hal ini benar - benar membuat Aryan tidak konsentrasi.
'' duh...... jadi tidak konsen gini sih ....'' gumam Aryan sendiri.
pria itu tidak berbicara apapun dengan Aryan namun entah kenapa membuat jantung Aryan berdebar kencang. sedikit grogi saat didekati pria tampan mungkin. tapi Aryan juga tetap menahan diri agar tidak terlihat grogi disampingnya.
*
*
*
bersambung....
mohon komentarnya yah....🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
apa Aryan sdh bli apa yg td di suruh ibu nya ke pasar bli alat2 jahit itu
2022-08-31
0