perkuliahan pun dimulai. semua bersemangat dan antusias untuk mengikutinya hari ini.
kini giliran kelompok Aryan yang maju untuk memaparkan makalahnya yang berjudul
peluang dan hambatan dalam entrepreneurship dikalangan masyarakat menengah ke bawah.
makalah yang dibuat dalam waktu semalam, sungguh seperti keinginan Roro Jonggrang yang dilakukan dalam semalam untuk membuat seribu candi.
presentasi yang dibawakan oleh kelompok Aryan tadi cukup memuaskan bagi ibu dosen, yang sedari awal presentasi sudah menunjukkan senyum sumringah. apalagi saat memaparkan makalah dengan bahasa yang lugas serta mudah dipahami oleh mahasiswa yang lain.
memang salah satu kelebihan Aryan yaitu mudah berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. pandai memilih kata yang tepat untuk menjelaskan nya.
anggota kelompok Aryan yaitu Wendry, Waco, dan Husny. mereka semuanya memang kompak karena dasarnya di luarpun mereka satu kelompok yang sering pergi bersama. mereka semuanya saling memahami satu sama lain. bertemu saat ospek, dan beruntungnya juga ditempatkan dalam satu kelas yang sama.
waktu itu Aryan kena hukuman karena tidak dapat menyelesaikan tugas dari seniornya. dia harus menemui dekan untuk meminta maaf. secara kebetulan wendry dan Waco juga sama sedang menjalani hukumannya dari seniornya.
Waco dihukum karena datang terlambat. maklum saja dia seorang vokalis dan sering ikut konvoi motor Vespa dengan rekan grup sesama penyuka motor jenis jadul tersebut.
sedangkan wendry dihukum karena dia tidak mendengarkan dan tidak menuruti perintah dari seniornya. dia memang seperti itu karena tidak mau d perintah oleh siapapun. sifatnya pemberani dan percaya diri. makanya dia sering jadi santapan empuk dari senior untuk mendapatkan hukuman.
mereka bertiga bertemu didepan ruang dekan. saat itu Wendry datang paling pertama, disusul Aryan dibelakangnya, dan yang terakhir Waco.
Aryan menunduk merasa bahwa ia satu satunya gadis yang beda. mau berbicara apa nanti jika ditanya tentang kesalahannya, apalagi karena dia wanita sendiri dan kesalahannya karena tidak melaksanakan tugas dengan baik. itu artinya dia mahasiswa tidak mampu menyelesaikan tugas apalagi jika nanti sudah mulai perkuliahan, tentu dengan tugas yang lebih berat dan banyak. kalau sampai dekannya berfikiran seperti itu bagaimana nanti.
huft ..... Aryan menghela napas dengan berat seakan akan sedang menghadapi masalah yang sangat berat.
sambil menunggu didepan ruang dekan karena di dalam ruangan tersebut sedang ada tamu.
"heh bocah.. sini duduk di sebelah ku" sapa wendry, disapa bocah karena Aryan bertubuh mungil. jadi dianggap masih bocah.
"kamu kenapa ada di sini? emangnya ada kepentingan apa?" tanya Wendry penasaran.
" nama ku wendry" sambil mengulurkan tangannya ke arah Aryan.
"saya Aryan..." sambil tersenyum dan membalas jabat tangan dari Wendry.
"saya disuruh menemui dekan karena senior " sambil memonyongkan bibirnya.
" saya dianggap tidak menyelesaikan tugas" kata Aryan
" memang senior kita kelakuan nya seperti itu, tenang saja ini cuma 3 hari ko. setelah ini kedudukan kita sama" kata wendry untuk sekedar menenangkan pikiran Aryan.
tiba tiba datang seorang laki-laki yang bertubuh tinggi dan berambut gondrong, terselip beberapa rambut gimbal hasil pasangan.
"huh.... cape.." sambil menghembuskan nafas.
" eh ada gadis cantik. ngapain di sini?" tanyanya pada gadis yang duduk disebelahnya.
" Waco..." sambil mengulurkan tangan ke seorang gadis.
tiba tiba disambut oleh tangan wendry. niatnya ingin salaman dengan seorang gadis. tapi yang membalas malah laki laki.
"wendry.." jawabnya tegas .
" kalau gadis ini namanya Aryan" wendry menunjuk ke arah wajah gadis itu.
" sudah tidak usah salaman.... kan sudah dikenalkan tadi" sambil menghempaskan tangan Waco.
gadis itu hanya tersenyum sambil mengarah ke Waco.
"kamu sedang apa disini?" tanya wendry pada Waco
"terlambat datang. akhirnya disuruh sama senior untuk menemui dekan." jawabnya datar
ketiganya diperbolehkan masuk keruang dekan setelah seorang tamu pria muda keluar dari ruangan dekan tersebut.
inilah awal dari pertemanan yang akan mereka lalui bersama
jam kuliah telah selesai. mereka keluar dari ruang kelas tersebut. tangan Aryan di gandeng oleh Dyah dan diajak ke kantin tempat yang biasa mereka gunakan walau hanya sekedar tempat tongkrongan semata.
saat tiba di kantin, ternyata kantin tersebut sudah ramai oleh mahasiswa yang lain. mereka terlambat karena asyik mengobrol selama keluar dari kelas menuju kantin, sehingga jalan mereka lambat.
kantin tersebut hanya menyisakan satu meja dengan posisi di sudut kantin itu. dengan terpaksa mereka memilih untuk duduk di situ.
baru saja duduk sudah datang teman teman Aryan yang lain.
"ternyata di sini..." suara Waco sambil menepuk pundak Dyah.
"ko di pojokan? ..." tanya Husny
"meja yang kosong tinggal ini" ucap Aryan sambil melirik ke arah Husny.
"kalau tidak mau, cari meja sendiri sana!" jawab Dyah dengan ketus.
"bawa meja sendiri dari rumah" timpal wendry yang ikut menambahkan
mereka sangat kompak. ikatan tersebut mulai ada sejak pertemuan di depan ruang dekan. kini mereka adalah senior yang tinggal mengikuti beberapa mata kuliah serta mulai menggarap proposal skripsi.
setelah menunggu beberapa saat, makanan dan minuman yang mereka pesan sudah sampai di meja.
" sudah pada membuat proposal skripsi belum?" tanya Dyah disela sela obrolan mereka
"saya belum " jawab wendry
"boro boro" sambung Waco
"kamu bagaimana Aryan?" tanya Husny pada Aryan yang sedari tadi cuma makan somay sambil mendengarkan teman temannya mengobrol.
"belum ada inspirasi " jawab Aryan datar.
dari kejauhan ada sepasang mata yang sedang mencari keberadaan Aryan.
"Aryan " panggil Alfa sambil membenarkan kaca mata yang kendur
gadis itu menengok dan mencari sumber suara.
"iya Alfa ada apa? " jawab Aryan setelah Alfa mendekati meja mereka.
" dipanggil Bu Susi, katanya penting dan segera" ucap Alfa.
"ada apa sih? " tanya Waco.
" tuh Aryan di panggil Bu Susi" jawab Husny
"kalau ada proyek kabar kabari yah..... " ucap Waco pelan dekat telinga Aryan.
"proyek apaan?" jawab Aryan sambil mengerutkan keningnya.
"sudah sana cepat Aryan, nanti di kira saya tidak amanah lagi." pinta Alfa.
"aku ke sana dulu ya teman teman...." ucap Aryan sambil berdiri dari duduknya.
" awas jangan menggosipkan saya" tambah Aryan lagi yang saat itu juga sedang mengepalkan tangannya.
Aryan tidak suka jika ada orang yang membicarakannya di belakang, dan ia akan tau setelahnya. buat Aryan hal itu sangat menyedihkan.
Aryan berjalan perlahan menuju ke ruang kemahasiswaan tempat Bu Susi bekerja. dengan penasaran sebenarnya ada apa dan mengapa Aryan di panggil, karena Aryan merasa tidak melakukan kesalahan.
setelah beberapa saat Aryan sampai di depan pintu ruang kemahasiswaan.
tok tok tok...
"ya masuk" jawab seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut.
Aryan segera masuk ke dalam ruangan dengan jalan yang pelan.
"Duduk dulu Aryan" pinta wanita tersebut yang tak lain adalah Bu Susi.
Aryan segera duduk dan menundukkan kepalanya. dia bingung ada urusan apa sehingga di panggil ke sini.
*
*
*
bersambung...
mohon komentarnya besti.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments