Bab 8

Semua mata tertuju pada Dirga, kala pria itu datang ke kantor Yuda. Tubuh atletis yang di balut jas hitam menambah pesona, belum lagi wajah nya yang tampan memukau siapapun kaum hawa yang melihat nya.

Dirga datang bersama sekertaris nya bernama Ratu dan asisten nya Jimmy. Mereka bermaksud menemui Yudha untuk membicarakan kerja sama bisnis antara perusahaan Dirga dan Yudha.

Ketiga nya melangkah menaiki lift, mata-mata karyawan di lobi masih mengekori langkah mereka.

Sampai di lantai teratas gedung Jaya Pratama. Mereka memasuki ruang Direktur utama. Disty yang berpapasan dengan mereka mempersilahkan tamu-tamu itu masuk karena Yudha sudah menunggu di dalam.

" Siang Pak Yudha. " sapa Dirga menjulurkan tangan.

" Panggil Om saja. " sambut tangan Yudha.

Di sana sudah ada Seno dan Radik yang ikut menyambut kedatangan partner bisnis mereka.

" Ini di kantor Pak. " Dirga tersenyum.

" Tak masalah toh saya sudah menganggap mu seperti keluarga. " ucap Yudha. Ia segera mempersilahkan Dirga duduk di sofa ruangan itu.

Kurang dari satu jam mereka membahas bisnis yang akan di jalankan. Seno melakukan persentasi dengan baik karena di bantu oleh Radik yang sudah sangat berpengalaman, sehingga meeting di kedua perusahaan berjalan lancar dan kedua nya menyepakati kerja sama.

Seusai meeting mereka pun keluar ruangan kecuali Dirga. Yudha meminta nya untuk tetap tinggal karena ada masalah pribadi yang akan ia sampaikan.

" Besok malam saya akan mengadakan acara pesta ulang tahun Dania. Saya ingin kamu datang. " ucap Yudha.

" Terima kasih atas undangan nya Om. Saya usahakan jika jadwal saya tidak padat. " ucap Dirga secara tidak langsung menolak halus.

" Saya sudah beri tahu Maria ibu mu. Kata nya kalian pasti datang. Om tau jadwal mu padat apalagi sekarang kamu memimpin perusahaan besar. Tapi Om yakin banyak bawahan mu yang bisa menghandle pekerjaan mu sementara. Hanya beberapa jam saja. " ucap Yudha.

" Baiklah. " Dirga terpaksa mengiyakan apalagi jika Maria sudah tau soal ini. Dia tidak akan bisa menolak perintah orang tua nya.

" Terima kasih. " Yudha tersenyum lebar.

Dirga pun pamit , asisten dan sekertaris nya sudah menunggu di lobi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nampak senyum sumringah mengembang di bibir Dania saat menerima pesan dari Papa nya perihal Dirga yang akan datang di acara ulang tahun nya nanti.

" Hey..ketawa sendiri aja. " Rani mengibaskan tangan nya di hadapan muka Dania.

" Ish.. gak tau orang lagi seneng apa. " Dania memanyunkan mulut nya.

" Emang nya ada apa sih? " tanya Citra sahabat Dania.

" Ini loh kak Dirga bakal datang ke acara ultah gue besok. Bokap ngasih tau nih. " Dania menunjukan layar handphone nya.

Kedua pasang mata sahabat nya membulat sempurna. Mereka pernah mendengar cerita Dania tentang Dirga, cowok perfect yang tampan juga tajir. Yang kata nya bakal di jodoh kan dengan Dania.

Bukan hanya Dania yang kegirangan tapi kedua sahabat nya yaitu Citra dan Rani juga senang mendengar kabar tersebut. Mereka penasaran ingin segera melihat cowok bernama Dirga.

" Wuiiihhh gak sabar gue." cetus Dania sedikit bertepuk tangan.

" Lo harus dandan secantik mungkin, kalau perlu kita ke salon sekarang biar penampilan lo mempesona. Kita luluran, facial, meni pedi cure." ujar Citra.

" Good ide..lets go.." Dania menggiring pundak kedua sahabat nya.

Jadwal kuliah mereka belum tuntas namun mereka malah pergi ke salon. Itulah kebiasaa buruk Dania dan kawan-kawan yang seringkali bolos saat mata kuliah.

Sementara itu Dirga yang masih dalam perjalanan pulang terus memutar otak. Dia ingin membawa pasangan di pesta ulang tahun Dania nanti.

Gelagat orang tua nya dan Dania menjurus ke arah perjodohan. Dirga menangkap hal itu. Dia tak ingin sampai itu terjadi pada nya dan juga Dania. Seandai nya Seruni masih singel mungkin Dirga akan memboyong gadis itu ke rumah nya dan mengenalkan pada Maria.

Maria sudah sering meminta Dirga untuk segera mencari pasangan apalagi sekarang Dirga sudah cukup matang untuk menikah dari segi apapun Dirga sudah memenuhi kriteria suami ideal.

Alih-alih sudah menjadi Direktur perusahaan, Dirga harus ada yang mengurus dan memberi suport selain Maria. Karena kata nya Maria takan mungkin bisa terus berada di samping nya. Maut bisa saja memisahkan mereka.

Dirga sangat kesal jika Maria Ibu nya berpikiran seperti itu. Anak mana pun takan sanggup membayangkan kepergian orang tua nya. Sedang di tinggalkan Handoko ayah nya saja masih membekas kepedihan di hati nya.

Jimmy memperhati kan raut wajah Dirga yang tak biasa. Nampak berfikir keras bahkan tak bersemangat.

" Kenapa tuh muka di tekuk ? " ucap Jimmy. Selain asisten dia juga sepupu Dirga. Jadi sudah tak ada lagi jarak kesopanan antara mereka. Terkecuali di depan karyawan dan orang luar.

" Gue di suruh datang ke ultah Dania anak nya Om Yudha. Males banget. " Ucap Dirga menghembuskan nafas kasar.

" Tinggal tolak aja. " ucap Jimmy enteng.

" Tadi nya sih gitu, cuman Om Yudha udah bilang ke nyokap. Lo tau lah nyokap gue.. " tutur Dirga sambil mendelik ujung mata nya ke arah Jimmy.

" Ya apa boleh buat. Bawa enjoy aja sih cuma menghadiri pesta saja. Dah kelar." kata Jimmy enteng.

Dirga memijit pusing kening nya. Jimmy benar-benar tak peka dengan situasi. Padahal Dirga sudah pernah menceritakan tentang orang tua Dania dan Maria yang seperti nya ingin menjodohkan diri nya dengan Dania.

Ratu hanya mendengarkan perbincangan mereka berdua. Sesekali ia melirik spion untuk bisa melihat Dirga dan Jimmy yang duduk di belakang. Ratu duduk di jok depan bersama Anton sang supir perusahaan.

Terpopuler

Comments

Bintang Laut

Bintang Laut

Ayo Dir, patahkan hati Dania. Aku mampir ya kak nyicil beberapa bab, salam dari Crazy Rich Daddy 😇 setangkai bunga untukmu yaa

2022-08-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!