Hari berganti hari, 3 hari berlalu kondisi Cindi kini mulai membaik.Chaca dan ibunya sedang berkemas bersimpun baju-baju Cindi.Disana juga nampak Kino yang standby.
"Assalamualaikum..."Sapa Fano yang tiba-tiba datang dan membuat raut wajah Kino berubah.
"Waalaikum salam... Nak Fano,ayo sini masuk."Ajak ibu Cindy.
"Kalian disini dulu ya... Ibu mau ke ruang administrasi dulu"Pamit Ibu Cindy.
"Iya.. Bu "Jawab Chaca.
Cindy pun senyum-senyum melihat raut muka kakaknya yang kelihatan seperti nervous gugup.
"Kenapa dek,kok senyum-senyum gitu?."Tanya Chaca yang sambil membersihkan tempat tidurnya.
"Enggak!Lucu aja."Kata Cindy ketawa.Dan Chaca mulai melirik Cindy seperti menebak-nebak dan Cindypun memberi kode-kode.
"Ehmmmm... Jangan aneh-aneh ya".Tambah Chaca.
"Kak... Kak Kino jealous tu,lihat tuh raut wajahnya.Merah merona."Bsik Cindy ke telinga Cacha dengan nada pelan. "Ssstttt"Kata Chaca.
Urusan Adminitrasi sudah selesai. Kini Cindy bisa pulang.
Sampainya dirumah, ibu Chaca mengantar Cindy ke kamarnya untuk beristirahat sementara Chaca membuatkan minum didapur untuk Kino dan Fano.
Disela-sela Chaca didapur,Kino menghampiri Fano yang duduk disofa.
"Heh...!"Kata Kino yang duduk dibelah Fano.
"Berapa hutang Chaca?"Tanya Kino dengan nada pelan.
"Kenapa?"Jawab Fano santai.
"Aku bayar sekarang!"Jawab Kino.
"Ehm.. Memang kamu punya uang?Sorry ya.. Setau aku,anak mami seperti kamu itu jangan sok menyombongkan diri.Uang saja masih minta emak sama bapak sok-sok an membayar hutang!"Timpal Fano.
"Kamu..."Pootong Kino greget seraya mau narik kerah baju Fano.
"Ada apa nih?"Tanya Chaca yang datang membawa minuman dari dapur.
"Enggak ada apa-apa kok"Jawab Kino nervous dan kembali duduk ketempat duduknya yang semula.
"Ehm.. Cha,aku pamit pulang dulu ya... "Kata Fano.
"Kok buru-buru Fan,di minum dulu ya tehnya."Kata Chaca dan Fanopun menganggukannya.
"Makasih ya Fan.Kamu sudah menyempatkan waktumu untuk jemput Cindy."Ucap Chaca.
"Iya.. Yaudah aku pamit ya,salamin ke ibu kamu ya."Pamit Fano dan pergi keluar tanpa pamitan sama Kino.
Chacapun lekas duduk di samping Kino yang sedari tadi mukanya bt.
"Mau makan kah?"Tanya Chaca sambil nyubit lengan Kino.
"Apaan sih"Gerutu Kino.
"Jangan marah-marah lekas tua loh."Goda Chaca.
"Biar aja cepat tua cepat mati biar kamu bisa jadian sama Fano!"Jawab Kino ketus. "Sayang.. Gak boleh ngomong gitu.Omongan itu adalah doa loh."Hibur Chaca ke Kino.
"Kan senengkan kamu?Ada penggantinya"Kata Kino ketus.
Chacapun tarik nafas panjang dan mengeluarkan pelan-pelan.
Dia pun juga tahu kalau saat ini Kino lagi emosional.Dia menyikapi itu semua dengan santai.
Saat,
Seketika Chaca berdiri beranjak dari tempat duduk mau pergi ke dapur, namun Kino mencegahnya dengan menarik tangan Chacha hingga membuat Chaca terjatuh dipangkuannya. Merekapun saling bertatapan.
Degup jantung mereka berdua seirama dag dig dug.Aroma nafas segar Kino yang khas mint adalah salah satu ciri khas dari si anak manja itu.
Sehelai rambut Chaca yang terurai menutupi kelopak mata kanannya pun mulai di sibaknya oleh Kino dengan belaian manjanya.Kino pun mendekatkan wajahnya ke Chaca,tingkah nya Kino membuat Chaca gerogi.
Semakin dekat mereka bertatapan mata dengan penuh cinta jantung keduanya berdegup lebih kencan.
Kinopun dengan pelan-pelan memulai mengecup bibir Chaca dan **********.
Chacapun merasa terbuai dengan kecupan ciuman pertama itu yang sedari tadi seperti sudah memberikan tanda dengan memejamkan matanya.
"Assalamualaikum.Chaca..Chacha.."
Kino dan Chaca terkejut ada suara salam dari luar pintu.Suara itu pun membuat salting Chaca dan Kino.
Chachapun lekas berdiri dari pangkuan Kino dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.Chachapun melirik Kino yang senyum-senyum malu.
"Waalaikum salam..."Jawab Chaca dari ruang tamu.
"Ih... lama betul sih?Buka in pintunya.Sorry ya kita langsung masuk"Kata Mayang yang tiba-tiba muncul diikuti sama Rika.
"Tuh.. Ada si mbeb.. Makanya lama"Jawab Rika yang langsung duduk.
"Lagi didapur tadi."Jawab Chaca dan duduk disamping Kino.
"Aku mau ke kamar Cindy kamu mau ikut enggak Rik"Ajak Mayang dan Rikapun berdiri dan beranjak pergi bersama mayang.
"Ihhhh.. Ngeselin deh."Cubit Chaca kuat-kuat ke Kino yang manja.
"Aduh.. duh ..duh sakit sayang"Rintih Kino. "Biarin!" Kata Chacha dan ngibrit ke kamar Cindy.
Minggu ini minggu terakhir dibulan Januari Anak-anak les mata pelajaran untuk menghadapi Ujian Nasional di bulan April nanti.Anak-anak kelas 12 diberi kesempatan untuk memberikan persembahannya di hari ulang tahun Sekolah yang jatuh tepat tanggal 14 Februari dihari minggu.Kino pun juga ikut andil dalam acara tersebut sebagai panitia sekaligus donatur di event organizernya.
Hari ini semua panitia semua sudah ber kumpul dirumah Kino di halaman belakang yang view indah sekali sejuk rindang.Memang Kino adalah anak ke 2 yang orangtuanya pebisnis dan kakaknya yang kuliahan mengambil jurusan dokter umum.
Tidak lama kemudian,Chacapun datang dan menyapa ke dua orang tua Kino dan Kendy yang sedang berkumpul diteras.
"Assalamualaikum.. om,tante dan kak Kendy."Sapa Chaca yang santun sembari cium tangan ke 2 ortu Kino.
"Waalaikum salam.. Sini nak duduk dulu."Kata Mama Kino sembari menyodorkan bangku kosong untuk Chaca duduk.
"Cha.. Bagaimana kabar ibu dan adik kamu?"Tanya mama Kino.
"Alhamdulillah.. Baik tante,"Jawab Chaca sopan.
"Setelah ini mau kuliah dimana Cha?"Tanya Kendy."
"Rencananya mau kuliah di kedokteran kak,mau ambil jalur beasiswa."Terang Chaca.
"Wah.. Bagus tuh,gimana om recomendasikan di kampus nya Kendy?,"Tanya bpk Kino.
"Alhamdulillah.. Boleh om,Chaca senang sekali."Kata Chaca.
"Cha.. Bagaimana Kino?"Tanya mama Kino yg sambil menggodanya.
Chacapun senyum tersipu malu.Keluarga Kino dan Chacapun sangat akrab sekali bahkan mereka juga ingin menjodohkan Kino dan Chaca.Hal ini karena alm.ayah Chaca adalah sahabat karib dari papanya Kino.Karena semasa hidupnya alm.ayah Chaca ikut andil dalam membangun bisnis papanya Kino.
Rapat tim EO Kinopun sudah selesai.Kino kaget melihat Chaca sedang ngobrol santai dengan keluarga Kino.
"Loh... kok enggak ngabarin kalau kesini?Kan bisa ku jemput."Kata Kino dan duduk disamping Chaca.
"Sudah selesai kah Kino?"Tanya Kendy sang kakak.
"Sudah kak.Tinggal besok lihat latihannya anak-anak."Jawab Kino.
"Ma...."Kata Kino terpotong.
"Nanti saja Kino sayang..."Kata Kino manja ke mamanya."Ih... Malu udah bekumisan manja begitu."Kata Kendy yang lalu pergi.
Diikuti dengan mama dan papanya Kino.
"Kenapa Kino?"Tanya Chaca penasaran.
"Enggak ada apa-apa"Jawab Kino.
Ketika malam hari sudah tiba.Dimeja makan seperti biasa keluarga Kino berkumpul.
"Kino.Besok saja pagi.. Dont late,kita pergi ke jewelry shop."Kata Mama Kino.
"Iya ma.."Jawab Kino.
"Heh... Udah bekumisan attitudenya lebih dewesa dikit jangan ma.. pa.. terus."Ledek Kendy ke Kino.
"Asem..."Kata Kino.
"Kino ingat ya.. Pesan Papa,sifatnya dirubah sedikit lebih dewasa.Kalau Kino sudah yakin dengan Chaca papa mama dukung.Tapi ingat sekolah juga.Pokoknya jangan mengecewakan keluarga Kino dan keluarga Chaca. ok!"Nasehat papa ke anaknya.
Keesokan harinya,Kino dan Mamanya pergi ke Jewelry shop.
Niat hati mau mengajak Chaca untuk beli Cincin.Namun mama Kino bilang kalau mengajak Chaca bukan Suprise lagi.
Akhirnya Kino mengikuti perintah mamanya.Kino memiliki niat untuk mengajak tunangan Chaca,kalau sudah selesai kuliah S1 Kino ingin menikahi Chaca.
Rencana Cincin itu akan Kino berikan ketika ada acara ulangtahun Kino. Yang konsepnya habis acara ulang tahun sekolah,dilanjut perayaan ulang tahun Kino.
Seharian Kino tidak memberi kabar Chaca.
Nampak terlihat Chaca yang panik mondar mandir di ruang tamu sambil berulang-ulang kali melihat handphonenya.
Kegelisahan itu membuat Cindy dan Ibunya menggeleng-gelengkan kepala heran.
"Kak.. Kakak kenapasih?Kayak odong-odong mondar mandir?."Tanya Cindy penasaran sambil membalik lembaran buku tugasnya. "Cumak...?,Cumak..?"Kata Chaca gugup.
"Sudah dihubungin Kinonya?"Kata ibu Chaca yang sambil menenangkannya.
"Sudah bu,gak bisa dihubungin dari tadi pagi.
"Sudah tanya kakaknya?"Tambah Ibu Chaca.
"Malu lah bu.Nanti dikira sedang ada masalah sama Kino"Jawab Chaca.
"Ya.. Gak apa-apa dong.Sekalian jelasin keadaannya.Biar kamu bisa tenang juga.Gak mondar mandir seperti ini."Saran dari ibu Chaca.
"Enggak papa kok bu.Mungkin Kino sedang sama temen-temennya sibuk ngurusin acara festival besok.Ya.. sudah bu Chaca ke kamar dulu ya."Pamitnya dan mengakhiri obrolannya.
"Bu.Kak Kino memang kenapa?"Tanya Cindy yang kepo.
"Udah.. Enggak usah ikut-ikutan nanti pusing kayak kakakmu.Kan seperti odong-odong."Jawab Ibu Chaca sambil menghibur Cindy.
"Ih... ibu"Kata Cindy yang manja.
Didalam kamar Chacha pun masih meng otak-atik handphonenya.
"Kemana sih orang ini.Menyebalkan,gak ada kabarnya sama sekali seharian ini."gumam Chaca sambil merebahkan badannya dikasur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments