Langkah terasa begitu berat, kedua kaki yang di pakai sebagai tumpuan begitu lemas bergetar hebat.
Seruni berjalan tertatih, sesekali tangan menahan pada dinding agar tak terjatuh. Wajah cantik nya sudah basah oleh air mata yang terus mengalir deras. Baru sebentar ia merasa bahagia dengan Radik, sekarang seketika berubah menjadi kesedihan dan luka yang mendalam.
Seruni baru menata hati namun kembali berantakan karena ulah Bunga. Bagaimana jika perkataan wanita itu benar, jika dia hamil oleh suami nya. Bagaimana nasib rumah tangga nya, juga nasib Keysha.
Mampukah Seruni menghadapi ujian seperti ini. Semua itu memenuhi fikiran nya, membuat sesak di dada dan begitu menyayat hati.
Keysha terus memandangi wajah Seruni yang begitu pucat. Gadis kecil itu mendekat dan melingkarkan lengan di paha Seruni. Tangan kecil nya tak mampu menggapai tubuh Seruni yang masih berdiri.
Seketika Seruni pun sadar akan keberadaan putri nya. Dia mengusap pipi yang basah, namun percuma saja berkali pun ia menyeka air mata tetap jatuh tak berhenti mengalir deras .
Apalagi saat menatap wajah polos Keysha yang mulai kebingungan melihat Momy nya menangis.
Hati Seruni semakin teriris perih. Sesenggukan pun tak tertahan lepas begitu saja.
Seruni menyetarakan tubuh nya dengan tubuh mungil Keysha. Dia memeluk erat gadis kecil itu dengan tangis semakin menyeruak pecah.
Keysha sesekali mengelus lembut helaian rambut Seruni yang sudah sedikit berantakan. Peluh serta tangis bersatu membasahai tubuh nya.
" Momy kenapa ? " Tanya Keysha sedikit parau menahan tangis. Rupanya gadis itu mulai merasakan kesedihan Seruni walaupun sedikitpun ia tak tau bahkan tak mengerti apa yang terjadi pada Momy nya.
Seruni tersentak mendengar ucapan lugu Keysha. Dia baru sadar jika ini akan sangat melukai hati putri nya. Dia harus kuat di hadapan Keysha, tak boleh ada tangis jatuh sedikit pun saat bersama Keysha. Tapi apa yang ia lakukan sekarang ?
" Momy..momy gak apa-apa sayang. " Seruni segera menahan air mata kembali menyeka setiap butiran bening yang berhasil lolos jatuh barusan.
Seruni menghujani ciuman pada wajah imut putri nya. Dengan senyuman kebohongan seolah dia baik-baik saja.
" Tidak apa-apa tapi kenapa Momy menangis. " Keysha masih penasaran dengan apa yang ia lihat.
" Momy tadi habis kena debu di luar, sama asap motor lewat bikin mata Momy pedih. " Seruni berharap Keysha percaya dengan alasan tak masuk akal nya.
Keysha tak mau bertanya lebih banyak, usia nya memang masih kecil tapi Keysha cukup cerdas. Dia tau jika alasan Momy nya sangat lah berlebihan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kantor Radik di sibukan oleh pekerjaan nya. Hingga jam makan siang pun tiba. Radik segera menyalakan ponsel yang sedari tadi ia nonaktifkan.
Pekerjaan yang numpuk membuat nya tak ingin di ganggu oleh siapapun. Orang-orang di kantor bisa menghubungi nya lewat telepon kantor, jadi mematikan ponsel tidak akan menjadi masalah bagi nya.
Beberapa notifikasi masuk berkali-kali. Radik mengerutkan dahi saat mendapati panggilan tak terjawab dari Bunga.
Radik tak mau memperdulikan wanita itu lagi, kali ini ia akan fokus pada rumah tangga yang sempat ia abaikan selama ini.
Dia segera melangkah menuju cafetaria yang berada di kantor. Untuk mengisi perut nya yang sudah mulai keroncongan.
Tak perduli dengan sekitar Radik segera duduk di salah satu meja setelah memesan makanan.
Sembari menunggu pesanan datang, ia segera menelpon Seruni. Dia akan sering-sering mengabari istri nya dan menanyakan kabar istri dan anak nya di rumah agar hubungan kedua nya semakin membaik fikir Radik.
" Hallo sayang..kamu sama Keysha lagi ngapain ? Udah makan siang ? " Tutur Radik saat Seruni menerima panggilan dari nya.
" Um..a-ku udah makan, Keysha sedang tidur siang. " Suara Seruni serak bahkan sedikit menahan tangis.
" Kamu nangis, ada apa? Apa yang terjadi ? " Tanya Radik heran.
Seruni terdiam sejenak, butiran bening kembali menghiasi wajah cantik nya. Bagaimana pun ia harus mengatakan kedatangan Bunga tadi, dan dia harus memastikan bahwa apa yang Bunga katakan tadi tidaklah benar.
" Mas..tadi ada Bunga kesini. " Ucap Seruni, tentu saja membuat Radik kaget tak menyangka Bunga berani sekali datang ke rumah nya.
" Mau apa dia ? " Tukas Radik.
" Entahlah apa maksud kedatangan nya. Yang pasti dia bilang kalau.." Seruni terisak tak melanjutkan perkataan nya.
" Dia bilang apa ? " Radik penasaran apa yang di katakan Bunga pada Seruni sehingga membuat wanita nya menangis.
" Dia bilang dia hamil anak mu mas. " Kata Seruni masih tersedu.
Radik hanya terdiam kaget mendengar perkataan Seruni barusan. Baru saja ia akan memulai semua dari awal bersama Seruni, kini malah ada kabar tentang kehamilan Bunga.
" Katakan mas kalau apa yang dia bilang itu tidak benar, kata kan kalau itu bukan anak mu mas. " Pinta Seruni penuh harap.
" A-aku..aku tidak tau. " Radik terbata pasal nya antara dia dan Bunga sudah melakukan hubungan intim yang mungkin saja benih nya tertanam pada rahim wanita itu.
Seruni makin terisak, jawaban Radik membuat rasa sakit nya semakin menjadi. Bahkan lebih sakit lagi dari sebelum nya.
" Yakin kan aku mas. Aku mohon demi aku dan Keysha..kalau perempuan itu bukan hamil anak mu. " Lirih Seruni.
" Maaf Seruni, aku harus memastikan dulu semua nya. Aku harus bertemu dengan Bunga terlebih dahulu, maafkan aku. Sebagai laki-laki aku harus bertanggung jawab atas perbuatan ku. Apalagi jika benar di rahim nya ada calon anak ku, tak mungkin aku membiarkan darah daging ku terlantar. Maaf ku harap kamu bisa mengerti. " Ucap Radik.
Seruni tak mampu berkata apa pun, perkataan Radik semakin mempertegas kejadian yang sebenar nya bahwa antara Radik dan Bunga telah terjadi hal yang tak di ingin kan oleh nya. Itu memang sudah pasti apalagi Seruni pun pernah melihat mereka lewat foto tempo hari.
Berkali pun diri nya menepis semua itu sudah terjadi bahkan mungkin sering terjadi. Selama Radik tak melepaskan hasrat kelakian nya pada Seruni selama itu pula hubungan Bunga dan Radik terjalin. Tak menutup kemungkinan Bunga hamil.
Seruni menyudahi panggilan tersebut, sementara Radik masih terpaku tak perduli dengan pelayan yang baru saja mengantarkan pesanan nya.
Ia bergegas pergi meninggalkan cafetaria. Dengan tergesa ia menuju mobil di area parkir, dan melaju membelah jalan raya. Radik berniat menemui Bunga di kosan wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments