Chaca berlalu pergi meninggalkan Kino,Fano dan teman-teman yang lainnya.
Dia berusaha mengusap air matanya.
Jalannya terhenti ketika dia sampai di area parkir motor dan dia duduk dibangku yang lumayan ada peneduhnya.
Mayang dan Rika pun menghampiri Chaca.Mereka berdua memeluk Chaca yang menangis terisak-isak.
Mayang dan Rikapun mencoba mengerti keadaan Chaca yang dari tadi masih menangis enggan untuk bercerita.
"Memang aku salah kah... Memang aku salah?"Cerita Chaca sembari menangis sesengguk an.
"Cha... Sstttt sudah-sudah sabar ya.Kita tau perasaan kamu,tenang ya."Hibur Rika.
"Kino.. Enggak pernah ngerti posisi aku.Cemburunya kelewat batas,aku capek,kepala aku sudah full masalah dia datang marah-marah seperti itu tidak mengerti kondisi nya seperti apa."Curhat Chaca menangis dan Rika hanya bisa mengusap-ngusap pundaknya untuk bersabar.
"Fano.. Disaat-saat sulit ini dia selalu ada untukku.Enggak satu atau dua kali dia menawarkan diri untuk selalu menolong aku,hanya saja sering aku menolaknya.Tapi ini adalah adikku,adikku Cindy mengalami kesakitan masak aku harus menolak pertolongannya?"Celetuk Chaca.
Mayang dan Rika hanya diam mendengarkan curahan hatinya Chaca.Mereka pun tau kapan mereka menyambung obrolannya.Tak berselang lama datanglah Kino yang menghampiri Chaca dengan raut muka sedih.
"Cha...."Panggil Kino berlutut didepan Chaca sambil menggenggam kedua tangan Chaca.
Mayang dan Rika pun berdiri sembari berpamitan ke Chaca.
"Cha... kita lihat Cindy dulu ya.Tadikan ibu kamu pulang sebentar"Pamit Rika dengan Mayang.
Chacapun mengiyakannya.Tinggal Kino dan Chaca yang berada diarea parkir itu,dengan masih berlutut Kino didepan Chaca.
Chacapun memalingkan wajahnya kearah pandangan yang lain sambil mengusap air matanya.
"Aku minta maaf..."Ulang Kino.
"Aku marah-marah,aku yang egois,aku yang enggak perhatian dan aku yang enggak peka!Tapi kamu harus tau aku sayang sekali sama kamu,it s okey!Aku jujur,aku jealous"Jelas Kino dan Chacapun masih diam seribu bahasa.
"Cha...."Kata Kino terpotong.
"Kino kalau kamu seperti ini terus aku semakin ragu sama Cinta kamu."Jawab Chaca tegas.
Kino mengernyitkan dahinya dan berdiri mencoba untuk duduk disamping Chaca.
"Sekarang masih pacaran saja kamu masih tidak percaya dengan aku.Gimana nanti kita bisa berkomitmen sehidup semati?Yang ada rumah tangga kita setiap hari bertengkar terus."jelas Chaca.
"Cha...."Kata Kino terpotong.
"Saat ini aku butuh untuk sendiri Kino"Kata Chaca dan berdiri mau pergi namun Kino menahannya dengan memeluk dari belakang.
"Hanya sebatas masalah sepele kamu marahnya seperti ini sama aku."Terang Kino.
"Ini bukan masalah sepele Kino!"Kata Chaca melepas pelukan Kino.
"Ini masalah pengertian,adakah kamu mengerti aku?Adakah kamu saat aku sedang butuh pertolongan kamu?".
"Iya oke..!"Bentak Kino keras.
"Aku enggak pernah ada saat kamu butuh,aku enggak peka,aku egois.Satu lagi aku enggak bisa seperti Fano!"Kata Kino kesal.
"Aku sedang belajar Cha.. Aku sedang belajar untuk mengerti kamu,aku masih labil.Hanya karena masalah ini kamu tega mau menjauh dari aku.Sampai sini siapa yang egois?Apa karena aku anak manja,anak mami sepenuhnya kamu menilai aku seperti itu?"Kata Kino.
"Please... Aku minta maaf."Tambah Kino dan memeluk Chaca.
Dari kejauhan Fano melihat Chaca dan Kino berpelukan dan dari raut wajah masing-masing mereka sudah terlihat baikan.
Awalnya Fano ingin menghampiri Chaca,karena dia berfikir disitu ada Kino,Fano lebih baik pergi.Fano tidak ingin ada keributan diantara mereka lagi.Itu Fano melakukannya demi untuk Chaca.
Kino dan Chaca kembali ke ruangan dimana Cindy dirawat.
Disana masih ada Empat teman-temannya kecuali Fano. Mayang,Rika,Ryan dan Devan.Masih setia menemani Cindy.
"Ehmm...Ehm... Sudah amankah bro!"Sindir Ryan dan Kino ketawa kecil.
"Aman 86"Jawab Kino dan Chacapun mencubit lengannya.
"Adek.. Gimana keadaannya sekarang?."Tanya Chaca sang kakak.
"Sudah enakkan kok kak..."Jawab Cindy sambil senyum.
"Ibu kemana kak?"Tanya Cindy.
"Ibu pulang dek.. Adek sama kakak ya,kan adek tau ini jamnya ibu ke pasar belanja untuk jualan besok.Nanti kalau sudah selesai dari pasar ibu kesini nanti gantian kakak yang pulang untuk memasak jualan besok."Jelas Chaca.
Mendengar penjelasan dari kakaknya Cindypun merasa sedih dan tak terasa mata Cindypun mulai berkaca-kaca.
"Adek kenapa?Kok sedih?."Tanya Chaca sambil mengusap air matanya.
"Cindy kasihan melihat Ibu dan kakak.Ibu dan kakak harus kerja keras cari uang untuk mengganti uang nya kak Fano."
Mendengar kata Fano,Kinopun kaget.Kali ini Kino bersifat woles karena didepan Cindy dan tidak mau mencari keributan.
"Ya.. sudah adek istirahat ya.. Kakak dan teman-teman diluar ya."Pamit Chaca dan kecup kening Cindy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments